Baiklah reader, saya disini sebagai Author baru yang kece, gaje, plus jijey…*apaan sie?* akan mempersembahkan sebuah kisah dimana bergenre fantasy yang nanti akan memunculkan beberapa OC. Hohohoho…. Sebelum itu, pertama-tama…
EXTRATERRESTRIAL
Author : Aqizakura a.k.a Dydyah
Disclaimer : saya sudah bilang kalau Naruto itu bukan punya saya
Fandom : Naruto
Pairing : sudah pada tau, kan. SasuNaru is numero uno. Yohohohoho….. plus beberapa pairing seperti ItaKyuu, KyuuGaa, ShikaKiba, NejiGaa, dan masih banyak yang akan bermunculan. Mungkin. xD
Rated : T bae lah
Genre : Romance, Fantasy, Mysteri
Warning : Gaje, Abal, bahasa gado-gado, MPREG, TYPO pake S, YAOI, OOC maybe … Uhuhuhuhu…, author omes *otak mesum XP
Baiklah sodara-sodara sebangsa tanah dan sebangsa air mari kita mulai saja cerita nista ini, check this out…*sok nginggris nih*
Chapter 1
Hari minggu adalah hari di mana orang-orang beristirahat dari kegiatan mereka selama satu minggu. Oleh karena itu, di salah satu rumah –sebut saja kontrakan- dimana penghuninya masih pada terlelap dalam mimpi mereka masing-masing, padahal jam ayam yang nempel di dinding sudah menunjukkan kalau jarum panjang di angka 6 dan jarum pendek di angka 11. Yang berarti bahwa sekarang sudah pukul 11.30 alias setengah 12. Dan yang membuat Author bingung adalah, MAU SAMPAI KAPAN MEREKA TIDUR DAN KAPAN FANFIC INI MAU DILANJUTKAN?
"OI…. BANGUN HOI…! MAU SAMPAI KAPAN KALIAN TIDURRRR…?" baru saja Author mau ngebangunin mereka, tapi ternyata sudah ada yang berinisiatif terlebih dahulu.
Di depan pintu sana berdiri dua orang gadis. Yang satu berambut pink pendek, dan yang satunya lagi berambut pirang pucat yang dikuncir kuda dengan polem yang menutup sebelah matanya.
Dok…dok….dok…..
Ketuk. Bukan. Bukan hanya sekedar mengetuk pintu, tapi mereka menggedor pintu. Menyerangnya secara membabi buta dan tanpa ampun. Biar sekalian bisa ngebangunin kebo-kebo di dalam rumah 4 kamar di depan mereka.
"Ck…." Decak gadis berambut pink yang disinyalir bernama Haruno Sakura. Doi udah nggak sabar buat ngenungguin manusia atau malahan kebo-kebo di dalam rumah. "Ino-butai, mending kita dobrak aja nie pintu." Ajak Sakura pada sahabat seperjuangannya ini.
"Boleh juga idemu, Deko deko-chan." Setuju gadis pirang pucat yang baru-baru ini diketahui bernama Yamanaka Ino. "Hitung sampai tiga, terus dobrak!" komando Ino.
"Yosh!"
Satu…
Dua…
Tiga…
"SHANNARO/HYAAAA"
BRUAK….., pintu depan lepas dari engselnya.
Begitu pintu depan yang udah mengenaskan, sekarang kita pindah lokasi. Dimana ke-3 kebo –kecuali satu manusia malas- ini sedang membelalakkan mata di kamar masing-masing begitu mendengar suara gaduh dari depan.
'Ja….Jangan-jangan ada maling masuk' batin pemuda pirang begitu doi membuka mata. Dengan sigap dia mengambil handphone orangenya dan langsung menghubungi seseorang di kamar sebelah.
"Kau mendengarnya, kan? Suara gaduh di depan?" selidik pemuda pirang pada pemuda lain disebarang sana.
"Yoi. Tapi siapa itu?" Tanya balik pemuda berambut coklat dengan tato segitiga terbalik di kedua pipinya.
"Jangan-jangan maling." Sambung si pirang dari seberang.
"Hoam… mana mungkin maling kalau seberisik itu. Merepotkan." Sambung salah satu suara lagi. Suara pemuda dengan mata kantuk yang senantiasa menghiasi wajahnya.
"Kalau bukan maling terus siapa?" seru kedua pemuda ini kompak.
