Akatsuki Audition © Hayi Yuki

Naruto © Masashi Kishimoto

Warning : typo, bahasa ancur, gaje, dll

Happy reading, minna!


Hari ini, suasana di markas Akatsuki tidak berbeda seperti hari -hari lainnya.

Seperti biasa, semua anggota sibuk dengan kegiatan masing -masing. Si leader Pein, lagi nonton film hentai di kamarnya. Konan sibuk melipat -lipat kertas. Itachi seperti biasa sedang memakai krim anti keriputnya yang (tidak) berguna itu. Kisame sedang memberi makan ikan-ikannya tersayang. Sasori main boneka. Deidara lagi bikin lempung. Kakuzu menghitung uang. Hidan berdoa, dan Zetsu sedang hibernasi (?)

"Woi! Kok nih markas sepi banget sih!" tiba-tiba Hidan teriak, membuat anggota lain jantungan seketika.

"Eh Hidan! Lu kalo mau teriak bilang dulu dong! Jantungan nih gue,"nasihat Pein dengan gajenya.

"Pein, nasihat lu gak bijak banget ya," komentar Sasori. "Tau tuh, un. Mana mungkin ada orang teriak-teriak bilang dulu, un," kata Deidara.

"Tapi Hidan bener, kok tumben disini sepi banget. Biasanya kan hebohnya ngalahin pasar kaget di perempatan jalan," kata Konan.

Itachi memandang orang -orang (atau mungkin makhluk -makhluk gak jelas) disekitarnya. "Ng, Pein?" panggil Itachi.

Pein noleh. "Apaan, Chi?" tanya Pein. "Kok si Tobi gak ada ya?" kata Itachi.

"EH?! TOBI NGGAK ADA?!" Konan histeris mendadak. "Konan-chan, kamu kenapa sih? Kok heboh banget cuma gara-gara Tobi nggak ada," Pein cemburu.

'Yaiyalah heboh! Tobi tuh aslinya lebih baik dari pada lu, hentai!' batin Konan. 'Walaupun sikap autisnya kadang – kadang nyebelin,' lanjut Konan masih di dalam hati.

"Ko-Konan? Jangan – jangan… Kau selingkuh dengan Tobi?!" tuduh Pein. Konan mendengus. "Yeee, gue gak selingkuh! Lagian, sejak kapan gue punya pacar sampe bisa dibilangin selingkuh?" jawab Konan.

"Hiks, ternyata selama ini aku tidak dianggap, hiks," Pein mewek dipangkuan Kisame. Kisame langsung berdiri, supaya Pein jatoh ke lantai.

"Kisame, berani -beraninya lu bikin gue jatoh ke lantai! Bisa ancur reputasi gue nantinya," kata Pein.

"Halah, reputasi lu emang udah ancur dari dulu," bales Kisame dengan jujur.

Pein langsung mengambil kebo-kebo, eh, maksudnya kuda-kuda buat nyerang Kisame. Tapi sebelum Pein sempet nyerang Kisame…

"SENPAIII!" terdengar suara teriakan dari depan markas. Segera, Konan berlarian ke depan markas.

"Tobi!" Konan berlari ke arah Tobi.

"E-eh? Konan senpai kenapa?" tanya Tobi heran.

Pein datang. "Tobi! Kembaliin pacar gue!" seru Pein.

Anggota Akatsuki yang lain langsung berdatangan ke depan markas."Ada apa ini ribut-ribut?" tanya Itachi.

"Idih, mukanya Pein jelek amat," kata Hidan gak nyambung. "Apa kata lu?!" Pein langsung nabok Hidan.

"Eh, jangan berantem mulu dong, Pein senpai dan Hidan senpai," lerai Tobi. "Tuh Pein, denger noh! Tobi emang sedikit lebih baik daripada lu," kata Konan.

"Lu kan bisa bilang gitu karena gak pernah liat mukanya. Aslinya dia tuh udah ancur tau," kata Pein kesel.

"Apaan, Tobi anak baik masih ganteng tau. Pein senpai aja yang sok tau," bantah Tobi.

"Udahlah, Pein. Walaupun si Tobi ini mukanya udah ancur, paling juga masih lebih mending dia daripada lu," kata Sasori dengan muka tanpa dosa.

Pein udah kesel tingkat Jashin, dia udah pengen pake Tabok no Jutsu ke Sasori, tapi lagi-lagi Tobi melerai.

