The Legend of Ninja © New Akatsuki

.

Disclaimed:

Naruto © Masashi Kishimoto

.

.

Warn : typo, abal-abal, gaje, OOC, and many more

.

.

.

Enjoy it

.

Tiga tahun sudah Naruto belajar di Akademi ninja, sekarang ini adalah tahun terakhirnya di Akademi ini. Dia sudah tumbuh dengan sangat baik, Rambut pirangnya kini sedikit memanjang hampir mirip dengan panjang rambut ayahnya, tubuhnya bisa dikatakan tinggi daripada teman-temannya yang lain, dan juga wajahnya sekarang menjadi lebih tampan. Sekarang dia sedang berada ditempat biasa dia latihan bersama Yui, dia menyenderkan punggungnya kesebuah pohon yang lumayan besar. saat ini dia sedang menunggu adiknya yang belum datang. Saat diakademi tadi, Yui menyuruh dirinya untuk pergi lebih dulu ketempat latihan karena Yui ada sedikit urusan yang harus dia selesaikan.

"NII-SAN! " Naruto mengalihkan pandangannya kepada sumber suaru yang memanggil dirinya dengan suara yang keras.

Ditempat pandangan Naruto, ada seoarang gadis yang saat ini sedang berlari mendekati Naruto. Gadis tersebut adalah Yui orang yang saat ini Naruto tunggu. Selama tiga tahun ini Yui juga banyak berubah, tinggi badannya bertambah sangat pesat dibandingan dulu mungkin karena Naruto yang menyuruh Yui untuk menjaga makanannya, rambutnya sekarang dia ikat ekor kuda dengan poni yang membingkai wajahnya, dan juga postur tubuh yang dimilki oleh Yui bisa dibilang sangat ideal sehingga banyak perempuan yang sekelas dengan dirinya menjadi iri. Saat ini dia mamakai jaket berwarna merah yang sesuai dengan tubuhnya, celana hitam sepaha yang berwarna hitam, dan juga sepatu standar ninja.

"Nii-san maaf membuatmu menunggu. " Setelah sampai didepan Nii-sannya, Yui berucap dengan nafas yang ngos-ngosan karena berlari.

"Itu bukan masalah. " Naruto menjawab dengan senyum lembut. Kemudian dia berdiri. "Ayo kita lanjutkan latihan kita yang kemaren. "

"Hai. " Dengan handseal sederhana, Yui langsung menggandakan dirinya menjadi sepuluh. Jurus Kagebunshin, jurus yang selama ini membantunya dalam setiap latihannya, jurus yang sangat istimewa karena memiliki banyak kegunaan.

Sama halnya dengan Yui, Naruto juga melakukan jurus Kagebunshin hanya saja dia membuat lebih banyak dibandingkan dengan Yui. Seperti biasa, Naruto membagi tugas pada para Bunshinnya bagitu pula dengan Yui. Setelah itu para bunshin perpencar melakukan latihan masing-masing.

Sekarang didepan Naruto, ada tiga orang Yui. Mereka akan melanjutkan latihan merka yang kemarin yaitu berjalan secara vertical diatas pohan dengan menggunakan cakra. Latihan ini adalah latihan tingkat lanjutan untuk pengontrolan cakra, dengan cara melapisi telapak kaki dengan cakra yang stabil tidak boleh kurang dan juga tidak boleh lebih. Latihan ini membutuhkan tingkat konsentrasi yang cukup tinggi.

oleh sebab itu, sampai sekarang Yui masih belum bisa menguasai ini. Sudah tiga hari dia berlatih tapi hanya menunjukan hasil yang tidak memuaskan. Kata nii-sannya, dia memiliki cakra yang besar sehingga sulit untuk mengontrolnya. Tapi bukan Yui namanya kalau dengan ini saja dia sudah menyerah, malah dia semakin bersemangat untuk berlatih dan menguasai salah satu tehnik ninja ini.

Dengan membawa satu kunai ditangannya, Yui dan juga dua bunshinnya berlari menuju pohon. Dengan mengalirkan cakra ditelapak kakinya, dia berlari secara vertical di pohon itu. Tapi baru setengah dari tinggi pohan tersebut Yui sudah kehilangan konsentrasinya sehingga dia tidak bisa mempertahankan posisinya diapun menggoreskan kunainya oada batang pohon dan jatuh kebawah. Sebelum tubuhnya mencapai tanah, dia berputar kebelakang dan mendarat dengan sempurna ditanah. Dia melihat bunshinnya juga terjatuh dari atas pohon dengan ketinggian yang sedikit lebih tinggi dari dirinya. Kemudian dia mencoba kembali walaupun hasilnya tidak beda jauh dari yang pertama.

Naruto saat ini hanya melihat bagaimana Yui terus mencoba memanjat pohon tersebut. dia sudah mengira kalau latihan ini akan sedikit lebih sulit untuk Yui dibandingkan dengan latihan -latihan mereka yang lain karena cakra yang Yui miliki sangat besar. Naruto sendiri sebenarnya juga memilki cakra yang besar, tapi tidak sebesar milik adiknya ini sehingga dia dapat mengontrol cakranya dengan mudah, ditambah lagi dengan latihannya saat dia berada ditempat dia bertemu dengan Ryuga. Oleh sebab itulah dia hanya membutuhkan waktu sehari untuk mempelajari latihan ini.

