Title : Rise of Uzumaki Naruto

Rated : M

Genre : Adventure, Friendship, Fantasy, and Romance

Pairing : Naruto x Kurenai

Disclaimed : Naruto © Masashi Kishimoto

Summary : Bagaimana jika ucapan yang menyakitkan dari Haruno Sakura kepada Uzumaki Naruto merubah segalanya, Naruto pun akhirnya memutuskan berubah menjadi lebih baik, dewasa, dan bekerja keras dalam mencapai cita-citanya menjadi Hokage dari Konohagakure.

Warning : OOC, OC (Maybe), Typo (Maybe) and Etc.

••••••••

Chapter 3: Meeting!

Sudah satu minggu lamanya pemuda blonde menerapkan Chakra Enhanced Strength, sekarang pemuda blonde tersebut bisa menahan chakra berwarna biru di kedua kakinya selama 10 menit lebih.

Seperti biasa, pemuda blonde tersebut bersama teamnya menjalani sebuah misi dengan tingkat D-Rank Mission, ini adalah ke 4 kalinya Team 7 menjalani misi D-Rank Mission.

D-Rank Mission adalah misi yang di khususkan oleh para genin, misi yang di terima oleh para genin bisa di bilang cukup mudah dan aneh, misi menangkap Tora, kucing milik istri sang Daimyo, sampai misi membersihkan kandang anjing-anjing klan Inuzuka pernah di jalani oleh Team 7.

Sebenarnya pemuda blonde tersebut ingin protes, tapi setelah tahu kemampuan dirinya belum cukup untuk misi lebih tinggi, alhasil pemuda blonde tersebut diam saja tanpa membantah seperti dulu.

Seperti sekarang, Team 7 dan sang Jounin pembimbing Hatake Kakashi sedang menghadap sang Hokage untuk melaporkan hasil misi menangkap kucing yang bernama Neko.

"Hokage-sama, misi menangkap Neko sukses!" lapor sang Hatake Kakashi mengenai misi kali ini.

Sang Hokage tersenyum, terutama kepada Naruto, di lihat postur tubuh sang cucu sudah bertambah tinggi dari sebelumnya, "Pasti gen Uzumaki yang membuatnya bertambah tinggi, aku yakin itu," sang Hokage tua itu yakin jika faktor yang membuat Naruto bertambah tinggi adalah gen dari klan Uzumaki, "Baik, untuk sekarang tidak ada misi lagi, kalian boleh bubar, kecuali Naruto-kun, ada yang ingin aku bicarakan denganmu," mendengar ucapan dari sang Hokage tua Naruto hanya menganggukan kepala tanda paham.

"Hai Hokage-sama." kedua genin dan Kakashi meninggalkan Naruto sendiri dengan sang Hokage tua.

Tersenyum lembut sang Hokage mulai berkata, "Bagaimana latihanmu Naruto-kun?" tanya sang Hokage tua kepada cucunya.

Tersenyum cerah pemuda blonde tersebut menjawab pertanyaan sang Hokage dengan wajah senang, "Berjalan lancar Hokage-jiji," teringat sesuatu Naruto mengambil dua gulungan yang sudah selesai di pelajari dan memasterinya, "Aku kembalikan dua gulungan ini jiji, aku sudah selesai berlatih jutsu yang berada di gulungan ini." Naruto menaruh dua gulungan tersebut di atas meja, lalu tersenyum kearah sang Hokage yang memandangnya dengan wajah terkejut.

Dapat di lihat wajah sang Hokage sedikit terkejut, walaupun dua gulungan tersebut adalah C-Rank jutsu, tapi itu sedikit mustahil karena sang Hokage tahu pemuda blonde di depannya sedikit buruk dalam chakra control, "Bagaimana bisa Naruto-kun? Apakah Kakashi-kun membantumu?" tanya Hiruzen kepada cucunya, dan berasumsi bahwa Naruto di bantu oleh Kakashi.