"Senpai! Jangan berantem!" seru Tobi. "Nih, Tobi anak baik bawa pengumuman!" seru Tobi lagi.

"Pengumuman? Pengumuman apaan?" tanya Konan."Nih!" kata Tobi sambil menunjukkan sebuah poster.

"Untuk siapapun yang lagi baca, silahkan daptar ya untuk audisi boyband yang diadakan di Konoha, bertepatan dengan hari ulang tahun orang terjelek di Konoha, Uchiha Sasuke. Sekian, Uzumaki Naruto" baca Konan.

"Wah, kita musti ikut nih, un!" seru Deidara.

"Yeee, emang lu siapa? Lu ikutnya girlband kali bareng Konan," komentar Hidan. Deidara langsung nendang Hidan.

Sementara itu Kakuzu tertawa – tawa sendiri. "Fufufu… Kalian ikut sajalah. Lumayan kan kalau kalian jadi boyband, pendapatanku akan semakin banyak," katanya.

"Haah?! Pendapatan siapa?" mendadak seluruh anggota Akatsuki bertanya ke Kakuzu dengan nada mengancam seperti 'Awas-lu-ya-kalo-korupsi'.

"H-hah? I-itu, p-pendapatan k-k-k-kali-an," Kakuzu mengucapkan dengan susah payah.

"Tapi Kakuzu ada benernya juga. Kenapa kalian nggak coba ikut audisi ini? Siapa tahu kalian lolos," saran Konan.

Setelah berpikir selama beberapa jam, akhirnya Pein memutuskan, "Baiklah. Ayo kita ikut audisi ini. Ini bisa mengubah masa depan kita."

Akatsuki pun segera berkemas dan berangkat ke Konoha.

"Woi, emang si Sasuke ini ultahnya hari apa?" tanya Kisame.

"Tanggal 23 Juli!" jawab Itachi bersemangat.

Konan mengecek kalender. "23 Juli itu… Besok!" seru Konan.

"Yah, kita kecepetan sehari dong," kata Hidan.

"Bukannya bagus, ya? Kita kan jadi bisa latihan," sahut Sasori bijak (tumben).

Mereka akhirnya pergi ke Konoha. Deidara dan Sasori menaiki burung yang dibuat Deidara. Konan terbang pake sayap kertas. Kisame berenang di got-got. Tobi seperti biasa pake Kamui atau Shunsin no Jutsu itulah, author bingung sendiri #plak

Itachi naik sepeda, nyolong punya tetangga sebelah (emang Akatsuki punya tetangga?). Zetsu lewat tanah *?*. Tersisalah Pein, Kakuzu, dan Hidan yang belom berangkat.

"Kakuz, kita naik bis aja yuk," ajak Pein. "Iya, kan kita gak capek nanti," rayu Hidan.

"Ogah! Mahal tau!" tolak Kakuzu. Seketika itu juga Kakuzu merasakan hawa mengerikan di sekelilingnya.

"Eh jelek, naik bis gak? Kalo gak, ntar lu gua rinnegan," ancam Pein. "Denger tuh, kalo gak, gue santet lu," Hidan juga mengancam Kakuzu.

Kakuzu, dengan nada sangat sangat sangat tidak ikhlas, menjawab, "I-iya deh. Y-yaudah, ayo s-sekarang n-naik bis. Tapi ntar kalian yang bayar sendiri ya."

Pein ngamuk. "Woi rentenir tua bangkotan! Pelit amat sih lu! Lu yang bayarin, sebagai pembalasan karena lu suka korupsi!" seru Pein.

Akhirnya dengan sangat amat tidak rela, Kakuzu pun membayar ongkos naik bis itu.

.

.

.

Beberapa jam kemudian, seluruh anggota Akatsuki sampai di Konoha. Cara sampainya pun bermacam-macam.

Deidara dan Sasori yang naik burung, jatuh dari ketinggian sejuta kaki *tinggi amat*. Izumo dan Kotetsu yang ngeliat peristiwa itu, langsung foto-foto pake kamera, hp, laptop, ipad, tab, dll.

Konan juga gak kalah heboh. Pas dia mau mendarat, tiba-tiba ada hujan. Jadilah Konan pun ikut jatuh dari langit karena sayapnya lepek kena air. Lagi-lagi, Izumo dan Kotetsu foto-foto.

