Chapter 5

Disclaimed : Naruto milik Masashi Kishimoto

Rated : T

Pairing : Naruto x (...) ?

Summary : Naruto Uzumaki anak Minato Namikaze dan Kushina Uzumaki yang di tinggal mati oleh kedua orang tuanya karena insiden invasi kyuubi ,suatu ketika Naruto menemukan seseorang yang tenggelam di sungai Nanako dan orang itu memberikan mata kirinya... apakah Naruto bisa membuat perdamaian dengan mata kiri itu.

Warning : OOC, Powerful!naru, Senjutsumode!naru, FiveElements!naru, Sharingan!naru, Rinnengan!naru, Smart!naru,Typo and Etc.

.

.

.

.

Naruto VS Zabuza

"perkenalkan, namaku Zabuza Momochi akan...membunuhmu"

Naruto menatap waspada orang yang berada puluhan meter di depannya. Aura yang dikeluarkan lawannya sangat mengerikan, membuat Naruto harus bersiaga menjaga kliennya. Mungkin ia berpikir, bertarung di lapangan luas bukanlah keahliannya. Ia melihat Zabuza turun dari pedang Zanbatonya dan menariknya.

Naruto bersiaga dengan sebilah Kunai di tangannya. Membawa tubuhnya kedepan dengan cepat sambil melempar dua Shuriken.

Usaha Naruto itu sia-sia, dengan mudah Zabuza mementalkan kedua benda itu dengan menyabetkan Zanbatonya secara horizontal. Tapi, Naruto sudah di depan Zabuza dengan menghunuskan Kunainya.

Zabuza kaget tiba-tiba Naruto berada didepannya. Tapi ia hanya memiringkan badannya membiarkan Naruto melewatinya. Zabuza menyeringai dan menyabetkan Zanbato ke punggung Naruto "mati kau..."

Tepat pada saat senjata Zabuza mengenai Naruto, tubuh Naruto menjadi transparan dan menghilang. Zabuza menaikan alisnya menandakan bingung, tiba-tiba kelopak matanya melebar 'apa! Bunshin,sejak kapan...' pikirnya.

"bodoh... kau lengah" suara menginterupsi dari belakang Zabuza.

Zabuza melirik kebelakang lewat ekor matanya, melihat Naruto yang menghantamkan kaki kanannya dilapisi cakra dengan keras membuat ia terdorong kedepan. ia juga merasakan tulang punggungnya remuk, tapi ia dapat menyeimbangkan tubuhnya dan berballik menghadap Naruto.

"ugh..hebat juga kau bocah. Tapi, sekarang aku tak akan segan-segan"

Dengan segera Zabuza menancapkan pedangnya di depan. Membuat rangkaian handseal yang cukup rumit dan panjang.

Tak tinggal diam, Naruto berlari menuju Zabuza dengan melempar dua buah Kunai dikombinasikan beberapa handseal hingga membuat sebuah jutsu ciptaan Sandaime Hokage.

"Kunai Kagebunshin no Jutsu"

Dari sebuah dua Kunai, menjadi ratusan Kunai yang mengarah ke Zabuza. Jutsu yang menggabungkan peralatan dan Ninjutsu. Zabuza melihat ratusan Kunai yang mengarah kepadanya dengan terpaksa membatalkan raingkaian handseal yang ia buat dan menghindar ke samping sambil mencabut pedang besarnya.

"cih, menggangu saja.." ucap Zabuza.

Sementara Naruto tengah bersiaga memasang kuda-kuda. Melirikan matanya kebelakang, ia melihat Tazuna yang bersembunyi dibelakang beberapa pohon di pinggir tanah lapang 'klien sudah aman, aku bisa mulai serius' batin Naruto.

Naruto mulai menurunkan kuda-kudanya membuat alis Zabuza terangkat. Dengan gerak lambat, Naruto mengangkat hitai-ate dan perlahan membuka mata kirinya memperlihatkan pupil merah didalamnya terdapat pola seperti Shuriken bewarna hitam berputar sangat lambat.

Zabuza menatap kaget sebelah mata Naruto 'apa! Ia memilki Sharingan!? tapi Sharingan berpola satu, dua atau tiga tomoe bukan seperti Shuriken, apa ia hanya ingin menggertak saja' batinya sambil mengobservasi mata lawanya yang pertama kali pernah ia lihat.

