The Last Nikuya Clan

Genre : Adventure, Fantasy, Friendship, Romance, and Supernatural

Pairing : Naruto x ?

Disclaimed : Naruto & High School DxD bukan punya saya.

Summary : Naruto Nikuya, sosok terakhir penghuni dari klan Nikuya, hatinya tersakiti, dikhianati…dengan sifat kekanak-kanakannya, ia mencoba menutupi sakit hatinya.

Warning: Abal, Gaje, Miss Typo (Bertebaran), Semi-Canon, OC, OOC, SMA (Sistem Mikir Acak-acakkan) And Etc.

A/N : Fic ini terinspirasi dari fic milik Yamigakure no Ryuukage yang Naruto Phenex : Love, Battle and Betrayal, dan fic milik yang Brother Complex jadi jika ada kesamaan mohon dimaafkan, buat Yamigakure no Ryuukage dan maaf, kagak minta izin dulu.

Chapter 1.

Clan Nikuya adalah clan yang memiliki sifat utama yaitu riang, clan yang tidak kenal dengan kata sedih, tidak kenal dengan kata kebencian, tapi jika clan ini telah melihat hal yang membuat hatinya sakit, maka hati yang tersakiti itu akan menjadi gila dan haus akan darah.

Clan Nikuya merupakan clan kuno yang hidup saat Clan Agares masih ada di dunia ini, namun karna perang besar antara tiga kubu akhirat membuat clan ini musnah dan dilupakan.

Sejarah mencatat bahwa kekuatan ini hamper setara dengan kekuatan dari Clan Lucifer, sampai kemarin tidak ada seseorang dari clan Nikuya masih hidup, tapi sekarang telah ada seorang bayi mungil ditemukan di reruntuhan bangunan di tempat Clan Nikuya tinggal, seseorang pasti berpikir kalau itu merupakan bayi yang tidak diinginkan hingga sang ibu membuang anaknya ke reruntuhan tersebut, tapi mereka harus berpikir berulang kali ketika melihat selimut bayi tersebut bergambar pusaran air, lambang dari Clan Nikuya.

Disebuah pohon Sakura, terdapat seorang perempuan sedang duduk dengan besandar pada batang pohon tersebut, sepertinya dia sedang menunggu seseorang.

Berbulan-bulan yang lalu telah terjadi perang saudara antar golongan maou lama dengan anti-maou lama, jadi tak ada salahnya menikmati kedamaian seperti ini untuk sekarang.

GELAP

Seseorang tib-tiba menutup kedua mata indahnya dari belakang. Ia tersenyum, sembari memegang tangan orang yang menutup matanya.

"Aku tahu kau itu…Naru-kun" ujar gadis bersurai silver yang indah ini. Matanya mendapati cahaya kembali saat sepasang tangan tersebut melepaskan penutupnya dari mata milik gadis ini.

"Mou~~Fia-chan , kamu tak asik" saat ia melihat kebelakang, ia melihat kekasihnya sedang merajuk tak karuan, memonyongkan bibirnya menampakkan kesan lucu pada wajah tampannya.

"Ayolah Naru-kun, jangan seperti itu!" Grayfia meraih pipi kekasihnya dengan tangan tangannya dan membelainya lembut. Sifat inilah yang ia sukai dari kekasihnya, sifat kekanak-kanakan yang kentara sekali darinya, sifat yang bisa membuatnya tertawa, menghilangkan kesedihan, serta sifat yang sangat ia takutkan jika tidak lagi ditunjukan untuknya.

"Baiklah…Naru-kun boleh melakukannya lagi" seketika wajah yang tadinya cemberut hilang tak berbekas, digantikan dengan wajah semangatnya.

"Ayo tebak!—siapa ayo?" matanya kembali ditutup oleh telapak tangan sang kekasih.

"hmm…siapa ya?" dengan wajah dibuat bingung pemilik surai putih ini bertanya.

"Dia berambut pirang, bemata biru, dan pastinya tampan" dengan pedenya Naruto berujar demikian.

"Aku tahu…ini pasti kamu, Naru"

"Tepat Sekali!" melepaskan tangannya pada mata sang kekasih kemudian memeluknya dari belakang.

"Ne…Naru"

"Hm…"

"Aku mencintaimu" ujar Grayfia tiba-tiba, membuat pemuda berambut pirang ini tersenyum.

"Aku juga, sangat-sangat mencintai Fia-chan , dan tak akan ada yang bisa menggantikanmu di hatiku!" dengan senyuman ia berkata, sembari mengecup surai putih milik kekasihnya.

