Declaimer : naruto bukan milik ice

Warn : crossover, gaje, typo bertebaran,

DLDR, mind to review

Naruto x DxD

.

.

Warning: ABAL, GAJE, MISS TYPO (bertebaran), SEMI-CANNON, OC, OOC, AND ETC.

Note : terima kasih sudah mereview fict ini. Dan saya banyak banyak mohon maaf udan bikin kerabat Fanfict penasaran.. Tapi begitu lah saya... yang udah dari sono nya udah kayak gitu.

bila anda tidak terlalu suka dengan fict ini, ya mau gimana lagi gak suka ya gak maksa. bila anda suka dengan fict ini minimal tinggal kan review anda sebagai tanda dukungan sesama pencinta funfict (^Ő^)/ ŐĶĂŶ..., ( ´ ▽ ` ) mαkαcíhhhh...

dan selamat membaca

.

.

.

"anak yang terlahir sebagai manusia, dengan jiwa yang lama telah terkekang, menjadi pribadi baru yang tak tau akan asal usul nya dan siapa kedua orang tua nya, dan satu lagi, Naruto adalah seorang pemalu bila berhadapan dengan yang nama nya perempuan"

.

.

.

Di Kyoto

deg deg deg

Kota Kyoto sekarang di landa kecemasan, banyak dari mereka yang bingung dengan keadaan yang terjadi pada mereka seperti sekarang ini. "hei, apa kau merasakan nya?" tanya warga satu kepada warga yang ada di dekat nya. "ya, aku juga merasakan nya, tapi bukan kita saja yang seperti nya merasakan nya" ucap warga warga yang juga merasakan nya, dan juga menunjuk keseliling nya yang terlihat cemas akan hal yang mereka rasakan secara bersamaan.

"Kurama sama, saya ijin melapor" ucap salah satu orang masuk kedalam sebuah ruangan yang memiliki arsitektur seperti kerajaan yang dengan 9 kursi dan satu meja agak panjang dengan 4 kursi saling berhadapan dan satu lagi di tempat paling ujung.

"ya silahkan. Dan berita apa yang bisa kau laporkan pada ku?" ucap sosok yang di di panggil Kurama memberikan ijin bawahan nya untuk melapor.

"sekarang di Kyoto sedang terjadi kepanikan masal, dan banyak pula dari mereka yang takut dan kepanikan karena merasakan sesuatu yang saya juga rasakan saat ini' ucap bawahan itu sambil mengutaran perasaan yang dia rasakan juga.

"soal itu. Aku juga merasakan apa yang kau rasakan. Tapi untuk saat ini, aku belum bisa memastikan apa yang terjadi dengan perasaan ini. Kalau begitu kumpulkan ke delapan pemimpin Yokai wilayah, dan bilang akan diadakan rapat mendadak tentang kekacauan ini" setelah perbingcangan itu dianggap selesai. Kurama menyuruh bawahan nya mengumpulkan ke delapan Yokai pemimpin wilayah yang berada di Kyoto.

skip time pertemuan para petinggi Yokai

"Bisa ku tau alasan nya Kurama? Hingga kau repot repot mengadakan rapat ini? Dan setau ku, yang paling sulit di datang kerapat adalah diri mu" Ucap salah satu pemimpin yang kita tau nama nya adalah Shukaku. Komen pedas yang dilontar kan nya, membuat pulung hati Kurama terasa tertusuk benda tajam dan yang lain hanya mengangguk mendengar komen yang di lontarkan Shukaku.

"iya, sebenarnya aku juga ingin tahu alasan nya kau menyuruh kita berkumpul kemari. Apa ini ada hubungan nya dengan kepanikan masal yang terjadi di Kyoto?" ucah salah salah satu pemimpin lain nya yang terdengar bijak yaitu Son Goku.

"sebelum nya terima kasih atas kedatangan nya. Dan untuk rapat kali ini membahas masalah kepanikan yang ada di Kyoto. Aku juga tak tau apa yang terjadi, tetapi aku juga merasakan ada sesuatu yang mengikat ku di dalam sini." ucap Kurama menjelasakan mengenai acara rapat dadakan yang dia adakan sekarang sambil mengungkapkan apa yang dia rasakan pada nya saat itu.