Naruto memposisikan badannya kembali dengan dua Kunai disela-sela jari tangan kanannya. Sementara itu, mata Sharingannya berputar pelan seakan-akan mengobevasi pergerakan yang akan dibuat lawannya 'sebaiknya, aku harus menggunakan gaya bertarung yang Kakashi-niisan ajarkan padaku' batin Naruto 'sepertinya bakal merepotkan...'

Setelah sadar dari keterkejutannya, Zabuza melihat pergerakan Naruto alisnya terangkat sesaat 'apakah ia mulai serius? Aku harus waspada, terutama matanya' batinya sambil memposisikan dirinya dengan pedang ditaruh ke pundaknya.

Dengan segenap tekad, Naruto belari menuju Zabuza yang jaraknya limabelas meter. Selagi berlari, ia melempar dua benda yang ia genggam di tangan kanannya ditambah beberapa rangkaian handseal membuat dua menjadi ratusan benda tajam yang menghujam Zabuza.

Sementara Zabuza memutar matanya bosan. Dengan cengkraman kuat pada pedangnya, ia menebas horizontal mementalkan ratusan benda tajam yang mengarah kepadanya. Tapi, untuk kedua kalinya ia dibuat terkejut oleh kecepatan musuhnya yang sekarang berada satu meter didepannya dengan tangan kanan memegang Kunai mencoba menusuk dirinya dengan benda tajam tersebut.

'aku merasakan deja vu' batin Zabuza sambil memiringkan badannya. Tubuh Naruto melewati Zabuza yang menyeringai dibalik lilitan perban itu. Dengan gerakan cepat Zabuza menebas tubuh Naruto. Akan tetapi, tubuh Naruto berubah menjadi transparan lalu hilang. Zabuza memandang bosan kejadian itu.

"bodoh, kau lengah" kata Naruto di belakang Zabuza sambil menempelkan Kunai yang ia penggang di arahkan ke punggung Zabuza. Zabuza hanya tertawa "hahaha... hebat kau bocah, walau aku lengah tapi...kejadian yang sama tidak akan berpengaruh kepadaku" kata Zabuza mengambil langkah mundur sehingga badannya tertusuk benda tajam yang dibawa Naruto. Bukan darah yang keluar dari tusukan itu, melainkan air yang meliputi seuruh tubuh Zabuza. Lalu tubuh tersebut pecah bagaikan air banyak yang jatuh dari tempat tinggi.

"..."

Naruto tetap tenang walaupun terdapat benda tajam yang menempel di punggungnya "kau hebat Zabuza-san, sejak kapan anda melakukan jutsu Mizu Bunshin ?" ucap Naruto.

Zabuza sedikit tersanjung saat lawannya memujinya. Tapi, Zabuza tidak menurunkan kewaspadaannya karena menurutnya, bocah yang menjadi lawannya kali ini adalah bukan bocah sembarangan. Terbukti mulai dari menyudutkannya hingga mengetahui jutsu yang ia pakai secara cepat dan tepat.

"baiklah, sebagai kata-kata perpisahan akan kuberitahu. saat kau melewatiku dengan menghunuskan Kunaimu. Karena aku sedikit kagum padamu, katakan kata-kata terakhirmu" kata Zabuza sambil mengangkat tinggi pedangnya.

Naruto hanya tersenyum tipis. Tapi senyuman itu mengangkat keatas menjadi seringaian " kata-kata terakhirku adalah...Btoom"

Kata-kata terakhir Naruto membuat Zabuza bingung. Matanya menyipit seraya meneliti gerak-gerik Naruto. Matanya membulat tak kala ia melihat tubuh Naruto mulai menggelembung dan membesar. Dengan segera ia meloncat mundur sejauh mungkin. Tapi sayang, karena Naruto sudah membisikan sesuatu.

"Bunshin Daibakuha no Jutsu"

Tubuh Naruto meledak bagaikan puluhan granat. Ledakan yang mengakibatkan radius sepuluh meter membuat Zabuza yang di area itu terkena dan terhempas ke arah belakang. Tapi beruntung karena sebelum ledakan, ia sudah lebih dahulu memposisikan senjatanya di dapan tubuh sehingga tidak menerima luka fatal.

