"akh!" erangan sakit meluncur dari bibir tipis Sakura saat tangan besar berkuku tajam pria berambut hitam itu mencekik lehernya.

Mereka, Naruto dan Sakura. sedang menjalankan misi berdua, menangkap iryonin Otogakure yang meresah kan warga Oto. Dua di antaranya sudah berhasil mereka kalahkan tinggal satu orang lagi, pria berbadan besar berambut hitam yang kini tengah bertarung dengan mereka.

Pria berbadan besar itu menyeringai kejam siap mematahkan leher Haruno Sakura. "Naruto, sekarang!" teriak Sakura di sela erangan sakitnya lalu gadis itu mulai merapal jutsu.

Poof

mata pria berambut hitam itu membulat kaget. Bagaimana bisa bocah ingusan mengelabuinya terlebih itu adalah bocah perempuan. saat dia akan mematahkan leher gadis menyebalkan berambut merah muda itu, leher yang sudah di cengkramnya kuat menjadi sepotong kayu. Dia mendengus kesal. "Sial!"

"Kagebunshin no jutsu!"

Poof Poof Poof

dari balik asap yang di buatnya sendiri, Naruto menyerang dengan 3 bunshinnya sementara dua bunshin yang lain membuat bola rasenggan lalu menyerang pria yang sudah di pegangi oleh tiga bunshinnya yang lain.

DHOOM!

"shit!" mendengus kesal karena serangannya meleset Naruto kembali merapal jutsu.

"Khu.. Khu.. Khu.. Dasar bocah! Kau kira bisa mengalahkan aku hanya dengan tipuan bodoh itu heh!" pria itu mencibir sombong lalu merapal jutsu.

"Jangan lengah!" suara cibiran itu berasal dari atas, Pria bertubuh besar itu mendongak lalu mendapati Sakura di atas udara yang siap melayangkan tendangan super kearahnya.

"Hyaaaa Shanarooo!"

Tap.

Dengan cepat pria itu mengelak tendangan Sakura lalu tersenyum sinis.

"Arah belakang." teriakan itu lagi, dengan kesal iryonin Otogakure itu menoleh kebelakang.

"Apa?!" lalu memekik kaget. dia tidak percaya, bagaimana bisa? Jelas dia sudah mengelak dengan cepat tapi bocah ingusan itu..

Dhuak! Dhooom!

Pecahan batu berterbangan di udara saat dengan cepat Sakura menendang pria itu dengan tendangan supernya. Tubuh besar pria itu mendelesek ke dalam tanah, dua mata hitamnya melotot dengan mulut terbuka mengeluarkan darah. Sepertinya Sakura menghancurkan isi perut dan tulang-tulang pria itu, iryonin otogakure itu mati dengan sangat menyedihkan.

Naruto menatap Sakura takjub dan terpesona, tangannya yang tadi merapal jutsu mendadak kaku. Dia melihatnya, melihat semuanya. bagaimana gadis itu menyerang dari atas lalu dengan cepat menyerang pria itu dari belakang, Batu-batu kecil yang berterbangan di udara akibat kerasnya tendangan Sakura menambah kesan sempurna di mata Naruto dan saat Gadis itu menoleh lalu menatapnya, wajah Naruto merah padam dengan hidung mengeluarkan darah, pupil nya mengecil dengan mulut terbuka sempurna.

"Sakura-chan.." lirihnya saat gadis Haruno itu mendekat. rambut pink sebahu itu terbang tertiup angin menambah kesan sexy di sana.

"Baju," gumam Naruto menunjuk bagian dada baju Sakura .

"Apa?" tanya Sakura tidak mengerti, dia tidak mendengar dengan jelas apa yang di katakan Naruto, seraya mendekati teman satu teamnya.

Hidung pemuda tampan berkulit tan itu semakin banyak mengeluarkan darah saat Sakura semakin dekat. "Sakura-chan, baju!" kali ini Naruto berteriak.

Sakura menggaruk kepala bingung, baju?

