Tittle : Look at me!
Genre : Romance, Yaio [ NC 17 ]
Casting : Seo In Guk, Lee Hoya, Jung EunJi and Other
Rating : M ( PWP )
Pairing : SeoYa ( In Guk x Hoya )
Sumary :
"Ho Won-ah, Aku jatuh cinta dengannya, namanya Jung Eun Ji" "Aku Mencintaimu Seo In Guk" "Ho Won, Eun Ji cantik hari ini? Apa dia tampil seksi?" "Stop In Guk-ah, it's Hurt" "Ho Won-ah, hari ini aku akan kencan dengan Eun Ji" "Kencan? Kapan kau akan mengajak ku kencan?" "Ho Won-ah, Eun Ji menyukai namja lain" "In Guk-ah, Look at me! I Love You. Don't you feel it? Look at me"
WARNING!
KISAH INI DI BUAT DENGAN KEIKHLASAN YANG SEBENAR-BENARNYA[?]. CERITA INI MENGANDUNG UNSUR SAKRAL[?], TERDAPAT ADEGAN PERCINTAAN SESAMA JENIS, YAOI! NOT FOR CHILDREN LESS THAN OR 17 Y.O! PWP, SLUTY TALK[?] MAKSUDNYA TERDAPAT DIRTY TALK
DON'T LIKE? DON'T READ!
TIDAK MENERIMA JASA PENDENGARAN BASH, TETAPI MENERIMA JASA
PENDENGARAN KRITIK DAN SARAN
ATAS KRITIK DAN SARAN YANG ANDA SAMPAIKAN SAYA UCAPKAN BELA SUNGKAWA[?]
Preview Chap. 3
"Kalian ingat saat kita menyegel Jung Nang In?" kata DongWoo penuh antusias. Semua mengangguk mengiakan kata-kata Dong Woo. "Bocah itu adalah manusia yang terkena cipratan kekuatan Nang In, Il Dong dan Dong Soo berniat untuk mengambil jantung bocah itu untuk membangkitkan Nang In" Lanjut Dong Woo.
"Dia masih hidup" Lanjut Woo Hyun yang mulai menandai DNA In Guk. "Myung Soo coba kau pastikan koordinat Mereka berdua, aku akan mencocokkan koordinat In Guk dengan hasil mu" Kata Woo Hyun yang mengambil alih tindakan.
"Mereka dalam satu koordinat" Kata Woo Hyun dan Myung Soo. "Kurang dari 24 jam mereka akan melakukan ritual" lanjutnya. Semua tampak terbelalak. Dan Hoya mulai lemas dengan keadaan.
*Hoya POV*
Jauh mata memandang. Serasa tidak ada batas. Aku hanya bercerita dengan dunia yang ku tempuh. Awan gelap semakin mengisi hatiku. Rasa takut semakin menghampiri. Rasanya seperti ditusuk duri. Aku hanya tidak bisa menerima hal buruk akan terjadi. Aku membiarkannya terjebak dalam kesalahanku. Aku seharusnya melindunginya. Namun sekarang, ia dalam bahaya karna ku. Nyawanya terancam karna kebodohanku.
Senyumku semakin memudar. Debaran kekhawatiranku semakin memuncak. Aku hanya bisa berharap taktik kami bisa berjalan lancar. Aku hanya tidak tahu harus apa untuk sekarang. Terlalu banyak yang harus aku khawatirkan. Aku tidak bisa membayangkan sosoknya menghilang dari kehidupanku.
"Don't Worry, We'll save him" Kata WooHyun menyemangatiku
"Jangan Sok Inggris WooHyun-ah" Kata SungGyu hyung dan berlalu menggandengku keluar.
"Ya, Aku kekasihmu bukan dia" Teriak WooHyun memasang wajah kesal. Aku mulai tersenyum melihat tingkah kekanakan mereka berdua. Entahlah kami semua merasa nyaman dengan perlakuannya. Dia benar-benar hangat sebagai leader, seperti Hyung buat kami. Walau adik kandungnya ada disini. Namun perhatiannya benar-benar terbagi merata.