Naruto tersenyum lalu menggelengkan kepalanya, "Tidak Hokage-jiji, aku di bantu oleh suatu jutsu yang bisa berlatih dengan cepat," mendengar perkataan dari sang cucu, sang Hokage sedikit bingung dengan ucapan sang cucu, selama dirinya hidup tidak ada jutsu yang bisa membantu berlatih jutsu lain, melihat wajah bingung sang Hokage, pemuda blonde tersebut menyeringai lalu berkata kembali, "Mungkin jutsu itu juga bisa menyelesaikan laporan-laporan yang menumpuk ini." Naruto menepuk-nepuk laporan yang menumpuk di meja sang Hokage.

Sang Hokage lebih terkejut lagi dengan ucapan sang cucu, bisa di bilang ucapan sang cucu membuat sang Hokage tua itu bahagia, dirinya akan terbebas dari laporan-laporan terkutuk yang semakin hari semakin menumpuk.

"Apa itu Naruto-kun?" tanya sang Hokage senang, mengabaikan aspek bahwa dirinya adalah 'The Professor'.

Menyeringai melihat wajah sang Hokage yang sudah di anggap kakek sendiri, Naruto berkata dengan penuh penekanan, "Dua kata untukmu Hokage-jiji," terdiam sesaat Naruto melanjutkan kata-katanya, "Kage Bunshin." setelah berkata seperti itu, pemuda blonde tersebut meninggalkan sang Hokage dengan wajah terbengong dengan Shunshin no Jutsu menuju Training Ground #35.

Dapat di lihat wajah bengong sang Hokage yang di beri julukan 'The Professor' mendengar jawaban dari sang cucu, detik kemudian dirinya tersadar akan ucapan sang cucu, dirinya pernah menggunakan Kage Bunshin saat melawan musuh, dan ketika Kage Bunshin hilang dirinya sedikit mengalami sakit kepala dan mendapatkan memory dari sang Kage Bunshin.

Setelah tersadar dirinya membenturkan kepalanya di atas meja dan detik kemudian terdengar suara yang memilukan hati, sebuah kata yang terus di ucapkan yaitu sebuah kata 'baka baka baka baka'.

Tidak salah pemuda blonde bermarga Uzumaki ini di beri julukan 'The Number One Unpredictable'.

••••••••

Pemuda blonde terkikik membayangkan sang kakek angkat yang terkejut dengan ucapan dirinya bahwa Kage Bunshin bisa di gunakan untuk menyelesaikan laporan-laporan terkutuk di meja Hokage.

Naruto, pemuda blonde saat ini sudah memasteri chakra control, Kage Bunshin no Jutsu, Henge no Jutsu, Kawarimi no Jutsu, Shunshin no Jutsu tanpa handseal, Fūton: Daitoppa, dan Suiton: Teppōdama. Untuk Kuroashi no Waza masih terus mencari improvisasi dalam setiap gerakannya, sedangkan untuk Chakra Enhanced Strength pemuda blonde masih mencari cara agar dapat di gunakan secara efektif.

Bersiap-siap untuk latihan, pemuda blonde satu ini melakukan perenggangan otot terlebih dahulu selama 2 menit lebih.

Hampir 3 jam sang pemuda blonde ini berlatih Chakra Enhanced Strength dan mencari improvisasi dalam gerakan Kuroashi no Waza, tersenyum senang pemuda blonde tersebut melangkahkan kakinya untuk menuju apartemen.

Berjalan menuju apartemen Naruto bertemu Team 10 yang sepertinya baru saja menyelesaikan latihan.

"Yo Shikamaru, Chouji, Ino-chan." berjalan mendekati Team 10, Naruto tersenyum melihat reaksi Team 10 akan penampilan barunya.

Team 10 yang melihat perubahan dari teman seangkatannya menaikan alisnya tanda bingung, sementara Ino yang melihat perubahan Naruto blushing di kedua pipinya.

"Yo Naruto." dengan wajah malas Shikamaru membalas sapaan dari pemuda blonde di depannya, "Troublesome," lanjut Shikamaru melihat perubahan fisik dan pakaian dari Naruto.

