Apartemen Teiko

Rating : T

Genre: Humor, family, friendship

Warn: OOC, AU, humor gagal

Disclaimer : Kuroko no Basuke milik Fujimaki Tadatoshi

Author note : Maaf baru update kemaren-kemaren lagi agak sibuk hehe. Terima kasih untuk semua favs, follows, reviews dan silent reader yang menyempatkan diri untuk membaca karangan Choco ini. O ya tambahan info yang lupa Choco sebutkan, Kuroko dan Mayuzumi menempati Suit Room. Enjoy^^

Catatan tambahan : Hasami-chan adalah gunting merah kesayangan Akashi. Penghuni Apartemen Teiko yang lain memanggil Hasami-chan dengan sebutan Gunting Keramat.

Chapter 4 : Maling di Apartemen Teiko

Setelah kejadian lantai 13 di Apartemen Teiko, Kagami dikagetkan kembali oleh sebuah berita mengejutkan yang terjadi di apartemen huniannya. Tiga puluh menit yang lalu, tokoh utama kita yang tercinta sedang sibuk memasang perlengkapan keamanan di kamarnya. Lima puluh buah kunci berbeda merek, lima puluh gembok, rantai bahkan sampai kunci inggris ia pasang di pintu dan jendela kamarnya. Kagami sengaja merepot-repotkan diri membeli semua perlengkapan tersebut dengan satu tujuan, mencegah Kise dan Aomine memasuki kawasan miliknya tanpa izin.

Selesai memasang semua perlengkapan keamanan supernya, suara sirene nyaring meraung-raung di seantero Apartemen Teiko. Suara sirene tersebut disusul suara debam keras tanda pintu-pintu dibuka dan deru langkah kaki di sepanjang koridor Apartemen Teiko. Suara-suara teriakan cemas dan gelisah terdengar susul-menyusul di udara.

"LARI ! SEMUA LARI-SSU!".

"Jangan pedulikan harta! Cepat berkumpul di halaman parkir Apartemen Teiko".

"Lewat tangga darurat agar lebih cepat, satu-satu jangan dorong-mendorong!".

"Guk! Guk!".

"GYAAA! Kuroko jangan muncul tiba-tiba!".

"Maafkan aku...aku agak gugup jadi tidak sadar bahwa aku menghilang tiba-tiba".

"Jadi kamu menghilang jika merasa gugup? Penemuan baru-nanodayo".

Otak Kagami sibuk mencerna setiap percakapan di atas. Mulai dari teriakan Kise, perintah tegas dari para satpam, gonggongan imut Nigou, teriakan ketakutan Aomine, suara datar Kuroko sampai kepada perkataan Midorima yang setia menggunakan nanodayo di akhir kalimat. Jika Kagami perhatikan ide pokok percakapan di atas kemudian kita satukan menjadi sebuah kesimpulan, Kagami berhasil mendapat penyebab suara sirene tadi. Hanya satu kesimpulan yang ia dapat, sedang terjadi keadaan DARURAT di Apartemen Teiko—diulangi lagi sangat darurat—dan Kagami dengan santainya masih menguping evakuasi yang terjadi luar kamarnya. Tunggu, keadaan darurat, berarti dia juga harus lari bukan?

Akhirnya otak Kagami berhasil menyambungkan diri ke dalam realita, panik, ia kerepotan membuka pintu kamarnya. Dengan penuh kesabaran, dibukanya satu-satu kunci, gembok, rantai dan kunci inggris dari pintunya. Perlengkapan keamanan super Kagami ternyata tidak cukup efektif untuk membawa ketentraman dalam hidupnya, dia lupa memperhatikan faktor betapa repotnya membuka pintu yang ditutup menggunakan lima puluh kunci berbeda merek, lima puluh gembok, rantai bahkan kunci inggris!

Dua puluh menit ia habiskan hanya untuk membuka pintu. Berhasil terbuka, cepat-cepat ia menuruni anak tangga darurat dengan kecepatan tinggi. Suasana Apartemen Teiko yang biasanya ribut tak terkira sekarang hening bak kuburan. Jangan-jangan semua orang telah mengevakuasi diri dan melupakan Kagami? Mari kita doakan keselamatan Kagami.


Akhirnya Kagami dapat bernafas lega setelah semua kepanikan yang dia alami. Berhasil menuruni anak tangga darurat dari lantai 10 menuju lantai 1 hanya dalam waktu satu menit, ia mendapati semua penghuni Apartemen Teiko sedang berbaris rapi di halaman parkir membentuk barisan upacara. Di depan mereka, sebuah podium mini dengan pemilik Apartemen tercinta mereka yang tak kalah mungilnya berdiri di belakang podium tersebut.

