Mak Comblang

Xounicornxing present

.

.

Chapter 7

Bosan menjomblo, Joonmyeon –Suho- mencoba menggunakan jasa Yixing sebagai tukang mak comblang. Bagaimana kisah mereka?

.

.

Sulay

.

Happy reading!

Alis Joonmyeon berkerut dalam ketika mendapati Yixing mengirim pesan padanya. Yang lebih dikejutkan dirinya adalah, Yixing mengirim pesan lewat nomornya yang Joonmyeon simpan. Tapi yang membuat Joonmyeon terkejut bukan itu, tapi anu-

-ponsel Yixing kan masih di sakunya, lalu Yixing mengirim pesan kepadanya lewat apa? Atau mungkin pertanyaannya bisa dibalik, lalu ponsel siapa yang dimasukkannya ke dalam sakunya kemarin malam?

Joonmyeon kok jadi parno, jangan-jangan dirinya salah memasukkan ponselnya.

Buru-buru Joonmyeon mengecek saku celana yang dipakainya semalam. Ia masih menemukan ponsel berbentuk persegi panjang itu. Buru-buru Joonmyeon mengecek ponselnya lagi, ini bukan mimpi, Yixing mengirim pesan padanya dan itu tertulis nama Yixing pada kontak teleponnya. Buru-buru lagi Joonmyeon menyalakan ponsel Yixing yang ada di saku celananya semalam, terdapat foto selca Yixing bersama dengan kedua orang yang Joonmyeon tebak orang tua Yixing.

To : Lay

Loh ponselmu kan kubawa, kamu pakai ponsel siapa ini?

Joonmyeon melirik jam dinding yang tergantung diujung ruangan, ia meletakkan kembali ponselnya pada meja dekat tempat tidurnya dan beranjak menuju kamar mandi.

.

.

.

Jika disana Joonmyeon sedang sibuk mandi, disini Yixing bahkan sudah keluar dari apartemen berjalan menuju halte bus terdekat dengan kedua tangan memegangi ponsel lamanya dan mulutnya sibuk menggigit roti yang sejujurnya tak minat untuk dimakan.

Pagi ini ponselnya sangat ramai mengingat ponsel baru miliknya hasil ulang tahun tahun lalu dibawa oleh Joonmyeon membuat dirinya secara dadakan menginstall beberapa aplikasi penting di ponsel lamanya yang sungguh lemot seperti dirinya –eh tidak-tidak ia tak lemot kok.

Ketika ada bus berhenti di depannya buru-buru Yixing naik hingga tak sadar ia menabrak punggung seorang gadis. Yixing mundur teratur lalu meminta maaf pada gadis itu. Yixing duduk pada bangku kosong tepatnya di belakang gadis yang ditabraknya tadi, kalau boleh Yixing berkomentar, gadis itu cukup cantik, sayang Yixing tak terlalu suka gadis berambut ombre, ataupun blonde seperti gadis didepannya ini.

Tiba-tiba ponsel Yixing berdering menampilkan kontak salah satu kliennya. Dengan segera Yixing mengangkat telepon itu, tak peduli keadaan sekitar, toh kampusnya masih jauh.

Hanya saja Yixing merasa gadis yang ditabraknya tadi mengawasinya. Atau mungkin Yixing saja ya yang terlalu percaya diri.

"halo, iya ini aku sendiri Zhang Yixing jasa mak comblang" Yixing memulai percakapannya di telepon kembali, ia tak memperdulikan sekitar karena terlalu sibuk menangani si penelpon yang ngeyel tak percaya kalau dirinya adalah Zhang Yixing, hell si penelpon ini minta diapain sih?

Yixing bahkan tak menyadari bahwa bangku kosong sampingnya ini sudah terisi oleh seorang gadis cantik yang awalnya duduk di depannya. Gadis itu masih senang tiasa memperhatikan Yixing yang sedari tadi ngomel-ngomel di telepon kecilnya. Gadis itu masih disitu, menunggu Yixing selesai dengan urusannya karena dia juga memiliki urusan dengan Yixing sendiri. Gadis itu bahkan terkikik ketika melihat raut wajah terkejut Yixing saat mendapat pesan entah dari siapa.