Yui masih terus mencoba melakukan latihan ini. Dia sudah tiga kali menghilangkan dan membuat bunshin, untuk mendapatkan ingatan dari bunshinnya. Tapi hanya sedikit perkembangan yang dia dapatkan. Dia kemudian kembali berlari diatas pohon, kali ini dia hampir sampai kepuncak pohon sebelum akhirnya kembali jatuh kebawah. Ketika dia berada dibawah, dia menatap pohon yang tadi dia panjat. Disana banyak bekas goresan yang dibuat oleh kunainya sendiri, dia kemudian kembali mendapatkan ingatan dari dua bunshinnya yang telah jatuh dan membentur tanah. Dia menengokan kepalanya ketika dia merasakan sentuhan dibahunya.

" Yui. " Naruto yang saat ini memegang bahu Yui tersenyum. "Coba lagi. Kali ini aku akan menemanimu. "

"Hai. " Dengan tersenyum Yui membalas perkataan Naruto. Dia kembali semangat setelah mendengar perkataan Naruto barusan.

Yui kemudian berdiri disamping Naruto. Dari matanya yang memancarkan tekad yang kuat, memandang pohon yang akan dia panjat. Dia sudah mengalirkan cakranya ditelapak kakinya dan berusaha menstabilkannya. Ketika dia melihat anggukan dari Nii-sannya, dia berlari dengan kencang bersama Naruto yang ikut berlari disampingnya. Mereka memanjat pohon dengan cepat, terus berlari dan berlari sampai akhirnya.

"Aku berhasil! " Yui berteriak dengan kencang. "Aku berhasil Nii-san. "

Sekarang Yui duduk disalah satu ranting pohon yang berada dipuncak pohon tersebut, sedangkan Naruto berdiri diujung batang pohon tersebut. Naruto tersenyum mendengar teriakan Yui.

"Ini belum selesai. Yui " Naruto buka suara setelah Yui berhenti berteriak. "Kau masih harus membiasakan dirimu untuk mengontrol cakramu seperti tadi. "

"Maksud Nii-san? " Yui bertanya kepada Naruto.

"Intinya kamu harus sudah terbiasa mengontrol cakramu seperti tadi. " Naruto kembali memberikan penjelasan pada Yui. "Sekarang coba kau bertahan dalam keadaan seperti tadi. "

.

.

.

'Tak' Suara dua benda yang saling beradu.

'Tak' 'Tak' 'Tak' Semakin lama suara itu semakin banyak. Disana dapat terlihat dua orang yang saling beradu pedang yang terbuat dari kayu. Mereka adalah bunshin dari Naruto dan juga Yui. Setelah Yui menguasai taijutsu dari klannya, sekarang dia juga belajar kenjutsu yang juga berasal dari klannya. Sama halnya dengan Taijutsu, Kenjutsu yang berasal dari klan Uzumaki ini menitik beratkan pada kecepatan dan juga serangan. Jadi Kenjutsu ini membutuhkan kecepatan sebagai modal utamanya.

"Lagi! " Bunshin Naruto (yang selanjutnya hanya akan dipanggil Naruto ) kembali berucap sambil menangkis serangan dari bunshin Yui (sama halnya dengan bunshin Naruto ). Karena tugas dirinya hanya untuk melatih kemampuan Yui, Naruto hanya menangkis serangan dari Yui tanpa harus membalas. "lagi! "

"Hiaaat. " Yui kembali menyerang Naruto dengan menebas secara horizontal mengarah keleher Naruto. Tapi, dengan mudah Naruto menangkis serangan tersebut. Tiba-tiba Yui memutar tubuhnya dan menebaskan pedangnya kekaki Naruto.

Naruto melonpat untuk menghindari rebasan tersebut. Tapi sebelum dia mendarat, dia harus menerima tendangan diperutnya. Dia sedikit terpental kebelakang ketika menerima tendangan tersebut. belum sempat menegakan tubuhnya, Naruto harus menunduk untuk mehindari tebasan yang mengarah kekepalanya. Dia kemudian menahan tendangan yang mengarah kewajahnya menggunakan pedang kayunya, dia sedikit terpental karena menahan tendangan tersebut. ternyata adiknya ini sangat suka menyerang menggunakan kakinya, rasanya juga sangat sakit jika terkena tendangan tersebut.

Mereka kembali mengadukan pedang mereka. Yui terus menyerang Naruto dengan cepat walaupun Naruto bisa menangkis setiap serangannya. Kemudian mereka sama-sama mengambil langkah kebelakang, mereka saling menatap satu sama lain.

"Sekarang hos kita tukar posisi. " Dengan nafas yang ngos-ngosan, Naruto berkata pada Yui. "Bagaimana? "

Yui hanya mengangguk. dia terlalu lelah untuk menjawab pertanyaan dari Naruto. Kemudian dengan cepat Naruto berlari menuju Yui, menebaskan pedangnya kedada Yui. Yui kemudian menangkis serangan tersebut dengan menyilangkan pedangnya didepan dada.

Naruto kemudian mendorong pedangnya dengan kuat sehingga Yui sedikit terpental kebelakang. Kemudia dia mencoba menusuk perut Yui, tusukan tersebut dihindari Yui dengan memutar tubuhnya kesamping. Naruto juga memutar tubuhnya, tapi dengan arah berlawanan dengan Yui kemudian menebaskan pedangnya kepada Yui. Yui kembali menahan pedang tersebut dengan pedangnya, dia sedikit terpental ketika menerima serangan Naruto yang begitu kuat.

Naruto terus menyerang Yui dari berbagai arah. Sedangkan Yui hanya bisa menahan serangan tersebut, Yui sedikit kewalahan menahan serangan Naruto, bahkan dia sudah sering menerima serangan dari Naruto.

