Judul: Fall in Love With You, Lagi Dan Lagi.
Genre: Romantis, Sekolah, Komedi, dan Fantasi
Rating: T
Pairing: NaruHina (Uzumaki Naruto Hyuuga Hinata dan)
[Chapter 1]
|Kau harus percaya, bahwa tak ada yang bisa mencintaimu seperti aku mencintaimu.|
"Ku pikir Sasuke-kun akan mengatakan kalau dia menyukaiku!" gerutu Hinata setelah melempar tasnya di atas meja lalu duduk dengan wajah kesal. Karin, teman sebangkunya menoleh dengan kening mengerut. Gadis itu lalu memutar bola matanya sambil menghela nafas, bosan mendengar Hinata menggerutu.
"Kapan kau anak belajar untuk berhenti menggerutu tentang Sasuke?" omel Karin. Hinata yang sedang menopang dagu dengan satu tangannya menoleh ke arah Karin.
"Aku tidak menggerutu" bantahnya.
"ya, tidak menggerutu, tapi mengomel"
Hinata lalu kembali menatap papan tulis di kelasnya. Ia dan Karin duduk di bangku paling depan. Tepat di depan papan tulis. Masih sambil menopang dagu dengan tangan kirinya. Mata indahnya menatap bosan pada papan tulis. Gadis itu masih memikirkan insiden yang baru saja terlewat beberapa menit lalu.
~ Flashback ~
Hyuuga Hinata sedang memasuki gerbang sekolah seperti biasa ketika Uchiha Sasuke tiba-tiba menarik tangannya menjauh dari kerumunan. Hinata kaget, sebentar, karena ia tahu bahwa yang menyeretnya adalah Sasuke. Gadis itu tersenyum saat Sasuke masih menggenggam tangannya meski mereka telah menjauh dari kerumunan. Ia sudah dua hari tak melihat Sasuke. Pemuda itu tak masuk sekolah, entah kenapa.
"ada apa?" tanya Hinata.
Sasuke langsung melepas genggamannya dari tangan Hinata. Pemuda itu terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu.
"Sasuke-kun" panggil Hinata cemas. Sasuke menatap Hinata serius, sementara yang ditatap, menatap balik dengan kening mengerut, menunggu Sasuke yang sepertinya ingin mengatakan sesuatu. Pemuda itu mengatur nafas sebentar. Lalu memulai pembicaraan.
"...aku ingin mengatakan sesuatu" kata Sasuke.
"katakan saja"
"sebenarnya, aku me..."
"Sasuke!"
Sebuah suara yang meneriakan nama Sasuke membuat pemuda itu menoleh cepat. Hinata juga ikut menoleh. Tak tauh dari tempat mereka berdiri, seorang pemuda, sepertinya teman Sasuke, sedang melambai ke arah mereka dengan senyum lebar.
"Suigetsu?" gumam Sasuke. Nadanya terdengar sedikit kesal.
"ngng, kupikir aku harus pergi sekarang, temanku memanggil" kata Sasuke setelah menatap kembali ke arah Hinata.
"tunggu! Baru saja, apa yang ingin kau katakan?" Hinata masih penasaran dengan apa yang hampir Sasuke katakan padanya.
"aah, tidak apa, aku hanya...ingin menyapa karena kita sudah dua hari tak bertemu."
~ Flashback end ~
Mengingat kejadian itu, Hinata lagi-lagi menghela nafasnya, kesal. Ia menyibak rambut panjangnya yang terjatuh di depan lalu berhenti menopang dagu. Hinata kesal, karena ia mengira kalau Uchiha Sasuke akan mengatakan 'suka' padanya. Ya, Hyuuga Hinata menyukai pemuda Uchiha itu. Mereka telah akrab sejak masuk ke Konoha High School satu tahun lalu. Sekarang mereka sama-sama baru saja kelas 2 SMU. Hinata menyukai Sasuke sejak beberapa bulan lalu. Hubungan mereka yang selalu baik membuat Hinata jatuh cinta pada pemuda berambut raven itu.
Sedang memikirkan Sasuke, perhatian Hinata tiba-tiba tertarik oleh obrolan teman-teman kelasnya. Mereka sedang membicarakan sesuatu. Teman sebangkunya, Uzumaki Karin, juga sedang mendengarkan obrolan beberapa teman kelas mereka yang baru saja masuk ke dalam kelas.
"apakah hal seperti itu benar-benar ada?" salah satu dari mereka menyahut, tak percaya.
"tentu saja. Nenekku pernah bercerita, bahwa makhluk itu telah hidup ratusan tahun"
"apakah ada yang pernah melihatnya?"
"pada zaman dulu, beberapa orang pernah melihatnya langsung. Tetapi, zaman modern saat ini, entah"
"aku juga pernah mendengar cerita, bahwa makluk itu bisa merubah dirinya menjadi manusia. Mitos mengatakan bahwa dia sangat kuat, tak terkalahkan" suara yang lain ikut berpartisipasi.
"Sebenarnya, itu makhluk apa?" tanya suara lain.
"orang-orang menyebutnya...siluman rubah"
Hinata yang mendengar obrolan itu langsung memasang wajah tak acuh. Zaman modern seperti ini, bagaimana bisa mereka masih percaya dengan hal-hal seperti itu?.
"bagaimana menurutmu?" tanya Hinata pada Karin. Teman sebangkunya itu terlihat melamun sejak mendengar cerita itu.
"entah" jawabnya pendek.
Hinata mencibir. Sudah terbiasa dengan sikap Karin yang tak jelas. Gadis itu kadang berbicara banyak dan ceria. Tetapi dalam beberapa hal, ia bisa berubah menjadi gadis pendiam yang terlihat seperti tak tahu apa-apa. Sementara Hyuuga Hinata. Gadis itu terlihat biasa saja, sikapnya. Tetapi ia memiliki mata yang indah. Ia bukan gadis yang berbicara banyak, tapi bukan gadis pendiam juga. Ia berada di antaranya. Hinata hidup sebagai bagian dari salah satu keluarga terhormat dan kaya. Keluarga yang tak suka mengekang. Tapi beberapa hal bisa membuat kepala keluarga bersikap berlebihan. Hinata memiliki seorang kakak laki-laki dan seorang adik perempuan. Dan kedua orangtua yang sangat menyayangi mereka. Ia sudah merasa cukup dengan keadaan keluarganya saat ini.
Lonceng sekolah berbunyi tiga kali. Sudah waktunya semua siswa masuk kelas. Hinata mengelurkan buku-buku pelajaran dari tasnya. Tetapi salah satu pulpennya terjatuh ke lantai. Gadis itu langsung menunduk untuk meraih kembali pulpennya. Ketika ia mengangkat kepala, kedua matanya tak sengaja menatap ke arah pintu kelas. Ia melihat seorang pemuda berambut kuning jabrik, dengan mata biru safir yang begitu indah, sedang berjalan melewati kelasnya. Tiba-tiba, waktu terasa berhenti. Pemuda itu sedang menatap ke arahnya, tepat ke dalam matanya. Dan ketika kedua mata mereka bertemu. Ada sesuatu yang aneh terjadi. Waktu yang berputar, kembali pada kejadian beberapa detik yang lalu.
Hinata menjatuhkan pulpennya. Menunduk untuk mengambil benda mungil itu. Dan ketika ia mengangkat kepala. Pemuda bermata safir sedang berjalan melewati kelasnya. Pemuda itu tersenyum ke arahnya. Dan Hinata tak bisa menahan dirinya untuk tak membalas senyum itu.
[TBC]