"Mu…."
"HOI…. BANGUN KALIAN… MANUSIA-MANUSIA KEBO…." Terdengar suara yang cettarr… membahana memenuhi rumah kecil dengan 4 kamar ini.
"Haah~ mendoukusai na~." Keluh pemuda malas ini sambil mengorek kuping dan mulai bangun dari tempat tidur empuknya.
Beda dengan pemuda ini, kedua pemuda yang lain hanya bisa conge begitu mendengar teriakan yang sudah mereka ketahui dari mana asalnya dan siapa yang sedang berada di kontrakannya.
"Ck, kalian ini benar-benar berisik. Merepotkan." Seru pemuda nanas ini begitu keluar dari kandangnya dan muncul di depan dua gadis yang sebentar lagi akan menghancurkan ruang tamu kalau penghuni rumah ini nggak ada yang keluar.
"Haah~, kau yang terlalu malas Shika. Lihat! Sudah jam berapa ini. Kalian mau tidur terus sampai pagi lagi?" omel Ino sambil mencak-mencak.
"Terserahlah. Ini hari minggu, dan aku nggak ada kerjaan." Sahut pemuda malas berambut nanas yang bernama Nara Shikamaru.
"Mentang-mentang hari minggu, terus kau bisa malas-malasan. Enak saja. Jangan harap Tuan. Dimana Naruto sama Kiba?" Tanya Sakura yang emosinya sudah nyampe' ubun-ubun.
"Kenapa pagi-pagi gini kau harus marah-marah Sakura-chan…?" sambung sebuah suara yang berasal dari makhluk pirang yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Pagi kau bilang? Sebentar lagi adzan Dhuhur Namikaze Naruto. Dan apa-apaan muka bantal itu? Cepat cuci muka sana." Omel Sakura
"Hal…"
"Dan kau juga Kiba. Cepat cuci muka." Bentak Sakura pada pemuda berambut coklat yang baru saja akan menyapanya dan langsung terkena bentakan makhluk pink ganas ini.
"Ha…i….ha~i…" sambung kedua pemuda ini kompak.
"Cukup sekali saja!" bentak Sakura lagi.
"BAIK…" teriak mereka berdua saking kompaknya.
Shikamaru yang melihat tindak kekerasan dalam kontrakanpun hanya sanggup menguap sampai matanya berair dan duduk di sofa ruang tengah. "Ngomong-ngomong, ada kabar apa sampai kalian repot-repot datang kemari hari minggu gini?" selidik Shikamaru sambil masih menguap.
"Hoo…, ternyata kamu peka juga ya, Shika." Sambung Ino antusias dan mulai duduk di salah satu sofa. Disusul oleh Sakura yang lebih memilih diam dan menunggu dua cecunguk yang lagi cuci muka.
"Aku tau, kalau kalian sampai mau repot-repot datang, pasti ada sesuatu yang merepotkan." Sambung Shikamaru.
"Baiklah, aku akan memberitahukan sesuatu yang penting padamu dan dua anak itu setelah semua sudah berkumpul." Sambung Ino yang sebenarnya sudah tidak sabar untuk memberitahukan berita besar yang didapatnya dengan Sakura.
"NARUTO….KIBA….BURUAN…." teriak Ino yang sudah mulai nggak sabar. Kalau dalam waktu 2 menit dua pemuda itu tidak muncul, Ino dan Sakura yang akan menghampiri dan menyeret mereka ke ruang tengah.
"Kami datang…" seru Kiba dan langsung duduk di samping Shikamaru. Disusul dengan Naruto yang kemudian duduk di sofa single seberang tempat duduk Sakura dan Ino.
"Yosh…! Kami siap mendengarkan." Sambung Naruto sambil memasang tampang penasaran plus antusias yang tinggi.
Ino menarik nafas dalam-dalam dan…
"BAIKLAAAH…." Teriak Ino yang langsung membuat mereka terkejut dan membuat Naruto langsung lompat di tempat dan membuat Kiba reflek meluk Shikamaru dan membenamkan wajahnya ke dada sang Rusa.
"KYAAAA…" teriak (lagi) Ino dan Sakura begitu melihat dua orang nista ini berpelukan. Yup, mereka berdua adalah Fujoshi akut yang akan langsung teriak-teriak nista kalau melihat hint-hint disekitar mereka. Naruto cengo plus Shikamaru yang menguap sambil menutup telinganya.