"Hai Naruto, satu bulan lebih (krauk) tidak bertemu (krauk) kau banyak berubah," ujar teman Naruto yang berbadan besar, siapa lagi kalau bukan Akimichi Chouji, "Benarkan Shika, Ino?" tanya Chouji kepada dua teman teamnya.

Shikamaru hanya bisa bergumam kata 'Troublesome', sedangkan Ino sang kunoichi berambut pirang masih setia dengan pipi yang bersemu merah.

"Hei Naruto-kun," kata Ino menambahkan suffix 'kun' pada Naruto, "Kau terlihat tampan sejak terakhir kali kita bertemu," ujarnya kemudian dengan pipi bersemu merah.

Naruto hanya tersenyum menanggapi ucapan dari kunoichi blonde di depannya, sedangkan Shikamaru dan Chouji menggelengkan kepalanya melihat perubahan drastis dari Ino yang melihat penampilan baru dari Naruto.

"Terima kasih atas pujiannya Ino-chan," kata Naruto tersenyum kepada Ino, senyum yang biasa dulu di berikan kepada Sakura, kini di berikan kepada kunoichi berambut pirang, "Maaf aku tidak bisa lama-lama, aku harus pulang ke apartemen, lain kali kita ngobrol-ngobrol lagi," ujar Naruto kemudian melangkah pergi meninggalkan Team 10 sambil melambaikan tangannya.

Ino yang melihat Naruto pergi membalas lambaian tangan Naruto, sambil berkata, "Ya, hati-hati Naruto-kun," melihat kedua temannya Ino berkata kembali, "Tidak aku sangka, ternyata Naruto-kun lebih tampan dari Sasuke-kun."

"Troublesome," kata Shikamaru yang mendengar ucapan dari teman satu teamnya, "Ayo Chouji, kita pulang, aku tidak mau mendengar ocehan Kaa-san yang sangat merepotkan." ajak Shikamaru kepada Chouji.

Shikamaru dan Chouji pun kembali meneruskan perjalanannya menuju rumah, sedangkan Ino berjalan di belakang mereka sambil memengang kedua pipinya yang bersemu merah.

"Kyaa! Naruto-kun begitu tampan!" berkata dalam hati Ino meneruskan perjalanannya menuju rumah.

••••••••

Si dalam apartemen yang minimalis, terlihat pemuda blonde bersiap-siap untuk membersihkan badannya yang lengket akibat latihan yang di jalanani hari ini.

"Damn! Airnya mati." umpat Naruto, menghela nafas panjang pemuda blonde tersebut keluar dari kamar mandi dan bersiap menuju tempat biasa dirinya membersihkan badan, apalagi kalau bukan bukit dekat hutan yang ada air terjunnya.

"Sialan pemilik apartemen ini, terlambat sedikit saja main matiin saluran air," sambil mengunci pintunya, Naruto beranjak pergi meninggalkan apartemennya.

Seperti biasa pemuda blonde mendapat pandangan menusuk dari sebagian penduduk desa, menghela nafasnya Naruto berjalan cepat menuju bukit untuk membersihkan diri.

Bukit yang di tuju oleh Naruto adalah bukit yang sangat asri, bisa di bilang hanya Naruto saja yang sering kebukit untuk membersihkan badan jika air di apartemen mati atau lebih tepatnya di matiin oleh sang penyewa apartemen.

Mengaktifkan sensornya Naruto berjalan sambil tersenyum memandangi daerah sekitar, banyak pohon-pohon yang tinggi, udara yang segar membuat Naruto sangat nyaman.

Berhenti sejenak, Naruto merasakan sebuah aliran chakra yang tidak di kenal dari arah air terjun, berjalan mengendap-ngendap Naruto mematikan sensornya dan melihat siapa yang berada di air terjun, mengeluarkan sebuah kunai untuk berjaga-jaga apabila yang berada di air terjun adalah musuh.

Bersembunyi di balik pepohonan pemuda blonde tersebut terkejut bukan main, matanya melotot karena dirinya melihat seseorang yang sedang mandi di air terjun tempat dirinya biasa mandi.