"Ya, aku juga, tak akan ada yang bisa menggantikanmu di hatiku…selamanya"

Hening menyilumuti mereka, mencoba menikmati suasana penyejuk hati yang disediakan oleh alam, angin bertiup meniup terompet kedamaian, burung berkicau menjadi lagu menyemangat bagi anak-anak untuk bermain, serta mekhluk-makhluk aneh lainnya yang terbang di langit dunia bawah yang menjadi tirai penutup keindahan tersebut.

Naruto Nikuya adalah kekasih dari Grayfia Lucifage, dan Grayfia Lucifage adalah kekasih dari Naruto Nikuya, bersama-sama mereka membangun hubungan ini saat mereka bertemu di medan perang. Kekuatan yang tidak di ketahui milik Naruto membuat dia bersama dengan Sirzech Gremory, Ajuka Astaroth, Falbium Glasya-Labolas, dan Serafall Sitri memimpin perang saudara pada dulunya. Pasangan mematikan jika pemuda bersurai pirang ini bertarung bersama dengan gadis bersurai putih ini.

Dari kecil pemuda bermata biru ini dibesarkan oleh keluarga Phenex, namun begitu ia juga sangat dekat dengan Sirzech Gremory, iblis yang mengaku sahabat sejatinya. Iblis berambut merah yang pertama kali melewati batas dari kekuatan [Power of Destruction] dalam wujud [True Form] miliknya. Kekuatan penghancur yang luar biasa kuatnya, namun tidak terkendali.

Pemuda berambut merah ini menatap sepasang kekasih yang sedang menikamti waktu luang mereka dengan pendangan iri…pemuda berambut merah ini menyukai gadis berambut putih yang sedang dipangku oleh pemuda pirang.

Sirzech Gramory menyukai Grayfia Lucifage.

Tapi.

Grayfia Lucifage mencintai Naruto Nikuya.

Dan.

Naruto Nikuya juga mencintai Grayfia Lucifage.

Apa dia bisa mendapatkan hati Grayfia Lucifage? Tidak…ia tak akan bisa mendapatkan hari Grayfia Lucifage. Apa dia bisa mendapatkan Grayfia Lucifage? Ya….dia bisa mendapatkan Grayfia Lucifage.

….

Dan Sirzech Gremory melakukannya hal keji tersebut tepat saat Naruto kembali ke tempat dimana Clan Phenex bersemayam. Membawa paksa Grayfia ke kamarnya.

….

"Eh…ini kan punya Fia-chan" merasakan sesuatu yang agak aneh dari sakunya, kemudian si pirang dari klan kuno ini mendapati sapu tangan milik sang kekasih tersangkut di sakunya.

Entah kenapa Naruto sangat ingin bertemu dengan Grayfia sekarang ini, berjalan berbalik arah ke tempat Grayfia tinggal, pemuda pirang ini baru tersadar satu hal…

Kontrak darah

Dia dan Grayfia telah melakukan kontrak darah, sehingga si pirang dapat menemui si abu-abu kapan'pun dan di mana'pun, begitu pula sebaliknya. Mengaktifkan lingkaran sihir berwarna orange dengan pola pusaran air, pemuda ini segera ditransfer ke tempat sang kekasih berada.

….

"Ne…Fia-chan , ini puny…" apapun yang ingin dikeluarkan dari mulut tersebut tersangkut di tenggrokannya. Pemandangan di depannya begitu menyakiti hatinya, pemandangan di mana pria berambut merah sedang menindih wanita berambut putih, melakukan gerakan naik turun, sedangkan alat kelamin mereka berdua menyatu.

Sapu tangan milik Grayfia terjatuh di dalam kamar tersebut, hatinya telah sakit dengan perkataan yang dikeluarkan oleh mulut milik gadis yang sekarang telah berubah status menjadi wanita.

"A-aku tidak menyukai Naru…ahh…a-aku hanya menyukai Sirzech….ahh…"

Tanpa membuat suara, si pirang mengaktifkan lingkaran sihir untuk berteleport ke tempat dimana ia dapat menuangkan isi hatinya. Bersamaan dengan menghilangnya lingkaran sihir tersebut, pintu kamar milik Sirzech Gremory hancur berkeping-keping terkena hantaman kekuatan sihir milik Lucius Gremory.

….