"Baju Sakura-chan, sobek!" pekik Naruto lagi, sebenarnya dia malu tapi kapan lagi bisa melihat dada sedang menggiurkan milik teman satu teamnya ini, Semua tahu Sakura terlalu rapih dalam berpakaian jangankan melihat payudaranya melihat belahannya saja sulit. Jadi jangan salahkan Naruto bila dia tidak mengalihkan wajahnya saat melihat payudara sedang Sakura di balik dalaman berjaring hitam yang di pakai Gadis itu.

"Ha?" Sakura bergumam bingung. Saat sudah berdiri berhadapan dengan Naruto, memiringkan kepala kesamping Sakura menatap Naruto heran, hidung pemuda berkulit tan itu berdarah dan Mata itu, mata biru itu menatap tepat kearah dadanya. 'dada?' pikir Sakura semakin bingung lalu menunduk melihat arah pandangan Naruto di dadanya. Wajah cantik Sakura merah sempurna saat menyadari..

"Hehehe... Sakura-chan, sobekan yang bagus." cengir Naruto.

"Kyahhh~.. Mesum!"

Dhuak! Boom!

Naruto terpental jauh mendapat tinju super Sakura. Pemuda tampan berkulit tan itu menabrak pohon lalu terjungkal bersama dengan robohnya pohon yang di tabraknya.

"sakit, Sakura-chan." erang Naruto seraya berdiri dari jatuhnya lalu mengelus bokongnya yang ngilu.

Sakura menatap Naruto marah dan malu. "bodoh! Kenapa kau melihatnya!" pekik Sakura malu.

"Aku tidak sengaja Sakura-chaaan.."

"Kenapa kau tidak memberitahuku BAKA!"

"aku sudah berusah~"

"Kau bisa berpura-pura tidak melihatnya~"

"aku tidak bisa, itu terlalu inda~"

Salah, jawaban yang salah..

Bersidekap dada Sakura berbalik membelakangi Naruto dengan wajah kesal + malu.. Ugh~ bagaimana bisa dia tidak menyadari Iryonin menyebalkan itu berhasil menyobek bajunya. Sakura menggelengkan kepalanya lalu berjalan menjauhi Naruto, dia sangat malu pada teman satu teamnya itu.

Naruto meringis lalu Menatap Sakura yang mulai melangkah meninggalkan yang masih berdiri di atas pohon besar yang tumbang.
Menatap Sakura cemas dan takut Naruto kemudian berlari mendekati Sakura yang bersidekap Dada.

Melepas jaketnya Naruto mengulurkan jaket orange miliknya ke arah Sakura satu tangannya yang lain menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

Sakura cemberut lalu menerima uluran jaket Naruto dengan perasaan malu+kesal dia memakai jaket Naruto lalu membuang muka, berharap Naruto tidak melihat wajahnya yang merona karena malu.

"saya bersedia menanggung dosa Author."

merebahkan tubuhnya diatas futon Naruto bergerak gelisah, ( mereka menginap di penginapan desa Oto menunggu pagi untuk kembali ke desa,) tidak bisa tidur. kejadian siang tadi membuat wajahnya tidak bisa berhenti untuk tidak merona.

Dia mengerang kesal di atas tempat tidur bayang-bayang payudara sebesar apel merah milik Sakura selalu menghantui pikirannya. menjambak rambutnya kasar. "Sakura-chaaann..." erangannya gemas.

"Ini bukan yang pertama, ini bukan yang pertama." erangnya lagi dengan nada frustasi. "aku pernah melihat punya Hinata yang lebih besar, perut rata Ino, bibi Tsunade yang besarnya luar biasa dan Anko-senpai. Aku tidak pernah seperti ini sebelumnya," bangun dari tidurannya Naruto melepas kaos hitam yang dia pakai memperlihatkan tubuh bagian atasnya yang sexy dan mengkilat karena keringat. "kenapa? Kenapa punya punya Sakura-chan begitu mempengaruhi ku.." gumamnya dengan nafas yang semakin memberat.