"Kagami...kau terlambat" Akashi mendelik tajam pada Kagami. Jika tatapan dapat membunuh, Kagami pasti sudah mati sekarang.

"Ma-maaf, aku agak panik dan kebingungan" Kagami ikut berbaris di belakang Kise.

"Ehem..baik saya lanjutkan" Akashi menatap satu-satu wajah penghuni Apartemen miliknya. Kuroko memasang wajah poker-facenya seperti biasa, wajah Kise menampakkan overexpression yang tak bisa diungkapkan oleh kata-kata, Aomine masih setengah mendengkur dalam keadaan setengah tertidur, Midorima sibuk membenarkan posisi kacamatanya yang tak bergeser seinchi pun sebagai tanda rasa gugup, Murasakibara masih asyik mengunyah keripik kentang, sedangkan penghuni lainnya saling pandang memandang penuh kebingungan seperti yang sedang dilakukan oleh Kagami saat ini.

"Satpam Hyuuga, lakukan sesuatu untuk mengkondusifkan barisan!"

"SIAP!" Hyuuga melangkahkan kakinya satu per satu seperti seorang pemimpin upacara. Kemudian ia membalikkan badannya ke arah para penghuni "Istirahat di tempaaaat...GRAK!" dengan satu perintah, semua penghuni Apartemen Teiko melakukan posisi istirahat. Untung saja semua penghuni Apartemen Teiko telah dibekali ilmu baris-berbaris sehingga memudahkan tugas satpam Hyuuga. Ilmu baris-berbaris merupakan salah satu ilmu pokok yang harus dikuasai penghuni Apartemen Teiko selain ilmu tidur dalam kebisingan dan ilmu merebut makanan.

"Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran anda semua di halaman parkir Apartemen Teiko yang kita cintai. Dalam kesempatan kali ini, izinkan saya menginformasikan sebuah berita penting pada kalian semua" Akashi memberi jeda pidatonya " Lebih baik saya langsung menuju inti. Kalian semua tahu apakah tanda dari suara sirene tadi?".

"Tanda ada keadaan darurat!" semua penghuni berseru kompak.

"Pintar" Akashi menepukkan tangan perlahan "Apa kalian tahu keadaan darurat apa yang sedang kita alami?".

Semua penghuni saling berpandangan. Sejujurnya, walapun mereka luar biasa panik dalam proses evakuasi, jujur mereka tidak merasakan ada bahaya apapun. Sejak matahari terbit, keadaan di Apartemen Teiko berlangsung damai sentosa, tetapi semua berubah ketika sirene tanda darurat menyerang telinga mereka.

"Tidak tahu pak" semua penghuni menjawab kompak.

"Dengan berat hati harus kukabarkan kepada kalian semua" tiba-tiba suasana menjadi hening "Kita sedang dalam keadaan sangat darurat!".

Para penghuni menelan ludah.

"Ha...ha..." Akashi terbata-bata.

"Ada apa? Ada hantu?" Kagami tidak sabaran.

"Bukan! tapi Ha..ha.." Akashi kembali terbata-bata.

"Hantaman meteor?!"

"Bukan! Tapi..tapi.."Akashi mengambil nafas panjang untuk menenangkan diri "Tapi...HASAMI-CHAN HILANG!".

"APA? CUMA ITU?!" darah Kagami telah mencapai titik didih. Kacaulah hari damai sentosanya hanya disebabkan oleh sebuah gunting kertas kecil berwarna merah. Tetapi, anehnya, semua penghuni justru menatap pada Kagami dengan muka horor.

"Cuma itu kau bilang?" Aomine akhirnya terbangun dari keadaan setengah tidurnya "Jangan bercanda! Ini sangat darurat!".

"Darurat apanya?" Kagami masih tidak mengerti.

"Akashi, bagaimana ceritanya hingga Gunting Keramat bisa menghilang?" satpam Teppei memberanikan diri bertanya.

"Jujur aku tidak tahu. Pagi hari ketika aku membuka brankas berisi gunting-gunting kesayanganku, aku sudah dihadapkan dengan kenyataan terburuk yang pernah ada, Hasami-chan tidak ada di tempat di mana aku biasa menaruhnya!" Ekspresi wajah Akashi berubah menjadi tegang.

"Jangan-jangan, ada maling yang mencurinya" Kalimat yang dilontarkan oleh satpam Teppei mengagetkan semua penghuni.

