Disclaimer : All Characters belong to god, their parents and their agency. But this fanfic belong to me

Cast : Kim Seokjin ( 19 tahun)

Kim Taehyung ( 5 tahun)

Park Jimin (18 tahun)

Other Cast : BTS member, EXO member.

Rating : T

Warning (s) : Bahasa non baku, OOC, typos, story line agak gakjelas, etc

Pedhopil? Oh No!

.

.

~Hunaxx present~

.

.

This is Yaoi. Don't like? Don't read! No bash okay

Hari ini hari minggu. Hari dimana saatnya bagi mayoritas semua orang untuk beristirahat dari penatnya kegiatan di hari senin sampai jumat. Tak jarang di hari minggu banyak orang yang lebih suka bangun lebih siang daripada biasanya. Termasuk namja tampan bertubuh atletis satu ini. Namja tampan ini masih saja bergelung dengan selimutnya walaupun waktu di jamnya sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Tapi ketentraman tidurnya harus terganggu karena –

BRAKKKK

"KIM SEOKJIN BANGUN! KAU MAU TIDUR SAMPAI JAM BERAPA HAH?! DASAR ANAK PEMALAS!"

Iya, namja tampan yang lagi tidur tadi namanya Kim SeokJin. Dia adalah anak kedua dari pengusaha otomotif terbesar di korea, Kim JoonMyeon. Dan namja manis berlesung pipi yang tadi mengeluarkan suara aduhai merdunya adalah Zhang Yi– ah mungkin sekarang sudah menjadi Kim Yixing. Dia adalah istri dari Kim Joonmyeon sekaligus eommanya seokjin.

"IH APAAN SIH EOMMA BERISIK BANGET. AKU NGANTUK" entah sadar apa enggak, Seokjin ngebentak eommanya. Yixing melotot. Perempatan siku-siku mulai muncul di dahinya.

"DASAR ANAK KURANG AJAR! BURUAN BANGUN!"

SRET

GEDEBUG

"ADAW"

Yixing dengan berapi-rapi narik kaki anak tersayangnya tersebut. Dan sukses membuat Seokjin jatuh dengan indahnya ke lantai.

"Aduh.. eomma kok aku ditarik sih. Sakitttt" Akhirnya setelah melewati menit-menit yang mengesalkan –bagi Yixing– Seokjin akhirnya bangun. Dia mengusap-usap pantatnya yang tadi dengan mesranya mencium lantai kamar yang dingin.

"Lagian dibangunin susah amat. Udah sana buruan mandi. Kamu bau iler dih" Yixing mulai membereskan tempat tidur Seokjin. Seokjin mengangguk malas kemudian menyambar handuknya yang ada di belakang pintu.

Seokjin menggerutu pelan "Lah mendingan aku baru bangun tidur bau iler. Daripada eomma sama appa pas baru bangun tidur bau sperma" kalian pasti tau kan apa maksudnya Seokjin.

PLAK

Sebuah sandal rumah bermotif kepala kelinci yang unyu-unyu dengan telak mengenai kepala belakang Seokjin sesaat setelah dia menggerutu seperti tadi. Jangan ragukan pendengar Yixing kawan.

…..

Setelah membereskan kamar Seokjin yang sangat-amat-jorok-sekali. Yixing kembali ke ruang makan menemui suaminya tercinta dan anak pertamanya yang sudah duduk manis di kursi meja makan sedari tadi.

"Mana Seokjin? Apa kamu udah ngasih tau hal ini?" Joonmyeon bertanya. Tapi pandangan matanya masih fokus pada Koran yang dibacanya. Sebenernya dia ngomong sama Yixing atau sama korannya sih.

"Lah kok eomma belom ngasih tau ke Seokjin? entar kalo dia shock mendadak gimana?" Kim Namjoon. Kakak Seokjin yang umurnya hanya terpaut dua tahun lebih tua dari Seokjin, ikut-ikutan nanya.

"Entar aja ah kasih taunya. Dia dikasih tau paling jawabnya cuman iya-iya doang. Aduh Namjoon. Gak selebay itu juga. Masa iya gitu doang aja Shock-_-" Yixing menatap malas kearah Namjoon. Sedangkan anaknya itu cuman nyengir.

"Eh Seokjin kamu udah keluar toh. Udah mandi belom?" Yixing ngeliat Seokjin yang tiba-tiba udah ngambil duduk tepat disebelah Namjoon. Oh ternyata Seokjin udah keluar dari kandang –ups maksudku keluar dari kamarnya.

"Udahlah eomma. Gak liat apa anakmu udah ganteng gini" Seokjin tersenyum bangga. Yixing speechless. Sungguh narsis sekali anak ini.

"Eomma appa. Aku udah selesai sarapannya. Aku pergi dulu ya. Mau ke rumah Jungkook" Namjoon berdiri dari duduknya. Sambil nyampirin tas dibahunya.

"Yaudah sana. Hati-hati dijalan" ucap Joonmyeon sambil menyeruput kopinya dengan kalem.

"Pulangnya jangan malem-malem. Jangan ngapelin anak orang mulu" Yixing memberikan wejangannya dan dibalas dengan tatapan malas oleh Namjoon. Dasar anak kurang ajar. (kemudian author hilang dari peradaban)

"Lah kok kaga pamit ama aku hyung? Ama eomma appa doang gitu?" Seokjin mendelik kearah Namjoon.