"Damn! Kurenai-sensei!" mengumpat pada dirinya sendiri, pemuda blonde tersebut melihat pemandangan yang sangat indah, wajah cantik terkena air, rambut raven yang sangat indah, dan bentuk tubuh yang indah dengan dua buah dada berukuran C-Cup, mata Naruto tidak bisa lepas dari pandangan tersebut.

Kurenai yang berada di air terjun merasakan sebuah chakra asing yang berada di dekatnya, memasukan diri kedalam air wanita berambut raven tersebut menghardik kepada sosok yang mengintip dirinya, "Siapa itu?! Tunjukan dirimu?! Jangan bersembunyi?!" sambil bersiap melakukan jutsu wanita berambut raven tersebut menunggu sosok tersebut keluar dari tempat persembunyiannya.

Terkejut karena Kurenai menyadari kehadiran dirinya, pemuda blonde tersebut hanya bisa mengumpat pada dirinya sendiri, "Shit! Shit!" sambil memasukan kunainya, pemuda blonde tersebut keluar dari dalam pepohon dan berjalan sambil menundukan kepala, tanpa berani menatap sosok yang berada di dalam air terjun.

Kurenai terkejut dengan sosok yang keluar dari persembunyiannya, sosok yang merupakan container dari Kyuubi atau lebih tepatnya Jinchuriki Kyuubi, sosok yang bernama Uzumaki Naruto, anak dari Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina, bisa di pastikan sosok tersebut lebih tinggi dari pertama kali bertemu, dan pakaiannya pun lebih baik dari pertama kali bertemu.

Hampir beberapa lama Naruto menunduk tidak jauh dari air terjun, hingga akhirnya sebuah suara dari Naruto memberanikan memulai menghentikan keheningan yang tercipta.

"Gomenasai! A-aku benar-benar minta maaf, aku tidak bermaksud untuk mengintip, hanya saja aku tidak bisa menahan diri untuk mengagumi sosok wanita yang cantik dengan mata berwarna ruby yang aku lihat dengan mataku!" menunduk melihat ke arah bawah, pemuda blonde tersebut tidak berani melihat Kurenai yang berada di dalam air terjun, "A-aku mohon jangan katakan pada siapapun." lanjutnya dengan nada ketakutan.

Mendengar ucapan dari pemuda blonde, mau tidak mau Kurenai merona hebat di kedua pipinya, bisa di bilang ucapan dari Naruto terlampau jujur, tidak ada kebohongan dalam ucapannya, mendengar nada ketakutan dari pemuda blonde tersebut Kurenai terkikik geli melihatnya.

"Damn! He is hot and handsome," wanita berambut raven berkata pada dirinya sendiri, "Aku percaya padamu Uzumaki-san," berkata seperti itu Kurenai melanjutkan kembali kata-katanya, "Bisa kau balikan badan, aku ingin berpakaian." mendengar ucapan dari Kurenai, Naruto mengangguk paham lalu berbalik arah sambil menutup matanya.

Cukup lama wanita berambut raven berpakaian, melihat dengan sosok pemuda blonde berusia 12 tahun di depannya yang sedang berbalik badan membuat Kurenai tidak bisa menyembunyikam semburat merah di kedua pipinya.

"Sialan! Apa yang aku pikirkan, dia terlihat lebih mature. Damn!" pikiran kurenai benar-benar kacau melihat pemuda blonde di depannya, jantungnya berdetak lebih cepat tidak seperti biasanya.

Setelah selesai berpakaian Kurenai tersenyum untuk menghilangkan debaran aneh yang memacu jantungnya lebih cepat, "Kau boleh berbalik Uzumaki-san." ujar Kurenai kemudian.

Naruto berbalik badannya dan menatap Kurenai, lalu tersenyum, "Maaf Kurenai-san, aku tidak bermaksud untuk mengintip, hanya saja aku biasa membersihkan badan di sini kalau air di apartemen mati," berkata seperti itu, pemuda blonde teringat sosok Kurenai yang di bayangkannya seminggu yang lalu, semburat merah tipis tercipta di kedua pipinya.

"Tidak apa-apa Uzumaki-san, kalau begitu aku pergi dulu, silahkan Uzumaki-san bisa membersihkan diri sekarang," kata Kurenai bersiap-siap untuk pergi dari bukit yang terdapat air terjunnya.