"mengenai hal itu, aku juga merasakan apa yang Kurama san rasakan beberapa waktu yang lalu. Tapi apa kaitan nya dengan kita para Yokai? sedangkan kita saja tau apa yang sedang menjadi kegundahan kita sekarang" ucap Matatabi yang ikut andil dalam pertemuan kali ini, juga mengungkapkan perasaan yang dia rasakan.

"kita tak tau apa dan kenapa ini terjadi, tapi ada satu hal yang menyebabkan tali yang mengikat kita tersambung. Bila begitu, maka orang itu adalah pemegang seluruh batin dan ikatan para Yokai. Dan dan-" "dan apa? jangan banyak dan kalo ngomong, capek tau denger nya" ucap Nanabi yang bosen mendengarkan ucapan Hachibi. "maka dari itu jangan selah ucapan ku bodoh, kau ngajak ribut rupa nya" ucap Hachibi tak terima ucapan nya di selah begitu saja, dan lebih parah nya lagi mereka hampir berkelahi gara gara masalah sepele tersebut.

"sudah sudah, ngapain sih ribut ribut. Lebih baik kita kembali kemasalah awal. Mengenai ucapan Hachibi, apa yang kau maksud itu adalah dia adalah pemimpin seluruh Yokai atau ada hal yang lain?" ucap Kurama menenang kan kedua sosok yang sedang ingin berkelahi, sedang yang lain hanya tenang tenang saja, seperti tak ada hal yang menarik untuk di ikuti, kecuali pertemuan ini.

"bisa dibilang begitu, kemungkinan dia adalah pemimpin para Yokai atau bisa di sebut dengan Nenek Moyang kita sebagia Yokai" ucap Son Goku yang menjawab pertanyaan Kurama, Karena Hachibi sedang mood marah besar. Jadi Son Goku memuutuskan menjawab pertanyaan Kurama.

"bukan kah Nenek Moyang kita sudah tiada berabad abad yang lalu? apa kau ingin bilang jika Nenek Moyang kita berenkarnasi?" ucap Matatabi bertanya tentang kepastian yang di ucap kan Oleh Son Goku.

"kita juga belum tau itu. Tapi, menurut para leluhur kita. Dia meninggalkan kita disini untuk hidup damai. Sedang kan dia dikabarkan meninggal, dan juga ada yang bilang kalu dia menyegel kehidupan nya dan terlahir lagi menjadi seorang anak kecil. Tapi kita tak tau mana kabar yang benar dari cerita tersebut" ucap Kurama yang kurang pasti tentang cerita para leluhur nya. Dan juga tak ada bukti bila cerita para leluhur itu nyata.

Perundingan Para petinggi Yokai belum membuah kan hasil sama sekali. Tak ada seorang pun yang tau mengenai asal usul masalah yang baru datang ini. Hanya menunggu, dan mencari informasi sebanyak mungkin dengan semua masalah ini.

With Sona & Tsubaki

"Tsu-Tsubaki, apa yang terjadi dengan Naruto?" tanya Sona yang masih melihat cahaya putih keemasan yang masih setia membungkus tubuh Naruto di dalam nya.

"A-aku juga tak tau Kaichou. Aku tak pernah melihat ini sebelum nya, atau renkarnasi yang aneh seperti ini" jawab Tsubaki yang juga tak tau tentang keanehan yang terjadi di depan nya sekarang ini.

Dengan langkah gontai Sona menghampiri cahaya yang membungkus Naruto saat ini. Dia tak berfikir bahwa cahaya adalah musuh alami nya. Tetapi cahaya ini sungguh berbeda, jika cahaya ini berniat melukai nya. Maka sedari tadi Sona sudah menjadi abu saat ledakan cahaya yang pertama selesai merenkarnasi Naruto.

"Sona, apa yang kau lakukan" tanya Tsubaki yang melihat King sekaligus teman nya itu menghampiri gumpalan cahaya yang masih menyelubungi tubuh Naruto.

Dengan langkah perlahan, Sona mulai masuk dalam gumpalan cahaya. Meski Tsubaki berulang kali memanggilnya . Tetepi tak dia gubris sama sekali, hanya ada Naruto yang di fikiran nya saat ini hanya Naruto Naruto dan Naruto.