Kisame yang berenang di got, begitu ngeliat ketiga rekan kerjanya #halah, langsung keluar dari got. Tapi begitu mendekat, Kisame langsung diusir sama Konan, gara-gara bau banget.

Tobi sih seperti biasa, datang tak diundang, pulang tak diantar *jelangkung*. Itachi sampe dengan napas ngos-ngosan, capek ngegoes sepeda dari Sabang sampe Merauke. Keriputnya nambah panjang.

Zetsu muncul dari dalam tanah. Mendadak ada bis yang lewat diatas kepala Zetsu. Hampir aja taneman mascot (?) Akatsuki itu kelindes.

"Woi! Kalo nyetir liat-liat dong!" seru Zetsu. Tak lama kemudian, bis berhenti. Terlihat tiga orang gaje dilempar dari jendela bis.

"Kok kita dilempar?!" serentak Hidan, Kakuzu, Pein protes ke seluruh penghuni bis itu. "Kalian bikin rusuh tau!" seru para penumpang.

Tak lama kemudian, seluruh anggota berkumpul di depan gerbang Konoha. Mereka gak ngeliat kalau ada segerombolan shinobi yang lari ke arah mereka.

DUAKK!

Akatsuki pun terpental karena ditabrak oleh gerombolan shinobi itu. Guy, si pemimpin gerombolan itu, dengan seenaknya menginjak kepala Pein.

Awalnya Pein pengen langsung bikin Konoha rusak pake Shinra Tensei, tapi langsung ditahan sama Konan. "Pein! Kita kesini itu buat audisi ya, bukan buat nyari mati!" seru Konan.

.

.

.

Para anggota Akatsuki kini sedang berdiri tegak di depan para juri audisi boyband itu. Lima juri yang ngeliat Akatsuki cuma bisa geleng-geleng kepala. 'Yang ini sih gak mungkin banget jadi boyband,' pikir mereka.

Sekedar info, juri-jurinya adalah shinobi dari lima desa besar yang sudah melewati seleksi ketat *nada insert*.

Paling kiri ada juri dari Suna, Temari. Di sebelah Temari ada juri dari Kiri, Godaime Mizukage Mei Terumi. Ditengah ada juri dari Konoha, Kakashi Hatake. Disebelah Kakashi ada juri dari Iwa, Kurotsuchi dan terakhir ada juri dari Kumo, Killer B.

"Jadi… Kalian para Akatsuki ingin ikut audisi boyband ini?" tanya Kakashi memastikan. 'Sasuke pasti bakal kaget kalo liat Itachi gabung,' batin Kakashi.

Konan yang ngangguk, ngegantiin Pein yang sekarang sibuk ngeliatin Mei. "Hei kamu, dari tadi ngeliatin Mizukage terus ya!" seru Kakashi sambil nunjuk Pein.

Itachi yang tujuannya ke Konoha buat ketemu Sasuke langsung nanya-nanya. "Imouto tersayangku lagi ada dimana?" tanya Itachi pada Naruto selaku penjaga pintu *?*.

"Mana gue tau!" jawab Naruto pake emosi.

"Ya sudahlah. Coba saya lihat formulir kalian," kata Mei dengan formalnya. Konan segera memberikan formulir yang dia isi tadi pas nungguin yang lain.

"I-ini apaan?" Temari merasa buta seketika melihat formulir yang sudah tak berbentuk itu. Disitu tertulis biodata para anggota Akatsuki kecuali Konan (yaiyalah).

"Formulirlah. Masa gitu aja nggak tau," jawab Kakuzu.

"Yaudahlah! Dari pada kalian cuma berdiri sambil nyengir gaje kayak gitu, langsung audisi aja!" perintah Temari.

Tapi sembilan orang (tapi ada beberapa yang kayaknya bukan orang) yang ikut audisi itu diem aja. Para juri heran.

"Lho, kok kalian diem aja? Bakayaru!" B nanya sambil ngerap.

"Kita audisinya sendiri-sendiri atau langsung rame-rame?" tanya Zetsu.

"Oh iya! Kalian audisinya sendiri-sendiri dulu ya," jawab Mei. "Baik, yang pertama… Ng, Pein Pierching?" baca Kurotsuchi.

Pein segera maju. "Hm? Gue duluan ya?" tanya Pein. Kakashi ngangguk.

