Title : "My Sweet Namja"

Author :

Main Cast : Park Jimin

Min Yoongi

Other Cast : BTS members

Genre : romance (maybe)

Legth : chaptered

Summary :"hey Jimin.. bagaiman kalau kita taruhan! Jika kau berhasil membuat namja galak penjaga perpustakaan itu tertarik padamu aku akan menuruti semua keinginanmu". "namja sialan!" . "aku mulai menyukainya" . "kau sudah gila park jimin!"

Note : ff ini murni pemikiran saya, jika ada alur atau watak dari tokoh yang mirip dengan ff lain itu bukanlah unsur kesengajaan. Don't be plagiat~

Happy Reading

My Sweet Namja

"Yoongi.. sebenarnya aku—"

"maaf tuan.. pesanan anda sudah siap" reflek Yoongi mendorong pelan tubuh Jin agar menjauh darinya, menimbulkan desahan kecewa dari Jin.

"e-eh.. maaf berapa semuanya?" tanya Yoongi masih terlihat gugup, Jin yang melihat hal itu sedikit tersenyum lalu dengan lembut ia mengacak surai karamel Yoongi.

"biar aku saja.. kau tunggu di mobil ne?" ucap Jin lembut yang langsung di jawab sebuah anggukan kecil dari Yoongi.

.

.

.

.

.

Chapter 6

"Aishh kenapa jantungku jadi berdebar-bedar begini? Ughh.. Jin hyung bikin deg-deg an saja.." ucap namja manis itu sambil terus mengusap kedua pipinya dengan kasar, berusaha menutupi rona merah akibat aliran darah yang menjalar di sekitar pipinya. Tapi bagi seseorang rona merah yang muncul itu tampak begitu manis, sangat kontras dengan pipi putihnya. Karena terlalu asyik dengan pikirannya sendiri, Yoongi tidak menyadari kedatangan Jin. Sekilas Jin tersenyum melihat kelakuan adik angkatnya yang begitu menggemaskan itu, jangan lupakan pipi pucatnya yang masih dipenuhi semburat merah. Kalau saja Jin tidak ingat tempat, ingin sekali ia mengecup pipi chubby milik Yoongi itu. bahkan sampai Jin membuka pintu mobilpun Yoongi masih belum sadar.

"Hei.. Yoongi-ah kau sedang apasih? Kkk menggemaskan sekali" karena tidak tahan Jin mengusak gemas surai coklat milik Yoongi, sebelum kemudian ia berhasil mencuri satu ciuman di pipi Yoongi—membuat sang 'korban' membulatkan kedua matanya setelah sadar dengan tindakan hyung angkatnya itu.

"Y-yaaa! Hyungie.. k-kau membuatku kaget tau" Yoongi kembali menutupi pipi putihnya dengan kedua tangannya, sedangkan Jin kembali tertawa melihat tingkah menggemaskan sang adik.

"Mian.. kkk kajja kita kembali.. anak-anak di panti asuhan paati sudah menunggu kita" ucap Jin berkata lembut yang hanya di balas sebuah anggukan kecil dari Yoongi.

.

.

.

.

"Hhhah mereka berdua lama sekali sih? Beli makan siang apa kencan?" tampak namja bersurai hitam yang tengah menemani anak-anak panti itu terlihat mengomel sendiri, sesekali ia melihat jam di ponselnya lalu wajahnya akan berubah sebal. Oh lihatlah.. seorang Park Jimin terlihat sangat kesal hanya karena ia berpikir sang 'target' sedang berkencan dengan si namja penganggu itu. 'Hahaha aku ini kenapa sih.. kenapa repot-repot memikirkan si kaca mata tebal yang galak itu?' Jimin kembali mengacak rambutnya, nampaknya pemuda itu sedang berperang dengan hatinya sendiri.

"Jimin oppa? Oppa kenapa?" kali ini gadis kecil di pangkuan Jimin itu mulai memperhatikan raut wajah sebal Jimin, ia sedikit memiringkan kepala—mungkin karena heran dengan tingkah Jimin yang sejak tadi sangat labil, sebentar cemberut lalu terlihat seperti orang marah, kemudian bengong sambil menatapi layar handphonenya.