Ketika Yui menahan serangan Naruto yang selanjutnya, doa terpental kebelakang karena tidak mampu menahan tekan dari pedang tersebut. dia menabrak pohon yang berada dibelakangnya sehingga sekarang pergerakannya terkunci. Sebelum dia dapat bergerak, Naruto sudah mengacungkan pedangnya keleher Yui. Walaupun pedang yang Naruto gunakan adalah pedang kayu, Yui tetap tidak berani untuk bergerak.

"Aku menyerah "

.

.

"Fuuton: Daitoppa!" hembusan angin yang kuat mencoba merobohkan sebuah pohon kecil yang ada didepan pelaku yang menggunakan jutsu itu. Pohon yang dia tuju sedikit bergoyang karena terkena hembusan angin tersebut. "Kenapa susah sekali sih "

"Teruslah mencoba! " Bunshin Naruto berjalan mendekati bunshin Yui yang masih tersisa. Naruto dapat melihat kalau Yui sangat kesal karena masih belum bisa menguasai jutsu ini. "Kali ini lebih konsentrasi. "

"Fuuton: Daitoppa!" Yui kembali membuat sebuah jutsu berelemen angin yang membuat sebuah tekanan udara. tapi sama seperti diawal tekanan udara yang dia buat memiliki daya yang kurang. Saat ini dia sedang berlatih menggunakan jutsu elemen, ini adalah hari kelima dia berlatih mengguanakan jutsu ini. Dia terus mengulang jutsu tersebut walaupun hasilnya selalu sama.

Ketika dia sudah menguasai Taijutsu, Naruto menambah latihannya dengan latihan ini. Dia mempunyai tiga elemen, yaitu angin, air, dan api. Beda dengan nii-sannya yang hanya memiliki dua elemen yaitu angin, dan api. Nii-san dengan mudah menguasai jutsu yang saat ini masih dia coba, dia tau kalau Nii-sannya itu memiliki control cakra yang sangat bagus dibandingkan dengan dirinya. Jadi dia tidak heran kalau Nii-sannya dapat menguasai jutsu ini dalam waktu yang singkat.

"Fuuton: Daitoppa!" sekali lagi Yui menguluarkan jutsu tersebut tapi tidak ada perkembangan yang memuaskan sampai saat ini. Cakranya sudah mulai menipis, staminanya juga sudah hampir habis.

"Cukup! " Naruto yang masih setia memperhatikan latihan Yui, akhirnya kembali bicara. "Sudah cukup untuk hari ini. Kita lanjutkan besok. "

"Tapi_ " Perkataan Yui terhenti, ketika dia melihat pandangan Naruto yang mengatakan tidak ada penolakan. Kemudian dia menghilang menjadi kumpulan asap diikuti juga dengan Naruto.

.

.

Naruto sekarang berdiri ditangah hutan seorang diri. Ketika Yui menyempurnakan pelatihan pengontrolan cakra, dia pergi dari situ dengan meninggalkan satu bunshin untuk mengawasi adiknya. Ditempat dia berada sekarang, sudah dia pasangi dengan kekkai buatannya sendiri. Dia kemudian membuat beberapa bunshin yang mengelilingi dia. Dengan menyentuh tulisan yang berada diikat pinggangnya dan mengalirkan cakra ketangannya, muncul sebuah katana dengan sarung dan gagang berwarna merah. Katana tersebut memiliki panjang sekitar satu meter dengan katajaman yang sangat tajam. Dia kemudian membuat kuda-kuda bertarung dengan cara memajukan kaki kanannya, meletakan katana dipinggang kirinya dan sedikit membunggukan badannya. Tangan kirinya memegang sarung katana tersebut sedangkan tangan kanannya memegang gagang katana tersebut.

Dengan aba-aba yang dia berikan, seluruh bunshin yang dia buat menyerangnya. Satu bunshin menyerangnya dari depan dengan memukul wajahnya. Naruto hanya memiringkan kepalanya untuk menghindari pukulan tersebut, dia kemudian memukul perutt bunshin tersebut menggunakan gagang katana yang dia gunakan.

Setelah bunshin itu menghilang, dari sisi kanan dan kirinya datang serangan dari bunshin yang lain. Dari kanan memberikan pukulan yang mengarah kekepalanya sedangkan dari kiri melakukan tendangan kearah pinggangnya, Naruto kemudian menundukan kepalanya untuk menghindari pukulan tersebut sedangkan tendangan yang datang kearahnya, dia tahan menggunakan Katana-nya. Naruto kemudian menarik gagang pedangnya kearah perut bunshin yang berada disebelah kanan sehingga bunshin tersebut terpental kebelakang dan menghilang menjadi kumpulan asap. Tapi Naruto langsung mendapatkan pukulan diwajahnya dari samping, bunshin yang tendangannya ditahan oleh Naruto dengan cepat memukul wajah Naruto. Belum sempat merasakan sakitnya pukulan tadi, Naruto harus menahan tendangan dari bunshin yang lain yang ikut menyerang dirinya sehingga dirinya terpental kebelakang karena tidak sanggup untuk menahan tendangan tersebut. dibelakang Naruto, seorang bunshin sudah siap dengan pukulannya. tidak sempat untuk menghindar, Naruto harus menahan rasa sakit dibagian belakang kepalanya. Bunshin yang tadi menendangnya maju untuk menyerang Naruto kembali, terjadi pertarungan sengit antara Naruto dan para bunshinnya yang mengoroyok dirinya.

Naruto dengan kuda-kuda awal, memandang para bunshinnya yang saat ini menyerang dari empat arah. Kemudian dia melangkahkan kaki kanannya kekiri dan melakukan gerakan memutar sambil menebaskan pedangnya. Seluruh bunshin yang menyerangnya langsung menghilang terkena tebasan tersebut. dengan nafas yang ngos-ngosan, Naruto berbalik dan berjalan menuju ketempat adiknya.