"Hem, gue mau nyanyi lagu ciptaan gue sendiri," kata Pein. Para anggota Akatsuki yang lain langsung tepuk tangan gaje ngeliat leader mereka nyiptain lagu.

"Ehem ehem. Tes, tes. Positif," Pein mempersiapkan dirinya. Dasar hentai,tesnya malah pake test pack-_-

Para juri sweatdropped.

"Pierching pierching hatiku… Hentai hentai hatiku…" nyanyi Pein. "Lagu apa itu, un? Jelek amat un," bisik Deidara ke Sasori.

Kakashi bertepuk tangan mendengar bait kedua lagu yang dinyanyikan Pein. "Bagus, bagus sekali! Gue setuju!" serunya sambil bertepuk tangan riuh.

"Apaan tuh? Dasar mesum!" gerutu Temari.

"Baka, lagu apa itu? Tidak berguna, dasar bodoh!" komentar B masih dengan rap. Pein udah bersiap – siap make shinra tensei, tapi langsung ditahan sama Konan dan Kakuzu.

"Pein! Jangan bikin keributan, ah. Ntar lu dieliminasi" nasihat Konan.

"Jangan pake jurus Pein. Ntar kalo lu dieliminasi, lu gak jadi anggota boyband, lu gak dapet uang," kata Kakuzu. Dasar, yang dipikirin cuma uang mulu-_-

"Coba lagu lain aja dah!" titah Kurotsuchi. "Ya, nona," sahut Pein.

"HENTAIIIIIII…. Will always love youuuuu," Pein kembali bernyanyi, kali ini lagunya Whitney Houston yang author lupa judulnya apa *gananya*.

Kakashi ikut nyanyi. "We always love hentaiiii," nyanyinya.

Mei menggrebrak meja. "Gue gak setuju kalo ni orang jadi anggota boyband! Bisa – bisa nanti fansnya dimesumin semua!" serunya.

Pein pun tereliminasi dengan cepatnya.

"Next, Hidan the Ripper!" panggil Temari. Hidan maju. 'Niruin Jack the Ripper ya' batin Temari.

"Kamu mau nyanyi lagu apa?" tanya Mei. "Lagu kasidah," jawab Hidan. Para juri ngangguk-ngangguk.

"Alah, bilangnya mau nyanyi lagu kasidah. Palingan juga akhirnya isi lagunya penghuni ragunan semua," kata Kisame.

"Sebatang pohon daunnya dikit. Gak ada buahnya serta bunganya. Walaupun hidup seribu tahun kalau tak ngedumel apa gunanyaaa. Walaupun hidup seribu tahun kalau bukan Jashin apa gunanya," nyanyi Hidan.

Juri-juri langsung menutup telinga mereka. Suara Hidan hampir membuat telinga mereka tidak bisa mendengar.

"Hidan! Kau dieliminasi!" seru Kurotsuchi.

Hidan ngamuk. "What the f*ck! What the hell! Sh*t! T*i! An*ing! B*bi! Dasar audisi gak guna!" seru Hidan. Lagi – lagi para juri menutup telinga mereka.

"Dasar bodoh! Suaramu itu jelek!" seru B. Hidan langsung keluar lewat jendela, sok keren padahal dibawah ada kandang buaya.

Tak lama kemudian, semua orang di ruang audisi mendengar teriakan memilukan dari arah kandang buaya.

"Yah, kita lanjut saja. Yang ketiga, Itachi Uchiha Gak Punya Keriput," baca Kakashi.

Itachi maju. Naruto langsung heboh sendiri nelpon -nelpon Sasuke yang lagi berkebun.

"Sas, aniki lo mau audisi boyband nih. Nonton ya, ini kan ultah lu," kata Naruto. Terdengar sahutan seperti "Gua gak butuh aniki kayak gitu" dan "Paling juga gak lolos" atau "Semoga keriputnya bertambah".

'Pokoknya gue harus bagus! Supaya bisa membanggakan Sasuke!' tekad Itachi dalam hati. Terlihat jelas kobaran api kompor di belakangnya.

"Eh Itachi, mau nyanyi apa?" tanya Kakashi SKSD. Mentang – mentang pernah masuk Anbu bareng Itachi dan sama-sama dari Konoha.

