Cerita ini di buat karena si Author lagi pengen nyoba buat fic ROMANCE.

warning : di karenakan author bukan orang romantis ,jadi bisa jadi isi nih cerita kacau. sori.

PS : beberapa adegan di sini ada yg gue cuplik dari film,seperti : Tenggelamnya kap...bleng..bla..bla

entah kenapa akhir2 ini gue terinspirasi oleh cinta segitiga #cieehh

mungkin karena gue pernah ngalamin juga seh #ciaaa ciaaaa

oke #cukup


Sengoku Basara milik CAPCOM.

Rating : T (aman di konsumsi)

Warning : udah di tulis di atas


Di suatu malam yang indah dengan bulan purnama menggantung,seorang pemuda berambut oranye terang sedang duduk di atas pohon, kemudian merasa di timpuk batu atau sejenis kerikil kecil dari belakang,sontak Sasuke menoleh dan melihat gadis yang lama ia sukai,Kasuga. Kasuga tertawa sinis sambil berkata "Dasar tukang ngelamun" candanya.

Sasuke balas tertawa "Aku sudah menunggumu dari tadi" ucapnya

Kasuga menghampiri pemuda itu dan duduk di sebelahnya "Hmmp kenapa kau menyuruhku kemari,Sarutobi?"

Sasuke memandang bulan lagi,diam beberapa saat kemudian menjawab "Untuk mengajakmu melihat bulan purnama"

"Lucu sekali" komentar Kasuga. "Aku jauh-jauh ke sini hanya untuk melihat bulan?"

Sasuke tertawa renyah dan memandang gadis itu "Etooh,aku cuma bercanda, ngomong -ngomong negeri ini terasa nyaman sekali saat perang sudah selesai ya"

"Hmm benar..aku merasa bebas" jawab Kasuga,gadis itu melihat bulan menghindari tatapan Sasuke.

Mereka terdiam cukup lama,kemudian Sasuke berdehem. "Ehem..bolehkah aku bertanya sesuatu padamu,Kasuga?"

Kasuga menoleh kepadanya "Tentu,apa?"

Sasuke menunduk kemudian memaksakan senyum "Aku dapat kabar..Kenshin akan menikahimu . apa itu benar?" tanya pemuda itu tidak berani memandang mata Kasuga

Kasuga tampak salah tingkah "eh,itu..benar"

"Kau gembira,bukankah begitu?" tanya Sasuke lagi

Kasuga menggigit bibir lalu menjawab"Kenapa kau bertanya terus soal Kenshin-sama?"

"Aku hanya ingin jawaban dari pertanyaanku,apakah kau gembira?" Kali ini Sasuke memandang mata menatap kedua mata indah gadis itu dan menunggu jawaban.

Kemudian Kasuga mengangguk "Kau tahu aku sangat bahagia"

" Tentu . Karena kau sangat mencintai Uesugi Kenshin" ucap Sasuke tertawa. namun tawa itu hanyalah penutup bagi kepedihan hatinya .Kasuga juga mengerti akan hal itu.

"Mungkin setelah ini..kita lebih baik tidak bertemu,Sarutobi." Kasuga tiba-tiba mengucapkan sebuah kalimat yang membuat Sasuke melotot tak percaya.

"A-apa maksudmu?Kau akan menikah dan kau memutus tali pertemanan kita?" tanya Sasuke dengan nada yang sangat putus asa.

"Bukan begitu..bukan begitu maksudku."

"Lalu apa?" Sasuke meninggikan suaranya,membuat Kasuga agak terkejut . selama ini pemuda itu tak pernah berbicara dengan nada tinggi kepadanya . selama ini Sasuke selalu menggodanya dengan semua perilaku tak pernah ia berkata dengan nada seperti itu.