"WooHyun, Myung Soo... Kalian di barisan Tengah dan Sung Jong, kau dibelakang mereka" Atur Sung Gyu
"Hoya... Kau dibagian belakang aku dan Sung Yeol bagian depan. Ini susunan biasa. Ingat Hoya, ini layaknya game yang sering kita mainkan. Kau bisa melihat sekeliling dengan sempurna dan kau memiliki daya rusak terbesar" Lanjutnya.
"Nde"
"Oke, sekarang bergerak"
*In Guk POV*
Aku mulai membuka mataku. Semuanya terasa gelap. Bukan, bukan karna aku buta. Tapi ruangannya memang tidak ada cahaya sama sekali. Aku mencoba bangun dari posisiku. Namun aku tak sanggup untuk bergerak. Badanku diikat dengan kuat. Tidak, tepatnya tangan dan kakiku yang diikat dengan kuat. Aku menggerakkan lengan dan kaki sebisa mungkin. Berharap aku bisa lepas dari jeratan yang membuatku tidak bisa bergerak lebih. Aku ingin berteriak, namun penutup ini membuat bibirku bungkam dan hanya dengungan yang keluar dari mulutku.
"Tap...Tap" Suara sepatu memasuki ruangan. Terkadang aku mendengar suara udara yang bergerak dalam air. Aku semakin bingung aku dimana. Aku menggerakkan kepalaku kekiri dan kenanan, mencari sumber suara. Kepalaku mendadak pusing ketika cahaya dari lampu ruangan dinyalakan. Aku berusaha menyesuaikan mataku dengan cahaya terang yang baru saja datang menerpa mataku. Perlahan aku melihat kearah orang yang baru masuk. Seorang yang mebawaku tadi dengan katana merah muda yang memancarkan bau sakura.
"Kau sudah bangun In Guk-Ssi" Katanya sambil memegang daguku. Aku melihat kearahnya penuh keheranan. Namun perlahan aku mengerti. Aku sudah diculik. Aku langsung menatapnya tajam.
"Whoa, tatapan tajam yang sangat menyeramkan" Lanjut partnernya dengan bambu hiasnya.
"Aku, Hong Il Dong, dan dia Baek Dong Soo" Lanjut pria yang entah kenapa ada dibelakangku. Dan wajahnya sama persis dengan pria berbambu hias itu. Aku langsung membulatkan mataku ketika pria itu malah menghilang meninggalkan tumpukan bambu.
"Kkkk, aku tidak menyangka kalian sama-sama menyukainya" Lanjut Dong Soo.
"Kalian?" Tanyaku dengan tatapan super heran.
"Ya, kalian sama-sama menyukai Hoya" Jawab Il Dong "lihat itu..." Tunjuknya kearah akuarium. Aku lebih terkaget lagi dengan orang yang ada didalam sana. Tidak hanya itu, yang membuatku super kaget adalah wajahnya sangat mirip denganku.
"Kaget tuan?" Sambungnya
"Kalian adalah kembar. Karna buta, seharusnya dia dibuang. Namun tidak. Karna wajah kalian sama. Orang tua kalian keliru dan membuangmu. Ketika mereka sadar mereka telah keliru. Mereka berusaha mencarimu. Namun, semua sia-sia, kau sudah dibawa oleh keluarga mu sekarang"
"Jangan mengarang cerita" kataku dengan tatapan penuh kebencian
"Ini fakta. Kau tidak kasihan dengan saudaramu yang hidup dengan penderitaan ha? Orang tuamu tidak pernah menganggapnya. Bahkan dia dibiarkan tumbuh dengan sendirinya. Kalau bukan karna Hoya. Mungkin dia sudah mati sejak kalian berumur lima tahun"
*Flash Back*
Seorang anak kecil terombang ambing berjalan entah kemana di tepian jalan. Ia hanya menatap entah kearah mana. Sudah beberapa orang yang meneriakinya karna tabrakan yang ia lakukan. Ia hanya meminta maaf dan langsung berjalan lagi. Namun, ketika ia merasakan aura kehadiran orang tuanya. Ia langsung berlari menyebrangi jalanan.