Bukan hanya itu serangan yang direncanakan Naruto. Ia yang asli tadinya bersembunyi bersama kliennya sekarang berada tepat di belakang Zabuza yang terkena efek ledakan tengah menyiapkan kakinya untuk menendang tubuh lawannya. Setelah jarak ia dan musuhnya hanya setengah meter, ia melakukan gerakan sedikit jongkok dan menendang dengan kaki kiri yang hampir sama dengan Maito Guy saat melakukan pembukaan Taijutsu Omoterenge tepat mengenai punggung Zabuza hingga melayang. Tapi, perbedaannya adalah Naruto melapisi kakinya dengan cakra untuk membuat usahanya maksimal dan tak sia-sia.

Terbukti dari suara remukan saat ia melakukan gerakan menendang. Zabuza mengerang tertahan, ia ingin sekali menghajar bocah yang berani mempermainkannya. Tapi apa daya, tulang punggungnya retak dan tenaganya yang tadi besar sekarang pergi entah kemana sehingga membuat ia kesusahan bergerak sedikitpun.

Melihat Zabuza melayang, Naruto melompat memberikan tendangan lagi ke punggung Zabuza. Selama menendang dengan dua kakinya, ia memfokuskan cakra ke kedua kakinya. Secara bergantian kaki itu menghantam punggung Zabuza.

Karena adanya hukum gravitasi yang dijabarkan oleh Isaac Newton, dengan terpaksa Naruto menghentikan tendangannya dan mendarat dengan mulus sambil sedikit berjongkok.

Tak membuang waktu sia-sia, Naruto melompat dengan cepat hingga ia berada tepat di samping Zabuza. Ia melakukan gerakan Shishi Rendan walaupun serangan pertama kaki kirinya ditahan dengan tangan Zabuza, tapi serangan kedua berhasil dengan memutar tubuhnya secara tiga ratus enam puluh derajat lalu menggunakan tangan kirinya yang bebas menghantam wajah Zabuza. Dengan serangan terakhir kepalan tangan kanan yang dibalut cakra menghajar perut Zabuza dengan keras, terbukti dari sela-sela perbannya yang mengeluarkan air saliva. Melesat kebawah dengan cepat hingga berbenturan tanah sangat keras membuat kawah lubang sedalam satu meter.

Seraya di udara, naruto merangkai handseal dengan cepat.

"Katon : Goukakyu no Jutsu"

Lidah api yang muncul bersamaan dengan suara menggelegar keluar dari mulut Naruto. Melesat kebawah dengan ganasnya menuju Zabuza.

Zabuza tergeletak di bawah hanya tak bisa melakukan apa-apa. Tapi Zabuza sadar, masih ada orang yang ingin ia lindungi yaitu anak angkatnya. Bocah yang dulunya korban perang sekarang menjadi lelaki dengan wajah Bishounen. Ia tak ingin anak angkatnya menjadi dirinya yang mempunyai motto membunuh atau di bunuh. Berusaha keras menggerakan tangannya dengan susah payah, membuat urutan handseal ninjutsu untuk melindunginya.

"Suiton : Suijinheki"

Air yang di tanah lapang mulai berkumpul di depan Zabuza membuat tameng untuk melindunginya. Kedua jurus itu bertabrakan hingga menjadi asap.

Dengan mendecih tak suka, Naruto mendarat dengan nafas tak beraturan. Terlalu banyak penggunaan cakra sehingga mudah lelah, mungkin sepulang misi ini ia akan berlatih meningkatkan stamina. Memandang Zabuza yang kepayahan mencoba berdiri dari tidurnya "sebaiknya menyingkirlah Zabuza-san, kau akan kubiarkan hidup dan kami lewat dengan tenang" kata Naruto seolah memprovokasi Zabuza.

Zabuza terpacing amarahnya merasa terhina akan kata-kata Naruto "awas kau bocah, aku akan membalasnya!" ucap Zabuza dengan suara menggeram. Ia mulai membenarkan posisinya walaupun sedikit terasa sakit di bagian belakang. Tapi, harus waspada akan gerakan lawannya. Zabuza melihat Naruto yang melempar satu shuriken kearahnya hanya menahannya dengan pedang besar yang ia pegang ke depan membuat shuriken itu terpental 'gaya bertarung bocah tadi dengan gaya cepat dan efisien sudah tak asing bagiku...' batin Zabuza sambil menurunkan pedangnya yang menghalangi pandangan.

Zabuza menancapkan pedangnya disamping. Memadang sekeliling yang hampir banyak genangan air, mungkin tadi hujan. Dengan menggunakan banyak cakra, ia mulai merangkai handseal yang kelihatannya rumit.