Bibir Kasuga bergetar "Karena itu yang terbaik untukmu,Sarutobi"

"Apa maksudmu,aku sama sekali tak mengerti"

Kasuga mengambil nafas dan mulai berbicara "Aku..aku tahu kau menyukaiku,sejak lama .aku juga tahu perasaanmu kepadaku bukan main-main,aku tahu kau terluka setelah mendengar kabar aku akan menikah dengan Kenshin-sama.. maka dari itu aku tak mau menambah luka di hatimu. Aku tidak mau kau melihat kebersamaanku dengan Kenshin-sama. Sasuke,tidakkah kau mengerti? perasaan seseorang akan habis seiring berjalanya waktu,maka dari itu aku tidak mau kita bertemu lagi. supaya kau bisa melupakanku dan hidup bahagia dengan gadis yang lebih baik dari aku!"

Sasuke hanya diam,mencoba mencerna perkataa Kasuga kepadanya 'Perasaan seseorang akan habis seiring berjalannnya waktu?' pikir Sasuke dalam hatinya.

Sasuke mengangguk "Ya . aku mengerti maksudmu. kau lakukan itu supaya aku bisa melupakanmu" jawabnya

Kasuga juga mengangguk " ..aku..berterima-kasih padamu atas segalanya"

"Aku tak melakukan apapun buatmu"

"Tidak, kau melakukan banyak hal untukku. Kau selalu menghiburku,selalu menemani aku saat aku sedih dan putus asa .percayalah..sebenarnya aku sangat menghargai perasaanmu"

Tak dapat pemuda itu duga,Kini hatinya sangat sakit. Seolah ia benar-benar belum siap untuk berpisah dengan Kasuga,dan tidak dapat melihat wajahnya lagi. Wajahnya yang cantik,sifatnya yang pemarah dan sinis,serta senyumnya yang indah. semua itu akan segera hilang.

Sasuke merasa bawa matanya mulai panas,seolah air mata nya tak dapat bisa di bendung lagi

'Kenapa aku selemah ini?aku Ninja,lucu sekali aku jadi secengeng ini' Pikir Sasuke pada dirinya sendiri.

"Kau..baik-baik saja?"tanya Kasuga. Pria di sampingnya tertawa

"Tentu tidak apa-apa" jawab Sasuke,tidak bisa menyembunyikan nada sedih dalam suaranya.

Setelah itu Kasuga berdiri,kakinya masih menginjak dahan pohon. Sasuke mendongak melihat gadis itu berdiri.

"Aku rasa..aku harus kembali" Ucap Kasuga.

"Ini adalah malam terakhir kita bertemu?benar kan?"

Kasuga mengangguk "Maafkan aku"

"Tidak,aku pikir keputusanmu memang benar." Kemudian Sasuke juga berdiri dan mengenggam kedua telapak tangan Kasuga.

"eh" Kasuga terkejut,namun tidak membantah perbuatanya,ia membiarkan tangannya di genggam erat oleh pemuda itu tanpa memebentak Sasuke seperti biasanya saat pemuda itu melakukan hal seperti ini.

"Ijinkan aku mengenggam tanganmu sebentar saja..untuk yang terakhir kalinya" Kini air mata Sasuke mulai mengalir di pipi coklatnya.

Kasuga terdiam,ia begitu di liputi perasaan bersalah saat melihat Sasuke sepertiini .

"Bisakah kau.."Suara Sasuke tercekat "Bisakah kau memberikan sesuatu untukku?benda apapun itu pastilah berharga bagiku . aku sangat tahu kau ingin aku melupakanmu,tapi kumohon berilah aku tanda mata ."

Perkataan Sasuke membuat Kasuga menangis,perempuan itu terisak dan menunduk. Kemudian Kasuga melepas syal berwarna putih yang ia kenakan di lehernya,dan memberikan nya pada Sasuke.

"Ini..simpanlah."jawab Perempuan itu masih di selingi isak tangis.

