Length : Chaptered

Disclaimer : All Characters belong to god, their parents and their agency. But this fanfic belong to me

Cast : All BTS member

Pair : JiminxSuga (couple lain menyusul okey)

Rating : T

Warning (s) : Mpreg. Bahasa non baku, OOC, typos, story line agak gakjelas, etc

.

.

~Hunaxx present~

.

.

A Gift from the Hell

.

.

This is YAOI. MPREG. Don't Like? Don't Read. NO BASH! And NO PLAGIAT

.

.

.

.

ENJOY!

.

.

.

Suasana dorm BTS kali ini bisa dikatakan sangat mencekam. Namjoon, Hoseok, Taehyung, Seokjin dan Jungkook duduk melingkar di karpet yang ada di ruang tengah. Mereka duduk melingkari seseorang, Park Jimin. Saat ini posisi seorang Park Jimin sebagai tersangka, mungkin.

"Ehem jadi Park Jimin, kau tahu apa kesalahanmu hah?" Namjoon memulai pembicaraan. Dia berusaha mengontrol dirinya sendiri agar tidak tersulut emosi.

"Ya….maaf hyung" Jimin menunduk. Sungguh, dia juga tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini. Di satu sisi dia senang, tapi di sisi lain juga dia….bingung.

"MAAF?! MAAF KAU BILANG? SEMUDAH ITU KAU MINTA MAAF HAH?!" Habis sudah emosi Namjoon yang sedari tadi dia pendam.

Jimin makin menunduk. Dia tahu, sangat tahu malah apabila Namjoon sudah berteriak seperti ini, dia pasti sudah sangat marah. Perkataan dokter tadi masih terngiang-ngiang di fikirannya.

Flashback

"APA?"

Semua membr BTS minus Suga, reflek berteriak karena ucapan sang dokter yang ada dihadapan mereka ini.

"K-kau….tidak bercanda kan dokter? Bagaimana bisa seperti itu?"

"Aku tidak pernah bercanda apabila menyangkut hal seperti ini. Itu memang benar. Suga-ssi positif hamil. Ada janin yang tumbuh di dalam rahimnya"

"T-tapi bagaimana bisa? Suga hyung itu namja"

"Ya untuk itu aku pribadi juga bingung. Kehamilan pada namja hanya terjadi paling tidak sekali dalam dua puluh tahunnya. Atau mungkin lebih. Dan aku sendiri baru pertama kali menangani kasus seperti ini"

"Tidak mungkin….."

"Aku hanya berharap kalian dapat menjaga Suga-ssi dengan baik. Karena kehamilannya pada namja suatu kejadian yang langka. Dan juga tubuh Suga-ssi tetaplah seorang namja bukan yeoja. Tubuhnya bisa saja menolak kehadiran janin tersebut. Tolong jangan biarkan dia terlalu lelah ataupun stress. Jagalah dia baik-baik. Setiap bulannya nanti aku akan kesini untuk memeriksakan keadaannya."

Dokter itu berbicara panjang lebar. Semua yang ada di ruangan tersebut hanya dapat terdiam. Mereka benar-benar tidak percaya. Hamil? Bukankah itu yang biasa dialami oleh yeoja? Tapi ini…namja.

"Baiklah saya kira saya harus segera kembali. Masih ada pasien di rumah sakit yang harus saya tangani. Ingat pesan saya, jaga Suga-ssi dengan baik"

"Biar saya antar sampai depan dok" J-Hope berinisiatif untuk mengantar dokter tersebut. Tinggallah diruangan tersebut hanya ada Jimin, Namjoon, Taehyung, Jungkook dan Seokjin.

BUGH

BUGH

BUGH

Namjoon memukuli Jimin dengan penuh emosi. Taehyung Seokjin dan Jungkook mencoba menahan leader mereka itu, tapi sepertinya sia-sia. Seorang Kim Namjoon sedang tersulut api amarah.

"Uhuk…ampun uhuk…hyung" Jimin berkata dengan tersendat-sendat. Sudut bibirnya sudah hampir sobek karena pukulan berkali-kali dari Namjoon.

