Note: Yang italic itu artinya dalam hati.


Asuka: Akhirnya! Selesai juga UKK dan fic-nya! Gimana ya, nilainya nanti?

Katou: Lagian UKK ngapain bikin fanfic? Yang ada pada bikin rangkuman tau!

Asuka: Males, enakan bikin fanfic. Mumpung idenya masih fresh~

Katou: Sudahlah, ayo baca disclaimer-nya dulu.

Asuka: ^0^ Oke! Hetalia bukan punya Katou dan bukan punya Asuka juga~

Katou: Selamat menikmati fic ini. Mohon maaf bila ada yang merasa tidak senang.

Asuka: 'Kenapa kita bisa lain banget ya?'

.

.

.

.

Seandainya, Indonesia Ada Di Hetalia ...

Summary: Title said it all. Kumpulan drabble kalo Indonesia ada di Hetalia.

Disclaimer (diulangi): Kalo Hetalia punya author, ngapain juga author bikin beginian? Hetalia itu punya Om Hide.

Warning: Bahasa non-formal, OC, OOC, gaje, typo, dll

Don't like don't read

Rnr?

.

.

.

.

.


1. Indonesia Itu Yandere

Para Blok Axis sedang latihan bersama. Seperti biasa, Germany menjadi pelatihnya.

" Berhitung!" perintah 'Pak Pelatih' Germany.

" Satu~," jawab Italy dengan polosnya, tidak ingat bahwa latihan-neraka akan dimulai.

" Dua!" jawab Japan dengan tenangnya.

" Tiga!" jawab seorang remaja laki-laki berkulit sawo matang, berambut ikal, tampang innoncent, dan memakai baju coklat-coklat ..., eh? Siapa dia? Perasaan negara Blok Axis cuma tiga, Jerman, Italia,dan Jepang. Mending nunggu reaksi para Axis deh, daripada bingung sendiri.

.

.

.

.

.

(Lima jam kemudian~)

"EEEEHHH/VEEEEE?!" Waduh, capslock dan shift author jangan diinjek! Tapi, kayaknya lima jam kelamaan, ya? Yah, bek tu de stori.

Italy langsung lompat ke Germany, yang malah membeku gara-gara jadi kepikiran hantu. Japan (seperti biasa) tenang-tenang saja. Lho, jangan-jangan Nihon ...

" Ah, maaf, Itaria, Doitsu. Ini Indoneshia, salah satu koloniku di Asia. Dia lumayan berpengalaman dalam perang, maka aku mengajaknya untuk membantu kita." Pantesan, koloninya Nihon ya?

" Vee~, jadi namamu Indonesia, ya? Mau bendera putih juga, vee~?" Yang diajak bicara malah sweatdrop. ' Ini negara bener-bener ikut perang nih? Ngapain bawa bendera putih?' batin Indonesia.

" Cukup, Italy. Ayo kita mulai latihannya." ujar Germany, " Apa yang kalian lakukan jika kalian bertemu England dan kalian kehabisan amunisi?"

" Sebagai pria Italia sejati, aku akan membuat bendera putih dari saputangan dan ranting lalu mengibarkannya!" jawab Italy dengan 'polos'nya.

PLAK. Germany pun facepalm. "Oke, Japan?"

" Aku akan meniru ratapan William III," jawab Japan, yang membuat Germany facepalm lagi. ' Ampun deh, gak ada yang normal dikit napa?'. " Err, Indonesia?". ' Moga-moga dia lebih normal,'

Mantan koloni Netherland itu tersenyum dan menjawab, " Ada dua pilihan. Yang pertama memanggil teman-temanku dan membunuhnya. Yang kedua bunuh saja dengan senjata yang ada,"

Kali in Germany tidak facepalm tapi justru melongo. Jawaban ini mengagetkan anggota Axis yang lain. Siapa yang menyangka, kalau Indonesia yang kelihatannya polos itu yandere?

.