"Tiiiiiiitttttt" Suara klakson mobil tua yang melaju dengan kecepatan tinggi. Namun bocah itu mengabaikan mobil itu dan tetap menyebrang. Kecelakaan tidak bisa di hindari, bocah itu selamat. Namun ayahnya menjadi korban mati ditempat. Ia mencari-cari tubuh ayahnya. Dia berteriak memanggil ayahnya. Namun tidak ada jawaban.
.
.
.
.
Dirumah sakit dia hanya duduk sambil memeluk lututnya. Ia menunggu ibunya datang. Dia terus berdoa agar semua ini hanya mimpi, semua ini hanya kebohongan belaka. Ia ingin bersama dengan saudaranya ia ingin bersama dengan ayahnya, bersama ibunya, bahagia dibalik kebutaan yang ia alami.
"Nang In" Panggil Seorang wanita cantik dan mendekatinya.
"Eomma~" Teriaknya dan langsung memeluk ibunya.
"Appa..., eodi? Tanya ibunya. Nang In hanya diam dibalik tangisnya. Ibunya seperti mengerti dengan keadaan dan mulai memegangi dadanya. Ia mencoba menahan tangisnya. Namun ia teralu lemah untuk itu. Tubuhnya terhempas disana dan membuat Nang In hanya tersungkur diatas tubuh ibunya. Dia berteriak memanggil Dokter dan perawat. Beberapa perawat langsung memapah tubuh ibunya dan membawanya kedalam ruang rawat.
"Eomma..." lagi-lagi ia hanya meringkuk dengan gemetar. Ia tau kalau ibunya sudah pergi karna serangan jantung. Ia tak butuh dengan pemberitahuan dokter. Ia sudah cukup menderita dengan semua ini. Air matanya tak henti-hentinya mengalir.
"Ano, bisa antarkan saya keatas atap gedung ini?" Tanya Nang In kepada anak kecil seumurannya yang baru saja lewat entah dari mana.
"Ne" katanya dan menggandeng tangan Nang In. Aura kehangatan memancar dari tubuh anak itu, Nang In tersenyum untuk pertama kalinya. Namun, Ingatan kematian orang tuanya membuatnya terpuruk lagi.
"Lee Ho Won" Kata anak itu memperkenalkan diri. Nang In tertegun, baru kali ini ada yang mau berkenalan dengannya.
"Jung Nang In" Katanya dan kembali dingin seperti biasa. Ketika sampai di atap rumah sakit. Nang In berterima kasih. Ho Won pergi meninggalkannya. Namun lebih tepatnya memperhatikannya dari jauh. Nang In tampak mendekati tepian atap dan mencoba melompat. Namun, ini tidak lagi mencoba. Ia langsung melompat untuk bunuh diri. Ho Won yang tadinya melihat dari kejauhan langsung berlari dan ikutan melompati gedung itu. Dengan sekuat tenaga ia mengejar tubuh yang terjun dari gedung tinggi itu. Dengan susah payah akhirnya dia sampai juga meraih makhluk itu. Dengan nafas yang terburu-buru ia kembali melompati beberapa bagian gedung dan naik keatapnya lagi.
"Ho Won-Ssi?" Kagetnya ketika ia sadar diselamatkan oleh anak kecil yang sama. Ho Won langsung kaget ketika bocah buta itu menyadari kehadirannya.
"Mati bukanlah pilihan terbaik untuk mu, seharusnya kau bertahan hidup dan membuat orangtuamu bangga walau mereka sudah tidak ada"
"Da...dari mana kau tau"
"Aku memperhatikanmu dari tadi"
"Tapi, tak ada gunanya aku hidup dengan kebutaan ini"
"Ck, kau akan berguna jika kau ikut denganku"
"Eodi?"
"Ninja Akademi"
"Eh?"
"Sudah ikut saja, aku tunggu setelah hari berkabungmu selesai" Ho Won kecil mulai berjalan meninggalkan bocah itu, dan kembali menariknya dan membawanya kelantai terbawah lagi.
"Boleh aku memanggil mo Hoya?"
"Kkkk, nama yang bagus" Kata Ho Won dan tersenyum yang sangat manis. Nang In ikut tersenyum lagi dan merasakan kehangatan yang sangat nyata.