Sasuke menerima syal putih itu dan menggenggamnya dengan erat di tangannya. Senyumnya mulai mengembang. "Terimakasih Kasuga,Semoga kau bahagia . Aku berharap yang terbaik untukmu..dan untuk Kenshin"

"Terimakasih Sarutobi.." Kasuga menyeka air matanya dan menghela nafas lagi kemudian ia berucap "Selamat tinggall..semoga hidumu juga bahagia"

Setelah itu genggaman mereka terlepas. Perlahan-lahan Sasuke menyaksikan kepergian gadis yang di cintainya,Tubuh Kasuga mulai jauh dan menghilang di tengah kegelapan malam.

Dua minggu kemudian pesta pernikahan Uesugi Kenshin dan Kasuga di rayakan dengan meriah . Pesta itu membawa kehidupan baru yang sangat indah bagi Kenshin dan Kasuga,juga untuk Echigo.

Sementara itu di Kai..

Sasuke berdiri di depan jendela,memandang langit biru sambil menggenggam erat syal putih itu,dan bergumam.. 'Semoga kau bahagia,Kasuga. Semoga kau bahagia.'

8 Tahun kemudian..

Seorang wanita memakai kimono berwarna ungu,sedang membuat teh hijau dan sebuah sarapan. Kemudian ia di kejutkan dengan suara keras. "IBUU!" jerit suara itu

Wanita itu karena terkejut menjatuhkan gelas kecil berisi teh tersebut dan berlari menuju sumber suara. Ia melihat di halaman,anak laki-lakinya terjatuh dengan lutut berdarah.

"Toruu!" pekiknya lalu membantu bocah itu berdiri "Apa yang terjadi?"

"Aku terjatuh,tersandung batu" jawab Anak laki-laki yang bernama Toru tersebut.

Wanita berambut kuning itu memeriksa lutut putranya yang berdarah dan berkata "Ayo masuk ke dalam,biar ibu obati lukanya"

Toru mengangguk dan mengikuti ibunya . Lalu sebuah suara terdengar di belakang mereka.

"Kasuga" ucap suara itu.

Wanita berkimono ungu tersebut menoleh dan melihat suaminya turun dari kuda.

"Kenshin-sama.. kau sudah kembali" ucap Kasuga

Kenshin mengangguk lalu melihat putranya "Kenapa dengan kakimu,nak?"

"Aku terjatuh." jawab Toru kemudian bocah itu menambahkan "Tapi aku tidak apa-apa . aku kuat seperti ayah!"

Kenshin dan Kasuga sontak tertawa mendengar perkataan putra mereka yang baru berumur enam tahun. Kenshin kemudian mengajak mereka masuk dan mereka menikmati makanan bersama.

"Masakan ibu rasanya sangat aneh,ya kan ayah?" tanya Toru pada Kenshin

"Hei,diamlah..masakanku sempurna . cepat habiskan" jawab Kasuga sambil mengusap rambut anaknya.

Kenshin tertawa lalu ikut mengelus rambut anaknya.

"Aku berencana akan berkuda ke gunung dengan Keiji." kata Kenshin pada Kasuga di sela-sela sarapan mereka.

"Kapan Kenshin-sama..?"

"Mungkin besok"jawab Kenshin

"Boleh aku ikut?" tanya Toru penuh harap

"Kau di rumah saja,nak." Jawab Kenshin

Toru meletakkan mangkok sarapanya dan duduk di sebelah ayahnya "Ayolah aku ingin bertemu dengan paman Keiji" ucapnya

Toru cukup kenal dengan Keiji karena Keiji kerap kali berkunjung,hingga Toru memanggil Keiji 'paman'

"Kenapa kau ingin bertemu paman Keiji?" tanya Kenshin ingin tahu

"Karena aku ingin bermain dengan monyetnya" jawab Toru dengan polos.

Kesuga memutus pembicaraan mereka "Jangan main dengan monyet,main sendiri saja kau masih sering mendapat masalah seperti tadi pagi"

"Tapi Yumekichi tidak mungkin mendorongku sampai aku terjatuh" bantah Toru

"Bukan itu maksudku..aduhh kau ini" Kasuga geleng-geleng kepala

"Sudahlah, kau dirumah saja Toru . sepertinya gunung nya juga terjal,terlalu berbahaya kalau kamu ikut." Ucap Kenshin

Toru cemberut dan kemudian bocah itu mengangguk.