.

Yui saat ini masih berdiri secara vertikal diatas pohon untuk menyempurnakan control cakranya. Saat dia sedang berkonsentrasi, dia mendapatkan ingatan dari bunshin –bunshinnya. Ingatan para bunshin itu terlalu berat untuk Yui sehingga dia kehilangan kosentrasi dan jatuh kebawah. Dia siap menerima sakit ketika dia bersentuhan dengan tanah, tapi saat ini yang dia rasakan adalah sebuah dekapan yang hangat ditubuhnya. Ketika dia membuka matanya, dia dapat melihat kakaknya yang pada saat ini menggendong dirinya. Dia kemudian menutup matanya dengan senyum tipis diwajahnya.

.

.

TLN

.

"Ayolah Nii-san " Suara yang keluar dari seorang perempuan yang saat ini berada digendongan seorang laki-laki. Kelihatannya perempuan tersebut menginginkan sesuatu dari sang laki-laki.

"Sekali tidak. Ya tidak " Naruto menolak dengan tegas permintaan dari Yui yang masih berada dipunggungnya. "Bukankah tadi siang sudah? "

"Tapi aku ingin lagi Nii-san. " Yui masih tidak mau mengalah pada Naruto. Dia kemudian menggoyang-goyangkan badannya membuat Naruto sedikit kehilangan keseimbangannya. "Aku janji. Tidak banyak. "

"Tiiiidak. " Naruto kembali menjawab. "Sudah berapa kali ku bilang. Bahwa ramen itu tidak sehat kalau dimakan terus menerus. "

"Tapi. "

"Tidak! "

Yui kemudian diam untuk beberapa saat. Dia tidak menyangka kalau kakaknya ini cukup keras kepala, kalau seperti ini dia hanya bisa mengikuti perkataan kakaknya saja. "Kalau begitu, Nii-san harus membuat masakan yang enak. "

"Kaukan perempuan. Seharusnya kau yang memasak. " Naruto berkata sambil menghela nafasnya.

"Tidak mau. Pokoknya Nii-san yang memasak. " Sebenarnya Yui sekarang sudah bisa memasak karena dulu dia belajar pada Naruto, tapi untuk sekarang dia ingin merasakan masakan Naruto.

"Baiklah. " Naruto hanya menghela nafasnya kembali.

.

.

Skip time

Hari ini adalah hari yang menegangkan bagi para murid di akademi ninja ini. Karena hari ini adalah hari pengumuman hasil ujian kelulusan mereka. Walaupun ada beberapa murid yang kelihatannya tidak merasa gugup, tapi sebagian besar para murid sangat gugup saat ini.

Kemudian pintu kelas terbuka menampilkan seorang pria yang memilki luka melintang dihidungnya. "Pagi semuanya. "

"Pagi Sensai. "

"Seperti yang kalian ketahui, hari ini akan diumumkan siapa saja yang lulus dari akademi ini. Dan kalian semua.. " Seleruh murid mendengarkan Iruka dengan seksama. Mereka sangat tegang dengan apa yang akan diucapkan oleh Iruka. "Dinyatakan LULUS! "

"Yei! " Teriak girang para murid. Semuanya merasa senang dengan pengumuman ini.

"Dan yang menjadi Rokie tahun ini… " Seluruh murid kembali tegang ketika Iruka kembali berbicara. Kebanyakan murid berpikir bahwa yang menjadi Rokie tahun ini adalah Uchiha Sasuke karena diantara murid yang lain, Sasuke lah murid yang paling berbakat. "Adalah….. Uchiha Sasuke. "

Seleruh murid bertepuk tangan kepada Sasuke, sedangkan Sasuke hanya tersenyum angkuh yang lebih ditujukan pada Naruto.

Naruto hanya menghiraukan itu. Dia tidak terlalu peduli dengan gelar Rokie karena menurutnya gelar tersebut hanya untuk menyombongkan diri bukan untuk memotivasi diri. Jadi dia sengaja tidak menunjukan kemampuannya yang sebenarnya, begitu juga dengan Yui. Dia sudah mengatakan pada adiknya itu untuk tidak menunjukan kemampuannya.

"Sekarang, murid yang bapak panggil maju kedepan untuk mengambil ikat kepala. " Semua murid mematuhi perintah dari Iruka. Kemudian Iruka memanggil murid satu persatu untuk mangambil ikat kepala.

.

"Nii-san. Lihat. " Yui menunjuk ikat kepala yang saat ini terpasang dilehernya. Dia menunjukan itu pada seorang lelaki yang juga memakai ikat kepala didahinya. Naruto hanya tersenyum melihat tingkah Yui.

"Baiklah. Sekarang pambagian team. " Iruka kembali berbicara membuat para murid diam. "Team pertama…, team tujuh Haruno Sakura, Uchiha Sasuke." Sakura langsung berteriak gaje dan penuh semangat setelah mendengar perkataan Iruka. Tapi setelah mendengar teman seteam satunya lagi dia langsung membuat semangatnya langsung hilang. "Dan Uzumaki Yui dengan jonin pembimbing Hatake Kakashi. "

Sakura tidak terlalu suka dengan Yui, karena Yui dapat mengambil perhatian Sasuke ditambah lagi fakta bahwa Yui lebih cantik dibandingkan dengan dirinya.

