Shin no hoshoku-sha
By : ElvenBoy 23
Disclaimer : Singeki no Kyojin : Hajime Isayama. Naruto by Masashi Kishimoto.
Chapter 3.
Naruto Uzumaki, Mikasa Arckerman, Eren Yeager, lalu ditambah seorang anak yang bernama Armin Arlart. Mereka adalah anak-anak dari distrik Shiganshina yang memutuskan untuk memulai pelatiahan di Trainees Squad yaitu tempat para pemula berlatih sebelum memasuki tiga divisi utama tahun depan.
Mereka berempat adalah anak-anak yang berhasil hidup setelah melihat Colossal Titan yang tingginya diperkirakan 60 meter menghancurkan pintu masuk di distrik Shiganshina.
Lagi
Perasaan benci dan muak itu datang lagi menginggapi dirinya yang sudah muak dengan para Titan –sungguh, jika dia bisa mengendalikan kekuatannya dengan baik, maka pasti seorang yang telah ia anggap sebagai ibunya tidak akan berakhir di tangan Titan yang sangat ia benci.
Kenapa dia begitu sangat lemah dan tidak berdaya di depan para Titan yang membobol distrik Shiganshina? –kenapa? –KENAPA?
Ia hanya bisa merutuki dirinya karna ia sangat lemah.
"Kenapa aku harus hidup seperti ini? –apa yang harus aku lakukan untuk bisa menjadi kuat?" pandangannya kosong, tetapi setelahnya ia bangkit kembali dari keterpurukannya dengan mata yang bercahaya.
Naruto Uzumaki mendapatkan cahayanya kembali.
"Bergabung ke Scouting Legiun lalu keluar dinding dan menjadi 'tabu', aku harus melakukannya untuk bisa melindungi yang lainnya!" sebuah janji kedua terucap dari mulutnya, sekarang ia tidak ada waktu untuk bersedih, walaupun ia sangat sedih –Naruto tidak bisa untuk bersedih lebih lama lagi, dan lagi kemarin malam ia menemukan fakta yang menarik dan membuatnya tidak dapat untuk menahan senyumannya.
"Eren adalah senjata terakhir umat manusia, lalu aku akan membantunya, dan dengan begitu aku mungkin bisa kembali ke tempat aku dilahirkan, ahh~~senangnya bisa hidup" dia tahu perkataannya tadi kalau didengar oleh Eren pasti akan saudara angkatnya itu akan marah-marah kepadanya, tapi mau bagaimana lagi –salahkan ayah angkatnya yang memaksa Eren untuk menjadi hal yang tabu bagi umat manusia, walaupun ayah angkatnya juga tabu untuk umat manusia.
"Ayah dan anak akan menjadi sama nantinya" senyuman mengembang dari mulut Naruto. Sekarang ia memiliki tujuan untuk melindungi Eren, Mikasa, dan Armin, ia tahu kalau ia mencoba pasti dia bisa melakukannya.
"YOSSSHHHHHH….WAKTUNYA BERLATIH MENGENDALIKAN DIRI!"
XxX_XxX
Training Scoud, bagian ini adalah bagian di mana para pemula berlatih agar mereka dapat bertarung dengan para Titan nantinya setelah mereka lulus, lambang dari Training Squad sendiri adalah dua padang yang menyilang yang memiliki arti jika nanti mereka telah lulus dari tempat ini setidaknya mereka bisa mempertahankan diri di dunia yang kejam ini.
Yah~~sepertinya ada perubahan rencana lagi bagi Naruto, padahal baru kemarin ia memikirkan cara untuk bisa keluar dinding dengan memanfaatkan kekuatan Eren, tapi hal tersebut sungguh kejam dan tidak berperikeghoulan.
3D Manuver Gear
Jika dia bisa mendapatkan benda tersebut ia akan pergi sendiri –lagi pula untuk membawa dan menguasai teknik memakai 3D Manuver Gear sangatlah mudah, hanya perlu tembak sana-tebak sini, lalu aktivkan penariknya dan dorong dengan gas yang sudah di sediakan.
Sebagai Ghoul yang mengandalkan kecepatan dan kelincahan, mencuri sebuah 3D Manuver Gear tidaklah sulit dan sekarang yang ia butuhkan hanyalah cara ia bisa keluar dari Training Squad dan menjelaskannya ke Eren dan Mikasa.
…
Sekarang para peserta pelatihan di Squad ini sedang berkumpul di lapangan dan di depannya seorang orang tua yang botak mengeluarkan aura intimidasi yang lumayan kuat.