Setelah menormalkan deru nafasnya, Naruto melihat dengan matanya Zabuza melakukan beberapa handseal yang rumit walaupun pelan. Hawa yang disana langsung sunyi dan insting sensornya menandakan penggunaan cakra besar. Naruto waspada, mengantisipasi dengan ajaran dari Kakashi. Memfokuskan pandangan mata kirinya menuju tangan Zabuza yang bergerak, mata Mangekyou Sharingan Naruto mulai berputar pelan. Kedua tangannya mulai terangkat, meniru apa yang tangan Zabuza lakukan tanpa kesalahan apapun.

Zabuza kaget, tapi ia tidak menurunkan konsentrasi membuat handseal. Ia sedikit kaget dengan apa yang diperbuat Naruto yaitu menirunya. Tapi lama kelamaan ia menjadi waswas karena rangkaiannya hampir selesai dan Naruto masih mengikutinya. Dengan terpaksa Zabuza mempercepat rangkaian dan menyelesaikannya yang diikuti oleh Naruto.

"Suiton : Suiryudan no Jutsu"

Air dalam jumlah sangat banyak dikendalikan meniru wujud naga. Muncul dua naga air yang mengahantamkan kepalanya satu sama lain, membuat keaadaan menjadi seri.

Zabuza dan Naruto sama-sama merasa lelah, tapi yang paling buruk adalah Zabuza. Anggota badannya sudah tak bisa digerakan lagi, terlalu letih.

Melihat Zabuza tak bertenaga, peluang terbuka lebar. Mengambil Kunai dan berlari menuju Zabuza dengan cepat.

Syut syut jleb jleb

Secara tiba-tiba terdapat Senbon melaju cepat menancap tepat pada leher Zabuza. Tubuh Zabuza ambruk seketika, sementara naruto mundur mengambil jarak. Memposisikan kembali tubuhnya berjaga-jaga bila terdapat musuh baru.

Lalu seseorang muncul, mungkin wanita terlihat dari rambutnya poni dua panjang di samping wajahnya yang dilapisi topeng Hunter-nindan rambut belakangnya di sanggul "terima kasih, orang Konoha. Telah membantu menangkap Missing-nin Zabuza Momochi" ucap feminim Hunter-nin itu.

Naruto menurunkan kuda-kudanya. Ia tahu topeng itu, topeng yang digunakan orang yang membiayai hidupnya dengan membunuh penjahat desanya maupun desa lain. Dan naruto hanya mengangguk.

"kalau boleh, jazad Zabuza akan kubawa ke..."

"bawalah sesukamu, pokoknya singkirkan orang itu dari jalur perjalananku" kata cuek Naruto menyela ucapan Hunter-nin itu.

"baiklah kalau begitu..." hunter-nin itu mencabut Senbon es dari leher Zabuza dan menggendongnya di pundak "...saya permisi dulu" lalu hunter-nin itu menghilang disertai dedauan jatuh.

Tidak merasakan pengguna cakra selain dirinya, Naruto menghela nafas lega "situasinya sudah aman, keluarlah tazuna-ossan" kata Naruto sedikit teriak.

"apakah sudah aman Naruto ?" kata Tazuna mengeluarkan kepalanya saja dari pepohonan di pinggir tanah lapang. Dan Naruto hanya mengangguk.

Tazuna menghela nafas, lalu keluar dan menghampiri Naruto yang terlihat sedikit pucat "apakah kau tak apa-apa Naruto ?" Tazuna khawatir.

"tidak apa-apa, aku hanya lelah saja" ucap Naruto meyakinkan Tazuna. Mata Tazuna menyipit, merasa ragu akan jawaban Naruto "yah terserahmu saja, ayo kita lanjutkan perjalanan. Kita hampir sampai, kau bisa tidur sepuasnya dirumahku" kata Tazuna sambil bebalik menuju rumahnya. Tapi saat ia hendak berjalan, terdengar suara terjatuh. Ia menengok ke asal suara tersebut dan menemukan naruto terjatuh pingsan, Tazuna hanya tersenyum tipis "jelas kau pingsan Naruto, mengeluarkan naga bagi anak kecil sepertimu mana mungkin" gumam Tazuna lalu menggendongnya ke belakang dan tas bawaannya ditaruh depan.

"semoga aku selamat sampai tujuan.." kata Tazuna pada dirinya sendiri dan memulai perjalanannya pulang.

.

.

..

.

.

TBC