Akashi versus Nigou

Disclaimer: Tadatoshi Fujimaki mungkin

Pairing(s): AkaKuro yang pasti, sama nyerempet AoKise, MidoTaka, MuraMuro, de el el.

Genre: humour ya Kyou? *plak

Summary: Akashi nggak suka—pake banget—anjing. Doi sebel banget—amatsangatmelebihialamsemestarayayangdikuasainya—sama anjing. Benci gitu? Meibi yes meibi no. Alasannya adalah karena anjing sering membawa kesialan padanya. Dari mulai dipipisin, die'ein, digigitin, dijilatin, diciumin (?), sampe diserudukin! Yang paling membuatnya bete adalah ketika Sang Anjing mengganggu waktunya dengan kekasihnya tersayang. Siapakah Sang Anjing yang sudah jelas identitasnya dari petunjuk kekasih di atas serta huruf kapital yang mendandani alfabet S dan A? Yang pasti bukan Seijuuro Akashi karena itu adalah namanya. Sang Anjing tak lain tak bukan maka benar adalah Nigou, harta karun Kuroko Tetsuya.

Warnings: Bahasa yang dipake super parah, belum nikah sama EYD yang baik n benar soalnya. Typo dimana-mana. Yaoi dan Sho-ai. Cerita ga jelas, pokonya mah parah banget lah. OOC! Ini yang terakhir yang harus diinget : OOC! Yang ga suka silahkan meninggalkan fic ini, yang mau nge-flame saya persilahkan, tapi hadianya cipokan saya ya (buat yang cewe), buat yang cowo saya kasih kalian pideo-pideo gay R-21 biar jadi pada gay sekalian, tinggal kita rundingin aja mau ketemu dimana, okey?

~3~~3~~3~~3~~3~~3~~3~~3~~3~~3~~3~~3~~3~~3~

Puppy Two: Akashi dan IB (Impian Bodohnya)

Sang Maharaja Yang Mulia Kakanda Gusti Dewa Alam Semesta Nan Perkasa Tiada Tanding Tiada Banding Penguasa Se—maaf, nama terpaksa dipotong karena sudah melebihi batas khayal sang pencipta— Akashi Seijuro kini berusia 5 tahun. Yang berarti seiring dengan bertambahnya usia, Akashi Seijuro tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas pintar tapi sayangnya tak bijaksana, kejam, sadis, egois luar binasa dan tidak beradab.

Ada kemungkinan hal ini karena ia turunan langsung dari Sang Maharaja aji batara dewa sakti prabu adiningrat Akashi Seishiro. seorang pengusaha terbesar di dunia, yang sifatnya sebelas dua belas dengan sang anaknya tercinta. Ya, walaupun Seishiro tampak sadis dalam mendidik Seijirou seperti menyuruh anaknya berdiri sendiri setelah lima menit lahir di dunia dan yang bersangkutan terus terusan jatuh bangun tapi tidak mengejarmu, belajar ketika umur 0 tahun walaupun yang bersangkutan hanya bisa bicara "eaaak ooeeeek", ya iyalah lu kira bayi ajaib dasar bapak sedeng!

Perhatian : author di bawa ke UGD dulu sebentar.

Oke lanjut… jadi walaupun sadisnya bukan main, sang ayah sebenarnya tjinta mateh sama anaknya dan suangat memanjakan sang buah hati. Terbukti ketika ia menyuruh semua pelayan, bodyguard, pegawai kantornya bahkan mang-mang ojek depan komplek pun disuruh mempelajari bahasa bayi terkhusus bayi bernama Akashi Seijuro. Apapun yang keluar dari mulut Sang Maharaja Yang Mulia Kakanda Gusti Dewa Alam Semesta Nan Perkasa Tiada Tanding Tiada Banding Penguasa Se—maaf, nama terpaksa dipotong karena sudah melebihi batas khayal sang pencipta— harus dituruti, kenapa dituruti bukan didengar? Karena semenjak orok dan popoknya bau e'ek, Akashi Seishiro menyuruh anaknya untuk belajar memberikan PERINTAH dan perintah dari keluarga Akashi adalah ABSOLUT.