"AMPUN KAU BILANG HAH?! BAGAIMANA BISA SUGA SAMPAI HAMIL SEPERTI ITU HAH?!" Taehyung Seokjin Jungkook masih sekuat mungkin menahan Namjoon agar tidak memukuli Jimin.

"A-apa? Hamil?! Siapa yang hamil?! Aku namja!" Semua yang ada di ruangan tersebut kaget ketika tiba-tiba Suga sudah berdiri di depan pintu kamarnya.

"H-hyung…..kami semua bisa jelaskan. Hyung tenang dulu" Taehyung menghampiri Suga yang nampak sangat shock.

"T-tidak….Tae…ini se–

BRUK

Belum selesai Suga menyelesaikan kalimatnya, dirinya sudah ambruk karena pingsan. Untuk Taehyung dengan sigap menangkapnya.

"SUGA HYUNG"

Jimin langsung menghampiri Suga yang tengah tidak sadarkan diri itu. Dia langsung mengangkat Suga dan menggendongnya ala bridal style dan membawanya masuk ke dalam kamar.

"Aku harus bicara dengan Jimin"

Seokjin Taehyung dan Jungkook hanya menghela nafas. Beginilah leader mereka ketika sudah marah.

Flashback end

"Hah…aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana Jimin. Kau tahu, jika berita Suga hyung hamil sampai ke wartawan, habislah kita semua" Namjoon mengusak rambutnya frustasi. Bukan. Namjoon bukannya takut jika reputasi BTS rusak karena kehamilannya Suga. Dia hanya takut Suga dihujat oleh fans karena hal ini.

"A…aku akan bertanggung jawab hyung" Jimin berucap dengan sungguh-sungguh. Tidak ada nada main-main di dalam nada berbicaranya.

"Suga hyung bukan orang yang gampang ditaklukkan. Lagipula aku heran bagaimana ini semua bisa terjadi?"

"Aku….aku juga tidak menyangka Tae. Itu semua terjadi begitu saja. Kami berdua waktu itu sama-sama sedang mabuk"

"Hah salahku juga sih waktu itu mengajak kalian keluar ke club dan pesta wine" Seokjin mengusap kasar wajahnya. Disini dialah yang paling merasa bersalah. Dia yang waktu malam itu mengajak Jimin dan Suga ke club dan mereka pesta wine disana. Harusnya Seokjin tahu Suga itu tidak kuat dengan alcohol. Akibatnya malam itu Jimin dan Suga mabuk berat. Dan itu semua terjadi begitu saja diluar kendali.

"Jangan menyalahkan dirimu sendiri hyung" Taehyung mengelus-elus punggung Seokjin untuk menenangkan namja tampan tersebut.

"Aku tidak butuh pertanggung jawabanmu Park Jimin" tiba-tiba Suga keluar dari kamarnya dan berjalan menghampiri mereka semua yang sedang duduk tersebut.

"Lagipula lebih baik ini aku gugurkan saja" Suga berucap dengan datar. Jimin hampir tersedak salivanya sendiri ketika mendengar Suga mengatakan itu.

"H…hyung aku mohon kau jangan gugurkan anak itu. Dia tidak salah apa-apa hyung" Jimin memohon memelas pada Suga. Sungguh bagaimanapun juga anak itu adalah darah daging Jimin, tentu dia tidak rela anak itu dibunuh begitu saja.

"Jimin benar hyung….anak itu darah daging hyung sendiri. Itu titipan yang Tuhan berikan padamu hyung"

"No. It's a gift from the hell, Tae"

TBC

Jujur ya, sebenernya aku beribu ribu persen gak pede mau post fanfic ini ke sini. Soalnya apa? Soalnya ini mpreg. Takutnya banyak banget yang gaksuka sama mpreg. Soalnya kan ya pendapat orang beda-beda. Kalo aku mah malah suka mpreg TuT So, ini fanfic mau di delete aja atau lanjut? Terserah yang baca deh ya

And then, mind to review?