2. Ikut Terdampar

Mungkin ini pemandangan biasa. Italy asyik bermain-main di laut sementara Germany dan Japan hanya menonton dari tepian. Di samping mereka terdapat tanda 'SOS' dalam ukuran jumbo. Yak, para Axis (lagi-lagi), terdampar. Kali ini Indonesia juga ikut terdampar, sekarang dia sedang mencari makanan dan kayu bakar.

(Malam harinya~)

Japan, Germany ,dan Indonesia sedang menghangatkan diri dekat api unggun sementara Italy sudah tidur. Seolah merasakan sesuatu, Germany berdiri. " Mereka datang," Hanya itu yang keluar dari mulut negara penyuka wurst dan bir. " Siapa, vee~?" Oh, ternyata Italy sudah bangun. Keluar lima orang dari dalam hutan dan sekarang mereka berdiri di atas tebing menghadap para Axis.

" Allied Forces!" jawab Germany dan entah kenapa muka masing-masing negara di close-up. Germany menyiapkan pistolnya, Japan mengeluarkan katananya, dan Italy mengibarkan bendera putihnya. Indonesia sudah hilang entah ke mana.

" China, aku memilihmu!" teriak America. China langsung turun dan menyerang Germany dengan peralatan masak yang setia dibawanya. Serangan pertama berhasil dihindari, serangan kedua juga berhasil dihindari, dan ...

DAK!

... serangan ketiga mendarat telak di kepala. Selanjutnya Japan langsung terlempar pada serangan pertama. Yang tersisa kini hanya Italy yang ...

" Vee~, jangan pukul aku! Aku akan memberitahu segalanya! Jangan pukul aku!"

... menyerah.

Para Allies kini mendekati anggota Axis yang terkapar minus Italy yang masih mengibarkan bendera putihnya. Saat mereka hanya tinggal dua langkah dari mereka, tiba-tiba America merasa bahunya ditepuk seseorang dari belakang. Penasaran, dia menengok ke belakang hanya untuk menemeukan bahwa yang menepuknya adalah seorang wanita berambut panjang, berbaju putih, dan kakinya melayang.

" GYAAAAAAA!" Semuanya, baik Italy maupun Allies teriak serempak, minus Russia yang cuma kelihatan kaget saja. Kaget, Japan dan Germany pun bangun dan langsung membeku begitu melihat wanita itu. Dari belakang wanita itu, muncul Indonesia dengan senyum manis di wajahnya.

" Hai, ini temanku, Kuntilanak. Biasanya dia membunuh pria dan anak-anak, tapi sekarang dia hanya menakut-takuti saja meski masih bisa membunuh. Bagaimana, mau bermain bersama?" Ucapan ini sudah cukup menakuti para Allies dan juga Axis.

" KI-KITA MUNDUR!" perintah America dan para Allies pun pergi meninggalkan para Axis ketakutan sendiri.

Indonesia menoleh ke arah kuntilanak, " Oke, kau boleh pergi. Terimakasih atas bantuannya," Lawan bicaranya hanya mengangguk dan Germany berani mengajukan satu pertanyaan. " I-In-Indonesia, kau bisa memanggil hantu?"

Pertanyaan ini dijawab dengan cepat oleh negara-yang-akan-segera-merdeka itu, " Ya, memang kenapa?"

.


3. Busby's Chair And Indonesia

Mungkin ini pemandangan biasa. Italy asyik bermain-main di laut sementara Germany dan Japan hanya menonton dari tepian. Di samping mereka terdapat tanda 'SOS' dalam ukuran jumbo. Yak, para Axis (lagi-lagi), terdampar. Kali ini Indonesia juga ikut terdampar, sekarang dia sedang mencari makanan dan kayu bakar.

(Malam harinya~)

Japan, Germany ,dan Indonesia sedang menghangatkan diri dekat api unggun sementara Italy sudah tidur. Seolah merasakan sesuatu, Germany berdiri. " Mereka datang," Hanya itu yang keluar dari mulut negara penyuka wurst dan bir. " Siapa, vee~?" Oh, ternyata Italy sudah bangun. Keluar lima orang dari dalam hutan dan sekarang mereka berdiri di atas tebing menghadap para Axis.