1 detik
30 detik
60 detik
"Huff….. oke. Kami akan memberitahu kalian sesuatu yang penting." Kata Sakura perlahan begitu doi udah menekan hasrat untuk segera melakukan berbagai hal nista kepada ShikaKiba.
"Sepenting apa?" Tanya Naruto mulai serius. Kiba dan Shikamaru sudah kembali duduk dengan normal dan masang tampang nahan boker.
"Ini menyangkut salah satu situs di dunia maya. Situs yang sekarang sedang banyak diperbincangkan." Sahut Ino nggak kalah seriusnya.
Oke, sekarang waktunya buat lagi serius-seriusan. Jadi, jangan pada ribut dan ngelakuin hal yang nggak penting. Salah satunya kaya' nyium jempol kaki sendiri, mainin upil, dan ngorek kuping lalu dicium. Jangan. Apalagi dilakukan di depan dua monster yang sedang naik darah. Seperti yang sedang dilakukan oleh ketiga manusia kebo ini. Hasilnya…
DUACK…DUACK…DUACK….DUUT…*apaan tuh barusan?*
"Sorry, kelepasan. Hehehe…." Cengir si kuncir kuda. Ckckckck…., cakep-cakep githu ternyata blak-blakan juga kentutnya.
Ketiga kepala pemuda kita kali ini harus rela benjol gara-gara kegiatan tak penting mereka. Kembali serius.
"Emangnya situs apaan?" sambung Naruto penasaran.
"Extraterrestrial" sahut seseorang.
"Kok kamu tau, Shika?" selidik Kiba yang terkejut begitu mengetahui kalau ternyata Shikamaru juga mengetahui situs yang sedang mereka bicarakan ini.
"Kalian saja yang terlalu idiot. Semua orang sudah tau tentang situs itu." Sambung Shika malas. Naruto dan Kiba mengangguk paham.
"Yup. Situs itu adalah sebuah situs, dimana kita bisa memanggil Shinigami untuk menghabisi nyawa seseorang." Jelas Sakura dengan tampang seriusnya.
"HAAAHHH…" kompak NaruKiba.
"Seriusan nie..?" sambung Kiba. Sakura dan Ino mengangguk pasti.
"Bagaimana mungkin? Aneh-aneh aja." Elak Naruto yang nggak percaya dengan hal yang berbau teknologi disangkut pautkan dengan hal berbau mistis dan diluar akal sehat.
"Itu memang hal yang tidak masuk akal. Makanya, kita harus menyelidiki hal ini. Gimana? Tertarik nggak?" Tanya Ino yang udah sangat antusia sekali untuk membongkar rahasia dari situs aneh ini.
"Kalau kaya' githu, aku jadi penasaran juga" sambung Naruto yang nggak kalah antusiasnya.
"Boleh juga tuh. Aku ikutan deh." Sambung Kiba semangat.
"Gimana Shika? Kita harus memecahkan masalah ini." Kata Ino yang terdengar seperti memaksa Shikamaru untuk ikut ambil bagian.
"Ck…, merepotkan." Sambung Shika yang berarti bahwa dia juga setuju untuk ikutan.
"Eh, gimana dengan Gaara? Dia ikutan nggak?" Tanya Naruto begitu dia teringat dengan teman pandanya itu.
"Tenang. Gaara bilang kalau dia bakal ikut kalau semua udah memutuskan buat ikut. Berarti kesimpulannya adalah kalau dia juga ikutan." Sambung Ino yang udah semangat '45 buat menyelidiki situs nista tersebut.
"Yosh! Kita akan mulai begitu Gaara dateng." Kata Sakura sambil mengeluarkan beberapa berkas yang udah dia dapat. "Bentar lagi juga tuh anak nongol." Tambahnya.
Dan benar saja. terdengar suara langkah kaki yang mendekat dan beberapa detik kemudian muncullah sosok pemuda bersurai merah bata dengan tato kanji 'Ai' di dahinya.
"Yo, Gaara" sapa Kiba.
"Ya. Aku mau tanya nih. Kenapa kalian nggak punya pintu? Dijual kemana tuh pintu?" Tanya Gaara yang sangat penasaran dengan keadaan kontrakan temen-temennya yang begitu doi datang sudah tidak berpintu.