Sang Maharaja aji batara dewa sakti prabu adiningrat Akashi Seishiro memang super sekali saudara-saudara! Bahkan ketika sang anak berteriak "ooeeeek" ayahnya pun segera memberikan komando pada para budak untuk segera membersihkan kotoran ningrat di popok Seijuro, membuatkan susu yang langsung di ambil dari sapi impor, dan sapi-nya pun harus sapi yang bahagia, karena setelah diteliti sapi yang bahagia adalah pembuat susu paling enak. Namun naasnya, setiap sapi yang di bawa ke peternakan keluarga Akashi, semuanya langsung takut, sakit, bahkan pingsan di tempat begitu melihat gerbang peternakan Akashi yang memiliki aura super menyeramkan dengan level neraka. Dan itulah mengapa di masa depan Seijuro dan Tetsuya yang notabanenya konsumen susu sapi 'bahagia' di kediaman Akashi pertumbuhannya terhambat (aka. boncel).

Terbiasa memberikan perintah semenjak dini, para budak keluarga Akashi pun sudah hapal banget dengan sifat tuan mereka, yaitu memberikan perintah secara mendadak dan terkadang mustahil untuk dilakukan. seperti-

"Hei kalian pala budak, bawakan aku bunga laplecia alnoldi cekalang juga!" titah tuan kecil Akashi Seijuro dengan bahasa cadel nan imut namun bernada iblis, yah walaupun anak ini jenius tetap saja yang namanya anak kecil mah ga bisa merubah hukum alam, terbukti dari cadelnya yang masih belum hilang.

"A-Akashi sama, bunga itu termasuk bunga langka dan dilindungi oleh pemerintah. kita tidak bisa meng-" belum selesai salah satu budaknya berbicara, Sang Maharaja Yang Mulia Kakanda Gusti Dewa Alam Semesta Nan Perkasa Tanding Tiada Banding Penguasa Se— mohon maaf lagi-lagi harus di potong saudara-saudara- Akashi Seijuro menyela omongannya.

"Memangnya aku peduli? Cudah cana ambilkan cekalang juga. Aku itung campe celatus detik halus udah ada bunganya!" perintah Akashi tiada belas kasih secuil pun pada budaknya yang langsung kalang kabut.

"Cepetan budak jelek, aku butuh cekalang juga untuk meminang bidadali ku telcinta cebelum anjing cialan itu melebutnya" Oke, positif seratus persen, bocah satu ini sering nonton drama korea atau lebih parahnya lagi nonton sinetron Indonesia.

Bocah umur 5 tahun nan rupawan ini yakin bisa memenangkan hati sang pujaan dengan salah satu bunga terlangka di dunia, kuroko pasti terpesona dan langsung jatuh cintrong dengannya. Terlebih lagi konon katanya wangi bunga ini luar biasa menyengat hidung, hal ini juga jadi pertimbangan Akashi memilih raflesia arnoldi. Macam iklan iklan parfum, dengan 'wangi' raflesia arnoldi yang bikin hidung bergoyang pasti Kuroko bakalan langsung nempel sama Akashi!

Daaaaaan setelah penantian seribu tahun (baca: 15 detik), Sang Maharaja Akashi Seijuro sudah ga sabar menunggu pesanan bunganya. Detik itu juga ia mengutuk para budaknya bisulan di seluruh pantat selama sebulan, biar mampus pada ga bisa duduk semuanya.

Bukan Akashi Seijuro namanya kalau langsung menyerah di tempat karena lama menunggu sampai-sampai jamur pun muncul di badannya. Akashi dengan gesitnya langsung lari ke rumah kaca dan menggunting dengan indahnya (aka. brutal) bunga-bunga mawar merah, tidak lupa mencongkel duri di setiap batangnya tanpa setetes darah mengucur dari kulitnya, Mungkin kalau sudah gede, Akashi berbakat jadi tukang kebon.

Sepuluh tangkai bunga mawar sudah di tangan, sekarang saatnya melamar calon permaisurinya. Untuk kedua kalinya Akashi lari secepat kilat dengan nafsu membara menuju tempat Kuroko biasa bermain.