Satu perssatu si pengawas yang botak tersebut menguji mental peserta pelatihan dengan tegas, dengan mengabaikan beberapa orang yang tidak terintimidasi sama sekali.
Dan sekarang.
"Siapa Namamu dan dari mana kau berasal?" matanya menatap Naruto dengan pandangan tegas, sedangkan Naruto hanya mendelik kesal ke arah pengawas tersebut, lalu remaja pirang tersebut melipat tangannya ke belakang kepalanya dengan santai.
"Namaku Naruto Uzumaki dan aku berasal dari distrik Shiganshina, apa yang ingin kau tanyakan lagi, Botak?" balas remaja pirang tersebut dengan malas. Perempatan muncul di dahi pengawas yang mencoba mengintimidasinya.
"Apa tiu sikap yang kau lakukan untuk kepentingan umat manusia?"
"Manusia? –aku tidak peduli dengan umat manusia, lagian mana mungkin manusia akan menang melawan para Titan, kecuali kalau keajaiban itu benar adanya" senyuman meremehkan tercetak di mulut Naruto, dia sangat senang memainkan perasaan orang lain, walaupun kata-katanya tadi sangat kelewatan.
"Ka-kau!" perkataan dan sikap Naruto benar-benar sudah sangat kelewatan, apalagi melihat senyum polos buatan tersebut. Menjijikkan.
"DIKELUARKAN!" akhirnya kata-kata yang tadi ia tunggu keluar juga, oh~~ sungguh beruntungnya kau Naruto.
"Ha~~I" Naruto membalik badannya lalu melambaikan tangannya dengan santai.
Eren menatap kepergian Naruto dengan pandangan kesal dan marah, dia dari dulu tidak pernah mengerti bagaimana dengan pola pikir Naruto yang sangat sulit untuk di tebak, bahkan ayah dan ibunya 'pun tidak mengerti.
"UNTUK SEKARANG BUBAR!" akhirnya barisan'pun dibubarkan dan mereka kembali ke asarama yang telah disediakan, kecuali untuk Eren, Mikasa, dan Armin yang langsung pergi menyusul Naruto.
XxX_XxX
BUGH
Sebuah tinjuan bersarang di wajah Naruto, sang pelaku menatap Naruto dengan pandangan marah.
"Apa maksud katamu tadi Naruto, manusia pasti bisa mengalahkan para Titan" Eren ingin melayangkan tinjunya lagi, tetapi dengan cepat Mikasa dan Armin menahan Eren.
"Kau tahu Eren, kata-kataku tadi memang benar adanya, manusia tidak akan pernah bisa mengalahkan para Titan, kecuali jika sebuah keajaiban itu datang" Eren menatap Naruto dengan benci.
"Dan yang perlu kau tahu, keajaiban itu sudah datang, dan sedang menyesuaikan dirinya dengan lingkuangan yang baru, karna aku tahu, mengendalikan sesuatu yang bukan tipemu adalah hal yang tersulit" dan sekarang Eren menatap Naruto dengan bingung.
"Kau akan mengetahui maksud kata-kataku suatu hari nanti, dan ketika kau sudah tahu maksunya akan kukembalikan pukulanmu tadi, jadi kau berhutang padaku" senyuman lebar tercipta di wajah yang ia buat sepolos mungkin.
"Dan satu hal lagi, Mikasa tolong ikut denganku sebentar, ada yang ingin aku katakan padamu" Mikasa menganggung meng'iya'kan permintaan Naruto, dan sekarang gadis berambut hitam yang senada dengan matanya itu mengikuti remaja pirang yang sudah berlalu.
…
"Ada apa Naru?"
"Aku akan meninggalkan dinding ini dan menjelajahi dunia luar sana" Naruto langsung menjawab pertanyaan Mikasa dengan jujur.
"Ap-apa maksudmu?" Mikasa membola karna jawaban Naruto yang menurutnya tidak masuk di akal.
"Aku akan meninggalkan dinding lalu menjelajahi dunia luar, apa tidak jelas?"
"Ta-tapi mengapa?"
"Karna aku ingin melihat dunia luar sekali lagi, dan aku juga ingin mengunjungi tempat kelahiranku, kau tahu'kan kalau aku berasal dari luar dinding?"
"Kalau bergitu aku a.."