"Maling? Bagaimana ini senpaaaai?! Jangan sampai photobook milikku dicuri maling!" Kise langsung memeluk kaki satpam Kasamatsu dengan berlinangan air mata. Penghuni lainnya juga mulai was-was dengan keadaan barang-barang di kamar mereka.

"CUKUP! TENANG SEMUA!" satpam Kasamatsu mengambil alih pimpinan "Kejadian ini pernah terjadi dan kita berhasil menanganinya. Serahkan saja kasus pencarian maling ini pada para satpam!".

Semua penghuni langsung bersorak-sorai mengelu-elukan para pekerja divisi bagian keamanan Apartemen Teiko yang berpose gagah di hadapan semuannya. Kagami menghela nafas lega, kepanikan yang ia rasakan telah menguap jauh ke angkasa. Kalau situasi sudah terkendali, berarti ia boleh kembali ke kamarnya ke bukan? Segera, Kagami membalikkan badan dengan niat meninggalkan halaman parkir Apartemen Teiko.

Sayangnya,keinginan Kagami meninggalkan halaman parkir Apartemen Teiko dihentikan oleh sebuah gunting besar berwarna emas yang menancap dengan indah di depannya. Menolehkan kepalanya 180 derajat, Kagami berhasil menemukan sosok pelaku pelemparan gunting tersebut. Siapa lagi kalau bukan sang pemilik Apartemen bermata belang, Akashi Seijuurou.

"Jangan ada yang bergerak dulu!" Akashi mengedarkan pandangannya ke setiap wajah penghuni Apartemen Teiko "Urusan menangkap maling adalah urusan petugas keamanan kita, tetapi urusan hilangnya Hasami-chan itu urusan kita semua! Semua pergi cari Hasami-chan, segera! Kemungkinan, Hasami-chan dijadikan sandera oleh sang maling untuk menjajah Apartemen tercinta kita ini" Akashi memukul-mukulkan tinjunya ke podium sebagai tanda perintah.

" Gawat! Kalau gunting keramat tidak ditemukan secepatnya, sesuatu yang buruk akan terjadi!" Momoi menggumam.

"Me-Memangnya sebuah gunting hilang dapat menyebabkan hal seburuk apa?" Kagami kebingungan dengan sikap penghuni lainnya yang terkesan overacting.

"Buruk, sangat buruk-nanodayo" Midorima menelan ludah "Lebih tepatnya sesuatu yang buruk akan terjadi pada Akashi".

"Hal buruk apa?!" Kagami mulai kehilangan kesabaran.

"Aka-chin…..Aka-chin akan" Murasakibara menggigit kuku-kukunya yang gemetaran "Aka-chin akan…akan berubah jadi OOC!".

"OOC?" Ini pertama kalinya Kagami mendengar istilah tersebut.

"OOC adalah singkatan dari Out Of Character-ssu!" Kise sudah melepaskan cengkraman mautnya dari kaki satpam Kasamatsu "Kita harus menemukan gunting keramat sebelum jam menunjukkan pukul 12 malam , kalau tidak Akashicchi akan berubah jadi OOC-ssu".

"Sosok Akashi yang OOC biasa kita panggil dengan Bakashi" Kuroko menambahkan.

Kagami menatap pada sosok Akashi yang meninggalkan podium. Ekspresi wajahnya tidak terlihat karena tertutup oleh poni rambutnya. Kehilangan gunting keramat tersebut pasti sangat berat baginya. Berurusan dengan Akashi yang biasa saja sudah repot, bagaiman jadinya kalau mereka harus berurusan dengan Akashi yang OOC?

"Kita harus cepat-cepat. Kita hanya punya 13 jam sebelum jam 12 malam!" Riko mengingatkan.

"Kalau begitu kita mulai membagi kelompok" Satpam Hyuuga berdiri di podium menggantikan Akashi "Takao dan Midorima pergi ke kota dan belilah gunting yang mirip dengan gunting keramat sebagai persiapan untuk menghadapi hal terburuk!".

"Roger! Come on Shin-chan!" Takao menarik Midorima ke atas gerobaknya.

