Kuroko no Basket © Tadatoshi Fujimaki

Katekyo Hitman Reborn © Akira Amano

.

.

Chibi!

.

.

Chapter 1: Gagal

Siang itu suasana amat mencekam.

Sekali lagi, Akashi Sang Emperor menantang duel Hibari Sang Penguasa Namimori.

Meja-meja sudah disingkirkan ke pinggiran untuk memperluas area tanding—sebagian dijadikan tempat tidur baru bagi Aomine, Kagami, dan Haizaki.

Mainan dibereskan agar tidak menjadi korban.

Kise, Takao, dan Momoi sudah siap bersorak untuk Akashi, sementara di sisi lain ada Yamamoto, Gokudera, Enma, dan Tsunayoshi yang—dipaksa Dino-sensei—pasang taruhan untuk kemenangan Hibari.

Kuroko dan Ogiwara menatap tidak peduli sambil melanjutkan sesi makan chuchu popsicles mereka bersama Murasakibara. Furihata sudah ketar-ketir ingin memanggil Himuro-sensei dan Nijimura-sensei yang sedang rapat di kantor.

Midorima di mana? Oh iya, dia tadi marah-marah dengan tsun-tsun nya minta diajak ikut rapat.

Beginilah suasana Kelas Bunga Matahari kalau sudah ditinggal dua sensei mereka.

Belum lagi ditambah Belphegor, Fran, dan Basil, trio anak kelas sebelah yang akan langsung ngibrit ke kelas itu begitu dengar jeritan Kise yang membahana. Setelah itu Mukuro yang kepo akan mengikuti jejak mereka bertiga.

"Know your place, Kyouya." Akashi mengatakannya dengan suara agak cempreng yang direndah-rendahkan. Pingin kedengaran dewasa dan berkuasa maksudnya, tapi jatuhnya malah ke arah unyu dan bikin Dino-sensei yang ngintip dari jendela—setelah kabur dari rapat—merasa mengkhianati Hibari karena jatuh cinta lagi. Dasar Pedobear ihh.

"Sugoi!" Fran dan anggota 'trio anak sebelah'-nya yang sudah berdiri di pintu masuk kelas heboh sendiri sambil tepuk tangan tidak jelas. Mukuro juga ingin tepuk tangan, tapi karena terlambat datang ia jadi ada di posisi belakang dan terpaksa jinjit walaupun tetap aja yang keliatan cuma rambut warna-warni. Heran deh, padahal kan Mukuro jauh lebih tinggi sedikit dari teman-temannya.

Hibari mengeratkan pegangannya pada tonfa plastik, ia memasang kuda-kuda, bersiap menerima serangan gunting sakti yang akan segera Akashi lancarkan.

Semua yang menyaksikan menahan napas, angin dingin misterius berembus tiba-tiba, suasana hening tercip—

BRUUUT

"Dai-chan KENTUUT!"

—ta.

Eh?

Seketika satu kelas lari pontang-panting keluar mendengar teriakan Momoi.

Dasar Aomine jorok, untung tadi lagi adegan tahan napas, jadi nggak perlu ada korban jiwa!

"Itu Kagami-kun sama Haizaki-kun kok nggak bangun-bangun ya?" Furihata bertanya takut-takut sambil menunjuk dua manusia yang menggelepar di atas meja.

Semua menoleh ke dalam, menyaksikan dua makhluk malang yang tidak sempat menyelamatkan diri. Parahnya berada dalam radius terdekat lagi.

"Itu apa ya, putih-putih yang melayang keluar dari mulut Kagami-kun dan Haizaki-kun?" Sekarang Kuroko yang bertanya, membuat satu kelas kini hanya bisa menangkupkan tangan dan berdoa agar dua teman mereka diterima di sisi-Nya.

Di saat dua makhluk tak bersalah itu merenggang nyawa, sang pelaku pengeboman malah makin nyenyak tidurnya sambil senyam-senyum bangga.

Yaaaaahh.

Untuk entah yang keberapa kalinya, pertarungan antara Akashi dan Hibari gagal lagi.


See you next chapter :3


Apa lagi ini? Saya lagi ga ada kerjaan di rumah /natap tumpukan makalah yang terabaikan/ kebetulan ada ide, jadi... ya ketik aja.

Maaf ini aneh *bows*