Future Miracle

A/N: warning Judul dan Summary abal kemungkinan isi nya juga abal, OC, Gaje, OOC, Absurd, mbuatnya maksa jadi isi tidak terjamin. Dan ini merupakan Rewritte-an dari versi sebelumnya karena saya rasa yang sebelumnya benar-benar tidak layak -_- jadi enjoy

Disclaimer : Kuroko no Basket bukan punya saya

.

.

Summary : Ketika 2 orang anak manusia tiba-tiba muncul dan membingungkan kiseki no sedai dan timnya. Berhasilkah mereka mengupas(?) identitas 2 anak jago basket ini sebelum anak-anak misterius lainnya muncul. /Judul dan Sumary abal kemungkinan Isi nya juga abal ._.v/

.

.


Tahun 2034 Tokyo, Jepang

Sore itu sepasang kakak beradik berambut biru tua sedang berjalan bersama sepulang dari berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Tokyo.

"Ne ne niichan, arigatou sudah menemani aku belanja" kata seorang anak perempuan cantik berambut biru tua panjang.

"Nggak perlu terima kasih. Lagian aku ke mall juga mau beli sepatu basket sama baju buat latihan" kata kakak anak perempuan itu yang memiliki rambut sewarna dengan milik adiknya.

Saat mereka melewati pertigaan sepi yang mengarah kerumah mereka tiba-tiba tanah dibawah mereka bersinar dan mereka terjatuh kedalamnya.

"Apaan nih?" kata anak laki-laki itu

'Hahahaha jangan takut aku tidak akan melukai kalian aku hanya akan membawa kalian mundur 20 tahun dari sekarang' kata sebuah suara misterius

"Ha? 20 tahun? Woii jangan gila! Balikin kita ke tempat tadi" kata anak laki-laki itu kini emosi

'Hoo tidak bisaa~ jadi sekarang jadilah anak baik dan tunggu kalian sampai dimasa lalu okeeee~ oh satu hal lagi kalian harus hati-hati tentang identitas kalian jangan sampai menyebabkan time paradox okee. Nah semoga selamat sampai tujuan yaa Aomine Daichi, Aomine Daisy hahahaha' suara misterius itu hilang bersama hilangnya cahaya yang mengelilingi mereka. Sekarang mereka sedang terjatuh dari langit menuju sebuah hutan dibawahnya.

"Oii bangsat tunggu" teriak Daichi

"Niiii" tangis Daisy saat mereka jatuh menembus hutan dan semakin dekat dengan tanah.

"Daisy awaas" teriak Daichi sambil memeluk Daisy diatasnya supaya tubuhnya lah yang jatuh menghantam tanah. Dan BRAAAAKK tubuh Daichi menghantam tanah dan langsung tak sadarkan diri sementara Daisy diatasnya menangis melihat kakaknya.

"Niii bangun niii. Tolong tolongg" teriaknya didalam hutan.


Sementara itu tahun 2014

Setelah berakhirnya Winter Cup, Organisasi Basket Internasional di Jepang mengumpulkan 6 tim terbaik di Jepang beserta pelatihnya untuk dilatih supaya bisa diseleksi untuk masuk Timnas Baket Jepang setelah lulus SMA nanti. Keenam tim itu adalah Seirin, Rakuzan, Touou, Kaijo, Shutoku, dan Yosen beserta pelatihnya dan Pelatih tambahan Aida Kagetora dan Alexander Gracia juga satu tim bantuan yang dikirim untuk Training Camp di salah satu gunung di Jepang.

Dihari pertama sampai dipenginapan semua tim menghabiskan waktu untuk beristirahat kecuali Tim Seirin.

"Kalian berlima lakukan Fartlek digunung sebelum mandi" kata Aida Riko

"Haiiiii" seru tim Seirin.

Mereka semua berlali mengelilingi gunung dengan tenang sampai terdengat teriakan seorang perempuan.