Itachi berpikir sejenak. "Gue mau nyanyi endingnya Naruto yang judulnya Gears," jawab Itachi. Kali ini juri-juri diem aja. Soalnya mukanya Itachi terlihat meyakinkan buat jadi anggota boyband.

"Gears…." Itachi mulai bernyanyi. Killer B yang udah tau lagunya, dari tadi sibuk ngerekam Itachi.

"Bok Temari….. Tabok Temari…." lanjut Itachi.

JDERRR!

Temari nganga. 'Sialan! Siapa sih yang buat nih lagu!' seru Temari di dalam hati.

"Hei Itachi Uchiha yang Punya Keriput! Berenti! Enak aja lu menghina gue!" teriak Temari gak terima. Itachi langsung berhenti.

Kakashi berdiri buat menenangkan Temari. Dari kejauhan, terdengar teriakan dari Suna. "Hatake! Awas lu kalo grepe-grepe kakak gue!" teriak Kazekage.

"Mmm… Dari pada kalian ribut-ribut gini, mending kita lanjut ke peserta berikutnya aja" kata Mei.

"Yang keempat, Kisame Ganteng!" panggil B. Muncul Kisame dengan muka jeleknya *dimakan hiu*.

"Ih, ini sih apanya yang ganteng! Jelek sih iya!" seru Kurotsuchi. Kisame dongkol diejek gitu. Tapi demi menjadi anggota boyband, Kisame diem aja.

"Walaupun tampangmu gak meyakinkan, coba nyanyi aja," suruh Temari yang udah reda marahnya, selama dia nggak melihat Itachi yang sembunyi dibalik Zetsu. Takut diterbangin.

"Gue mau nyanyiin lagu buatan gue sendiri," kata Kisame. Kembali, Akatsuki tepuk tangan gaje.

"Ikan-ikanku tersayang jangan sedih. Sebentar lagi abang akan kembali. Tunggu saja aku, muachh," diakhir lagu gaje itu, Kisame melemparkan goodbye kiss ke Mei, dan langsung dilelehin sama Mei.

"Yak, sudah empat peserta yang tampil, dan semuanya gagal! Apakah ada salah satu diantara mereka yang berhasil?" cerocos Naruto bak komentator bola.

"Hem, kita lanjut. Yang kelima, Zetsu Gardenia!" panggil Kakashi. Zetsu maju, Itachi panik nyari tempat persembunyian.

"Ita, ngapain sih? Temari gak bakal merhatiin lu kok," kata Konan yang risih ngeliat Itachi ngumpet-ngumpet sambil jungkir balik.

Zetsu mulai nyanyi. "I knew you were trouble when you walked in, so shame on me now," Zetsu nyanyi sambil goyang ngebor. Gak cocok banget sama lagunya.

Kakashi melotot. "Ini bakat yang terpendam!" serunya. "Bakat terpendam apanya?!" protes empat juri lainnya dan juga seluruh anggota Akatsuki minus Zetsu.

"Eh? Nggak jadi, hehe," kata Kakashi sambil menggelengkan kepalanya. Zetsu pun mengikuti jejak keempat orang sebelumnya, gagal.

"Huft, masa gagal semua sih," keluh Kurotsuchi. "Maklumin saja. Organisasi Akatsuki ini kan isinya terkenal karena kedodolannya," kata B tanpa rasa bersalah.

B lalu membaca daftar peserta. "Roku, yang keenam, Kakuzu and Money!" panggilnya. Kakuzu maju dan melambai-lambai ala Miss Universe.

"Cih, sok-sok keren, padahal muka dia yang paling buruk di Akatsuki," komentar Pein. "Pelit lagi." timpal Konan. "Suka ngambil jantung orang orang pula," sahut Itachi.

"Hellow semua. Nama gue Kakuzu. Gue mau nyanyi lagunya Jessie J yang Money Money itu," kata Kakuzu tanpa mengetahui letak kesalahannya.

"Price Tag kali," koreksi Temari. "Yayaya, terserah saja," sahut Kakuzu.

"Its always about money money money, I really need your money money money," Kakuzu bernyanyi sambil membawa kotak amal.

"Salah, salah! Liriknya gak kayak begono!" protes Mei. Kakuzu mengabaikan kata-kata Mei. "Money money money, gue sayang banget money money money," nyanyinya.

"Stop Kakuz! Lu gak usah ikut audisi aja deh!" gerutu Pein sambil narik Kakuzu dari hadapan para juri, lantas Kakuzu dilempar keluar ruangan dengan sadisnya.