Iruka kembali membacakan pembagian team satu persatu. "Dan yang terakhir Naruto. Naruto akan dijadikan genin special. "

"Genin special? " Beo seorang murid. "Apa itu Sensai? "

"Genin special adalah genin yang bertugas untuk membantu misi dari team-team yang lain. " Iruka memberi penjelasan tentang genin special. "Dan untuk lebih jelasnya, Naruto. Kau diminta untuk menghadap Hokage-sama. Dan untuk yang lainnya tunggu sensai pembimbing kalian masing -masing. " Dengan itu, Iruka keluar dari kelas.

.

.

Pada saat ini didalam kelas akademi, hanya ada tiga orang yang masih berada dikelas. Seorang lelaki yang pada saat ini duduk dibangkunya, seorang perempuan yang berada ditempat duduk juga, dam juga seorang perempuan yang pada saat ini sedang mondar mandir didepan kelas.

"Kenapa lama sekali sih. " Perempuan yang tadi mondar mandir itu berbicara dengan nada yang jengkel. "Semua murid sudah dijemput sensai mereka masing-masing. Tapi kenapa team kita belum juga dijemput? "

"Sabarlah sedikit Sakura-chan. " Perempuan yang satunya lagi menyahut kepada perempuan yang dia panggil dengan nama Sakura. "Mungkin sebentar lagi. "

"Tapi ini sudah dua jam Yui. " Sakura tidak menyembunyikan kekesalannya lagi. "Kita sudah menunggu dua jam. "

Yui tidak sempat untuk membalas karena pintu kelas sudah terbuka menampilkan seorang pria berambut putih yang melawan gravitasi dan juga memakai sebuah masker menutupi mulut dan hidungnya, sebelah matanya juga tertutup oleh hita ate.

"Kalian team tujuh? " Pria tersebut memandang satu per satu orang yang berada dalam kelas dengan yang mata yang hanya setengah terbuka. "Temui aku diatap akademi ini! "

"Apa-apaan…. Dia. " Sakura berteriak kesal ketika pria tersebut menghilang setelah mengucapkan hal tersebut.

"Sudahlah Sakura-chan. " Yui menepuk punggung Sakura dengan pelan kemudian berjalan mendahului Sakura. "Sebaiknya kita ikuti saja kemauan dia. "

Sakura menggeram kesal ketika mendengar ucapan Yui, tapi ketika melihat Yui berjalan mendahuluinya dia menjadi senang. 'asik. Aku dapat jalan bareng sama Sasuke-kun. '

"Sasuke-kun ayo kit_ " Perkataan Sakura terhenti karena ketika menengok ketempat Sasuke, dia tidak menemukan Sasuke disana dan ketika dia melihat kedepan, dia melihat Sasuke berjalan keluar menyusul Yui. "Sasuke-kun tunggu aku! "

.

Kini mereka duduk diatap akademi, Sakura duduk diantara Sasuke dan Yui dan didepan mereka, ada pria yang menjadi sensai mereka sedang duduk diatas pagar pembatas.

"Baiklah. " Pria tersebut buka suara. "Untuk pertemuan kali ini, pertama-tama perkenalkan diri kalian. "

"Kenapa bukan sensai saja terlebih dahulu. " Sakura menjawab perkataan pria tersebut.

"Baiklah. Namaku Hatake Kakashi, hal yang kusukai kalian tidak perlu tau, hal yang tidak kusukai kalian juga tidak perlu tau, dan cita-citaku itu rahasia. " Kakashi memperkenalkan dirinya dengan santai walaupun yang dia beritaukan hanya namanya saja. Semua orang yang mendengar itu langsung sweatdroup, Kemudian Kakashi menunjuk Yui. "Sekarang giliranmu tomat. "

Yui memasang wajah cemberut dengan mengembungkan kedua pipinya saat mendengar itu. Dia tidak mengira kalau sensainya ini akan memberikan julukan seperti itu pada dirinya. Tapi dia langsung melupakan hal tersebut dan menjawab sensainya itu. "Namaku Uzumaki Yui. hal yang kusukai ramen, latihan dengan Nii-san, dan masakan Nii-san. Hal yang tidak kusukai orang yang sombong dan arogan. Dan cita-citaku menjadi Hokage wanita pertama. "

Kakashi tersenyum saat mendengar itu. Kemudian dia mengalihkan perhatiannya kepada perempuan yang berada disebelah Yui. "Sekaran kau permen kapas. "

Sama halnya dengan Yui, Sakura juga cemberut saat mendengar itu. "Namaku Haruno Sakura. Hal yang aku sukai (melihat Sasuke kemudian ternyum dan tertawa sendiri ). Hal yang tidak kusukai adalah Ino dan Yui. Dan cita-citaku (Kembali melihat Sasuke kemudian menjerit histeris. )"

Semua orang memandang heran pada Sakura. Kemudian Kakashi menunjuk Sasuke. "Dan yang terakhir, kau ekor bebek. "

Yui hampir saja ketawa saat mendengar itu andai saja kedua tangannya tidak menutup mulutnya. Sasuke tetap dengan wajah datarnya tapi dapat terlihat urat-urat kesal didahi sang Uchiha terakhir tersebut. kemudian dia menjawab perkataan Kakashi. "Uchiha Sasuke, sedikit yang kusukai, banyak yang tidakku sukai, dan cita-citaku atau ambisiku adalah…

…. Membunuh seseorang. "

Terjadi keheningan setelah itu. Tidak ada yang mau berbicara semuanya sibuk dalam pemikirannya sendiri.

"Baiklah. Hanya sampai disini pertemuan kita hari ini. "Akhirnya kehenignan tersebur dipecahkan ketika Kakashi membuka suara. "Besok berkumpul di training ground #7 jam 7 pagi. "

Setelah mengatakan itu, Kakashi menghilang menggunakan sunshin meninggalkan mereka bertiga.

