Oke lain kali, tolong ingatkan Fang untuk tidak tertidur di rumah bobrok yang menjadi markasnya itu, karena disana ternyata jauh lebih mengerikan dari yang pernah dibayangkan si bocah populer.

BoBoiBoy adalah milik Animonsta Studios

Nightmare Party adalah milik AzuraRii

Warning : Sebuah percobaan genre Mystery dan Action (Omong-omong masalah action, kayak nya genre ini tidak tercantum di opsi pilihan genre ya. Ckckckck jadi saya pilih suspense saja :3 #pret) , Alurnya kemungkinan berantakan, peng-abuse an chara dengan biadab, klise harap dimaklumi. (Omong-omong lagi, semua yang tercetak tebal itu hanya sebuah penekanan dengan maksud men-dramatisir, oh oke lupakan.)

Catatan : Benda ini tanpa pairing, er… yah, kalau ada pun mungkin sekedar hints hambar. Saya juga tidak bisa jamin sih :3 #yaelah

Selamat membaca dan semoga Anda menikmati ceritanya! :3

( Bagian 1 : Pesta Mimpi Buruk. )

"Hah … Hah … Hah …."

Terdengar deru napas seseorang yang berlarian tak tentu arah, kaki-kakinya dengan tangkas meloncati beberapa gundukan sampah dan sisa-sisa alat usang yang berada di sekitarnya.

Satu set bola mata hitam itu melirik ke arah belakang, mencari-cari sesuatu atau apapun yang tengah mengejarnya.

Tapi usahanya nyaris mustahil, keadaan di sekitar terlalu gelap dan bahkan ia nyaris tak dapat melihat bagaimana rupa tangannya sendiri jika saja tak ada cahaya bulan yang masuk melewati celah-celah atap dari bangunan separuh bobrok itu.

Beberapa saat kemudian, terdengar suara auman binatang— atau mungkin monster, entahlah, sesuatu terdengar datang mendekat dengan jumlah yang tak dapat di perkirakan nya. Dan Fang sudah merasakan kalau kakinya sudah tak mampu lagi untuk membawanya melangkah lebih jauh lagi dari itu. Singkatnya, dia sudah membutuhkan istirahat atau bisa saja kedua bagian tubuh anggota geraknya itu akan mati saat itu juga.

Merasakan situasi sudah semakin mendesaknya, Fang kemudian memperlambat kecepatannya, lambat dan semakin lambat hingga berhenti begitu saja, kedua tangan itu dikepalkan nya erat, ia berharap kalau cahaya bulan malam ini cukup terang.

Berharap kalau dia bisa keluar dari sana. Secepatnya.

"H-harimau Bayang!"

Seru nya penuh harap, kedua tangannya terangkat naik dengan jari-jarinya yang tertekuk beraturan untuk membentuk bayangan harimau, dalam hatinya ia berharap kalau cahaya yang masuk dari celah-celah bangunan itu cukup untuk membuatnya dapat menggunakan kekuatan.

Sementara itu, langkah kaki makhluk yang mengejarnya itu terdengar makin mendekat dengan perlahan— entah kenapa seperti dengan sengaja membiarkan korbannya menunggu sedikit lebih lama sebelum ia akan mengoyak habis mangsanya itu.

Beberapa langkah lagi, Fang merasakan kalau siluet-siluet bayangan gelap semakin mendekat, hawanya dingin dan begitu mencekam. Dia kemudian menutup kedua kelopak matanya erat, menolak untuk menampilkan refleksi diri sang monster di matanya.

Errrrgggghhh

Geraman kasar terdengar, dan Fang masih tetap membiarkan tangannya membentuk bayangan yang sama, masih belum menyerah untuk memanggil Harimau Bayang.

"Graaaaawwwgghhh!" —Terdengar suara geraman lagi sebelum sesuatu seperti meloncat ke arahnya, memecah udara dan menjadikan suasana sekitar makin dingin, lebih dari yang sebelumnya.

—Dan Fang dengan refleks membuka matanya tepat ketika sesuatu terasa menahan si monster untuk mendekat ke arahnya.

Ya, Terdengar auman familiar di telinganya dan dia pun mengerti ; bahwa si Harimau Bayang telah datang di saat yang tepat.

"C-cepat! Habisi dia!"

Tanpa membuang waktunya lebih lama lagi, Fang segera memerintahkan binatang buas miliknya itu untuk menyerang, mencakar dan mengoyak musuh di hadapannya, sesuatu yang setelah dilihatnya lebih teliti merupakan makhluk besar seukuran beruang dengan tanduk-tanduk tajam menyebar lurus dari ujung atas kepala hingga ke ekornya ; makhluk yang sekilas memang seperti dinosaurus bertubuh beruang, tapi tentunya dengan rupa yang jelas lebih mengerikan dari itu.

Tutul-tutul hijau di sekujur tubuh makhluk itu membuat Fang geli dan ia dengan segera memalingkan muka dari si Monster, sepertinya dirinya memerlukan beberapa saat untuk dapat benar-benar tahan melihat rupa sang monster, dan butuh beberapa saat baginya untuk kembali memusatkan pikirannya pada si Harimau Bayang miliknya— Yang sepertinya memiliki cukup kekuatan untuk dengan segera menumbangkan monster tadi, makhluk buas miliknya itu dengan cekatan mencakar perut monster itu dan membuatnya kehilangan keseimbangan, terdengar bunyi debam-an keras dan Harimau –nya dengan sigap mengoyak leher si monster hingga putus. Bayangan hitam dengan rupa harimau itu melempar kepala monster tadi jauh dan segera menghilang begitu tugasnya selesai.