Naruto cengo ngeliat adegan di depannya tadi. 'Pantes aja Sasuke baru masuk sebentar udah keluar lagi. Anggotanya pada sarap semua,' batinnya.

Setelah masalah Kakuzu selesai, juri -juri sibuk berdiskusi. Padahal masih ada Sasori, Deidara, dan Tobi yang belom audisi.

"Gimana, nih? Pengen dilanjutin? Kayaknya itu semuanya yang beres cuma yang cewek aja deh," kata Mei.

"Iya, pada nggak beres. Apalagi yang mata duitan itu. Sama yang pertama tadi," sahut Kurotsuchi.

"Pantes aja Sasuke gak betah masuk sana," kata Kakashi ikut=ikutan.

"Mereka semua tidak punya masa depan yang cerah. Pada gelap semua," timpal Killer B yang tumben gak pake rap.

Temari yang sedari tadi diam kini melihat ke teman-teman jurinya. "Ngg, anu. Masih ada tiga orang yeng belum audisi. Dilihat dari mukanya, mungkin aja mereka lebih baik," katanya.

"Baiklah. Kita lihat saja tiga orang itu" kata Mei. Kelima juri pun kembali ke tempat masing-masing.

"Yah, kita lanjutkan ya. Ngg.. Miss Deidara, maju!" perintah Kakashi. Deidara maju.

"Hahaha! Deidara-nii ikut audisi ini?" Kurotsuchi tertawa sendiri. Deidara sweatdropped.

"Gue bakal nyanyi, un. Nih lagu, ciptaan gue sendiri un," kata Deidara dengan nada bangga. "Palingan juga isinya ledakan," kata Kurotsuchi tepat sasaran.

Deidara memonyongkan bibirnya ke Kurotsuchi, yang langsung dibalas dengan lemparan sepatu dari Kurotsuchi.

"Nih un, judul lagu gue yaitu Art is an Explosion!" seru Deidara.

"Yee, Art is a Doll kali," koreksi Sasori dari bangku peserta. "Senpai berisik ah," Tobi yang dari tadi diem akhirnya bicara juga.

"Art is an EXPLOSION!" kali ini Deidara berteriak sekencang – kencangnya. Semua orang yang ada di situ bahkan harus menutup telinga mereka.

Kazekage Suna yang diawal tadi berteriak, sekarang bahkan bisa mendengar suara Deidara dengan jelas.

"Cukup, Deidara," kata Kakashi berusaha menenangkan Deidara yang masih terus berteriak. Sasori pun langsung menarik Deidara keluar dari ruangan itu dan melemparnya keluar seperti Kakuzu.

"Lalu berikutnya, Akasuna no Sasori!" teriak Kurotsuchi yang masih bete gara-gara Deidara yang memalukan.

Sasori maju. Temari, Mei, dan Kurotsuchi yang awalnya udah tepar karena depresi (?) langsung tegak lagi begitu ngeliat Sasori.

"Wah! Pantes aja dia terakhir -terakhir! Ganteng kayak gini," kata Mei.

"Ini dia mantan kebanggaan Sunagakure," promosi Temari. Sasori diem aja sambil masang tampang cool.

Mendadak di jendela – jendela, muncul berbagai wajah seperti Haruno Sakura, Yamanaka Ino, Mitarashi Anko, bahkan si pemalu Hyuuga Hinata.

"Ganbatte ne, Sasori-kun!" teriak Ino dari luar.

Kakashi patah hati melihat Anko juga berada disana. Dia bahkan ikut tereak-tereak di depan Kakashi.

"Ladies and gentleman, I will nyanyi sebuah song," kata Sasori, memperlihatkan kebodohannya *ditusuk*.

"And when the daylight comes I'll have to go," Sasori mulai bernyanyi. Seketika itu juga cewek-cewek diluar udah pada menggelepar.

Orang-orang kayak Pein, Kisame, Kakuzu (yang udah masuk lagi), memandang iri ke Sasori. Iri sama tampangnya Sasori yang diatas rata-rata tapi otaknya sangat dibawah rata-rata.

Plok! Plok! Plok!

Juri-juri langsung bertepuk tangan begitu Sasori selesai bernyanyi. "Bagus, Akasuna! Kau lolos!" seru Kakashi. Sasori kembali ke tempatnya dengan muka bersinar (?).