"Niii bangun niii. Tolong tolongg"

"Hoi kalian denger nggak ada yang teriak" tanya Hyuuga

"Iya nih kayak ada suara cewek teriak" jawab Izuki

"Jangan-jangan setan lagi" kata Kagami ngeri

"Kagami-kun baka ini masih sore nggak ada setan. Dan suaranya itu minta tolong mungkin orang itu lagi kesusahan" kata Kuroko datar

"Kalo gitu tunggu apalagi ayo kita tolongin" kata Kiyoshi berjalan kearah suara itu diikuti teman-temannya.

Dan disinilah mereka melihat seorang anak perempuan menangis disamping tubuh seorang laki-laki. Begitu menyadari kehadiran mereka anak perempuan itu langsung berlari kearah Hyuuga dan menangis sambil memegang bajunya.

"Kumohon tolonglah dia. Tolong kakakkuuu" kata perempuan itu yang akhirnya pingsan.

"Kalian semua cepat tolong mereka. Kagami, Kiyoshi kamu tolongin anak itu. Kuroko, Izuki kamu bawain barang-barang mereka. Aku gendong cewek ini ayoo kita balik ke penginapan" kata Hyuuga

"Okeee" seru mereka semua

.

.

.

Di penginapan

"Ugh dimana nih?" Kata Daisy saat sadar berada di sebuah ruangan

"Oh selamet kamu udah sadar" kata Riko

"Ah nii" kata Daisy langsung melompat dari tempat tidur menuju ke tempat tidur kakaknya

"Tenanglah dia baik-baik saja" kata Riko

"Benarkah? Arigatou. Arigatou sudah menolong kami" kata Daisy ke tim Seirin

"Nggak perlu terima kasih sudah sewajarnya kita tolong menolong" kata Kiyoshi sambil tersenyum ramah

"Betul sekali. Ngomong-ngomong namamu siapa ya? Dan bagaimana kamu bisa sampai dihutan itu?" tanya Izuki

"Namaku Ao- Daisy. Dan kita bisa sampai kesitu karena em ano itu tadi pas aku dan kakakku belanja tiba tiba ada yang nyerang kami terus tiba-tiba kami udah ada disana gitu" kata Daisy kurang meyakinkan.

"Kau tidak berbohong kan Daisy-san?" tanya Kuroko curiga

"te..tentu saja tidak" kata Daisy

'well emang itu yang terjadi walaupun agak bohong sih' batin Daisy

"Udah udah. Daisy-chan gimana kalo kita mandi aja" ajak Riko

"Ah oke anoo.."

"Riko, Aida Riko. Yang disana Hyuuga Junpei, Kiyoshi Teppei, Izuki Shun, Kagami Taiga, dan Kuroko Tetsuya" kata Riko sambil memperkenalkan mereka satu persatu.

"Ah haii hajimemashite aku Daisy dan ini kakakku Daichi"

"Baiklah Daisy-chan ayo kita mandi".

Setelah mandi tim seirin dan tim lainnya berkumpul di ruang makan untuk makan malam bersama sementara Daisy masih menunggu kakaknya bangun dan setelah itu akan segera menyusul ke ruang makan.

"Gimana apakah mereka boleh tinggal disini?" tanya Hyuuga

"Karena tempat ini di kontrak oleh organisasi basket jadi semua yang ada disini harus mengusai sesuatu tentang basket jadi mereka boleh tinggal asalkan mereka bisa main basket" kata Rikoo

"Terus gimana kalo mereka gak bisa main basket?" Tanya Kiyoshi

"Maka dari itu mereka akan di tes secepatnya tapi aku meminta mereka mengetesnya besok sehinggak Kalian bisa mengajari mereka main basket" jelas Riko

"Okee serahkan pada kami" kata tim Seirin

"Ne ne Kurokochii sama Kagamichii mau ngajarin siapa ssu?" tanya Kise yang dari tadi mendengar percakapan mereka karena jarak meja tim satu dan tim lainnya tidak terlalu jauh jadi ada kemungkinan tim lain menguping percakapan mereka juga.

"Nanti Kise-kun akan tau" jawab Kuroko datar

"Eh tap-" belum selesai Kise ngomong terdengar suara pintu kayu dibuka dengan keras SREEEEKKK sehingga semua orang langsung menoleh kearah suara tersebut.