Ia bisa melihat ada likuid aneh berwarna hitam keunguan menyeruak dari lubang menganga di leher monster itu. Terlihat begitu… menjijikkan.

Fang menghembuskan napas lega setelahnya, terdengar begitu lelah dan seketika jatuh terduduk di lantai berdebu rumah bobrok itu.

"… Hah …." Desah napasnya lega bercampur lelah.

Beberapa saat Fang terlihat diam terduduk di tempat yang sama, ia sepertinya berpikir untuk setidaknya beristirahat disana sebentar sebelum kembali melanjutkan perjalanannya menuju keluar dari Mansion separuh bobrok yang menjadi markasnya itu.

Ya, siapa sangka dia ketiduran di tempat ini siang tadi dan tiba-tiba saja hari telah begitu gelap ketika dia terbangun, yep dan lagi, alasan ia terbangun adalah karena suara auman mencekam datang ke arahnya, membuatnya yang tengah tiduran di lantai menjadi bingung dan dengan segera berlari tunggang-langgang tepat ketika sebuah sofa tiba-tiba terlempar ke arah nya, saat itu dia seketika berpikir kalau ada sesuatu yang tiba-tiba masuk ke markasnya ini. Sangat besar dan berbahaya.

Dan awalnya, dia mengira kalau jangan-jangan Adu Du dan Probe yang tengah berencana untuk menghabisi nya di Mansion ini saat sudah tidak ada setitik pun cahaya untuknya dapat melawan, membuatnya lemah di waktu dimana dia tak bisa mengeluarkan semua kekuatannya.

Tapi yang dilihatnya disini justru berbeda, makhluk itu tak terlihat seperti sesuatu yang ada kaitannya dengan si Alien kotak, sebaliknya, ia terlihat memang ada di sini dan akan menghabisi siapa pun yang datang ke wilayahnya.

Dan jika pun itu memang benar, kenapa ia tak menyadari sedikit pun akan kehadiran makhluk sebesar itu disini? Selama ini?

Bingo, itulah yang dipertanyakan nya saat ini.

Beberapa menit telah berlalu dan kini kembali terdengar auman monster di sekitarnya, dalam jumlah yang tak dapat diperkirakan dan sepertinya sama mengerikan dengan satu yang mengejarnya tadi.

"Tsk, bagaimana aku bisa keluar kalau seperti ini jadinya?" Gerutu Fang pelan, lebih kepada dirinya sendiri. Perlu beberapa waktu baginya untuk dapat bangkit dari posisinya tadi.

Oke, jika keadaan sudah seperti ini, sudah tak ada cara yang lain kecuali melawan mereka semua dan kembali hidup-hidup. Oh, juga berharap semoga matahari bisa terbit secepatnya.

Dan jika dia benar-benar ingin melawan, maka dia harus memiliki senjata saat ini. Sesuatu yang lebih efisien dari Harimau Bayang dan sedikitnya bisa lebih menghemat tenaganya, dia membutuhkan senjata yang lebih mudah dibawa ke manapun dan ampuh untuk menyerang musuh.

Sebuah seringai ganjil tercetak di wajahnya.

Ow, sepertinya sudah saatnya bagi dia untuk menciptakan kemampuan baru.

"Pistol Bayang!" —Seru nya mantap, dia langsung menekukkan kedua tangannya, membentuk sebuah pistol di masing-masing tangannya dan seketika sesuatu menyelimuti kedua tangannya, berwarna gelap dengan moncong peluru berwarna merah menyala.

"Bang!"

Fang dengan segera mengetes senjatanya, dan seketika sebuah senyuman puas terlukis di wajahnya ketika sebuah peluru hitam melesat dengan cepat dari senjata itu, sangat cepat dan seketika membuat lubang seukuran kepalan tangan menganga lebar di tembok terdekat.

Oh, dan sebenarnya yang ingin ditembaknya tadi itu adalah vas bunga usang di atas meja tepat di samping tembok yang sekarang berlubang itu, tapi biar saja, meleset sedikit bukanlah masalah yang besar, bukan?

Langkah kakinya kemudian menggema menjauh dari ruangan itu.

( Bagian 1 : Awal dari sebuah pesta— selesai. )

A/N :

Pa Poi? :3

Er… Hai? AzuraRii kembali dengan percobaan genre~! Wwww saya kangen sama genre-genre jarang ini~

Hshshshshs iya saya tau benda ini masih banyak kekurangan dandandan kemungkinan besar feel action nya masih kurang dan gagal sih, tapi saya sudah berusaha untuk yang terbaik jadi … Hm ya begitulah :3 #apaancoba?

Ekhem, baiklah, ini sebenarnya sudah direncanakan dari jauh-jauh hari dan sebenarnya sudah selesai yeaay! Jadi rencananya sih akan saya apdet seminggu sekali, tapi enggak bisa janji juga soalnya saya ada bayang-bayang UN sih~ (pssst doakan ya!#UN masih jauh, rii)

Hshshshs, salam tomat untuk kalian semua! Semoga hari kalian menyenangkan!

AzuraRii.