"Oh… itu. Aku dan Sakura yang menghancurkannya, Gaara." Sahut Ino enteng. Dan seketika itu, Gaara mencatat benar-benar di otaknya, bahwa jangan sekali-kali membuat dua monster wanita ini marah, kalau kau masih sayang nyawamu. Glek, Gaara menelan ludah paksa.
"Aku mau menunjukkan sesuatu pada kalian!" kata Sakura yang sudah kembali ke topik semula. "Ini adalah data yang aku kumpulkan beberapa hari ini. Dimana, situs tersebut hanya dapat di akses pada pukul 12 tengah malam, alias pukul 00.00 sampai pukul 01.00. pada hari rabu, dan jumat." Terang Sakura
"Ditambah lagi, beberapa minggu terakhir ini terdapat beberapa kasus mayat yang ditemukan di daerah perbatasan Konoha dan Oto. Ini data yang aku dapatkan dari kantor polisi dan juga rumah sakit Konoha." Tambah Ino sambil menyerahkan beberapa kertas ke teman-teman cowoknya.
"Tunggu dulu. Kenapa mayat-mayat itu bisa ditemukan disana? Bukannya kalau seperti itu, ini bisa kita asumsikan bahwa ini merupakan kasus pembunuhan?!" seru Naruto merasa belum menemukan titik terang dari kasus yang sedang mereka selidiki kali ini.
"Tidak. Mereka ditemukan dengan keadaan terluka akibat jatuh dari ketinggian, kecelakanaan, dan sebagainya. Yang menunjukkan bahwa korban bukan mati akibat dibunuh. " Sahut Sakura mengemukakan persepsinya. "Karena itu, kasus ini tidak terlalu diselidiki oleh polisi lebih lanjut. Tambahnya.
"Dan masalahnya sekarang adalah, aku tidak bisa terlalu yakin bahwa korban-korban itu adalah korban yang diminta untuk dibunuh oleh Shinigami. Karena, sampai sekarang aku belum bisa membobol sistem keamanan dari situs itu." Imbuh Ino merasa prustasi karena belum bisa meng-hack situs Extraterrestrial."Mungkin kau bisa melakukannya, Shika" usulnya kemudian.
"Haah…. Merepotkan." Dengan malas Shikamaru mulai mengambil alih laptop Ino dan mengotak-atiknya. Mencoba membobol sistem keamanan dari sebuah situs yang pastinya akan lebih mudah dibandingkan dengan membobol data sistem kenegaraan yang bisa dia tangani. Si pemalas ini walaupun malas, tapi dia sangat jenius.
Sementara Shika sedang asyik dengan laptop Ino, mereka sedang asyik menganalisis data dari para korban yang berhasil Ino dapatkan.
"Kebanyakan korbannya adalah koruptor dan teroris, dan juga beberapa orang yang bergerak dalam dunia gelap." Seru Gaara menyimpulkan hasil analisa singkatnya.
"Lihat ini! Orang ini adalah salah satu koruptor yang berhasil mengorupsi lebih dari $500 Juta dan merupakan salah satu gembong narkoba yang selalu dapat lolos dari hukum. Dan dia ditemukan tewas akibat jatuh dari tebing setinggi 500 m dari permukaan laut." Terang Ino sambil menunjukkan salah satu foto korban.
"Kalau begitu, Shinigami ini hanya menghabisi nyawa orang-orang sampah seperti mereka?" seru Kiba.
"Tidak juga. Karena ada beberapa korban yang beritanya tidak muncul ke permukaan. Salah satunya adalah orang ini. Dia merupakan salah satu pengusaha tekstil terbesar di Konoha. Dan selama ini dia tidak pernah terkait dengan kasus-kasus berat. Alias dia adalah orang yang bersih." Terang Ino.
"Hmmm…, kalau kita bisa mengetahui orang-orang yang mengakses situs itu dan juga nama korban-korban yang sudah ditulis. Kita langsung dapat menyimpulkan bahwa memang Shinigamilah yang menghabisi nyawa mereka sesuai dengan permintaan." Kata Naruto yang merasa bahwa kasus ini akan segera terbongkar jika Shikamaru berhasil membobol sistem keamanan dari Extraterrestrial.
"Bagaimana Shika?" selidik Kiba yang mulai mendekati Shikamaru dan mengintip layar Laptop dari belakang pemuda Rusa ini.