Dan disitulah berdiri seorang gadis muda yang terhitung tinggi untuk ukuran perempuan dengan mata emas mempesona yang ditemani bulu mata panjang, tubuh yang langsing dan tinggi dengan bodi yang wow walau dadanya tidak sebesar Momoi tapi lebih besar dari Riko, dan juga rambut bitu tua panjang yang bergelombang diikat ponytail berantakan yang membingkai wajah putihnya dengan sempurna membuat para lelaki terpesona apalagi ketika dia melambaikan tangan dan tersenyum polos kearah tim Seirin membuat Moriyama dan beberapa orang lainnya mimisan.

"Ka..ka..kawai" kata Moriyama sebelum akhirnya pingsan

"Riko-san" teriaknya

"Daisy-chan? Mana kakakmu?" tanya Riko

"Nii-chan sedang mandi habis ini kesini kok" jawab Daisy sambil tersenyum

"Daisy-san apakah itu Jaket basket? Tapi kok tidak ada nama sekolahnya?" kata Kuroko melihat Jaket hitam bertuliskan di bagian dada sebelah kanan jaket itu.

"Ah iya ini Jaket basket tim sekolahku" kata Daisy pada Kuroko

"HA? Kamu pemain basket? Syukurlah jadi nggak perlu khawatir soal tes besok" teriak Riko senang

"Tapi kenapa nggak ada nama sekolahnya kalau itu jaket tim?" tanya Akashi yang tiba-tiba ikut ngobrol karena tertarik dengan Daisy.

"Karena ini bukan benar-benar jaket resmi tim basket sekolah ku. Ini jaket tambahan yang dibuatkan oleh kapten basket sekolahku untuk anggota first string yang juga Starting member supaya bisa dipake pas latihan tambahan atau pas Training camp" jawab Daisy

"Hee? Starting member bukan amatir brati?" kata Kagami kaget

"Amatir? Hidoii aku dibilang amatir! Aku ini bukan amatir! Semua anggota keluargaku pemain basket, aku juga udah mulai main basket sejak kecil sama kakakku, aku juga uda jadi anggota First string, Strarting member dan Ace sejak kelas 1 smp enak aja aku dibilang amatir" katanya kesal sambil menggembungkan pipinya.

Belum sempat mereka sembuh dari kekagetannya mendengar pernyataan Daisy tiba tiba pintu kayu itu terbuka kembali dan menampakkan seseorang yang sedang berdiri disana.

"Nii" kata Daisy keorang itu.

Disana berdiri seorang anak laki-laki tinggi dengan rambut biru tua pendek dengan kulit tan *tidak se-tan Aomine* memakai celana hitam panjang kaos putih dan jaket hitam bertuliskan dengan tampang bosan dan tatapan menghina sambil menguap.

"Pemandangan yang sangat familiar" kata Kuroko

"Entah kenapa melihat wajahnya membuatku sangat kesal" kata Kagami dan Wakamatsu berbarengan

"Daisy ngapain nih rame-rame?" tanya Daichi nyante sambil berjalan kearah Daisy

"Nggak ada apa-apa mereka cuma nanya ke aku. Btw ini kakakku Daichi" kata Daisy memperkenalkan Daichi

"Daichi yoroshiku" kata Daichi nyante

"Hare Daichi-kun sangat tinggi ternyata. Kalo stamina Daisy-chan aja udah sangat baik mungkin wanita dengan stamina terbaik yang aku tau. Mungkin milik Daichi-kun lebih baik. Daichi-kun bisa tolong buka bajumu, lepas sepatu sama angkat celanamu sampek ke lutut" tanya Riko semangat

"Ha buka baju? Gak. enak aja nyuruh-nyuruh" kata Daichi marah sambil mengerutkan alisnya

'Kok jadi mirip Aomine/Aominecchi/Daiki/Daichan/Minechin/Ahomine/Aomine-kun' batin mereka semua kecuali Aomine, Daisy dan Daichi

"Mouu nii mereka udah nolongin kita berterima kasih dikit dong suruh buka baju aja nggak mau" kata Daisy kesal menggembungkan pipi dan mengerutkan alisnya

"Iya tapi kan-" Daichi mencoba protes tapii

"AKUU MARAAH" teriak Daisy masih menggembungkan pipi dan mengerutkan alisnya ditambah membuang mukanya.