'Apa yang telah ku lakukan?' wanita bersurai putih ini bertanya-tanya akan dosanya. Dia telah menghianati kekasih yang sangat mempercainya, bahkan sampai sekarangpun kekasihnya belum pernah menciumnya. Tapi apa balasan yang ia berikan?—dengan hawa nafsu yang menguasainya, ia tidak dapat mengontrol diri sendiri akan ucapannya, sungguh…tidak ada yang bisa menggantikan Naruto di hatinya.

"Grayfia…"

"Berhenti!—jangan sentuh aku!—karna kau, aku menghianati Naru. Karna kau, aku tidak punya muka di hadapan Naru lagi. Apanya yang sahabat?—kau malah menghianatnya sendiri" air mata tak tahan lagi untuk tidak keluar dari mata indahnya, isakan-isakan memilukan hati terlantun dari mulutnya.

Ia tak pantas untuk Naruto Nikuya.

Cinta Naruto terlalu suci untuk wanita kotor sepertinya.

Tak punya arah dan tujuan adalah perasaan yang ia rasakan saat ini. Berjalan dengan sempoyongan dan pandangan kosong ia lakukan…mengabaikan pandangan aneh dari beberapa maid di Mansion Gremory tersebut.

Beberapa hari telah berlalu sejak kejadian tersebut. Grayfia masih tidak punya muka untuk menemui Naruto, dan Naruto juga tidak pernah menemuinya lagi, sampai ia tahu kalau Naruto telah meninggalkan UnderWorld, dan Naruto tahu akan penghianatan yang telah ia lakukan padanya. Ia sadar bahwa Naruto telah mendengar dan melihat apa yang ia lakukan bersama Sirzech Gremory saat seorang maid datang dan memberikan sapu tangan miliknya yang seharusnya bersama Naruto sekarang.

Seharian itu ia habiskan untuk menangisi penghianatannya, sama seperti hari-hari sebelumnya.

100 Years has been Passed Since That Time

Seratus tahun telah berlalu sejak penghianatan yang ia lakukan kepada Naruto Nikuya. Menatap bintang sambil mengingat masa lalu adalah hal yang sering ia lakukan sejak Naruto pergi meninggalkan UnderWorld. Menangis menyesali hal yang ia lakukan kepada kekasihnya dulu…atau lebih tepatnya mantan kekasih.

"Apa aku pantas menerima maaf dari mu?" entah kepada siapa ia bertanya, namun ia selalu menyakan hal yang sama setiap malam. Ia telah hancur. Ia tak punya hal yang bisa dibanggakan lagi. Dulu Naruto Nikuya pernah berkata padanya : aku akan mengambil semua yang Fia-chan punya saat kita telah menyatu dalam ikatan pernikahan.

Setiap mengingat perkataan si pirang dulunya ia menangis, ia tak punya apa-apa lagi. Bibirnya telah dicumbu, kegadisannya telah dirampas. Ia tak lebih dari barang bekas sekarang, dan karna itu…ia tak pantas menerima maaf dari Naruto, tapi kalau bisa ia ingin dimaafkan, ingin memulainya dari awal, walaupun itu hal yang mustahil terjadi.

"Ne…Naru, apa kamu sehat-sehat saja?—aku sangat merindukanmu!-janji yang kubuat dulu, kuingkari sendiri…apa kamu akan datang dan memelukku kembali?—eh…mana mungkinkan?…jika boleh, aku ingin tidak dilahirkan saja ke dunia ini" liquid yang melambangkan kesedihan keluar setiap isakan demi isakan yang memilukan terdengar. Tak ada lagi senyuman yang akan keluar setiap lelaki yang ia cintai memeluknya, karna sang lelaki telah pergi akibat kebodohannya. Tak ada lagi nada kekanak-kanakan yang keluar. Sekarang ia tak lebih dari cangkang kosong yang telah ditinggalkan oleh isinya. Grayfia Lucifage yang sekarang tidak sama dengan Grayfia Lucifage yang dulu.

….

KUOH CITY

Berjalan-jalan di Kota Kuoh adalah hoby baru yang dimilikinya…Naruto Nikuya, sosok iblis yang telah menghilang selama seratus tahun telah berada di Kota Kuoh. Walaupun hatinya masih sangat sakit akan penghianatan yang dilakukan oleh mantan kekasihnya, Grayfia Lucifage.

Selama seratus tahun ini ia telah berpetualang ke penjuru dunia, bertemu dengan dewa-dewi dari seluruh mitologi, bertemu dengan Angle dan Fallen Angle, bertarung dengan beberapa naga yang ditulis dalam kitab bible, seperti : Great Red, Ophis, dhe el el, yah!—walaupun dia yang kalah hanya dalam waktu yang cepat.