With Naruto

"Ruto-sama..Naruto-sama..kumohon bangunlah Naruto sama." panggil nya berulang kali kepada Naruto menyuruh tuk bangun. "Naruto sama bangunlah, sudah saat nya engkau bangkit" panggil nya sekali lagi menyuruh Naruto bangun dari kematian nya.

"seperti ada yang memanggilku? tapi siapa? apa aku sudah mati ya? apa Sona baik baik saja?" tanya Naruto dalam hati nya. Dan sungguh Naruto bertanya tanya tentang kondisi nya dan Sona. Apa dia baik baik Saja? dan apakah dia juga sudah mati. Terlalu banyak yang menjadi beban dalam pikiran nya.

Perlahan Naruto membuka kedua mata nya. mengedarkan pandangan nya keselurung penjuru tempat. Tapi yang dia lihat hanya warna kuning emas. Yang menghiasi seluruh tempat itu. "tempat apa ini? apa ini Surga?" tanya Naruto yang masih bingung dengan tempat yang dia tempati sekarang.

"akhir nya Naruto sama sudah bangun. selamat datang kembali Naruto sama" sosok yang sedari tadi memanggil Naruto pun berbicara kembali, terlihat sangat bahagia saat dia melihat Naruto sudah bangun.

"si-siapa kau? tunjuk kan wujud mu. Dan tempat apa ini?" tanya Naruto yang sedikit takut, dikarenakan suara yang merangsak pendengaran nya.

"Naruto sama melupakan ku? ah kasian nya diriku, masak bodiguard sekuat dan setampan diriku ini dengan mudah nya di lupakan begitu saja. Malang betul nasib ku" ucap lebay sosok itu, yang merasa sok cakep dan sok kuat di depan Naruto.

"apa maksud mu melupakan mu? aku tak pernah mengenal mu yang sok kecakepan itu." ujar Naruto lantang, karena dia tak merasa kenal dengan sosok itu meski belum melihat wajah nya ataupun bentuk nya. "dan tunjuk kan wujud mu" ujar Naruto sekali lagi.

Bulan purnama yang tadi nya indah, kini berubah warna menjadi merah. Dengan tulisan segel terukir ditengah bulan itu. hanya sebagian besar orang saja yang bisa melihat kejadian aneh tersebut termasuk petinggi 3 fraksi, dan yang memiliki kemampuan diatas rata rata makhluk supranatural yang bisa melihat kejadian bulan merah tersebut.

Sedang ditempat Naruto, tiba tiba saja dari dalam tanah muncul patung kayu dengan mata tertutup kain putih sedang bersujud di depan Naruto.

"hamba sudah datang Naruto sama" ucap sosok besar tersebut yang sudah datang dihadapan Naruto.

"si-siapa kau? kau monster" ujar Naruto takut, melihat patung kayu raksasa sedang besujud di depan nya.

"ternyata anda sudah melupakan saya Naruto sama. saya adalah jubei, pengawal anda yang ikut menjaga pohon shinju. dan ini adalah cangkang kosong atau bisa di sebut Gedo Mazo. karena seluruh kekuatan saya di segel oleh anak nona Kaguya, dan tubuh saya di segel di bulan" ucap jubei menjelaskan siapa diri nya dan kondisi nya yang sekarang.

"Kaguya? siapa dia? dan apa hubungan nya semua itu dengan ku" tanya Naruto yang semakin bingung dengan kenyataan yang baru saja dia dapat kan.

"Nona Kaguya adalah kekasih Naruto sama, tetapi saat banyak pertempuran yang memakan banyak korban. Akhir nya nona Kaguya memakan buah Pohon Shinju dan mendapatkan kekuatan Dewa. Tapi dari situ lah awal dari perjalan anda Naruto Sama hingga seperti ini". ucap Jubei sedikit menceritakan seseorang yang bernama Kaguya itu.

"kekasih? aku tak pernah merasa memimiliki ikatan dengan siapa pun dan apa maksud nya dia kekasih ku? dan apa juga maksud nya dengan peperangan?" tanya Naruto yang tambah puyeng dengan informasi yang dia dapat dari sosok di depan nya yang mengaku pelayan nya.