"Oppa? Gwaenchana?" sekali lagi Yuki—si gadis kecil itu mengeluarkan suara untuk menanyakan keadaan Jimin. Jimin segera tersadar mendegar suara Yuki, ia terlihat gelagapan untuk menjawab pertanyaan gadis kecil yang berada di pangkuannya kini.

"Ehh.. anu.. Oppa tidak kenapa-napa kok Yuki-ah hehe.."

"kenapa tidak segera menjawab pertanyaan Yuki? Oppa melamun oppa manis yang tadi main sama kita itu ya?" tanya Yuki dengan wajah innocentnya, Jimin sedikit melebarkan mata sipitnya saat mendengar ucapan Yuki. Heol.. melamun si galak? Yang benar saja..

"Yah Yuki-ah kau ini bicara apa? Kkk Yuki masih kecil memangnya mengerti apa eoh?" Jimin sedikit mengacak-acak rambut sebahu milik Yuki, sedang gadis kecil itu terlihat mengembungkan kedua pipi chubbynya.

"Habis tadi Yuki lihat oppa bengong sambil menatap layar handphone oppa yang ada fotonya oppa manis yang main sama kita tadi" jawab Yuki jujur, lagi-lagi Jimin dibuat kaget dengan perkataan gadis kecil berumur 6 tahun itu. tunggu dulu—Yuki tadi bilang 'bengonng sambil menatap layar handphone oppa yang ada fotonya oppa manis' hei! Apa itu artinya Jimin... mulai suka?

Jimin mengerjap-ngerjakan mata sipitnya, mencoba mencerna perkataan gadis kecil yang duduk di pangkuannya sekarang. Di urungkannya niat Jimin untuk membantah perkataan gadis kecil bernama Yuki tersebut saat ia melihat bebera anak mulai berdiri dan berlarian ke arah tak jauh dari jimin duduk.

"Yoongi noona sudah datang yeeeey!" teriak seorang namja kecil itu dengan riang sat mengetahui Yoongi datang dan membawa beberapa kantong plastik besar di kedua tangannya, Jimin langsung menoleh saat mendengar nama 'Yoongi' disebut-sebut. Dengan tidak sabar ia ikut berdiri dan menurunkan Yuki dari pangkuannya –membuat gadis cilik itu cemberut.

"Hey.. kau tadi memanggilku apa?" tanya Yoongi tak terima karena di panggil 'noona' dan bukannya 'hyung'. ia sedikit berjongkok untuk mensejajarkan dirinya dengan namja keil yang terus-terusan memanggilnya dengan sebutan 'noona' itu. namja kecil itu dengan senyum polosnya menjawab pertanyaan Yoongi.

"Yoongi noona~ aku memanggilmu N-O-O-N-A hihihi"

"Hei aku kan namja.. sama sepertimu.. kau harus memanggilku hyung, arra?"

"Kurasa panggilan 'noona' lebih cocok untukmu daripada 'hyung' habis kau terlalu manis untuk jadi seorang namja kkk" kini Jimin sudah ikut berdiri di antara kerumunan anak yang penasaran dengan apa yang dibawa Yoongi. Yoongi melolot begitu mendengar Jimin yang mengucapkan itu, bibirnya mengerucut lucu. Ingin sekali Jimin mencium bibir pulm yang begitu menggoda itu jika saja ia tak ingat sekarang mereka ada dimana.

"Jangan cari masalah denganku" ucap Yoongi garang, Jin yang baru datang heran melihat adiknya merah padam dengan bibir cemberut seperti itu.

"Yoongi-ah.. kau kenapa?" tanya Jin khawatir begitu sampai didekat Yoongi.

"Dia.. menyebalkan!" jawab Yoongi sambil menunjuk-nunjuk Jimin.

"A-aku hanya bilang kalau kau manis.. kenapa marah? hhuh dasar sensitif.. seperti yeoja saja.." ucap Jimin sambil berlalu menjauh dari Jin dan Yoongi, entah kenapa mood nya tiba-tiba berubah. Bukan karena marah dengan Yoongi, tapi karena Jin.

"Hhh.. kau ini.. selalu saja ribut saat bertemu dengannya, bersikap baiklah Yoongi-ah~ dia kan tidak berbuat jahat kepadamu" tutur Jin lembut sambil sesekali mengusap surai karamel adiknya itu, Yoongi hanya menunduk sambil mem-poutkan bibirnya.