" Allied Forces!" jawab Germany dan entah kenapa muka masing-masing negara di close-up. Germany menyiapkan pistolnya, Japan mengeluarkan katananya, dan Italy mengibarkan bendera putihnya. Indonesia mengambil kuda-kuda pencak silat.

" China, aku memilihmu!" teriak America. China langsung turun dan menyerang Germany dengan peralatan masak yang setia dibawanya. Serangan pertama berhasil dihindari, serangan kedua juga berhasil dihindari, dan ...

DAK!

... serangan ketiga mendarat telak di kepala. Selanjutnya Japan langsung terlempar pada serangan pertama. Yang tersisa kini hanya Italy yang ...

" Vee~, jangan pukul aku! Aku akan memberitahu segalanya! Jangan pukul aku!"

... menyerah. Sementara itu, Indonesia diabaikan. " Hiks, hiks, aku diabaikan,"

Para Allies kini mendekati anggota Axis yang terkapar minus Italy yang masih mengibarkan bendera putihnya. Saat mereka hanya tinggal dua langkah dari mereka, tiba-tiba England berdiri di atas laut sembari membawa sebuah kursi, ehm 'antik'.

" Ini adalah Busby's chair, siapa yang duduk di kursi ini akan mati seketika," jelas England, " Jadi siapa di antara kalian, kecuali Russia, yang memiliki keberanian untuk duduk di kursi terkutuk ini?"

Tidak ada yang berani bergerak, kecuali Russia yang jelas tidak terganggu. Tiba-tiba Indonesia membuka suara.

" Aku tidak mau duduk di sana, tapi aku berani taruhan sebentar lagi kursi itu akan hancur karena keberatan," Gayung disambut air. Pernyataan disambut tawa.

" Ahahaha, tidak mungkin kursi ini hancur karena hal semacam itu. Sebelum hancur, ini akan membunuh yang mendudukinya,"

" Benarkah? Aku terpaksa tidak setuju," Ini anak pede banget sih.

" Kalau begitu bisa jelaskan alasannya?" tanya England.

" Karena itu kebenarannya," BLARRR! Bersamaan dengan pernyataan itu, Busby's chair pun meledak dengan indahnya untuk yang ketiga kalinya.

" AAAAAAAAHHH!" England langsung histeris karena kursi kebanggaannya lagi-lagi hancur, bahkan sebelum Russia melakukan apa-apa. Melihat hal ini, America langsung memerintahkan yang lain untuk mundur.

"KI-KITA MUNDUUUURRR!"

Kembali ke pantai tempat Axis terdampar~,

Indonesia sedang berbicara pada sesosok mahluk bertubuh raksasa.

" Ijo, lain kali kalo ngeliat kursi, jangan langsung didudukin. Ntar kalo disuruh ganti rugi, gimana?"

" Maaf, habis jarang ngeliat kursi sih," jawab sosok itu takut-takut.

" Ya sudah, tapi terima kasih. Lumayan juga tadi nakut-nakutin mereka,"

" Sa-sama-sama, Bos," Dan sosok itupun menghilang dibawa angin.

.

.


(TBC)

Tunggu & Baca Chapter selanjutnya

Asuka: Huwee TToTT, cuma bisa bikin tiga cerita. Gomen ne~

Katou: Itu akibatnya kalo bikin fic pas ujian. Sekarang gimana nih? Udah terlanjur nulis TBC nih!

Asuka: *berpikir* Hmm...

Katou: ' Moga-moga bukan ide yang aneh,'

Asuka: *bohlam 50 watt muncul* Aha! Kita minta readers ngasih ide aja. Semacam request gitu~

Katou: *mangut-mangut* Hmm, boleh juga. Oke, bagi yang mau request, silakan kirim melalui review.

Asuka: Iya! Mohon ya! Kelanjutan fic ini ada di tangan kalian! Kalo sampe seminggu gak ada request, akan langsung di-remove!

Katou: *menjitak Asuka* Asuka! Jangan memaksa readers! Yah, tapi emang bener sih.

Asuka & Katou: *membungkuk 90 derajat* Review and request please!