Sampai di tempat tujuan dan menemukan targetnya, Akashi pun menghampiri sang belahan jiwa.

"Tetcuya" panggil Akashi dengan nada dan tampang sok kegantengan, tapi lebih gantenglah daripada ganteng ganteng hewan berbulu. Hanya dengan kuroko, jantungnya berdegup kencang, seperti lagu om mesum Ahmad dhani- Setiap ada kamu mengapa jantungku berdetak. Berdetak lebih kencang seperti genderang mau perang. Eeeeeaaaaaak~

Kuroko kecil melihat ke arah Akashi, dan ketika mata mereka bertemu, Akashi seperti melihat ada cupid yang memanahkan panah cinta ke hatinya. Kulang ajal ni cupid, belani-belaninya memanah hati Sang Mahalaja Akashi, ku pites juga nih cupid.

"Tetcuya..." ucapnya sekali lagi sebelum ia berlutut dan menyodorkan bunga hasil jarahannya.

"Tetcuya telimalah bunga ini cebagai cimbol cintaku padamu!" perintah Yang Mulia Akashi Seijuro, matanya tidak pernah lepas menatap kuroko sampai-sampai dia tidak memperhatikan-

"Guk!" Yak, rival Sang Maharaja Yang Mulia Kakanda Gusti Dewa Alam Semesta Nan Perkasa Tiada Tanding Tiada Banding, Nigou. Buntelan kecil berbulu putih dan hitam tersebut tengah dipeluk (dengan mesra menurut Akashi) oleh si surai biru langit. Dalam sekejap mood Akashi pun berubah total, yang tadinya berbunga-bunga dengan pelangi sebagai latar belakangnya kini menjadi menyeramkan penuh dengan kobaran api disertai ledakan bom molotov.

Nguapain cih anjing t.o.l.o.l ini disini? Mau nganculin lamalanku?! Jangan halap ya kamu bisa ganggu kicah cintaku cama calon mempelaiku!

"ehem.. Dengel ya an-" dan lagi-lagi ia diinterupsi oleh nigou.

Graup!

Sang Maharaja Yang Mulia Kakanda Gusti Dewa Alam Semesta Nan Perkasa Tiada Tanding Tiada Banding shock! SHOCK! S.H.O.C.K! Bunga mawarnya dimakan oleh rival cintanya! Terkutuklah makhluk kecil berbulu dengan ratusan kutu di badannya ini, suatu saat akashi bakal mengutuk si anjing kampung jadi batu kerikil, biar bisa dia tendang sampe ke ujung dunia dan ga bisa balik lagi.

Tapi dalam sekejap niat busuknya berhenti ketika sebuah kecupan manis menempel pada pipi chuby-nya. Karena kaget Yang Mulia Akashi sampai ga sempet kobe, bukan... bukan salah satu daerah di Jepang ataupun nama merek tepung terigu krenyes krenyes tapi singkatan dari kontrol beungeut (aka. Kontrol dikit tuh muka!).

Sisa mawar yang masih selamat dari gigitan nigou pun diambil oleh malaikat unyu berpipi gembil dan bertampang datar, Kuroko Tetsuya- yang menurut ramalan Yang Mulia Akashi adalah calon istrinya dan akan berubah nama menjadi Akashi Tetsuya (Akashi si boncel : Amin! Ayo pala lakyat jelata kalian juga ikut Amin-in!).

"Ma'icih Akachi-kun" kata Kuroko lengkap dengan senyum manis nan menawan mampu membuat semua seme dari umur 0 tahun yang baru berojol sampai aki-aki umur 99.9 tahun, pokonya mah sagala umur.

Ukh, rasanya Akashi mau mimisan plus pingsan akibat radiasi sinar pemikat seme yang dilancarkan oleh bocah di depannya. Padahal seorang Akashi kan ABSOLUT, tapi kenapa dengan serangan level tempe semacam ini aja dia hampir tumbang?!

Tanpa babibu lagi, Akashi langsung menangkap kedua tangan Kuroko "Jadi, Tetcuya, kalna kamu cudah telima lamalanku, ayo cekalang kita nikah!" titah Akashi dengan segala keabsolutannya. Berhubung Kuroko ga ngerti maksud Akashi dan mengira di ajak main, Kuroko pun mengangguk dengan riang yang langsung di salah artikan oleh Yang Mulia Akashi sebagai tanda bahwa Kuroko cinta bingits sama doi.