Esoknya,Matahari pagi bersinar sangat cerah dan hangat,burung-burung berkicau riang,bunga-bunga musim semi tampak bermekaran di Echigo. Kasuga berdiri di depan rumah bersama Toru,saat Uesugi Kenshin berpamitan untuk mengunjungi Keiji dan pegi berkuda dengannya.

"Aku berangkat,hati-hati di rumah,jaga anak kita." Ucap Kenshin pada Kasuga,kemudian mencium kening istrinya itu. Setelah itu Kenshin menggendong Toru dan juga mencium anak itu dan memeluknya.

"Kau jangan nakal di rumah."tambah laki-laki itu

Toru mengangguk dengan senyuman.

"Kenshin-sama…kau akan cepat pulang kan?" Tanya Kasuga sambil menggenggam kedua tangannya. Wanita itu tampak khawatir.

"Tentu saja..mungkin nanti malam aku sudah di rumah."jawab Kenshin lalu menurunkan Toru dan naik ke kudanya.

Kasuga mengangguk,memaksakan senyum. Entah kenapa setiap suaminya pergi ke suatu tempat,ia selalu khawatir. "Hati-hati di…" ucapan wanita itu tak selesai karena Kenshin sudah pergi dengan kudanya.

"Ibu,aku mau sup miso." Rengek Toru

"Iya ayo ibu buatkan." Jawab Kasuga lalu mereka berdua masuk ke dalam rumah

MALAM ITU DI ECHIGO

Kasuga mengelus rambut Toru dengan lembut sementara bocah laki laki itu tertidur pulas,ia baru saja menidurkan putranya. Saat Kasuga tahu putranya sudah terlelap,ia pergi ke teras dan melihat kegelapan malam sambil bergumam 'Kenshin-sama…kenapa tidak cepat pulang?'

Wanita itu menggigit bibirnya khawatir lalu menutup pintu depan dan memutusan untuk menunggu Kenshin di dalam rumah. Setelah itu ia pun ketiduran.

Entah berapa lama Kasuga tertidur,suara ketukan pintu yang sangat keras terdengar dari luar.

'Kenshin-sama!' batin Kasuga lalu dengan cepat ia berlari dan membuka pintu depan.

Namun ternyata bukan suaminya yang mengetuk pintu.. melainkan Maeda Keiji.

"Ke-keiji! Dimana Kenshin-sama?" Tanya Kasuga pada pria berbadan kekar itu.

Keiji hanya diam memandangnya lalu menggeleng lemah "Maafkan aku..Kasuga-chan"

"Hah? Apa maksudmu?ada apa?" Kasuga bertanya dengan cepat

Keiji tetap menunduk lalu ia terisak "Sesuatu terjadi kepadanya,kecelakaan yang mengerikan"

Kasuga kini menarik baju Keiji dan membentaknya "Aku tak mengerti! Dimana suamiku?!"

"Ia..mengalami kecelakaan,Kuda yang ia tunggangi hilang kendali dan masuk ke jurang .aku..aku sudah berusaha menolongnya..tapi..tap tapi" Keiji menjawab dengan terbata-bata

Mata Kasuga mulai memerah,jantungnya seakan meloncat dari tempatnya " Tapi apa?!"

"Kenshin..sudah meninggal. Matsu dan Toshiie sedang mengurus mayatnya di rumah . maafkan aku.." Keiji pun menangis,tak biasanya pria yang begitu konyol itu manangis,kini ia lemah dan putus asa.

Kasuga terduduk lemas dan menangis keras,ia menggeleng lalu berteriak "TIDAAK! ! !TIDAK MUNGKIN!KENSHIIN SAMAAAAAA..!"

lalu segalanya mejadi gelap bagi Kasuga.

BERSAMBUNG