"Penting gitu pamit ama Jin tomang macem kau? Hahahahaha" Namjoon langsung kabur setelah itu. Dia tidak mau ambil resiko dapet hadiah sandal gratis dari Seokjin. Yixing sama Joonmyeon cuman geleng-geleng kepala liat kelakuan anak mereka.

"Hei Seokjin" Panggil Joonmyeon pada anak keduanya tersebut.

"Wae appa?"

"Kapan kamu mau bawa pacar kamu ke rumah? Kok kayaknya kamu gak pernah bawa cewek ke rumah sih"

"Dih appa apa-apaan sih. Entar kalo juga waktunya aku bakalan punya pacar" Seokjin risih. Dia sangat teramat risih kalo appanya udah ngomong-ngomongin tentang dia yang gak pernah bawa pacar ke rumah.

"Appa serius. Oh..atau jangan-jangan kamu ada sesuatu ya sama si jimin jimin itu?! Kayaknya kalian berdua nempel mulu kemana-mana" Appanya mendelik. Yixing melotot. Seokjin sesek napas.

What the–

Kenapa bisa-bisanya appanya yang mempunyai senyum bak malaikat itu menuduh dirinya ada apa-apa dengan Jimin!? Orang yang seperti pedhopil karena setiap harinya selalu memuji-muji anak kecil yang bernama yoon…yoon siapa ya. Gak tau ah. Seokjin lupa namanya.

'Hell no. ogah banget sama cacing kepanasan kek gitu' Seokjin meringis dalem hati.

"A-apa?! Jadi kamu pacaran sama Jimin? Kenapa kamu gak ngasih tau eomma?" Yixing shock.

"Enggak eomma… aku engg–

TING TONG

Ucapan Seokjin terpotong karena bel rumah berbunyi. Seokjin mengernyit. Siapa yang pagi-pagi gini datang?

"AH! Itu pasti dia! Seokjin sana buruan kamu bukain pintunya" Yixing heboh sendiri. Seokjin masang tampang cengo. Ada apa sama eommnya? Yah tapi Seokjin tetep nurut pas disuruh bukain pintu. Daripada kena semprot lagi dia. Mending nurut aja.

CKLEK

'Loh kok gak ada orang?' Seokjin mengernyit. Tadi bukannya ada yang neken bel ya? Tapi kenapa pas di bukain pintu gak ada orangnya. Seokjin celingak celinguk ke kanan kiri tapi kok gak ada orang. Seokjin tolong ya viewmu itu agak kebawahan dikit.

"HYAAA ahjusi besal! Liat kebawah dong! Uhh"

Eh?! Itu barusan siapa yang ngomong? Seokjin akhirnya nurunin viewnya agak kebawah dan…..kenapa ada anak kecil disini?!

Seokjin mengamati anak kecil yang menggemblok tas cukup besar dan tingginya hanya sebatas pinggangnya saja…atau mungkin lebih pendek? Gak taulah. Seokjin gak terlalu merhatiin tingginya. Tapi mukanya itu loh…ugh imut.

'Kenapa anak kecil ini imut sekali? Dan bibirnya itu...pasti lembut sekali ketika disentuh.' Seokjin berfantasi liar di dalam pikirannya.

"Yack ahjussi! aku mau masuk! Dilual panas sekali" Anak kecil itu menerobos masuk ke dalam rumah. Meninggalkan Seokjin yang terbengong-bengong didepan pintu. Dan seketika Seokjin mengapuskan pikirannya yang mengatakan kalau bocah itu imut.

'Dasar bocah kurang ajar' Seokjin mendengus dalem hati.

Setelah bermenit-menit mengumpat bocah kecil yang menurutnya amat sangat kurang ajar, Seokjin menutup pintu dan masuk ke dalam. Dan apa yang dilihatnya ketika di ruang tengah sangat membuatnya shock. Yixing, eommanya tercinta sedang duduk di lantai yang beralaskan karpet dengan posisi sila dan memangku bocah tadi. Dan bocah tersebut sedang asik memainkan psp. Eh tunggu. Kayaknya Seokjin kenal sama itu psp–

"EOMMA! ITU KAN PSP KU!" Seokjin berteriak dan menunjuk-nunjuk pspnya yang sedang dimainkan oleh bocah itu.

"Kamu berisik banget. Gakusah teriak-teriak ngapa. Lagian kamu udah gede masa masih main psp" ucap Yixing sambil memainkan surai lembut milik bocah yang sedang duduk dipangkuannya.

"Dih. Lagian dia siapa sih eomma. Kenapa gak disuruh pulang ajasih" Seokjin memelototi kearah bocah tadi. Sedangkan yang dipelototi masih asik main psp.

"Dia Taehyung. Anaknya temen eomma. Dia dititipin disini selama sebulan"

What the–

Dalam catatan hidup seorang Kim Seokjin, dia tidak pernah menyukai ada bocah kecil yang berada dekat-dekat di hidupnya. Dan sekarang apa? Dia harus satu rumah dengan bocah yang sangat amat menyebalkan ini? No!

"Ohiya dan juga Taehyung selama disini akan tidur sekamar denganmu"

"APA?!"

TBC

Aku gaktau kenapa tiba-tiba terlintas difikiranku kalo Taehyung jadi bocah kecil itu…imut. Hihihi :3 So, ini fanfic mending dihapus atau lanjut? Terserah yang baca saja.

And then, mind to review?