Tsuna-nii and His Siblings

Prompt: Late


Tsuna menatap geram pada Lambo yang baru saja menampakkan wajahnya setelah sekian lama Tsuna menunggu adiknya tersebut pulang.

"Lambo! Kau pikir jam berapa sekarang?!" bentak Tsuna sebelum Lambo sempat membuka sepatunya, dia menatap kaget pada Tsuna yang sedang memelototinya penuh amarah.

"Tsuna-nii, maaf aku terlambat. Tiba-tiba saja teman di klub mengajakku—"

"Aku tak mau mendengar alasanmu! Sebelum kau pergi kau bisa menitip pesan pada I-Pin atau meneleponku! Aku sudah memberitahumu nomorku dan nomor kantorku, 'kan?!" bentak Tsuna semakin marah mendengar apa yang Lambo katakan. Tsuna merasa ini agak keterlaluan, apa boleh buat, semuanya sudah terlanjur.

"Tapi I-Pin bilang dia—"

"Masuk ke kamarmu!" potong Tsuna. Lambo yang sedari tadi menahan diri langsung membuka pintu kamarnya dan menutupnya keras-keras.

Tsuna menghela nafas berat.

"Tsuna-nii, yang tadi itu keterlaluan. Seharusnya Tsuna-nii dengar dulu apa yang mau Lambo katakan," ucap Fuuta yang berada di belakangnya.

"Maaf Fuuta, aku tak bisa menahan diri, aku khawatir sekali dengan anak itu," jawab Tsuna menatap pintu kamar Lambo. Tsuna yakin Lambo sedang menangis kesal, sayangnya Tsuna tidak bisa mendobrak pintu itu dan meminta maaf pada Lambo saat ini juga.

"Besok pagi minta maaflah pada Lambo." ucap Fuuta seraya menepuk bahu Tsuna.

"Yeah, akan kulakukan."


[a/n]: Hoallow, lama tidak jumpa fandom kesayangan! Lama tidak jumpa readers tersayang! (kalau ada /?) Akhirnya aku dapat libur juga. Mudah-mudahan bisa update drabble ini lagi seperti sebelumnya.