"Sebaiknya kita juga pulang. " Yui berdiri kemudian menghadap kearah Sakura dan Sasuke. "Aku duluan. "

Sakura tersenyum saat melihat Yui berjalan keluar. Dia kemudian mengalihkan perhatiannya pada Sasuke yang masih duduk ditempatnya. "Sasuke-kun. Kita pulang bareng yuk. "

"Yui! " Bukannya menjawab ajakan dari Sakura, Sasuke malah berdiri dan mendekati Yui yang saat ini berada didepan pintu. "Tunggu aku. "

Sakura menggeram kesal kemudian berlari mengikuti Sasuke. "Sasuke-kun tunggu aku!. "

.

Sekarang dihalaman akademi berjalan tiga orang yang baru menjadi genin, mereka adalah Yui, Sakura, dan juga Sasuke. Yui berjalan dengan tenang sedangkan Sakura yang berada disisinya selalu berbicara kepada Sasuke walaupun ditanggapi dengan dingin oleh Sasuke. Yui yang sejak tadi diam hanya tersenyum melihat Sakura, dia dan Sakura selama ini tidak pernah bicara. Saat diajak bicara, Sakura selalu menanggapinya dengan dingin dan juga sedikit kasar. Sakura juga selalu memberikan pandangan tidak suka pada dirinya, oleh sebab itu dia tidak terlalu akrab dengan Sakura. Begitu juga dengan Sasuke, walaupun pernah beberapa kali bicara dengannya, tapi Yui tetap tidak bisa dikatakan akrab dengan Sasuke karena Sasuke yang selalu menutup dirinya.

"Nii-san! " Ketika Yui sudah dekat dengan pintu gerbang akademi, dia melihat seseorang yang sangat dia kenal sedang bersandar dipintu gerbang yang terbuka. Dia kemudian berlari mendekati orang yang dia panggil dengan sebutan Nii-san.

Naruto tersenyum ketika dia melihat Yui berlari kearahnya, kemudian dia berjalan kedepan mendekati Yui. Ketika Yui berada didepannya, dia mendorong dahi Yui menggunakan dua jarinya.

"Nii-san. " Yui berbicara dengan nada kesal yang dibuat-buat pada Naruto. Kemudian dia tersenyum dan berbicara pada Naruto dengan ceria.

Melihat apa yang Naruto lakukan pada Yui, membuat Sasuke sedikit iri. Walaupun dia sudah sering melihat Naruto melakukan hal tersebut pada Yui, tapi dihati kecilnya merasakan sakit karena ketika Naruto melakukan hal tersebut, dia akan teringan dengan seseorang yang sangat dia cintai sekaligus orang yang paling dia benci.

"Kami duluan. " Dari kejauhan, Yui berteriak kepada dua orang yang berada dibelakangnya. Dia melambaikan tangannya lalu berjalan keluar bersama dengan Naruto.

"Sasuke-kun kita pulang bareng yuk. " setelah hanya tinggal dia dan Sasuke, Sakura kembali mengajak Sasuke untuk jalan dengan dirinya. Tapi dia kembali kecewa karena Sasuke hanya berjalan tanpa menghiraukan dirinya.

"Sakura. " Sakura tersenyum ketika Sasuke berbalik dan memanggil dirinya. Tapi apa yang dikatakan Sasuke selanjutnya membuatnya sangat terkejut. "Kau wanita yang menyebalkan. "

Sasuke kembali berjalan meninggalkan Sakura yang berdiam diri dihalaman akademi.

.

.

.

Time skip.

"Jadi apa yang akan kita lakukan sensai. " Sakura mewakili tim 7 berbicara kepada seorang pria yang saat ini berada didepannya. Sekarang ini tim 7 sedang berkumpul di traning ground 7 sesuai permintaan dari Kakashi.

"Hari ini kalian akan aku tes. " Kakashi menjawab dengan santai. Kemudian dia mengeluarkan dua lonceng dari sakunya dan menunjukannya pada tim 7.

"Tes apa Sensai? " Yui menyahut perkataan Kakashi.

"Tes ketangkasan seorang ninja. " Kakashi kemudian menggantung lonceng yang tadi dia tunjukan dipinggangnya. "Tes ini mudah. Kalian hanya harus merebut lonceng ini dariku. "

"Tapi kenapa hanya ada dua lonceng sensai? " Sakura menunjuk lonceng yang berada dipinggang Kakashi.

"Siapa yang tidak bisa mendapatkan lonceng ini maka dia akan kukembalikan ke akademi. Jadi salah satu dari kalian akan kembali ke akademi. " Dengan santainya Kakashi mengatakan ancaman tersebut.

"Tapi_ "

"Sebaiknya kita mulai tes ini. " Perkataan Sakura dipotong oleh Kakashi. Tanpa bisa mengeluh, Sakura dan Tim 7 pun bersiap menghadapi Kakashi. "Mulai. "

Dengan aba-aba dari Kakashi, tim tujuh menghilang mencoba menyembunyikan diri mereka.

'bagus.' Kakashi tersenyum melihat itu. Kemudian dia mengeluarkan sebuah buku dari sakunya. Dengan santainya dia membaca buku tersebut sedangkan tim 7 yang bersembunyi sweatdrop melihat itu.

Dari balik semak, keluar syuriken yang meluncur dengan cepat kearah Kakashi. Tapi tanpa mengalihkan pandangannya dari buku, Kakashi dapat menangkis semua syuriken itu. Kemudian Dari semak tadi, Yui berlari dengan cepat sambil membawa sebuah kunai.