"Yang terakhir, Tobi is a Good Boy!" seru B. juri lain seneng, bentar lagi audisi nista ini bakal selesai.

Tobi maju. "Semuanya, Tobi anak baik bakal nyanyi. Dengerin Tobi ya para senpai," kata Tobi.

"Tunggu!" seru Temari. "Kenapa, Temari-san?" tanya Tobi bingung.

"Peserta nggak boleh pake topeng!" kata Temari. "Lha, terus kok Kakuzu boleh?" tanya Kisame dari bangku penonton.

"Oh, kalo dia sih, daripada kita jantungan liat mukanya, mending gak usah liat aja" jawab Kakashi enteng.

"Sekarang buka topengmu!" perintah Mei pada Tobi. Mau tak mau, Tobi pun membuka topengnya, dan…

Kakashi nganga. "Obito!" seru Kakashi. Cewek-cewek yang tadi neriakin Sasori sekarang beralih menjadi Uchiha Obito FC.

Konan terkaget-kaget. "Tuh kan, udah gue bilang, Tobi itu lebih baik daripada Pein! Walaupun mukanya ancur setengah," serunya. Pein pasrah.

Obito alias Tobi cuman nyengir gaje ke Kakashi. "Sini lu, curut! Gue kira udah mati lu!" seru Kakashi kesel. Obito kabur.

Tiba-tiba, Sasuke masuk ke ruangan nista itu. Itachi langsung kumat brother complexnya. "Eh, siapa sih yang ngusulin buat boyband gaje ini?! Kenapa harus pake ulang tahun gue?!" tanya Sasuke. Serentak semua telunjuk (kecuali Pein yang memakai jari tengah) mengacung ke arah Naruto sang penjaga pintu.

Naruto ikut kabur ngeliat Sasuke ngaktifin Sharingan, yang langsung dikejar sama Sasuke. Obito yang gak ada masalah sama Sasuke juga ikut terkejar. Satu ruangan pada cengo ngeliat mereka.

Back to the point.

"Ehm," Kakuzu sok formal. "Jadi bikin boyband?" tanyanya. Dalam otaknya udah ada bayangan kalau Akatsuki jadi boyband dia bisa mandi duit setiap hari.

"GAK JADI!" sembur juri-juri.

"Lha, kenapa?!" semua histeris, terutama Kakuzu dan Sasori. Kakuzu karena batal mandi duit, Sasori karena batal jadi artis.

Temari nunjuk Sasori, "Karena cuma dia yang lolos, yang lainnya kagak. Itu sih namanya solo, bukan boyband!"

"Eh, tapi bagus lho, kalo dia jadi solo singer. Tampangnya kan oke, kayak gue," kata Kakashi yang (merasa) ganteng itu.

Akhirnya diputuskan, bahwa Sasori resmi menjadi penyanyi solo di dunia shinobi. Kakuzu mencalonkan diri jadi manager, tapi langsung ditolak sama Sasori. Bisa abis duit dia nanti kalau ada ditangan Kakuzu.

Para juri pun bisa bersantai setelah audisi yang membuat sarah mereka tegang, tenaga habis, suara parau, chakra menurun drastis, dan sebagainya.

Sasuke juga akhirnya berhasil melempar Naruto ke kandang buaya. Obito yang (gak) bersalah ikut kelempar gara-gara ditarik Naruto.

Sementara itu, anggota Akatsuki yang lain (kecuali Konan) langsung nangis-nangis iri sama Sasori. Kakuzu nangis bukan karena iri, tapi karena nggak dapet duit sama sekali dari Sasori.

Konan diam-diam ketawa, "Fufufu... Aku harus cari info tentang audisi lain!"

end.


Haaaaaaaaaai... Lama nggak jumpa di fandom Naruto, readers! Maaf ya, Hayi terlalu sibuk ngurusin real world dan fandom lain. Rasanya udah bertahun-tahun nggak nulis fanfic humor Akatsuki, jadi kangen haha. Dan ini sebenernya fanfic setengah jadi yang kutemuin di folderku, ditulis tahun 2013 tapi baru selesai sekarang. Jadi kalo gaya nulisnya beda sama jaman sekarang, harap maklum ya._.

Hayi nggak tau mau ngomong apa lagi, makasih ya udah baca fanfic ini ^^

Last, mind to review?