"Oh iya hyung ada urusan mendadak.. bisa kau bagikan kotak makan siang ini dengan Jimin-ssi? Nanti begitu urusan hyung selesai hyung akan segera menyusulmu disini.. tidak apa kan?"

"Y-yah hyung.. tapi—aku tidak mau dengannya.."

"Yoongi.. ayolah~ Jimin kelihatannya namja yang baik" ucap Jin berusaha membujuk adik kesayangannya itu, terdengar hembusan napas Yoongi—yah sepertinya dia harus mau terjebak disini dengan Jimin selagi Jin menyelesaikan urusannya, Yoongi akhirnya mengangguk lemah.

"Bagus.. sebentar ya.. oy! Jimin-ssi! Bisa kau kemari sebentar" teriak Jin yang langsung membuat namja bersuai hitam itu menggerutu pelan.

"Kenal saja barusan, seenaknya meneriaki orang dan menyuruh-nyuruh.. hhuh" walaupun begitu Jimin tetap menuruti ucapan Jin dan segera berlari kecil mendekat.

"Ne.. apa kau memanggilku?" tanya Jimin berusaha bersikap sopan.

"Kau bisa tolong bantu Yoongi membagkan kotak makan ini pada anak-anak kan Jimin-ssi? Aku ada urusan mendadak"

"Ah.. tentu.. tentu saja err—aku belum tahu namamu" Jimin sedikit menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, sementara Yoongi makin cemberut saat mengetahui Jimin bersedia membantunya.

"Ah iya.. Kim Seokjin. Hyung tinggal dulu ya Yoongi? jangan bertengkar lagi, arra?" Jin sekilas mencubit pelan pipi chubby Yoongi sebelum kemudian ia segera masuk mobilnya dan pergi meninggalkan Jimin dan Yoongi yang sejak tadi masih saja cemberut.

"Nih bagikan sana.." ujar Yoongi ketus begitu mobil Jin menjauh, Jimin sedikit menyeringai—berniat menggoda Yoongi lagi.

"Aduh kau galak sekali.. tapi manis kalau marah" goda Jimin sambil menerima 2 kantong plastik ditangan Yoongi.

"Kalau kau tidak bisa di—"

"Tidak bisa apa hm? Kau akan apa? Menciumku?" lagi-lagi Jimin menjawab pertanyaan Yoongi dengan nada menggoda, membuat Yoongi semakin kesal sekaligus salah tingkah.

"Yak! Kau kurang ajar!" terlihat wajah Yoongi semakin memerah akibat menahan marah, tapi hal itu membuat Jimin semakin bersemangat untuk menggoda namja manis didepannya itu.

"Kkk kau itu benar-benar manis, saat marah sekalipun.." setelah berkata begitu Jimin segera menjauh sebelum Yoongi semakin marah.

"Dasar bocah kurang ajar.."

Jimin segera membagikan kotak makan siang satu persatu kepada anak-anak panti itu, sesekali ia juga mengajak mereka bercanda, sementara Yoongi hanya mengawasi kegiatan Jimin dari jauh. Entah kenapa berlama-lama didekat Jimin membuat Yoongi gerah.

"Namja dengan dandanan badboy seperti dia ternyata suka anak-anak" gumam Yoongi pelan, pandangannya tak pernah lepas dari Jimin yang sejak tadi tertawa dengan anak-anak panti. Karena terlalu sibuk memandangi Jimin ia tak sadar ada gadis kecil yang berlalri menghampirinya, Yuki—gadis yang sejak tadi terus menempel dengan Jimin.

"Oppa.. Oppa~" rengek Yuki sambil menarik-narik tangan Yoongi, Yoongi sedikit tersentak saat mengetahui ada gadis kecil di dekatnya.

"Eh? Ada apa?"

"Oppa.. ayo kesana~ kita makan siang bersama dan juga bermain sama Jimin Oppa" pinta Yuki pada Yoongi.

"Oppa tidak lapar.. kau saja yang kesana ya?" tolak Yoongi halus, bukannya tidak mau sih.. tapi Yoongi malas harus dekat-dekat dengan si Jimin yang menyebalkan itu. Yang ada nanti bukannya makan siang bersama malah mereka bertengkar lagi.