"hah, ini akan butuh waktu lama untuk menjelaskan. mending aku panggil saja tongkat itu" gumam Jubei yang pasrah bila harus menghadapi tuan nya yang sekarang yang tidak ingat sama sekali tentang masa lalu nya.

With Odin & Rossweisse

Odin dan Rossweisse yang sudah khawatir dengan keadaan Naruto pun harus di buat khawatir lagi. Bagaimana tidak khawatir, tongkat yang dulu datang bersama Naruto itu mulai bercahaya terang. Tongkat yang awal nya mirip sebuah kayu lapuk itu kini berubah menjadi hitam keemasan dengan Aura Yokai menyeruak keluar.

"Odin sama tongkat milik Naruto" ucap Rossweisse pada Odin yang melihat perubahan pada tongkat milik Naruto saat ini. "tadi Naruto sekarang tongkat nya, apa yang sedang terjadi saat ini?" ujar Odin mengenai kejanggalan dari tadi yang belum berakhir sampai sekarang.

Tongkat tersebut mulai bergerak dari tempat nya atau kamar Naruto. Dan tongkat itu sengaja di tinggal di kamar Naruto, karena tongkat itu yang berada di samping Naruto saat pertama kali Odin bertemu Naruto.

Cahaya keemasan yang keluar dari tubuh tongkat itu mulai menutupi seluruh tubuh tongkat itu. Dengan cepat tongkat itu merangsak keluar memecah kan jendela kamar milik Naruto. Pergi entah kemana, yang Odin & Rossweisse juga pun tak tau.

"Rossweisse gunakan sihir mu, kita susul tongkat itu. Mungkin dia tau apa yang sedang terjadi dengan Naruto" dengan sekali perintah, Rossweisse langsung menyiapkan sihir nya dan mengikuti tongkat milik Naruto pergi.

Selama pengejaran yang cukup lama, Odin beserta Rossweisse masih bisa menyusul di belakang tongkat tersebut, meski berada dalam jarak yang lumayan jauh.

Di tempat Naruto & Jubei

"apa maksud nya dengan tongkat ku? apa yang kau maksud tongkat lapuk yang terlihat terbuat dari batang pohon itu? tanya Narito bingung pada Jubei, yang sedang memanggil tongkat milik Naruto sendiri tak tau tentang tongkat yang di bicara kan Jubei. Yang dia tau, hanya ada tongkat lapuk, terbuat dari batang pohon yang menghiasi ruang kamar milik nya.

"ya..tidak salah lagi Naruto sama. Itu adalah tongkat yang saya maksud" ujar Jubei membenarkan pernyataan dari Naruto.

"trus apa hubungan nya tongkat itu dengan ku?" tanya Naruto bingung lagi pada sosok Jubei.

"sebaik nya kita menanti nya saja. Dengan begitu Naruto sama, akan tau semua kebenaran nya nanti" ucap Jubei bijaksana menyuruh Naruto menunggu kedatangan tongkat milik nya. Dan untuk menjelaskan kenyataan yang pernah Naruto lupakan.

"baiklah kalau begitu. Tapi, kenapa aku masih hidup? maksud ku, tadi kan aku sudah hampir mati" ucap Naruto pasrah mendengar jawaban Jubei. Dan Naruto juga bertanya, kenapa diri nya tak mati/sekarat, karena pertarungan yang Naruto ingat tadi membuat babak belur. Dan mungkin saja mati.

"soal itu! Naruto sama bisa bertanya pada sosok wanita berkacamata itu. Dan seperti nya dia lah yang membuat Naruto sama hidup kembali dan melepas segel kehidupan Naruto sama. Dan Aura Naruto sama juga sedikit berbeda dari sebelum nya." ucap Jubei yang sedikit memberi pernyataan tentang kadaan Naruto yang sekarang kembali sehat karena sosok berkaca mata yang Jubei belum tau nama nya.

"maksud mu Sona? anak yang ku bantu tadi kah?" tanya Naruto ragu ragu menjawab pernyataan yang Jubei utarakan pada Naruto.

"mungkin saj- Ah.. seperti nya sudah datang" ucap Jubei yang kurang yakin, tapi segera terpotong saat merasakan kedatangan yang sudah di nantikan oleh nya.