CUM
Sebuah ciuman langsung mendarat di mulut chery milik Mikasa, Mikasa hanya bisa diam mencoba menikmati hal yang baru baginya.
"Aku tak akan membawamu, Mikasa. Kalau aku membawamu bagaimana dengan Eren? –kau tahu sendiri kalau emosi Eren masih labil, bisa-bisa dia membuat masalah"
"Lalu bagaimana denganmu?"
"Aku mengambil ciuman pertamamu, dan akan aku kembali'kan ketika aku kembali nanti. Ingat kita akan bertemu di Scoutting Legiun, aku akan menunggu kalian di sana" Mikasa hanya bisa mengangguk'kan kepalanya dengan berat, air mata sudah mengalir dari mata indahnya.
"Ka-kalau begitu pastikan kau akan kembali dengan selamat, jika kau tidak kembali lagi aku akan mencarimu keluar dinding" Mikasa mendongak menatap Naruto yang tersenyum kecil.
"Dan akan aku pastikan kalau itu tidak terjadi, dan sebagai kenang-kenang'an, aku akan meminjamkan ini padamu, dan pastikan kau kembali'kan saat kita bertemu lagi" Naruto melepas kalung yang ia gunakan, kalung tersebut merupakan kaluang dengan bentuk seperti gading gajah berwarna merah darah, kaluang tersebut merupakan peninggalan terakhir orang tua Naruto.
"Ha'I, akan aku ja-jaga deng-an ba-baik"
"Tapi sebelum itu, aku belum mengetahui kelemahan para raksasa, apa kau tahu?" Mikasa menganggunk pelan.
"Tengkuknya, kalau kau ingin membunuhnya maka kau harus menebas dalam tengkuknya" dan selanjutnya Naruto mulai membalik badannya, lalu berjalan menjahui Mikasa yang menatapnya nanar.
"Tapi apa maksud dari keajaiban tadi?" Naruto membalik badannya dan mentapa Mikasa dengan senyuman lebar.
"Kau akan mengetahuinya nanti" Naruto mengangkat tangan kanannya yang terkepal, kecuali ibu jari dan jari telunjuknya.
Sambil ternyum lebar, "Walaupun badan dan raga kita berjauhan, tetapi hati kita masih satu dan itulah yang dinamakan dengan ikatan"
WUSH
Mikasa membelalakkan matanya menatap kepergian Naruto seperti kilat.
"Terlalu cepat"
XxX_XxX
3 Tahun Kemudia.
Tiga tahun sudah Naruto pergi berkelana keluar dinding, walaupun awalnya dia sangat kesusahan untuk melindungi dirinya sendiri, tetapi seiring berjalannya waktu ia akhirnya bisa mengendalikan kekuatannya dengan sangat baik.
Dan ditambah dia baru mendapatkan kekuatan baru satu tahun yang lalu. Kakuja. Itu namanya, sebuah kekuatan di mana seorang Ghoul memiliki Kagune khusus setelah melakukan kanibalisme.
Dia—Naruto Uzumaki—kembali ke tempat kelahirannya dan menemukan ribuan Kagune yang belum hancur berserakan di mana-mana, karna Naruto saat itu lapar maka mau tak mau dia memakan saudaranya sendiri dan seperti itulah akhirnya ia mendapatkan Kakuja.
Dan satu fakta lagi yang dia temukan tentang para raksasa. Mereka—raksasa—adalah manusia yang tidak bisa mengendalikan diri mereka dan akhirnya lepas kendali. Lebih tepatnya Naruto mengetahui kalau raksasa liar tersebut adalah manusia ketika dia menebas tengkuk'nya dan melihat setengah badan manusia yang mulai mencair karna tekanan uap panas yang dihasilkan oleh Titan.
Dan karna hal itulah Naruto tidak mengeluh soal makanan, karna makanan tersebut telah disediakan oleh alam, bahkan ia hanya perlu sedikit tenaga agar bisa menikmati makanannya.
Dan satu hal yang membuatnya kawatir adalah, Eren…apa nanti Eren bisa mengendalikan Titannya? –dan jika tidak, maka manusia telah kehilangan harapannya.
Terlepas dari semua itu, sekarang yang harus ia pikirkan adalah…bagaimana caranya untuk bisa masuk ke Scouting Legiun tanpa harus berlatih terlebih dahulu di Training Squad? –hah~~sepertinya dia sangat membutuhkan keajaiban itu sekarang.