Dengan cepat Yui menusukan kunainya, tapi tangannya dipegang oleh Kakashi membuat tusukannya tidak sampai pada sasarannya. Yui kemudian melakukan tendangan kearah perut Kakashi.

Dengan mudah Kakashi menahan tendangan dari Yui dengan tangannya yang satu lagi. Kemudian dia melempar Yui kebelakang dengan kedua tangannya. Setelah dia melempar Yui, dia menangkap buku yang jatuh dihadapannya.

Yui yang masih diudara, melempar kunai yang dia gunakan tadi kearah Kakashi, yang dengan mudah dihindari Kakashi. Setelah dia mendarat, dia kembali berlari menuju Kakashi dengan sebuah pukulan.

'Ini bukan taijutsu dari akademi.' Kakashi terus menghindari pukulan dari Yui. Sebenarnya dia sedikit kewalahan menghadapi serangan Yui yang sangat susah diprediksi karena serangannya yang berubah-ubah. 'apakah ini taijutsu yang diajarkan oleh kakaknya.'

Kakashi kemudian melihat celah dari Yui, Dengan cepat dia membalas serangan Yui dengan memukul punggung Yui. Matanya terbuka lebar ketika melihat Yui menjadi kumpulan asap. 'binshin'

'dia berbakat.' Kakashi tersenyum mengetahui kemampuan yang Yui miliki. Kemudian dia melakukan sunshin.

.

"Sasuke-kun " Sakura berjalan pelan. Dia menengokan kepalanya kesana kemari mencoba mencari keberadaan Sasuke.

"S-sakura. " Mendengar suara orang yang dia cari ada dibelakangnya, Sakura langsung berbalik. Tapi dia sangat terkejut saat melihat Sasuke yang sekarang berada dihadapannya, dengan wajah yang penuh dengan darah dan punggung yang ditancapi oleh berbagai macam senjata, Sasuke memandang Sakura. "L-lari! "

"KYAAA! " Sakura kemudian jatuh pingsan setelah berteriak kencang.

'Bukankah dia berbakat dalam mengatasi genjutsu' Kakashi muncul dihapadan Sakura yang saat ini telah terkapar. Setelah menghela nafas, Kakashi kemudian kembali menghilang dengan sunshin.

.

'Dimana dia' Sasuke yang saat ini masih bersembunyi masih mencoba mencari keberadaan Kakashi. Dengan pandangan yang tajam, dia mencoba memperhatikan sekelilingnya.

"Mencariku. " Suara dari belakangnya, membuat Sasuke melompat kedepan dan melempar kunainya kebelakang. Kakashi dengan mudah menangkis kunai tersebut.

Setelah mendarat, Sasuke berlari menuju Kakashi. Setelah dekat, Sasuke langsung memberikan pukulan kepada Kakashi tapi dengan mudah ditahan oleh Kakashi. Sasuke kemudian menyerang menggunakan tangan yang satunya namun lagi-lagi dapat ditahan oleh Kakashi. Dia kemudian memutar tubuhnya dan melakukan tendangan ke kepala Kakashi.

Kakashi hanya menundukan kepalanya untuk menghindari tendangan tersebut. Kakashi kemudian melompat kebelakang ketika Sasuke mencoba mengambil loncengnya. Belum sempat mendarat ditanah, Kakashi harus berhadapan dengan sebuah bola api.

'berhasilkah?' Sasuke terus memandang kedepan ketempat bola apinya meledak. Dia terus memperhatikan namun dia terkejut ketika tidak ada siapa-siapa disana. Belum sempat hilang keterkejutannya, dia harus kembali terkejut ketika sebuah tangan muncul dari tanah dan memegang kakinya. Kemudian tangan tersebut menariknya kebawah dengan sangat kuat sehingga tubuhnya terjebak didalam tanah.

Kakashi kemudian muncul didepan Sasuke dengan mata yang melengkung keatas. Kemudian dia pergi dengan sunshin tapi sebelum dia pergi, dia berkata kepada Sasuke. "Lumayan. "

.

Yui terus berlari mencari keberadaan Kakashi. Dia berhenti ketika melihat Kakashi berdiri ditengah lapangan dengan sebuah buku ditangannya. Dengan cepat dia mengeluarkan beberapa Syuriken dari kantong ninjanya. Dengan cepat dia berlari kemudian melempar semua syuriken yang ada ditangannya. Melihat Kakashi yang dapat menangkis semua syurikennya, dia membentuk sebuah handseal.

"kagebunshin no jutsu! "

Sepuluh kembaran Yui muncul dan segera berpencar dengan tujuan Kakashi. Satu bunshin menyerang Kakashi dari depan, tapi bunshin langsung menghilang ketika Kakashi melempar kunai pada dirinya.

Kakashi kemudian menundukan kepalanya menghindari tendangan dari samping. Buku yang tadi dia baca kini sudah dia simpan untuk menghadapi Yui. Dari depan kemudian datang lagi Yui dengan tendangan yang mengarah kewajah Kakashi, Kakashi harus menggunakan kedua tangannya untuk menahan tendangan tersebut. dia kemudian melompat kebelakang ketika yui yang ada disampingnya berputar dan melakukan sapuan kepadanya. Tapi dibelakang Kakashi sudah menunggu dua Yui lagi dengan pukulan mereka, Kakashi menangkap kedua tangan mereka dan melemparnya kedepan.

Dua bunshin Yui yang dilempar oleh Kakashi tadi menghilang ketika berbenturan dengan tanah. Kemudian dari empat arah, Bunshin Yui kembali menyerang Kakashi. Keempat bunshin tersebut meluncur kebawah dan melakukan tendangan keatas, tapi Kakashi berhasil menghindari serangan tersebut dengan melompat keatas. Namun diatas sudah ada Yui yang siap menyerang Kakashi dengan tumitnya.