"..." Naruto diam dan mengernyitkan dahi nya, tanda tak mengerti maksud dari Jubei barusan.

swinggg swinggg jleb kraatak kratak

Suara benda yang melesat dengan kecepatan tinggi, dan menancap tidak jauh di depan Naruto berada. Dan jangan lupakan retakan yang menjalar dengan radius 3 meter persegi itu. Ditambah aura seperti emas dan kilat kilat petir yang memercik di antara aura emas tersebut.

Bila dilihat sekilas saja, maka tongkat tersebut seperti tongkat yang terbuat dari logam hitam berukiran emas dibagian ujung dan ujung. Berbeda dengan perkiraan Naruto, dia tidak yakin jika tongkat yang ada di depan nya saat ini adalah tongkat yang terpajang di kamar milik nya.

Naruto yakin, tongkat yang dipajang di rumah nya itu berbeda jauh dari tongkat yang ada di depan nya. Mulai dari bentuk, warna dan juga aura serta kilat petir yang menyambar. "apa apa'an benda itu? datang datang sudah menghancirkan tempat ini" batin Naruto yang tadi selesai melihat tongkat itu datang dan sedikit membuat kerusakan di depan nya. "apa ini tongkat yang di maksud Jubei? jika ini benar milik ku, kenapa terlihat berbeda dari apa yang ada di kamar" tambah nya lagi sambil menilai dan membandingkan dengam tongkat yang dia miliki.

"Jubei..apa benda itu yang kau maksud kan?" tanya Naruto yang sudah mengambil kesadaran nya, setelah kedatangam tongkat itu.

"seperti yang Naruto sama bilang. Ini adalah tongkat yang selalu setia menemani anda. Dan dia juga memiliki setengah ingatan dan kekuatan milik anda." ucap Jubei membenarkan petanyaan Naruto, mengenai tongkat yang berada di depan mereka.

"terus apa yang bisa dilakukang nya sekarang? emz.. maksud ku,apa yang kita lakukan dengan tongkat itu" tanya Naruto untuk mengetahui hal yang akan di lakukan selanjutnya.

"Naruto sama hanya perlu menyentuh nya saja. Dan dia juga tau apa yang lakukan sekarang. Bukan begitu Eda?" Jawab Jubei memberikan intruksi yang tanyakan Naruto pada nya. Dan memanggil nama tongat itu dengan nama Eda. Dan direspon oleh Eda dengan kerlipan cahaya. Dan itu terlihat di bagian ukiran ukiran emas yang menyala dan meredup berulang ulang.

Di luar Barrier

Sebuah cahaya emas masih setia menyelimuti tubuh Naruto di dalam nya. Sebuah cahaya terang berwarna emas dan sangat menyilaukan mata. Dan bila di lihat lebih dekat lagi, cahaya emas itu terbentuk seperti kubah setengah bola lingkaran.

Disisi lain. Sona yang sedari tadi berusaha mendekati Barrier tersebut pun tak berhasil memasuki nya, karena sebuah penghalang menahan nya untuk tidak bisa masuk dalam Barrier itu. Sedangkan Tsubaki, hanya melihat sedih sosok sang Kaichou yang di landa depresi di sekitaran Barrier tersebut. Rasa nya Tsubaki tidak sanggup bila melihat sang Kaichou dengan keeadaan yang seperti itu. Dan beberapa saat kemudian, dia menyadari sesuatu mendekat, Sampai ketika dia merasakan sesuatu itu benar benar mendekati Barrier tersebut.

hwuuus swing swing sling

Sebuah cahaya emas yang ber aura sama dengan Barrier tersebut. Melesat dengan kecepatan tinggi kaarah Barrier dan tanpa berhenti, langsung menerjang masuk kedalam nya. Hembusan angin disertai suara gesekan yang di buat oleh cahaya tersebut, terdengar dan terasa kuat saat sudah menyentuh Barrier tersebut. Sehingga membuat Sona dan Tsubaki menutup mata, karena debu yang berterbangan disebabkan oleh hembusan angin itu. Karena posisi mereka juga sangat dekat dengan Barrier tersebut.

"Apa yang terjadi? aku tak bisa melihat apa apa sekarang. Dan lagi, aku tak bisa melihat apapun karena debu ini. Dan semoga Sona Kaichou baik baik saja di sana" ucap Tsubaki dalam hati karena tak bisa melihat apa pun yag terjadi, karena debu debu tersebut mengurangi jarak pandang nya. Dan tak lupa, Tsubaki juga mengharapkan Kaichou nya baik baik saja di sana.