"Ya, terima kasih, panggil saja Naruto, aku tidak suka panggilan formal." kata Naruto mencoba mengakrabkan diri dengan sosok wanita berambut raven di depannya.

"Kalau begitu aku pergi dulu Naruto-kun, selamat tinggal." kata Kurenai dengan semburat merah di kedua pipinya dan menambahkan suffix 'kun' pada Naruto, lalu melakukan Shunshin no Jutsu untuk pergi dari hadapan pemuda blonde di depannya.

Semburat merah di kedua pipi Naruto tercipta karena Kurenai memanggilnya dengan suffix 'kun'.

Naruto pun bersiap untuk membersihkan diri, "Man, Kurenai-sensei benar-benar cantik dan mempersona, andai umurku sama dengan Kurenai-sensei, aku pasti begitu bahagia jika bisa mendapatkannya." ujar pemuda blonde lalu menanggalkan semua pakaiannya dan masuk kedalam air terjun.

Cukup lama Naruto membersihkan diri hingga akhirnya selesai, lalu memakai pakaiannya kembali dan menuju apartemennya untuk mengistirahatkan diri.

••••••••

Di sebuah apartemen yang lumayan besar, seorang wanita berambut raven memegang kedua pipinya yang mengeluarkan semburat merah.

"Sialan! Ada apa denganku, kenapa pikiranku terus saja memikirkan Naruto-kun," menghela nafas panjang Kurenai merebahkan diri di kasur yang cukup besar.

Mencoba menutup matanya, tapi bayangan Naruto terus saja terlintas di pikirannya,mencoba menutup matanya tapi tetap saja bayangan Naruto terus saja melintas di otaknya.

"Aghhh! Kenapa denganku, sadar Kurenai, dia masih 12 tahun," menyakinkan diri bahwa dirinya tidak jatuh cinta dengan sosok legacy dari Yondaime Hokage, Kurenai mencoba memaksa menutup matanya untuk tidur.

Nampaknya tidak hanya Kurenai yang susah untuk tidur, pemuda blonde pun sama dengan wanita berambut raven, dirinya tidak bisa memejamkan matanya karena teringat betapa cantik dan mempesonanya sosok wanita yang bernama Yuuhi Kurenai.

"Fuck! I'm not pervert!" kata Naruto pada diri sendiri karena tidak sengaja membayangkan betapa indahnya tubuh Kurenai yang terkena air di air terjun, rambut yang basah, buah dada berukuran C-Cup, dan bentuk tubuh yang indah membuat pemuda blonde 12 tahun memejamkan matanya sambil berteriak kencang, "I'M NOT PERVERT! DAMMIT!"

••••••••

Team 7 dan Jounin pembimbing Hatake Kakashi, kini mereka berempat berada di kantor Hokage untuk meminta misi lagi, karena mereka baru saja menyelesaikan misi D-Rank.

"Hokage-sama, bisakah memberikan kami misi yang lebih menantang." kata Naruto yang memanggil kakek angkatnya dengan panggilan formal.

Walaupun pemuda blonde tersebut belum siap, tapi apa mau dikata, dirinya ingin menyingkirkan pikirannya mengenai wanita berambut raven yang menghantuinya beberapa hari yang lalu.

Sasuke yang mendengar ucapan dari rekan teamnya hanya menyeringai senang, karena Naruto mengajukan misi yang lebih tinggi dari misi aneh yang di jalaninya selama ini, sedangkan Sakura memandang Naruto tidak percaya karena tidak biasanya Naruto meminta misi yang lebih tinggi.

Memandang Naruto, sang Hokage lalu menatap Kakashi selaku Jounin pembimbing, "Kakashi-kun apa mereka siap?" tanya sang Hokage tua.

Tersenyum di balik maskernya sang Jounin menjawab pertanyaan sang Hokage, "Mereka sudah siap Hokage-sama."