Dan justru kikikan itulah yang menyadarkan Yixing bahwa disampingnya ada orang lain. Sontak setelah membalas pesan dari Joonmyeon, Yixing menolehkan pandangannya menuju bangku sebelahnya menyadari ada seorang gadis yang tadinya di depannya kini berganti duduk di sampingnya dan tersenyum manis padanya. Tiba-tiba suasana terasa amat akward bagi Yixing.

"Namamu Zhang Yixing?" Yixing mengangguk kaku, takut-takut gadis ini berniat buruk padanya. Gadis cantik itu mengulurkan tangannya mengajak Yixing dalam sebuah salam perkenalan.

"Hai, namaku Irene, aku mau kau membantuku dalam rangka jasa mak comblang" Yixing mengerjab, dia bukan orang yang langsung mengiyakan begitu saja permintaan orang agar dimakcomblangkan oleh dirinya. Dia harus mewawancarai alasan dia meminta bantuan Yixing.

"Kenapa meminta bantuanku?" Yixing menatap lekat Irene sesekali melihat luar jendela bus agar memastikan halte berhentinya tidak terlewat. Gadis bernama Irene itu tampak mengerjab lalu bingung. Tapi kemudian sebuah alasan yang jarang didengar Yixing keluar dari bibir gadis itu.

"Kau tahu Yixing-ssi, aku sudah capek dijodohkan dengan orang yang tak menyukaiku, aku juga hanya menganggapnya seorang kakak-

Irene menggantungkan kalimatnya, terlihat dari nada bicaranya yang menggantung. Yixing menolehkan pandangannya ke arah gadis itu, ia menunggu gadis itu menjawab pertanyaannya.

"Jadi, jika aku punya kekasih, aku bisa membatalkan perjodohan itu!" ucap Irene senang membuat Yixing ikut tersenyum kecil. Yixing sudah dapat melihat bangunan universitasnya dari sini, dengan segera ia memberikan kartu namanya pada Irene dan menyuruh gadis itu menghubunginya nanti.

Bus yang ditumpangi Yixing berhenti pada halte depan kampusnya, Yixing berpamitan pada Irene dan langsung melesat menuju kampusnya tak memperdulikan bagaimana gadis yang disampingnya tadi.

Sedangkan Irene sendiri sibuk mengerutkan keningnya memandang bangunan kampus di depannya. Tentu ia kenal bangunan ini karena sosok lelaki yang dijodohkan dengannya juga berada di sini.

"Jadi, Yixing satu kampus dengan Yifan ge?"

.

.

.

Fr : Lay

Suhoo, bisakah nanti bertemu di tempat semalam? Kembalikan ponselku!

Joonmyeon ingin sekali tertawa terbahak-bahak. Rasanya dia amat puas dan menang. Joonmyeon menatap luar jendela dimana matahari sudah mulai meninggi dan teriknya mulai menyilaukan matanya.

Masih pukul delapan pagi, dan Joonmyeon bahkan sudah wangi walau jadwal kuliahnya hari ini siang hari. Melihat hari secerah moodnya hari ini, Joonmyeon bergegas keluar dari apartemen lantai atasnya dan melesat menuju garasi mobil melajutkan mobilnya ke restoran terdekat. Joonmyeon terus melajukan mobilnya hingga melewati restoran terdekat yang ada di dekat apartemennya. Kurasa kita salah memperkirakan Joonmyeon.

Dia tak ingin sarapan di restoran terdekat tetapi dia ingin sarapan di tempat makan mahasiswa fakultas seni di kampus Yixing. Setelah memarkirkan mobilnya di pinggir jalan, Joonmyeon memasuki tempat makan dengan berbagai rasa itu dengan santai tanpa peduli tatapan aneh dari seluruh penjuru yang bingung melihat orang asing di depan mereka berjalan dengan santainya.

Sebenarnya Joonmyeon kemari bukan tanpa alasan. Ada satu menu makanan yang ingin dicobanya, dan Joonmyeon rasa menu makanan itu hanya ada di sini.

Dia mau mencoba mie pedas yang kemarin dibeli Yixing. Jangan tanyakan Joonmyeon kenapa dirinya berniat mencoba mie pedas itu, apalagi Joonmyeon bukan tipikal pecinta pedas. Ada yang bilang, sebagian besar pecinta rasa pedas adalah perempuan. Oh, kecuali Yixing tentu saja. dari cara Yixing memakan mie kemarin dapat Joonmyeon simpulkan kalau lelaki berprofesi sebagai Mak Comblang itu maniak pedas. Dasar.