Menyandarkan punggungnya ke dinding Naruto menghela nafas perlahan lalu memejamkan matanya.

"Narutohhh.. Shh~ akh! Naru_ kau kah itu?" suara erangan mengoda itu berasal dari kamar Naruto.

"hah~.. Hahh.." Naruto terbangun dari tidurnya saat mendengar erangan sexy di kamar tempatnya menginap. Menghirup udara lalu mengelurkannya perlahan dia membuka mata, satu alis pirangnya mengeryit melihat Sakura duduk di bibir tempat tidur seraya tersenyum manis padanya.

Manggaruk kepala kikuk Naruto menatap Sakura heran, apa yang Sakura lakukan di kamarnya? bukannya gadis itu tidur di penginapan No5, kenapa ada disini? Liur Naruto menetes tanpa bisa dia cegah saat menyadari gadis merah muda yang sudah lama di incarnya hanya memakai jaket orange miliknya tanpa memakai celan pendek hitam yang biasa gadis itu pakai. "Sakura-chan, kenapa ada disini?" tanya Naruto dengan lelehan liur menetes dari bibirnya.

Bukannya menjawab pertanyaan Naruto, gadis merah muda itu mengelus dada tan Naruto yang bidang lalu turun kebawah dan berhenti di pusar pemuda sexy berkulit tan itu, mengelus pusar Naruto sensual dimana ada segel disana.

Gadis merah muda itu mengigit bibir bawahnya lapar, "Narutooohhh, aku ingin mengembalikan ini.." tanpa mendongak menatap Naruto yang duduk di futon dia menjawab.

Gadis bermarga Haruno itu menatap antusias perut rata Naruto, mengelus-elusnya lalu mencubit gemas perut rata Naruto.

"Engghh.. Sshhh~ Sakuhh_rhaa.. -chaassn.. Bisa mengembalikannya besok pagi." jawab Naruto di sela erangan geli yang meluncur dari bibirnya yang manis.

Sakura mendongak menatap Naruto lalu menjilat bibir atasnya.

Tiba-tiba gadis itu berdiri dari duduknya lalu membelakangi Naruto yang menatapnya heran.
melihat Sakura yang berbalik, Naruto mengira Sakura akan pergi dan akan mengembalikan jaketnya besok pagi tapi apa yang di lakukan gadis Haruno itu membuat mata Naruto membulat.

Nafas pemuda tan itu semakin memberat, susah payah dia menelan ludah melihat pemandangan luar biasa di depannya. "Sakura-chan.." gumamnya lirih.

melempar jaket Naruto ke tempat tidur Sakura naik ke atas tempat tidur mendekati Naruto yang diam di tempat menatapnya penuh gairah.

Meraba dada bidang Naruto dengan sesual Sakura mendorong pemuda itu sampai punggung pemuda berkulit tan itu bersentuhan dengan dinding.

dengan berani Sakura naik ke atas pangkuan Naruto, "enghh.. Sakurahh.. -Chan." Naruto mendesis.

Memainkan jari-jemari lentiknya di dada bidang Naruto, dia menggoyangkan pinggulnya dan meraup habis bibir manis Naruto.

tubuh Naruto menjadi kaku, Sakura diatas pangkuannya menggerakkan pinggul menggesek miliknya di bawah sana yang berdiri tegak dengan celana dalam berjaring yang di pakai gadis itu.

"Akh! Sakura-chann.. Shhh.."

Sakura terkikik genit mendengar erangan nikmat Naruto di bawahnya.

Turun dari pangkuan Naruto, tangan gadis itu terun menuju bawah perut Naruto lalu menelusup masuk ke balik celana orange yang di pakai pemuda itu dengan mudah, mengeluarkan sesuatu yang besar dan tegak di bawah sana. menatap milik Naruto antusias Sakura menyentuh kan jari telunjuknya di kepala batang Naruto yang merah dan besar. "Waahh~ besar sekali," gumamnya kagum.