"Mayuzumi periksa lantai 13, The Yosen Buster periksa lantai 12, Murasakibara periksa lantai 11, Kise dan Aomine periksa lantai 10 dan lantai 9, Trio Cleaning Service periksa lantai 8 dan toilet di seluruh Apartemen, Izuki dan Moriyama periksa lantai 7 dan lantai 6, Riko dan Momoi periksa lantai 5 dan lantai 4, pengurus kantin periksa lantai 1 dan area kantin, lalu bagian transportasi periksa lantai 3" satpam Teppei memberikan mandat kepada setiap penghuni "Kuroko dan Kagami ikut dengan bagian keamanan memeriksa lantai 2. Periksa semua bagian dengan teliti dan jika kalian menemukan bukti keberadaan maling atau keberadaan gunting keramat segera laporkan pada kami!".

"SIAP!" seluruh penghuni Apartemen melakukan gerakan hormat kemudian bubar untuk mengerjakan tugas mereka masing-masing.

"Mohon bantuannya, Kagami-kun" Kuroko muncul mendadak di belakang Kagami.

"GYAAA! Jangan muncul sembarangan!" Kagami berusaha mengatur detak jantungnya. Hari ini akan menjadi hari yang sangat melelahkan, bagi tubuh Kagami, jiwa Kagami dan jantung Kagami.


Waktu yang tersisa sebelum Akashi menjadi OOC : 12 jam 45 menit

Menaiki lift, Kagami beserta Kuroko dan bagian keamanan Apartemen Teiko sampai di lantai 2. Ketika pintu lift terbuka, mereka disambut dengan lorong berdinding emas yang dihiasi oleh lukisan berbagai macam gunting. Untuk mengingatkan, lantai 2 adalah lantai tempat tinggal pemilik Apartemen Teiko, si pecinta gunting, Akashi Seijuurou.

"Rasa cintanya pada gunting telah mencapai batas maksimum" Kagami terpesona karena ini pertama kalinya ia menginjakkan kaki di lantai 2 "Ngomong-ngomong tadi di halaman parkir, satpam Kasamatsu berkata bahwa pencurian pernah terjadi di Apartemen Teiko. Apa yang dicuri? Dan siapa pencurinya?".

Semua satpam terdiam dan menunduk. Bahkan Nigou ikut-ikutan memasang ekspresi sedih di wajahnya. Kagami keheranan melihat ekspresi sedih yang ditampilkan oleh bagian kemanan Apartemen Teiko yang terkenal dengan kegagahannya.

"Masa itu adalah masa-masa kelam bagi divisi keamanan" satpam Kasamatsu memulai ceritanya "Kejadian ini terjadi 6 bulan yang lalu, ketika itu jemuran milik para penghuni menghilang secara misterius".

"Jemuran?! Maksudmu ada maling jemuran di Apartemen Teiko?!".

"Dulu pernah ada. Dia adalah seorang maling jemuran legendaris, buronan semua polisi di seluruh negara, namanya Haizaki Shougo" satpam Kasamatsu melanjutkan ceritanya "Suatu hari, kami para divisi keamanan gagal menjaga keamanan di Apartemen ini, mengakibatkan Haizaki bisa masuk ke kawasan Apartemen. Entah bagaimana caranya, dia bisa mencuri jemuran dengan jumlah yang banyak dalam waktu singkat lalu menghilang begitu saja. Saking banyaknya baju yang hilang, krisis baju melanda Apartemen Teiko!".

"Untung aku belum tinggal di sini waktu itu" Kagami mengelus dada lega.

"Tapi, para satpam berhasil menangkap Haizaki kan?" Kuroko memotong cerita satpam Kasamatsu.

"Memang, kami berhasil" ekspresi wajah satpam Hyuuga terlihat sedih "Tapi ini rahasia yang hanya diketahui oleh kami, anggota divisi keamanan. Ketika kami bermaksud membawa Haizaki ke kantor polisi, tiba-tiba dia kabur dan lari ke dalam hutan belantara".

"SIAPA SURUH MEMBUAT APARTEMEN DI TEMPAT TERPENCIL SEPERTI INI?!" Kagami emosi.

"Sampai sekarang, kami belum menemukan Haizaki. Kami khawatir jika dia merupakan dalang dibalik hilangnnya Gunting Keramat" satpam Teppei ikut pundung dengan teman-temannya. Seketika suasana di lantai 2 menjadi penuh kesedihan dan penyesalan.

Setelah cerita sejarah maling di Apartemen Teiko selesai, mereka berenam melanjutkan kembali perjalanan mereka menyusuri lantai 2. Mereka berencana mengunjungi tempat kejadian perkara yang terletak di dalam kamar Akashi, yaitu brankas gunting koleksi Akashi. Sampai di depan kamar Akashi, satpam Teppei memberanikan diri mengetuk pintu.