"Iya iya oke aku buka baju. Ampun deh nih anak" kata Daichi ikutan kesal sambil membuka bajunya

"Hihihi arigatou nii-chan" kata Daisy tersenyum

'Kenapa jadi mirip Kise kalo minta Aomine buat one on one' batin anggota GoM facepalm minus AoKise tentu saja.

"Daisy-chan buka sepatu juga ya tadi aku belum sempat liat kakimu tadi" kata Riko

"Haiii"

Setelah itu Daichi melepas baju, sepatu dan mengangkat celananya sampai ke lutut, dan Daisy melepas sepatunya Riko pun segera mengamati kaki Daisy dan tubuh Daichi sambil terbelalak kaget.

"Daichi-kun dan Daisy-can umur berapa?" Tanya Riko

"Aku 14 tahun kelas 2 smp" jawab Daisy

"ha? Aku 15 tahun kelas 3 smp" Jawab Daichi membuat Riko makin kaget

"Kenapa kantoku?" tanya Hyuuga

"Daisy-chan kekuatan kakinya luar biasa dengan kata lain dia pelari yang cepat lebih cepat dari kebanyakan orang disini, setara dengan kecepatan anggota kiseki no sedai walau nggak secepat Aomine-kun. Tapi aku yakin itu cuma karena Daisy-chan perempuan kalo dia laki pasti dia lebih hebat dari ini" Kata Riko membuat semua kaget

"He? Masa sih aku cepet? Ini aja kurang cepet menurutku lagian masih cepetan nii-chan kok" kata Daisy polos

"Iya bener. Daichi-kun kekuatan fisiknya sekuat Kagami-kun atau bahkan Kiyosi dan kakinya ituu… lebih cepat dari Daisy-chan. Kekuatan larimu luar biasa aku berani bertaruh kalo Daichi-kun secepat Aomine-kun" dan kata-kata Riko yang ini bukan cuma membuat mereka kaget tapi langsung teriak-teriak alay

"Ha secepat Aomine?" teriak Wakamatsu dan Kagami bareng. Lagi

Sementara Aomine sendiri masih diam tapi kaget.

"Ha kantoku yang bener?" tanya Hyuuga

"Iya sumpah hyuuga-kun. Dan yang lebih menakutkan lagi itu mereka masih smp gak kebayang seberapa cepatnya mereka kalo sma nanti" kata Riko

"Hoo apa beneran kamu secepat Daiki?" Tanya Akashi sambil menyeringai

"Ha mungkin seharusnya apa benar Daiki yang kau maksud ini secepat aku?" tanya Daichi balik dengan senyum arogan yang sangat mirip Aomine

'astofirwoh kalo senyum seksi kayak Aominecchi' batin Kise gulung-gulung dalem hati

"Heh berani juga kamu anak kecil" kata Aomine kesal

"Hoo ada yang marah nih~" kata Daichi dengan nada menyebalkan

"Hei sudah sudah apa yang kalian ributin" kata Masako Araki, pelatih Yosen yang datang bersama pelatih lainnya membuat semua orang bubar

"Inikah anak yang kau temukan, Aida Riko" tanya Araki saat melihat Daichi dan Daisy

"Iya. Mereka ternyata bisa main basket jadi kita bisa tes mereka secepatnya" kata Riko

"Kalo gitu gimana kalo kita tes sekarang aja" kata Genta Takeuchi, pelatih Kaijo

"Okee ayoo" kata Daisy


Dan inilah chapter satu seperti yang saya katakan sebelumnya saya kurang puas dengan versi sebelumnya jadi saya Rewritte dan itung-itung buat hadiah ulang tahun nya Kise-chin :3

Kyaa Otanjubi Omedetto Kise-chin semoga dikau berjodoh dengan Aominecchi /doa para Aokise fans u,u/

dan terima kasih sudah baca :)