Dan entah apa yang terjadi saat ia bertarung dengan sang [mimpi], ia kembali menjadi sosok balita yang bahkan belum bisa untuk berjalan…ah~~kehidupan yang sungguh menyebalkan, dan takdir yang kejam selalu mempermainkan hati rapuhnya. Mengangkat bahu akan ketidakpedulian dilakukannya, sembari menghembuskan nafas kuat tanda kelelahan.

"Setelah ini aku harus pergi ke Kuoh Academy, dan bertemu dengan si musum akut itu…apa tidak ada lagi yang lebih menyebalkan dari pada ini?"

KUOH ACADEMY

Berjalan mengabaikan teriakan FG dadakan adalah hal yang dilakukan ia saat ini, yah~~walaupun dia dulu juga mempunyai banyak FG sewaktu di UnderWorld, dan itu membuat sang mantan kekasihnya kawalahan mengahadapi FG miliknya.

Tangan di saku, memakai earphone di telinganya menambah kesan liar dari diri si pirang, mengabaikan sisi childish miliknya yang membuat Issei kualahan akan tingkah Naruto yang tak pernah berbuah sejal dulu. Maju terus pantang mundur adalah moto yang selalu dipegang oleh Klan Nikuya sejak nenek turun ke anak turun ke cucu turun ke…terserahalah!—perhatiannya teralihkan saat melihat sosok mantan sahabatnya, namun dalam versi gadis…

"Mungkin Venelana-Baba mempunyai anak lagi…terserahlah lagi pula Lucius -jiji juga kuat di atas kasur, jadi tak massalah jika mereka punya anak lagi" mengangkat bahu tidak peduli, lalu berjalan menuju tempat tujuannya sekarang…ruang administrasi.

NEXT DAY

Sekarang adalah hari pertama ia belajar setelah mendaftar di sekolah baru, berjalan di lapangan tanpa mengetahui ada sosok coklat yang terbelalak kaget akan kehadiran dirinya.

'hari-hari menyenangkan ku berakhir sudah'

10 Oktober adalah hari di mana mereka berdua memulai hubungan yang berdasarkan…cinta. Menatap bulan dan bintang buatan dari UnderWorld adalah hal yang selama saratus tahun ini ia lakukan…Grayfia Lucifage sangat merindukan Naruto Nikuya, tapi…air mata itu kembali mengalir dari mata indahnya, menumpahkan rasa sesak dan sakit yang selama ini ia tanggung akibat perbuatannya. Ia merasa sakit, tapi ia tahu yang tersakiti adalah iblis yang seperti cahaya.

"*hiks*gomen…gomen…gomenasai…GOMENASAAIII!" entah ke berapa ribu kalinya, kalimat permintaan maaf ia kumandangkan dari mulutnya, melentunkan nada pilu yang membuat semua yang mendengarnya harus merapatkan mata, menutup telinga agar tidak melihat dan mendengar kepedihan dari wanita tersebut.

Semua orang di keluarga Gremory yang mendengarnya hanya menahan diri agar tidak menangis, akibat perbuatan bodoh anak lelaki dari Lucius Gremory ini, Naruto Nikuya dan Grayfia harus berpisah karnanya.

Mengingat hal indah yang yang membuat wanita berambut silver ini senang di tanggal 10 Oktober dulunya, sekarang membuat hati rapuhnya harus menahan tangis kembali…tangis pilu yang tidak ingin dikeluarkan lagi, tangisan kesedihan yang mungkin tak akan bisa membuat ia menangis bahagia lagi. Sungguh, kalau waktu bisa ia putar, ia tidak akan malakukan penghiatannya ke Naruto Nikuya.

Flashback

10 Oktober

Sepasang kekasih terlihat sedang mengamati alam dunia bawah dengan hikmat. Kicauan burung aneh yang merdu seakan menjadi musik pengiring bagi mereka, pirang dan abu-abu menjadi warna unik yang sayang untuk dilewatkan oleh sang biru langit, seakan sang biru langit menjadi shimponi cinta mereka.

"10 Oktober…" sang lelaki berujar secara tiba-tiba, diringi dengan senyuman yang membuat sang mentari menambah cahayanya untuk menyaingi cerahnya senyum si pirang.

"Hmmm…" memiringkan kepalanya tanda tidak mengerti, wanita berambut abu-abu ini memasang pose berfikir ala Shinichi Kudo dari Anime sebelah.