*End Of Flash Back*
*Author POV*
In Guk masih tidak mengerti kenapa kedua makhluk itu menceritakan masalalu Saudaranya dan Hoya. Tujuannya apa? Apa hubungan semua ini, lalu kenapa saudaranya didalam akuarium itu.
"Kau tau? Saudaramu itu sekarang adalah makhluk hidup tampa jiwa" Kata Il Dong memecah keheningan yang berhasil membuat In Guk membulatkan matanya dengan sempurna.
"Jiwanya telah disegel, dan hanya kau yang dapat mengembalikan jiwanya" Lanjut Dong Soo
"Jiwanya? Siapa yang menyegelnya?"
"Kau bertanya siapa? Heh, menyedihkan sekali bukan? Dia mencitai Hoya... namun, yang menyegelnya adalah Hoya berserta teman-temannya"
"Gojimal , aku tidak percaya" Bantah In Guk.
"Aku tidak bohong, kau tau betapa hancurnya saudaramu ketika ia harus melawan nalurinya ketika ia akan disegel oleh orang yang sangat dia cintai? Kau tau betapa tersiksanya dirinya? Bahkan dia tidak tahu kenapa harus disegel" Jelas Il Dong yang berhasil membuat In Guk bungkam
"Hanya kau... Hanya kau yang bisa mengembalikan jiwanya" Lanjut Dong Soo.
"Caranya?"
"Cukup dengan menempelkan tanganmu kedadanya... yap, kau harus masuk kedalam akuarium itu dan menyentuh dada saudaramu"
"Baiklah, kalau cuma itu, aku akan melakukannya"
"Baiklah, aku akan melepaskan ikatanmu In Guk-Ssi" kata Il Dong dan mulai menampilkan senyum miringnya yang cukup jelas tidak bisa dipercaya.
In Guk mulai menegakkan dirinya. Berusaha untuk menyesuaikan keseimbangannya. Ia perlahan memegang kepalanya yang sedikit terasa pusing. Ia membuka bajunya dan mulai menaiki tangga akuarium itu. Ia menatap tubuh saudaranya dari atas, perlahan air matanya mulai menetes melihat tubuh kaku saudaranya yang sangat menggenaskan menurutnya.
"In Guk cepat, kita tidak ada waktu lagi" Desak Il Dong membuat suasan semakin panas.
"Prank..." Suara kaca pecah yang membuat semua terkaget dan Il Dong dan Dong Soo langsung memasang kuda-kudanya. Namun mereka kalah cepat dengan Sung Gyu dan Myung Soo. Dua saudara itu sudah mengunci pergerakan mereka.
"In Guk, jangan sentuh makhluk itu, atau kau tidak akan selamat" Cegah Hoya yang mulai mendekatinya.
"JANGAN MENDEKAT!" Bentak In Guk yang berhasil membuat Hoya bergetar.
"Ta... tapi, aku khawatir denganmu..."
"Ck, setelah kau menyegel saudaraku, lalu kau masih bisa bilang khawatir?"
"Saudara?"
"Kau tidak tahu mereka kembar kan Hoya? Ck, tak ku sangka kau benar-benar iblis yang bahkan tidak memikirkan Nang In, bahkan kau tega menyegelnya. Padahal dia sangat mencintaimu"
"Tidak mungkin" Hoya mulai bergetar. Ia baru mengetahui kalau ia sangat dicintai oleh orang yang juga pernah ia cintai. Namun, entah kenapa dia melupakan wajah itu.
"Ini salahku" Lanjut Sung Gyu. "Aku sengaja menghapus Wajah Nang In dari ingatan kita bertujuh, agar penyegelan berlajan lancar"
"Tapi Hyung..."
"Tidak ada tapi Hoya, kau tau kan betapa berbahayanya dia? Sekarang hentikan bocah itu"
"Hyu...hyung... Nang In mencitaiku"
"AKU TAU ITU..."
"Kenapa kau tidak mengatakannya?"