"kenapa lagi ini? sebenar nya apa yang terjadi dengan Naruto kun? Naruto kun, ku harap kau baik baik saja" gumam Sona pada diri nya. Karena diri nya masih gelisah mengenai hal hal yang terjadi dengan Naruto. Di tambah hal hal yang sebelum nya belum pernah terjadi, yang membuat Sona harap harap cemas mengenai keselamatan Naruto.

tap tap

Sebuah suara tapak kaki terdengar tidak jauh dari Barrier milik Naruto. Debu debu yang bertebaran karena lesatan cahaya emas tadi, kini kian menipis. Dan menampak kan dua sosok baru yang datang setelah lesatan cahaya itu.

"apa yang terjadi di sini?" tanya Odin yang baru sampai di tempat tersebut. Dan bertanya tanya, karena melihat kondisi sekeliling yang tak begitu baik.

"aku pun juga tak tau Odin sama. Mungkin mereka tau apa yang terjadi disini. Dan mungkin, kubah itu juga ada hubungan nya dengan Naruto" jawab Rossweisse yang juga tak tau menau dengan kondisi yang terjadi di area tersebut.

"maksud mu kedua iblis tersebut?" tanya Odin lagi, dan memastikan perkataan Rossweisse yang juga menunjuk pada kedua gadis yang tak jauh di depan nya. Dan hanya di jawab anggukan saja oleh Rossweisse.

With Naruto

"hanya perlu menyentuh nya saja bukan?" tanya Naruto memastikan perkataan dari Jubei.

"ya. Naruto sama hanya perlu menyentuhnya saja" ucap Jubei meyakinkan Naruto untuk menyentuh Tongkat itu.

"kau yakin tidak apa apa? err.. maksud ku, tidak akan terjadi apa apa bukan?" tanya Naruto lagi, karena masih ragu ragu dengan perintah Jubei. Meskipun tongkat itu milik nya. Tapi masih terbesit keraguan dengan sosok yang di depan nya.

"Naruto sama akan baik baik saja. Dan lagi, saya adalah Jubei. Pengawal Setia Naruto Ootsutsuki Shinji sang Dewa Alam. Tak kan pernah ingkar atau pun berbohong. Jika melanggar aturan yang ada, Maka saya bersedia menerima hukuman yang setimpal." Ucap Jubei tegas pada Naruto, Bahwa dia tak akan ingkar dengan ucap pan nya. Dan bersedia menerima hukuman bila melakukan itu semua.

"Baiklah..aku percaya pada mu." ucap Naruto yakin dan mulai percaya, bila dia tidak akan kenapa napa karena hanya menyentuh sebuah tongkat saja.

Perlahan Naruto berjalan mendekati tongkat tersebut. Banyak sekali pertanyaan yang Naruto simpan dalam benak nya. Dengan menyentuh tongkat itu, Naruto berharap jika sebuah jawaban akan muncul menjawab semua pertanyaan yang dia simpan saat selesai menyentuh tongkat tersebut.

1 meter

Jarak antara Naruto dengan tongkat tersebut. Dan mencoba mengulur kan tangan nya untuk meraih tongkat tersebut.

1/2 meter

Naruto berjalan perlahan dan masih meraih tongkat. Tapi masih tersimpan kegelisahan yang membuat nya ragu.

10 cm

8 cm

5 cm

Tangan Naruto terus terulur meraih tongakat itu. Tapi disaat tangan Naruto benar benar berhenti. Sampai akhir nya, sebuah tarikan seperti medan magnet terasa di tangan tangan Naruto dan..

tap

"gwaaaaaa"

Teriakan Naruto yang sangat keras ketika tongkat itu sudah tertarik dan tergenggam di tangan Naruto. Dan tanpa sadar, teriakan itu sampai terdengar dari luar Barrier.

"Naru kun/Naru chan/Naruto" ucap Sona, Rossweisse, Odin dan Tsubaki dalam hati mereka. Mendengar teriakan Naruto yang masih ada dalam Barrier.

.

.

.

.

.

Tbc