Saa, hajimemashou.
Story of Evil Reverse ~ Ai no Kanashimi ~
Story of Evil © Mothy/Akuno-P
Warnings: OOC, AR
Saya tidak mengambil keuntungan apapun dari fanfiksi ini. Ini hanya diperuntukkan sebagai pelampiasan hobi semata.
.
.
.
Nah, mari biarkan hati Anda membaca.
.
.
.
Stage 0
...
Para tamu yang terhormat, apa Anda semua dapat mendengar suara saya?
Oh, apakah saya terlalu terburu-buru? Maafkan saya, tetapi ini memang sudah risiko pekerjaan. Saya tidak bisa sedetik pun tidak memikirkan pekerjaan saya, sekalipun kita berada di sebuah pesta.
Pesta? Ya, pesta. Anda semua masih mengingatnya, bukan?
Ya, saya ingat sekali situasi beberapa saat yang lalu. Anda semua sangat menikmati pesta yang kami adakan, terlebih dengan kedatangan tamu-tamu yang Anda dambakan. Khusus untuk para wanita, bagaimana rasanya bercengkrama bersama pria bermata ungu itu? Pasti menyenangkan, bukan? Ah, karisma yang dipancarkan pria itu pasti sudah membuat Anda jatuh cinta. Oh, apakah Anda diundang untuk datang ke mansion-nya? Saya memang tak punya hak untuk melarang Anda, namun saya berharap, Anda mau bersabar dan pergi setelah pesta ini selesai. Lagipula, pria itu masih setia menemani Anda, jadi tenang saja, ya?
Oh, sepertinya barusan ada yang bertanya, "Bau apa ini?".
Mohon tenang dan tolong ingat-ingat kembali. Bukankah ini adalah bau makanan yang tadi kami suguhkan? Sungguh tidak sopan bila kami mengundang Anda ke pesta tanpa jamuan, bukan? Ah, tetapi saya akui, baunya sangat … ehm, menjijikan, bukan? Maafkan saya … tidak, saya meminta maaf demi mewakili seseorang yang bersedia mengurus jamuan. Wanita bergaun merah itu memang mempunyai selera yang sedikit berbeda, jadi harap dimaklumi. Bagaimanapun, wanita ini telah menyiapkan semua jamuan itu dengan sepenuh hati, bahkan ia sampai mengurangi waktu makannya demi mengurus semua jamuan itu.
Yah … namun bila mengingat salah satu jamuannya adalah kerat daging cacing—dan ternyata masih menggeliat, saya bisa memaklumi kegelisahan Anda.
Tetapi saya rasa, kebanyakan di antara para tamu tidak sempat (dipaksa) menghabiskan suguhan itu, karena begitu suapan pertama telah masuk ke perut, Anda semua langsung tertidur.
Sekali lagi, saya meminta maaf. Pada dasarnya, wanita berambut hijau itu memang senang memanjakan Anda.
Ah, Anda semua pasti kembali khawatir, ya? Anda tertidur dengan sangat tidak anggun, tidak mencerminkan diri sebagai tamu yang terhormat. Barangkali Anda terkulai dan menyenggol jamuan yang disediakan hingga mengotori pakaian Anda. Anda pasti ingin berganti pakaian, bukan? Namun tenang, wanita berkimono itu sudah memenuhi harapan Anda. Lihat, betapa cantiknya kimono yang sekarang Anda pakai, bukan? Sayangnya, Anda sendiri belum bisa melihatnya karena gelap. Namun Anda bisa memercayai kata-kata saya. Keterampilan wanita itu memang tidak ada duanya.
Baiklah, karena semuanya telah berkumpul di sini, mari kita—
Eh, ada apa? Masih ada tamu istimewa yang belum datang?
Benar juga, ya. Padahal seharusnya ada tujuh tamu istimewa, namun baru hanya empat yang hadir. Mengapa, ya? Apakah ada sesuatu yang mendesak? Ke manakah tamu yang keenam dan ketujuh, juga yang ketiga? Ah, sebenarnya tamu yang ketiga tidak bisa disebut tamu, karena ia adalah pemilik tempat ini …
… yang sah.
Tetapi maafkan saya, kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Lebih baik kita segera mulai acara utamanya. Mohon dimaklumi, karena saya sedang diburu pekerjaan. Ah, ini memang pekerjaan yang berat, tetapi bila saya berhasil membuat Anda terhibur, saya tak keberatan menjalaninya.
Para tamu yang terhormat, dengan sepenuh hati, saya dan rekan-rekan saya akan mempersembahkan sebuah …
Pertunjukan.
Pertunjukan ini saya ilhami dari kisah nyata. Kisah lima abad silam, kisah sederhana yang penuh makna. Kisah yang kuno, di mana hukum rimba saat itu masih mendominasi. Rakyat adalah budak, dan Yang Mulia adalah absolut. Yang menentangnya akan mati, dengan cara yang sangat halus. Meski licik, ia tetaplah seseorang yang cerdas, berkarisma, seakan ia diberkati oleh dunia.
Tetapi, seperti kata Anda, dunia tak selamanya hitam …
Melihat dari wajah Anda, sepertinya Anda mulai penasaran. Ah, sebaiknya saya tidak mengulur waktu. Karena itulah, saya akan membuka tirai ini. Para penonton yang terhormat, silakan menikmati mahakarya saya ini dengan tenang. Mohon jangan mengganggu kenyamanan penonton lain dan berkomentarlah seperlunya. Mohon jangan bertepuk tangan saat pertunjukan masih berlangsung, karena suara tepuk tangan hanya akan terdengar indah bila tirai telah kembali diturunkan.
Nah, mari kita saksikan …
… cerita "Story of Evil Reverse ~ Ai no Kanashimi ~" yang dramatis ini.
.
.
.
.
.
Minna-san, mari biarkan saya memperkenalkan diri. Saya Aia Masanina, penghuni baru fandom Evillious Chronicles. Saya berniat ikut meramaikan fandom ini dengan fic-fic berbahasa Indonesia. Salam kenal dan mohon bantuannya.
Ini adalah versi reverse dari Story of Evil, di mana Allen (di sini akan disebut Alexiel) menjadi pangeran dan Riliane menjadi maid. Saya tidak membuat cerita ini berdasarkan sumber yang ada, misalnya wiki Story of Evil versi reverse, namun berdasarkan imajinasi sendiri. Jadi, jangan heran jika Anda menemukan banyak perbedaan di sini, apalagi perbedaannya tidak terduga.
Sebenarnya fic ini telah saya publish beberapa bulan lalu di fandom Vocaloid. Barangkali Anda pernah melihatnya. Namun, setelah dipikirkan baik-baik, akhirnya saya memutuskan untuk memindahkan fic ini ke fandom ini, mengingat belum adanya fic berbahasa Indonesia di sini. Saya masih berniat menambah fic lagi di sini. Mari kita nantikan saja.
Saya mohon maaf karena tidak bisa menyapa Anda dengan Bahasa Inggris. Makhlum, saya kurang menguasainya. Namun saya harap Anda menyambut fic saya ini dengan senang hati. Semoga saya diterima di sini.
Terima kasih atas perhatiannya. Sekali lagi, mohon bantuannya.
Next to Stage I
Seandainya saja kamu …
… lahir dengan sosok yang berbeda.
Nah, katakan bagaimana perasaan Anda.