"Nah, kita mulai ya upacalanya!" ujar Akashi boncel dengan semangat 45!

"Unn!" Kuroko mengangguk setuju

"Guk guk guk!" dan yang ini bunyi ndak setuju

Ketika Akashi baru membuka mulut untuk mengucapkan sumpah sehidup semati cinta monyetnya pada Kuroko, tiba-tiba tercium harum cetar membahana badai ulala.

"Akashi-sama! Saya membawakan pesanan anda" terdengar suara lelaki dari belakang mereka. Dan begitu mereka melihat budak Akashi yang di suruh membawa bunga Raflesia Arnoldi tadi tengah memegang bunga tersebut sambil menggunakan masker gas beracun, menghasilkan arwah para bocah umur 5 tahun beserta anjing mungil langsung keluar dari raganya begitu aroma menyeramkan tersebut masuk ke hidung mereka.

"K-kulang... Ajal dasal... budak g-ga guna!" bahkan dalam keadaan sekarat Sang Maharaja Yang Mulia Kakanda Gusti Dewa Alam Semesta Nan Perkasa Tiada Tanding Tiada Banding Penguasa Se—maaf, nama terpaksa dipotong karena sudah melebihi batas khayal sang pencipta— Akashi Seijuro masih sempat-sempatnya mengumpat.

"Akashi-sama!" tereak si budak sambil mendekati sang majikan yang terkapar di samping calon mempelainya (kata Akashi) dan dengan cekatan memanggil bantuan budak Akashi yang lain untuk membawa masuk Kuroko dan Nigou, sedangkan dirinya sendiri membawa si setan cilik.

Dengan keadaan super sekarat dan dibopong oleh sang budak, Akashi berusaha mencoba membuka matanya dan menatap Kuroko "T-Tetcuya, campai beltemu di culga" ucap Akashi ngalay "cinta kita pasti akan mempeltemukan kita kembali" sambungnya lagi sebelum akhirnya kehilangan kesadaran.

''Njrit! Ni bocah lagi sekarat masih aja lebay' pikir si budak, sempet kepikiran ninggalin aja tuannya takut ketularan virus terong-terongan, tapi setelah dipikir lagi resiko ninggalin tuannya pas lagi sekarat begini bakal lebih mengerikan lagi, membayangkannya saja bikin pengen pulang kampung ketemu sama emak biar bisa melihat emak untuk terakhir kalinya sebelum gak bisa melihat matahari terbit lagi.

Dengan berat hati si budak pun secepatnya membawa Akashi ke kerajaannya ( kediaman keluarga Akashi ) sebelum di penggal oleh Sang Maharaja aji batara dewa sakti prabu adiningrat Akashi Seishiro. Tanpa menyadari bahwa dia telah merusak upacara pernikahan impian sang majikan. yah, Setidaknya kali ini Akashi mengalahkan Nigou, karena Kuroko sudah memilih dia sebagai calon suaminya (author dipaksa ngetik ini sama Akashi).

-.-.-TBC-.-.-

yo, Chee disini~

setelah baca lagi chapter ini... anjrot ini apaan?! jelek banget sumfeh! kacau balau beibeh!

endingnya bingung bijimana, abis hati lagi cenat cenut sakitnya tuh di sini di dalam hatiku, sakitnya tuh di sini melihat kau selingkuh. gara-gara ngeliat artist favorit bikin NOTP, rasanya pengen nangis hukhukhukhuk… pedahal gua lagi butuh banget asupan AkaKuro setelah dua minggu lebih menempuh perjuangan berat, kerjaan di kantor super banyak buanget, melawan UAS pula yang susahnya rruuuuuaaarrr biasaaaaa! (TAT). so dengan hati super panas, gua buru-buru lanjutin ni fic tapi malah hasilnya buruk rupa begindang. maapkan aku kyou chan, reader tachi gomen gomen…

semoga giliranku selanjutnya ga seburuk ini ya… amin...

_KIONKITCHEE_