"Ck. Ternyata lebih rumit dari apa yang kubayangkan." Keluh Shika gara-gara belum berhasil meng-hack situs yang sedang mereka selidiki.
"HAA….? Kau belum bisa membobolnya?" seru Kiba lumayan terkejut karena si Rusa jenius ini ternyata belum berhasil membobolnya.
"Kalau Shika saja belum bisa, pantas Ino-pig juga nggak berhasil." Kata Sakura.
"Apa maksudmu forehead?" sahut Ino tersinggung.
"Bukan apa-apa , Ino-pig. Sekarang yang menjadi masalah adalah, bagaimana kita bisa meng-hack nie situs. Kalau Shika dan Ino tidak bisa, kita harus mencari cara lain." Usul Sakura menambahkan.
"Naruto, mungkin Kyuubi bisa." Usul Gaara pada bocah pirang yang sekarang sedang mikirin cara buat ngebujuk Kyuubi –kakaknya-.
"Aku tidak begitu yakin kalau Kyuu-nii bisa membantu. Dia adalah orang yang terlalu sibuk dan sangat perhitungan." Sahut Naruto. "Eh, tunggu. Mungkin aku bisa membujuknya. Gaara, kau bantu aku membujuk Kyuu-nii, ya." Ajaknya. Gaara yang mendengar hanya bisa terkejut. Tapi tetap dengan tampang lempengnya, dan terpaksa mengangguk mengiyakan.
"Yosh. Sekarang masalah beres. Kita masih ada waktu 2 hari untuk bisa membobolnya." Seru Ino yang sudah mulai kembali bersemangat.
Dah diputuskan bahwa mereka akan benar-benar menyelidiki situs nista ini.
"Kyuu-nii , aku perlu bantuanmu…" pinta Naruto dengan tampang melas. Tapi tidak digubris oleh Namikaze Kyuubi sama sekali.
Yap. Disinilah Naruto berada. Di apartement kakaknya yang berjarak lumayan jauh dari kontrakannya hanya untuk meminta sang kakak untuk membantu tapi tidak dihiraukan sama sekali. Bersama sahabat pandanya –Gaara-, Naruto berusaha membujuk Kyuubi untuk mau membantunya dalam menyelesaikan kasus aneh ini. Tapi, sepertinya bocah Rubah ini sama sekali tidak tertarik dan lebih memilih memperhatikan laptopnya dibandingkan dengan mendengar keluh kesah dari sang adik, Namikaze Naruto.
"Kyuu-nii.., dengarkan aku dulu…" bujuk Naruto tak mau kalah.
"Aku mendengarkanmu, Baka." Sahut Kyuubi tapi tetap mantengin laptopnya. Gaara yang melihat hanya bisa memutar kedua bola matanya.
"Huft…., baiklah. Apa kau tahu tentang situs Extraterrestrial, Kyuu-nii? Aku dan teman-temanku sedang menyelidikinya. Tapi, masalahnya adalah kami tidak bisa menyusup ke situsnya. Apa kau mau membantu Kyuu-nii?" pinta sekaligus terang Naruto.
"Ck. Menyebalkan." Gerutu Kyuubi.
"Yap. Memang sangat menyebalkan. Jadi tolonglah, Kyuu-nii.."
"Aku sedang tidak bicara padamu, bodoh." Dengus Kyuubi menyebalkan sambil asyik memandangi laptopnya yang sepertinya lebih berharga dari sang adik.
Melihat tingkah Kyuubi yang tetep cuek pada Naruto, membuat Gaara mulai geram.
BRAAKK…
"KYUU! Bisakah kau sedikit serius?" bentak Gaara setelah menggebrak meja.
"Aku tidak suka dibentak, PANDA." Sahut Kyuubi yang mulai ikutan emosi.
"Aku dan Naru hanya butuh sedikit bantuanmu. Kalau kami bisa, kami tidak akan mau susah-susah merepotkanmu, RUBAH." Sahut Gaara tak kalah emosinya.
"Oke. Sekarang maumu apa, HAH?" bentak Kyuubi tak mau kalah.
"Bantu kami." sahut Gaara mulai kembali tenang.
"Imbalannya?" sambung Kyuubi yang nggak mau gratisan.
"Kyuu-nii…, kenapa kau sangat perhitungan begitu sih?" gerutu Naruto yang kembali ikut dalam perbincangan.