Membuang muka malu Naruto meringis geli saat sesuatu yang kenyal dan berlendir menyentuh miliknya. "Saku~raahh-chan, akh! Mmmhhh~.." erang Naruto lalu menatap Sakura tidak percaya dengan apa yang di lakukan gadis itu, menjilat dan menghisap miliknya.

"ummmhh.. Shhh~hah.. Hah," mengeluarkan milik Naruto yang besar dari dalam mulutnya lidah Sakura bermain di kepala batang Naruto, menggelitiknya gemas.

Gadis merah muda itu mendongak menatap Naruto polos, tangan kecil dengan setia meremas dan mengocok milik Naruto gemas. "Naruto.. Ummmhhh.. Kenapa bisa sebesar ini?" tanya Sakura polos.

"Aa.. Aku juga tidak tahu." jawab Naruto dengan wajah merona.

Naruto memperhatikan setiap gerak-gerik gadis pink di depannya. Mata biru pemuda berkulit tan itu membulat melihat Sakura yang duduk mengangkang di depannya.

Meremas dadanya sendiri lalu mendesah. "aahhh.. Ahh.. Ahhh.. Narutohhh ouhh, umm..."

menelan ludah susah payah Naruto berkeringat dingin, "Sakura-chan, ada apa? Ada apa dengan Sakura-chan?" tanya Naruto khawatir, dia tahu Sakura tidak seperti ini terkecuali ada yang salah dengan gadis ini.

"Ouhhh.. Ummmhhh.. Naru, akh! Akh!" Sakura mendesah nikmat dengan permainan jari di lubang dan dadanya.

"Arghhhh~ perduli setan! Aku tidak kuat lagi." melepas celana lalu melemparnya asal Naruto menindih tubuh Sakura melumat bibir gadis itu kasar tangan mengelus dada sedang Sakura di balik dalaman jaring yang di pakai gadis itu.

Miliknya di bawah sana menggesek milik Sakura yang basah dan licin.

"Ahh.. Ahh.. Ahh~ummmm..." Sakura mendesah hebat di dalam mulut Naruto.

Melepas ciumannya Naruto melepas celana dalam jaring Sakura tidak sabar.

"Ah.. Ini, akan sedikit sakit Sakura-chan, bersiap lah.." lalu mengarahkan miliknya di lipatan kecil gadis itu.

"aahh.. Sedikit lagi," gumam Naruto. Sedikit lagi miliknya dan milik Sakura akan bersentuhan, hanya sedikit lagi..

"Narutoooooo! Baka Naruto! Cepat bangun, ini sudah siang bodoh! Kau mau aku tinggal hah!"

"eenghhh.. Sakura-chan, sedikit lagi." erang Naruto.

Kening Sakura mengkerut mendengar erangan yang menyebut-nyebut namanya dari dalam kamar inap Naruto.

Mengangkat bahu tidak peduli, "mungkin aku salah dengar." Sakura menyiapkan kuda-kuda siap mendobrak pintu kamar inap Naruto. Biar nanti Naruto yang mengganti rugi yang terpenting sekarang membangunkan Naruto dan pulang ke desa.

Brak!

Mendengus kesal di dekatinya Naruto yang memeluk bantal atas di futon. "baka Naruto, cepat bangun." tangannya menepuk-nepuk kedua pipi Naruto. "heeyy... Cepat bangun."

kesal tidak ada respon dari Naruto, gadis musim semi itu menarik bantal dalam pelukan pemuda tan yang masih tertidur pulas. "cepat bangun, baka!"

TBC

maunya jadi Twoshoot/ Multichap? Twoshoot aja ya.

entahlah, buat fic ini kaya buat vidio hentai versi canon. #plak!

Guys.. NS emang sepi ya? Authornya, sepi Reader juga sepi. Kemaren baca-baca fic NS nemu fic bagus tapi fave-nya cuma satu. Itu pembuktian kalo NS sepi, ayolah.. Kita paling banyak scan canon tapi kenapa kita yang paling sepi.