Setelah memesan satu piring mie pedas dan es jus, Joonmyeon duduk di tempat yang dekat dengan pintu masuk dan mengabari Yixing bahwa pemuda itu dapat mengambil ponselnya tidak butuh waktu lama untuk menunggu mie itu mengingat kantin anak fakultas kesenian disitu tampak sepi, Joonmyeon memutar garpunya membuat beberapa mie melilit pada garpunya kemudian menarik dan memasukkannya ke dalam mulut.

Satu suapan, Joonmyeon merasa biasa saja.

Dua suapan, Joonmyeon akui mie ini cukup enak.

Tiga, suapan, dengan segera Joonmyeon meneguk habis es jusnya. Sembari megap-megap dan minum es jusnya hingga tandas, Joonmyeon mendorong mie pedas itu tak berniat memakannya kembali. Kok Yixing bisa suka ya? Tapi enak sih, sayangnya aku tidak suka pedas.

Baru saja Joonmyeon menaruh gelas jusnya yang telah kosong, ia terkejut mendapati Yixing berdiri tepat di depannya sambil mengulurkan tangan.

"Kembalikan ponselku!" teriak Yixing tepat di depannya. Joonmyeon mendudukkan paksa, dia tidak suka ada orang yang berteriak-teriak di depannya.

"Woles, lah Xing, duduk dulu, itu mienya dimakan juga boleh" ucap Joonmyeon halus lalu mendorong mie pedas tadi ke arah Yixing. Yixing tak curiga apapun, dia dengan santainya memakan mie yang habis dimakan Joonmyeon walau tiga suapan saja.

Joonmyeon mengeluarkan ponsel Yixing dari saku celananya. Ponsel berbentuk persegi panjang warna putih dengan garis ungu itu diberikan ke Yixing dan langsung direbut paksa oleh sang pemilik asli.

"Kok kemarin kamu bisa sms aku? Kan ponselmu kubawa" tanya Joonmyeon penuh selidik, takut-takut bila salah mengambil ponsel orang. Sedangkan Yixing nyengir tapi kemudian mendengus. Ia menghentikan acara makan mienya dan mengacak-acak isi tasnya. Yixing mengeluarkan sebuah ponsel warna silver bermerk samsung namun keluaran lama, berbeda dengan ponsel Yixing sekarang.

"Ini ponsel lamaku, masih kupakai buat kirim pesan, tapi tidak buat internet dan lainnya, sudah lemot" Joonmyeon mengangguk paham, ponsel warna silver itu menjawab semuanya. Sedangkan Yixing memakan mienya dengan lebih ganas. Ia merengut sebal.

"Kenapa kamu? Kan ponselmu sudah kukembalikan" Yixing makin merengut mendengar pertanyaan dari Joonmyeon itu. Bukan itu masalahku!

"Klienku banyak yang keluar, ada sih tadi yang baru mendaftar, tapi sekarang klienku tinggal Kau, Yifan, Baekhyun, seorang anak SMU bernama Park Chanyeol, dan gadis yang kutemui di bus tadi bernama Irene. Huaa" Yixing memekik tertahan, ingat bahwa ia masih ada di tempat makan kampusnya.

"Lalu kamu mau comblangin aku sama siapa? Sama kamu?" Yixing melirik Joonmyeon tajam atas pertanyaan nyeleneh yang kembali Joonmyeon lontarkan. Sedangkan Joonmyeon hanya memandang Yixing seakan dia tak melakukan kesalahan apapun. Tentu saja Joonmyeon hanya memasang wajah tak tahu apa-apa, mana ada orang marah padanya, meliriknya tajam namun pipinya bersemu merah. Dasar Tsundere.

Yixing sendiri masih sibuk meruntuki hati dan pipinya yang tak sejalan dengan harga dirinya. Yixing berdehem sebentar menetralkan suasana yang tadinya tak enak. Ia mengutak-atik ponselnya sebentar lalu menyodorkan ponsel warna silvernya ke Joonmyeon. Yixing tersenyum cerah.

"Namanya Irene, gadis yang kutemui di bus tadi, kamu suka nggak?" Joonmyeon tampak mengerutkan alisnya dalam kemudian menatap Yixing lurus hingga pemuda berlesung pipi itu tampak agak merinding melihat tatapan mata dari Joonmyeon.