"10 Oktober adalah hari di mana aku ditemukan di reruntuhan Klan Nikuya, jadi secara tak langsung menjadi hari lahirku…Aku ingin Fia-chan memberikan sesuatu untukku, untuk memperingati hari ulang tahunku ini!"

"Ulang tahun? Mengapa Naru tidak pernah bilang pada ku?!"memonyongkan bibirnya memberi kesan bahwa sang gadis sedang cemberut, menambah kesan imut di mata pewaris Clan Nikuya ini.

"Kan sudah ku bilang sekarang"

"Jadi…hadiah apa yang Naru mau?" menatap ganas sang kekasih, membuat si pirang bergidik sebelum berdiri dan duduk ala kesatria di depan kekasihnya, membuat gadis bersurai abu-abu ini bingung.

"Hadiah yang ku mau adalah…Maukah Grayfia Lucifage bersama dengan Naruto Nikuya, baik dalam keadaan senang maupun susah?" wao!~~ penantiannya terbayar sudah…sudah lama Grayfia Lucifage menginginkan Naruto Nikuya mengucapkan kata yang bermakna demikian, dan sekarang pemuda di depannya melamarnya.

Wajahnya perlahan maju ke depan, namun sebelum menyentuh bibir milik kekasihnya, sebuah jari telunjuk menahan bibir sang gadis berambut abu-abu ini.

"Aku akan mengambil semua yang Fia-chan punya saat kita telah menyatu dalam ikatan pernikahan" tubuhnya seakan membeku karna kekuatan dari teigu milik Esdeath dari Anime sebelah, sebelum tersenyum kembali, setelah terlepas dari kekuatan es milik Haku dari Anime tetangga.

"Akan ku tunggu itu Naru!" dan hanya sebuah kecupan di kening yang diterimanya.

Flashback and

"Jadi…apa yang akan kutunggu ya?" mata yang menatap kosong, seakan tidak ada lagi tanda kehidupan di dalamnya.

"Kematian kah?—mungkin itu yang terbaik untukku" mata yang menatap akan kehampaan tersebut melihat ke bawah, 100 meter sepertinya cukup untuk bunuh diri kalau ia tidak menggunakan kekuatannya.

Cukup sudah, ia tak tahan!—selama seratus tahun ia menahan rasa sakit akibat perbuatannya sendiri. Memanjat pagar pembatas yang berada di balkon, lalu merentangkan tangannya.

"Jangan!—kau yang masih hidup kenapa ingin mati?"

"Aku hanya iblis dari golongan lama yang menginginkan perperangan, tidak mungkin aku akan selamat dari anti-maou kan?"

"Kalau begitu, berdirilah di belakangku!—aku akan melindungimu apapun yang terjadi. Jika kau bunuh diri aku akan membencimu seumur hidupku!"

Tersentak kembali saat ia akan melakukan gerak vertical, terjun bebas. Mengingat sederet kalimat dari mantan kekasihnya.

Ia tak mau dibenci lebih dari ini.

Menurungkan niatnya kembali, lalu masuk ke dalam rumah yang menjadi tempat di mana hidupnya hancur.

Menatap figura foto, di mana mantan kekasih berambut pirang memeluk dirinya dari belakang, kepala pirang milik mantan kekasihnya bertengger manis di bahu kanannya, tangan Naruto melingkar di pinggangnya dan tangan milik gadis bersurai abu-abu ini melingkar ke leher si pirang. Sensual style

Hanya figura foto tersebutlah yang menjadi pelepas rindu baginya, walaupun dalam hatinya ia ingin memeluk yang asli. Membelai pipi figura pemuda berambut pirang, lalu membawa figura foto tersebut ke pelukannya, menunggu sang kegelapan membawanya ke alam mimpi. Harapan mustahil selalu ia lantunkan dari mulutnya… 'semoga pemuda berambut pirang yang membuat hari-harinya cerah dulu berada disampingnya saat ia selamat dari cengkraman raja kegelapan, memberikan cengiran lebar yang sangat a rindukan, semoga!'

Namun, saat ia kembali membuka mata-nya, fatamorgana membuat liquid bening tersebut kembali mengalir seperti biasanya, diiringi dengan isakan pilu yang membuat hati yang mendengarnya seperti teriris sembilu.

TBC

Untuk fic baru ini, saya tidak tahu apa Romance termasuk Genrenya?...demo, RIVIWE PELISSSSS.