"Di dunia ini nggak ada yang gratis, bocah." Sahut Kyuubi tanpa dosa.
"Hei, kau belum tau apa yang harus kau lakukan, Rubah." Sambung Gaara cepat.
"Ck. Aku tidak bodoh, Panda. Aku tahu kalau kalian memintaku untuk meng-hack ET ,kan?!" sahut Kyuubi kepedean.
"Baguslah kalau kau sudah tahu." sambung Gaara ketus.
"Hei…, aku masih meminta imbalan. Apa yang aku dapatkan kalau aku membantu kalian?" Tanya Kyuubi yang tetep keukeuh nggak mau ngasih gratisan walau pada adik sendiri.
"Ayolah Kyuu-nii. Masa' kau tega perhitungan kaya' gitu pada adik sendiri sie. Apa kau nggak kasian sama adikmu ini?!" seru Naruto sambil mengeluarkan jurus andalannya. Puppy eyes no jutsu.
"Ya…ya…., baiklah. Tapi dengan satu syarat." Sahut Kyuubi yang tetep ngasih syarat. Itu sih namanya tetep aja perhitungan, Kyuu.
"Haah…, kenapa pake syarat segala sie?" omel Gaara nggak terima.
"Kalau nggak mau ya udah." Kata Kyuubi nggak ambil pusing.
"Oke-oke. Apa syaratnya?" sahut Naruto cepat.
"Syaratnya adalah, bocah panda ini harus disini malam ini." Kata Kyuubi dengan gampangnya dan tanpa beban.
"HEEEH…." Seru Naruto dan Gaara sama-sama nggak nyangka. "Nggak salah nih, Kyuu?" lanjut Gaara masih nggak percaya.
Kyuubi mengangguk pasti dan berkata "Aku mau menjadikan dia panda percobaan."
"HIEEE…." Teriak mereka yang lagi-lagi kompak.
"Kyuu-nii jangan bercanda. Masa' Gaara jadi kelinci percobaan sie? Aku nggak rela." Tolak Naruto langsung.
"Yaudah kalau gitu. Itu terserah kalian. Terima persyaratan ini nggak. Aku sih tinggal nge-hack aja." Sahut Kyuubi nggak merasa bersalah sama sekali.
"Naru, tenanglah. Aku tidak akan apa-apa. Yang penting Kyuubi mau membantu kita." Kata Gaara bijak. Mencoba menenangkan teman pirangnya ini.
"Tapi Gaara…"
"Sudah. Aku nggak apa-apa kok. Tenang aja. Ini demi kelanjutan dari misi kita." Potong Gaara yang tetap keukeuh akan mengambil resiko dengan menjadi kelinci percobaan dari ilmuan gila di depannya.
"Baiklah kalau itu maumu." Kata Naruto pasrah. "Tapi Kyuu-nii, kau jangan apa-apakan Gaara. Kalau sampai Gaara kenapa-napa gara-gara percobaanmu. Aku akan membencimu." Ancam Naruto.
"Tenanglah. Pasti aman." Sambung Kyuubi yang sudah sangat teramat yakin.
"Baiklah. Aku pulang dulu. Ittekimasu." Pamit Naruto sebelum keluar dari apartemen Kyuubi. Meningglkan Panda dengan Rubah.
"Itterasai, Naru." Sambung Gaara melepas kepergian Naruto.
Begitu Naruto pergi, tanpa diketahui oleh Gaara bahwa Kyuubi sedang menyeringai iblis. Berhati-hatilah dengan Rubah licik ini Gaara.
Dan Gaara mulai merasakan hawa-hawa yang tidak enak dan sangat berbahaya dari sekitarnya. 'Apakah aku akan keluar dari sini hidup-hidup' batin Gaara nista.
TBC
Yosh... segitu saja dari Aqi. Aqi harap readers dan senpai-senpai bersedia memberikan kritik, saran, caci-maki, atau apapun itu, terserahlah. Karena Aqi dengan pede-nya berani mempublish cerita perdana langsung multichap, setelah sekian lama jadi silent reader dan baru-baru aja berani buat ngeriview karya senpai-senpai, bunuh saja Aqi... bunuh! huee... ToT
jadi... harap maklum kalau masih abal. hehe...
terakhir...
Review peluisssssss... ^^