"Oppa..." sepertinya Yuki kecil masih belum menyerah, dengan segera ia menunjukkan jurus terakhirnya—puppy eyes. Siapa yang tega kalau gadis imut itu sudah menunjukkan puppy eyesnya yang membuat semua orang luluh saat melihatnya, begitu juga dengan Yoongi.

"Hhah baiklah Yuki-ah~ jangan menangis ne? kajja kita kesana" ujar Yoongi langsung berdiri, mendengar itu Yuki langsung memasang wajah cerianya. Dengan cepat ia segera menautkan jari-jari mungilnya pada tangan Yoongi.

Begitu Yoongi dan Yuki sampai dikerumunan anak-anak Jimin langsung tersenyum penuh arti, rencananya menyuruh Yuki untuk membawa Yoongi berhasil. kau sangat jenius Park Jimin kkekkeke.. sesuai perintah Jimin tadi kedapa Yuki, gadis itu segera menarik tangan Yoongi untuk mendekat ke arah Jimin.

"Yoongi Oppa duduk di sebelah Jimin Oppa ne?"

"M-mwoya?" Yoongi melebarkan matanya, bibirnya mengerucut lucu jugakedua pipinya yang menggembung membuat Yuki dan anak-anak lainnya tersenyum, sesekali tertawa pelan melihat wajah Yoongi yang ditekuk, sementara Jimin—oh jangan lupakan Jimin, rasanya dia sangat ingin mencubit pipi chubby itu sekarang juga!

"Ayolah Yoongi hyung.. err boleh kan aku memanggilmu begitu? Kasian anak-anak ini, kau turuti saja ne? daripada nanti mereka menangis" bujuk Jimin yang dengan wajah memelas, yang sebenarnya dibalik wajah memelas itu dia diam-diam tersenyum penuh kemenangan. Yoongi semakin cemberut, kalau sudah begini mana mungkin ia menolak? Demi anak-anak.. ya demi anak-anak akan ia lakukan, asal mereka bisa tertawa.

"Iya iya bawel" dengan nada jutek dan wajah cemberut yang lucu Yoongi segera duduk bersila didekat Jimin, sementara Jimin hanya senyum-senyum sejak tadi.

"Nah sekarang kajja kita makan siang dulu~" ucap Jimin begitu semangat, yang langsung dibalas teriakan kompak dari anak-anak yang duduk melingkar di dedannya. Diam-diam Yoongi sedikit tersenyum melihat Jimin yang begitu lembut saat dengan anak-anak—tapi tolong diingat ya.. Yoongi hanya SEDIKIT tersenyum saat melihat Jimin.

"Ungg.. setelah ini ita main rumah-rumahan yuk?" tawar salah satu namja kecil dengan mulut yang masih penuh dengan nasi, mengundang tawa kecil dari mulut Yoongi.

"kkk habiskan dulu makananmu Jiseok-ah baru setelah itu kalian semua bisa bermain"

Tanpa Yoongi sadari, Jimin diam-diam memperhatikannya saat tertawa tadi, ughh dia sangat manis kalau sedang tertawa dan.. tidak galak saat menghadapi anak-anak—batin Jimin.

"AYOO.. Jimin hyung jadi Appa nya dan Yoongi hyung jadi Umma nya" kali ini namja yang tadi sempat memanggil Yoongi dengan sebutan 'noona' yang berteriak dengan semangatnya, membuat Yoongi yang sedang minum jus kalengnya sedikit tersedak.

"Ughh.. apa? Aku jadi apanya?"

"Jadi Umma-nya hihi" jawab Yuki polos, membuat Jimin sedikit tertawa dengan usulan anak-anak disini, sungguh sangat menguntungkan untuk ekhem.. mendekati si galak yang menjadi targetnya.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

Note : Annyeong.. aduh udah lama gak update satupun ff ku T.T mianhae ya.. buat kalian ang udah lama nunggu update-an ff ini.. semua pameran dan uts menyibukkan diriku... terimaksih buat semuanya yang udah riview ini ff, maaf ya gabisa balas satu-satu. Tetep ditunggu lanjutannya ya :D