"Akashi ini kami, bagian keamanan. Kami datang untuk memeriksa TKP" pelan-pelan pintu kamar Akashi terbuka menampakkan sosok Akashi dengan wajah tertunduk dan poni menutup wajahnya. Melihat Akashi, Kagami jadi merasa iba. Pasti sulit rasanya jika kita kehilangan sesuatu yang sangat berharga bagi kita.

"Akashi, tenang saja kita pasti akan menemukan Gunting Keramat kembali" Kagami menepuk-nepuk bahu Akashi perlahan.

Akashi hanya mengangguk tanpa menangkat wajahnya. Dia member gestur kepada Kagami, Kuroko dan divisi keamanan untuk mengikutinya ke dalam kamarnya. Kamar Akashi sangat luas jika dibandingkan dengan kamar-kamar lain di Apartemen Teiko, kamar tipe Regular mungkin hanya seluas dapur di kamar Akashi. Setelah berjalan cukup lama, mereka sampai di sebuah pintu besi besar bertuliskan 'Awas Gunting Tajam' berwarna merah.

Akashi mengeluarkan gunting silver kecil dari sakunya dan memasukka gunting tersebut ke dalam lubang kunci. Pintu besi itu akhirnya terbuka setelah sebuah suara click pelan terdengar, menampakkan sebuah ruangan luas penuh dengan tumpukan gunting di setiap sudut ruangan. Terdapat berbagai jenis gunting dengan merek berbeda terpajang rapi di dinding kamar. Setiap gunting memiliki warna-warna yang berbeda bahkan ada gunting yang dapat menyala dalam gelap dan gunting yang berganti warna setiap 5 detik! Kagami hanya dapat menahan mulutnya agar tidak menganga terlalu besar ketika melihat isi kamar yang disebut brankas gunting. Coret perkataan Kagami di atas, rasa cinta Akashi pada gunting bukan mencapai batas maksimum tetapi telah MELEWATI batas maksimum.

"Jangan bengong terus, mulai mengambil sidik jari" satpam Kasamatsu memberi tendangan pelan kepada Kagami lalu memberikan seperangkat alat untuk mengambil sidik jari pada Kagami.

"Eh..Oh…siap pak" Kagami mendapat kembali kesadarannya.

"Kalau begitu aku permisi dulu, terima kasih atas bantuannya" Akashi menampakkan senyum manis penuh kilauan. Bahkan kilauan pada senyum Akashi mampu menyaingi kilauan yang dimiliki model kita tercinta, Kise Ryouta.

"GAWAT! Tanda-tanda Akashi OOC sudah mulai terlihat" keenam petugas yang sedang sibuk mengambil sample sidik jari di brankas itu langsung keringat dingin melihat senyum Akashi.

Ketika divisi bagian keamanan bersama Kagami dan Kuroko sedang sibuk mengumpulkan sidik jari di brankas gunting milik Akashi, tiba-tiba handphone milik satpam Hyuuga berbunyi. Hyuuga memberi tanda kepada yang lain untuk diam lalu menempelkan handphone di telinganya.

"Halo, satpam Hyuuga di sini, ada apa Mitobe?" Bagaimana Hyuuga dapat mengerti Mitobe yang tidak pernah berbicara adalah misteri kedua dalam kasus ini "Baik, aku mengerti. Terima kasih atas laporanmu" Hyuuga mematikan hanphonenya lalu membalikkan badan menghadap rekan kerjanya. Alis matanya bertaut menampakkan keseriusan.

"Haizaki…Haizaki ditemukkan di kantin Apartemen Teiko".

"APA?!" otomatis, semua jiwa di dalam brankas tersebut terkaget-kaget. Haizaki si maling jemuran legendaries yang menjadi buronan berbagai Negara berada tepat 1 lantai di bawah mereka. Mengapa dia berada di kantin Apartemen Teiko? Apakah benar Haizaki merupakan pelaku pencurian gunting keramat? Apa dia bermaksud menyerahkan diri?

Waktu yang tersisa sebelum Akashi menjadi OOC: 12 jam 5 menit

-to be continue-

Chapter Maling di Apartemen Teiko ternyata kepanjangan, jadi Choco bagi menjadi dua bagian. Moga-moga semua menikmati membaca cerita absurd ini! Terima kasih sudah mampir untuk membaca :D

Jadi, menurut kalian apakah Haizaki pelakunya? Apakah para penghuni Apartemen Teiko berhasil menemukan Hasami-chan? Dapatkah mereka mencegah Akashi berubah menjadi OOC? Nantikan chapter selanjutnya ya^^