…
…
Lalu kalau bicara soal keajaiban, sepertinya Naruto akan sangat senang dengan kejadian yang ada di depannya ini. Senyuman mengembang di wajahnya yang lumayan tampan, tetapi tetap tidak menghilangkan keimutan yang alami darinya.
"Scouting-chan~~~ I'M COMINGGGG" dengan riangnya Naruto melompati pohon satu-per-satu mengunakan kedua kaki yang memiliki kekuatan otot di atas rata-rata, matanya sekarang telah berubah menjadi merah darah, dengan latar yang berwarna hitam dan saraf-saraf matanya berwarna merah darah mengelilingi matanya.
Takut karna orang-orang akan melihat kemampuannya, Naruto menembakkan pistol yang menghubungkan 3D Manuver Gear ke arah Titan yang akan memakan seorang manusia.
JLEB
Pengait pitol tersebut berhasil mengenai tangan si Titan, lalu tangan Naruto yang terlatih dengan cepat mengganti tipe pelempar menjadi tipe penarik, dan yang terjadi selanjutnya adalah tubuh remaja pirang ini ditarik dan…
SLASH
Tangan Titan tersebut telah hilang dari tempatnya, karna tebasan tangan yang dilapisi oleh Kagune tipe Kakuja.
Dan begitulah seterusnya, sampai pada akhirnya ke sepuluh Titan yang mengelilingi kelompok tersebut telah musnah dengan otak mereka telah berakhir di perut Naruto.
…
Remaja pirang yang memiliki nama sedari lahir yaitu Naruto Uzumaki ini duduk santai dengan sebuah benda yang mirip dengan otak manusia berada di tangannya, otak tersebut ia makan, dan darah yang menyelimuti tangannya ia jilat dengan lahap, sampai pada akhirnya suara langkah kuda mengganggu indra pendengarannya.
Naruto menyeringai ketika mengetahui siapa yang datang, Scouting Legiun. Sebuah divisi yang memiliki lambang sayap dengan arti kebebasan, divisi inilah tempat di mana ia akan bertemu dengan Eren dan Mikasa nantinya.
…
"Jadi maukah kau meminjam kekuatanmu untuk kebangkitan umat manusia, kumohon" Erwin Smith, pria berambut pirang yang memiliki mata coklat itu merupakan pemimpin dari divisi Scouting Legiun, kemampuannya dalam memimpin dan bertarung tidak perlu diragukan lagi, tetapi untuk kali ini Erwin harus mengakui kemampuan Naruto, karna Naruto dapat membunuh 10 Titan dengan waktu relative cepat.
"Apa aku akan mendapat 'makanan'?" tentu saja Ghoul ini akan mendapat makanan, karna bagaimana'pun Scouting Legiun menghabiskan waktu mereka di luar dinding, bukan di dalam dinding.
"Tentu saja, kau akan mendapat makanan" Erwin berusaha agar Naruto mau menuruti permintaannya.
"Baiklah, aku juga tidak keberatan. Lagipula aku juga ingin kembali ke dalam sangar itu" Naruto menunjuk arah belakang dengan jari telunjuknya, lebih tepatnya ia menujuk dinding Rose.
"Terima kasih..err" Erwin merutuki kebodohannya karna lupa menanyakan nama pemuda di depannya ini.
"Naruto, Naruto Uzumaki"
"Selamat bergabung Naruto Uzumaki" cengiran lebar dari Naruto menjadi penutup dari chapter kali ini.
TBC
Fyuuh…akhirnya selesai juga, dan untuk penjelasan banyak word pada satu chapter, saya hanya akan membuat berapa yang dibutuhkan saja dalam chapter tersebut. Kalau butuhnya 2000 yang saya akan buat 2000, jika butuhnya 4000 maka saya akan buat 4000.
BTW, sepertinya fic milik Akira hanya akan saya kerjakan ketika saya mengalami WB dalam pengerjaan fic ini.
Karna tidak ada yang ingin saya katakan lagi, maka saya sudahi saja dengan…
SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU DI BULAN YANG PERNUH BERKAH INI, SEMOGA AMAL YANG KITA KERJAKAN DI TERIMA DI SISI ALLAH SWT, AMIN.
Dan juga…
SELAMAT MENUNAIKA IBADAH PUASA, BAGI YANG MENGERJAKANNYA dan kalau terkena magh, maka saya sarankan untuk membaca fic ini agar kalian menonton anime Shokugeki no SOMA agar lambung kalian menjadi sehat kembali ^^.
V!V! #Tabane Style : ON