Mendengar jawab dari Kakashi, sang Hokage mengambil laporan misi lalu berkata, "Baiklah kalau begitu, kalian akan menjalani misi C-Rank, kalian akan melindungi client kali ini, client kita kali ini adalah seorang pembuat jembatan, dan kalian harus melindunginya." pandangannya kini beralih kepada Iruka, selaku asisten Hokage untuk urusan misi, "Iruka-kun bisa tolong panggilkan client kita." katanya kemudian kepada Iruka.

"Baik Hokage-sama."

Iruka pun keluar dari ruangan Hokage, tidak berapa lama Iruka kembali dengan seseorang yang akan di lindungi oleh Team 7, dapat di lihat orang tersebut lebih tua dan meminum sake tanpa memperhatikan sekeliling.

"Jadi mereka yang akan melindungi ku Hokage-sama," kata sang pembuat jembatan kepada sang Hokage, sang Hokage hanya menganggukan kepala tanda menjawab pertanyaan sang pembuat jembatan, "Sepertinya mereka lemah, kecuali bocah berambut blonde itu, dia terlihat lebih kuat." katanya kemudian.

Naruto yang mendengar ucapan dari sang pembuat jembatan menyeringai, sedangkan Sasuke mengepalkan tangannya tanda tidak suka karena Naruto di bilang cukup kuat, sementara Sakura hanya diam saja menanggapi ucapan dari sang pembuat jembatan.

"Mereka cukup kuat Tazuna-san, aku jamin mereka bisa melindungimu dan para pekerja lainnya," mencoba berkata bijaksana kepada sang client, Tazuna yang merupakan pembuat jembatan mengangguk paham.

"Baik, aku terima mereka sebagai pelindungku dan para pekerja lainnya." kata Tazuna yang menerima Team 7 sebagai pelindungnya.

"Ok Team, kita bertemu di gerbang Konohagakure satu jam lagi, persiapkan apa saja yang perlu di bawa." kata Kakashi kepada ketiga geninnya.

Naruto, Sakura, dan Sasuke mengangguk paham akan ucapan dari sensei mereka bertiga. Team 7 dan Tazuna pun pergi meninggalkan ruangan sang Hokage untuk bersiap-siap menjalani misi C-Rank.

"Aku tidak sabar mendengar laporan dari Kakashi-kun nanti, aku ingin tahu perkembangan Naruto-kun seperti apa setelah misi ini selesai," terkikik geli sang Hokage tidak sabar menunggu laporan dari Kakashi nanti.

Sang Hokage bangun dari kursinya lalu berjalan menuju sofa kemudian melakukan sebuah handseal, "Kage Bunshin no Jutsu!" dua Kage Bunshin tercipta lalu sang Hokage memerintah dua Kage Bunshin tersebut untuk mengerjakan tumpukan neraka yang di namakan laporan-laporan terkutuk.

Iruka yang melihat hal tersebut hanya bisa menghela nafas dan menggelengkan kepalanya saja, sudah sekian kalinya laporan-laporan di meja Hokage di kerjakan oleh Kage Bunshin, sementara sang Hokage tidur di sofa untuk mengistirahatkan badannya.

To Be Continued

A/N: Terima kasih sudah mau membaca Fiction saya, untuk pairing tetap Naruto x Kurenai, saya ingin suasana baru dalam fandom Naruto bahasa indonesia dengan pairing Naruto x Kurenai, untuk Kurenai di Fiction ini berumur 24 tahun, lebih muda 3 tahun dari canon.

Untuk chapter depan, Team 7 akan memasuki Arc Wave Country dan Naruto akan menunjukan taringnya setelah berlatih keras selama beberapa minggu, untuk Naruto sendiri saya lebih prefer ke Taijutsu, jarang fiction-fiction indonesia yang membuat Naruto lebih prefer ke Taijutsu, rata-rata Ninjustu, Doujutsu, atau Genjutsu yang di tonjolkan. Semoga kalian suka dengan ide saya yang lebih prefer kepada Taijutsu.

Akhir kata saya undur diri dari hadapan kalian, sebagai pembaca yang baik alangkah baiknya meninggalkan jejak setelah membaca Fiction saya di kolom Review. Sampai ketemu lagi di chapter depan.