"Kau tau jawabannya bocah... sekarang cegah bocah itu atau kau akan menyesal selamanya?" Mata Sung Gyu bersinar memerah. Auranya sangat kelam dan tatapan tajam dari mata sipitnya yang sangat menyeramkan. Hoya mulai bergeming, rasa takut akan kemarahan ketuanya langsung merasuki tubuhnya. Ia tahu tidak akan menang melawan ketuanya itu. Namun, perasaan mendalamnya membuatnya tak bisa berbuat lebih.
"HOYA!" Bentak Sung Gyu.
"Arra" Katanya dingin dan mulai mendekati In Guk. Namun In Guk yang tahu akan pergerakan Hoya, ia langsung melompati akuarium itu. Hoya yang kalah cepat langsung terpental karna dinding virtual yang tercipta ketika In Guk menyetuh dada saudaranya.
"Ya... In Guk ya, menjauh!" Kata Hoya dengan air mata mulai keluar
"Hahaha, ternyata pria itu cukup mudah untuk dibodohi"
"Kalau terjadi hal buruk padanya, kubunuh kau" Tatap Hoya tajam.
"Heh? Kau tidak akan bisa membunuhku ketika Jung Nang In kembali kedalam kehidupannya" Balas Dong Soo dengan tatapan kemenangannya.
"Akh"
"Diam kau bocah" Lanjut Sung Gyu dan membanting Dong Soo kelantai. Ia kembali sibuk memperhatikan keadaan In Guk didalam akuarium itu.
Kulit Nang In mulai merayap mendekati jantung In Guk dan tiba-tiba menusuk jantungnya. In Guk langsung terjerembab, namun tertahan oleh tekanan akuarium. Ia meronta sangat keras membuat Hoya bergetar sangat jelas. Air matanya tak henti-hentinya mengalir. In Guk tampak mulai lemas dan tak ada pergerakan. Jantungnya keluar dan mulai hancur memasuki kulit saudaranya.
"No Way" Kaget WooHyun
"Jangan Sok Inggris" Bantah Sung Gyu.
Nang In mulai menggerakkan kaki dan tangannya secara perlahan. Dan sebuah senyuman setan terukir dari bibirnya. Ia langsung menghancurkan kaca akuarium itu dengan pedangnya. Air akuarium itu langsung bersimbahan menyiram semua penghuninya. Semua mata tertuju kepada setan lama yang hidup kebali itu.
"Apa Hoyaku ada disana?" Kata Nang In sambil memainkan pedangnya.
"Diam kau monster" Lanjutnya.
"Aigo... kau sangat kasar seperti biasanya"
"Kau tau Hoya, aku sangat mencintai mu"
"DIAM" Bentak Hoya yang mulai bergetar "Aku akan menyegel mu untuk kedua kalinya" Lanjut Hoya dan mulai mengeluarkan beberapa kunainya.
"Wah, senjatamu kecil seperti biasanya ya..." Ejek Nang In dan sudah berdiri dibelakang Hoya dengan kuncian dilehernya. Mata pedangnya ia arahkan keleher Hoya dan tersenyum yang sangat penuh arti.
"Eo... kau tidak takut manis?" Godanya dan mulai menggerakan tangannya kebagian sensitif Hoya, namun Hoya langsung melesatkan seranganya yang entah darimana dan bagaimana. Namun itu membuat Nang In terpental.
"Il Dong, Dong Soo. Kalian Urus mereka dan biarkan aku dengan simanis disini" Kata Nang In dan kembali berdiri. Sebuah kekkai terbentuk dari tubuhnya dan mulai melebar. Hoya masih tetap berdiri disana Dong Soo dan Il Dong mengikuti perintah tuannya dan menyerang Sung Gyu dan kawan-kawan keculai Hoya diluar sana.
"Apa kau membenciku Hoya?" Tanya Nang In dan mulai menarik pedangnya lagi.
"Iya"
"Kalau begitu matilah ditanganku Hoya" Katanya dan langsung melesatkan serangannya.
.
.
.
.
.
TBC
Maaf ya _ aku lupa password dan sibuk banget ama perkuliahan, jadi baru sempet selesaiin chapter barunya _
mohon seperti biasa, read and reviewnya :3