Kakashi meluncur dengan cepat kebawah setelah menerima serangan Yui. Tapi ketika sampai ketanah, dia berubah menjadi sebatang kayu.

'sial' melihat itu, Yui semakin waspada. Namun dia melihat Kakashi muncul dibelakang dua bunshin yang jauh dari dirinya. Dua bunshin itu menghilang ketika Kakashi melakukan serangan, Yui kemudian menatap keempat bunshin yang berada disampingnya. Serelah melihat anggukan dari para bunshinnya, Yui berlari dengan melakukan beberapa handseal yang diikuti oleh bunshinnya dibelakang. setelah handsealnya selesai, Yui berhenti sedangkan bunshinnya melempar beberapa syuriken pada Kakashi.

"Fuuton: Daitoppa! "

Syuriken yang dilempar oleh bunshin Yui kecepatannya bertambah ketika menerima hembusan angin dari jurus Yui. Kakashi tidak sempat menghindar dan terkena semua Syuriken yang dilemparkan kepadanya, tapi dia kembali berubah menjadi kayu.

"Siaaal! "

.

Waktu sudah menunjukan tengah hari dan waktu dari tes yang diberikan oleh Kakashi sudah habis. Sekarang pada sebuah tiga tiang yang cukup besar, bersandar dua orang anak sedangkan satunya terikat pada tiang yang berada ditengah, didepan mereka berdiri seorang pria yang menatap mereka dengan serius.

"Kalian tau untuk apa sebenarnya tes ini? " Kakashi berbicara dengan tegas pada ketiga anak yang berada didepannya. Melihat anak-anak tersebut tidak menjawab, Kakashi melanjutkan perkataannya. "Tes ini sebenarnya hanya untuk menguji seberapa besar kerja sama kalian sebagai tim. Tapi kerjasama kalian tadi tidak ada sama sekali. "

Yui, Sakura dan juga Sasuke hanya diam karena apa yang dikatakan Kakashi memang benar. Kerjasama mereka tidak ada sama sekali saat tes tadi. Bahkan mereka tidak ada yang berhasil mengambil lonceng dari Kakashi.

"Kalian sama sekali tidak memiliki kerja sama sebagai tim. " Kakashi kembali berbicara. "Kau Sakura. Hanya memikirkan Sasuke bahkan kau tidak membantu timmu yang lain. "

Sakura yang saat ini terikat pada salah satu tiang, hanya bisa menundukan kepalanya.

"Sedangkan kalian berdua. " Kakashi kembali bicara. "Kalian hanya terfokos pada lonceng dan melupakan teman kalian. Walaupun kalian berdua cukup hebat, tapi itu semua tidak ada artinya kalau kalian tidak bisa berkerja sama dengan tim kalian. "

Yui dan Sasuke juga menundukan kepalanya.

"Seharusnya aku tidak meluluskan kalian dan mengembalikan kalian ke akademi. " Perkataan Kakashi membuat mereka menegakan kepalanya dan menatap Kakashi. "Tapi, aku akan memberikan kesempatan kedua. Setelah makan siang kalian akan kembali dites, tapi untuk Sakura tidak boleh makan siang sedangkan kalian berdua harus makan didepan Sakura. Dan kalau kalian melanggar perintah ini, maka aku akan mengembalikan kalian Ke akademi. "

Kakashi berbalik dan pergi meninggalkan tim 7 yang saat ini tengah termenung.

Yui kemudian mengeluarkan bekalnya dan mulai memakannya, begitu juga dengan Sasuke. Sedangkan Sakura hanya menundukan kepalanya, walaupun saat ini dia sangat lapar tapi dia mencoba menahan itu.

Sakura menegakan kepalanya ketika dia mencium aroma masakan yang sangat menggoda. Dia kemudian melihat tangan yang sedang memegang wadah berisikan makanan tepat didepannya.

"Makanlah. " Yui yang menyodorkan makanannya kepada Sakura tersenyum lembut ketika Sakura menatapnya. Kemudian Yui mengambil sendok berisikan makanan dan menyodorkannya pada Sakura. " Ayo! Buka mulutmu. "

"Tidak perlu Yui. " Sakura menolak dengan halus kepada Yui. "Aku sedang diet. "

"Diet? " Yui memberikan tatapan bingung pada Sakura. "Sakura, Kita ini seorang ninja. Jadi tidak perlu diet untuk menjaga tubuh kita tetap bagus. Setidaknya itu yang pernah Nii-san katakana padaku. "

"Tapi_ "

"Sebaiknya kau makan Sakura. " Ucapan Sakura dipotong oleh Sasuke. Kemudian Sakura mengalihkan pandangannya pada Sasuke yang sedang menikmati makanannya. Sasuke kembali bicara tanpa melihat pada Sakura. "Bila kau tidak makan, kau akan merepotkan tim ini nanti saat tes kedua. "

Sakura terdiam untuk beberapa saat, kemudian dia melihat Yui yang masih menyodorkan sendok kepada dirinya.

"Ayo Sakura! " Yui tersenyum kepada Sakura sambil mendekatkan sendoknya kepada Sakura.

"Terima kasih. " Sakura kemudian membuka mulut bersiap menerima suapan dari Yui.

"Kalian! " belum sempat Yui memasukan makanan kemulut Sakura, Kakashi datang menghentikan dirinya dengan ucapannya.

Kakashi berjalan mendekati mereka, tatapan matanya menajam membuat mereka yang melihatnnya merasa takut. "Kalian….

…..LULUS "

"APA. "

.

.

.

Bersambung.

.

.