"Boleh Xing, dulu saat masih SMU aku sempat suka dengannya, istilah kerennya sih, nge-gebet dia" Yixing tersentak kaget, namun buru-buru ia menenangkan dirinya. Alih-alih memakan mienya kembali sembari membatin dalam hati.

Kamu tidak boleh begitu, Xing! Ini namanya perasaan tak sehat antara admin dan klien!

"Kalau begitu nanti sore jemput di apartemenku, nanti aku akan menghubungi Irene" ucap Yixing sambil tersenyum lebar. Yixing bisa melihat mata Joonmyeon berbinar menatap foto pada ponsel Yixing itu.

.

.

.

Yixing menatap pantulan dirinya di cermin, serius dia keren sekali sore ini. Yixing mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Joonmyeon dan Irene. Sebenarnya entah mengapa Yixing merasa malas untuk memakcomblangkan mereka berdua sore ini-

-Yaampun Yixing tidak boleh begitu, buru-buru Yixing membatin. Tak lama Yixing mendengar bunyi bel apartemennya berdenting menadakan ada tamu di depannya. Dengan segera Yixing berlari ke depan dan membuka pintu apartemennya setelah tahu Joonmyeon ada di depan pintu apartemennya. Joonmyeon tak membiarkan Yixing kembali masuk ke dalam, ia justru menyuruh lelaki berdarah chinesse itu langsung menutup pintu.

"Dasar tidak sabaran!" Yixing mendecih namun tetap mengikuti Joonmyeon yang berjalan menuju parkiran mobilnya.

Yixing menyebutkan nama kafe yang Yixing dan Irene sepakati untuk bertemu. Yixing sengaja tak menjawab pesan Irene yang bertanya ia akan dimakcomblangkan dengan siapa setelah mengetahui Irene mantan gebetan Joonmyeon. Terimakasih atas hasutan setan jahat di pundak kirinya.

"Cepaat Joonmyeon! Kita sudah ditunggu!" perintah Yixing yang langsung diangguki oleh Joonmyeon. Satu senyum cerah kembali terbit pada bibir Joonmyeon. Setelah memarkirkan mobilnya pada tempat yang strategis, Joonmyeon keluar dari mobil juga membukakan pintu untuk Yixing. So sweet membuat Yixing bersemu, namun ia kembali sadar Joonmyeon mau bertemu mantan gebetannya.

"Kelihatannya kamu seneng banget" ucap Yixing mengikuti Joonmyeon yang sudah masuk duluan ke dalam kafe. Senyum Joonmyeon kembali terpatri.

"Kan aku kangen dengannya Xing" Yixing menghentikan langkahnya. Entah karena ucapan Joonmyeon atau karena mendapat pesan dari Irene memberitahukan dirinya ada di meja nomor berapa. Yixing menghela nafas sebentar lalu memandang Joonmyeon yang ikut-ikutan berhenti berjalan.

"Temui sendiri yaa, kamu pasti sudah tahu wajahnya, apalagi tadi kuberikan fotonya, dia ada di meja nomor enam, kutunggu disitu" ucap Yixing lalu menunjuk satu meja kosong. Joonmyeon mengangguk paham, sejenak merapikan penampilannya lalu berlalu menemui Irene, mantan gebetannya.

Dasar payah dasar lemah! Seru setan yang berada di pundak kirinya.

.

.

.

Tbc

12/07/2015

Dwe. Xounicornxing

Haaaiiiiiii, duh lama sekali gak pegang laptop mengingat minggu kemarin aku sibuk MOPD huhu u.u

Reader: kok udah MOPD?

Gatau nih sekolahku begitu wkwkwk

BIG THANKS TO

.35, KJMZYX, XanDC09, Xiaoming, lolamoet, Brigitta Bukan Brigittiw, exindira, chenma, xing mae30, myunicorn91, Tabifangirl, , heeriztator, Guest, fallen93, Byul Hun.K, Kin Ocean, Xiao yueliang, BabyMoonLay, , Taman Coklat,ChenMinDongsaeng14,the-dancing-petals,nur991fah,lolulu,LoveLayXing,BangMinKi,iridaescent,eunwoo,akucintakamu,herzana00kurnia,Queen Schweinsteiger,AdeknyaLay,anis. ,iridaescent,Jung Naera, 97, Shim Yeonhae, windeerlu, Rnine21. Maple Fujoshi2309, nichi, HaeWoon1, Snow1215, Ryuuichi-kun, yuuyo.

ada yang belum disebut?