ohayo konnichiwa konbanwa minna~

chizuru kembali update dengan cerita baru yang kemarin lagi proses pengerjaan setelah ini selesaaaai yaaa

chizuru masih newbie dalam dunia fanfic mohon bantuan dan review para readers

jika ada typo dan pemilihan kata yang kurang baik mohon ingatkan chizu

terima kasih~

selamat membacaaa minna semoga suka arigatou

.

.

.

HAPPY SASUNARU DAYS!


Aku tak pernah tau kenapa aku mencintaimu, cinta yang membuatku menjadi seseorang berbeda, cinta yang membuatku melanggar sumpahku. Tak pernah terfikirkan olehku akan bersanding denganmu, tak ada perasaan khusus saat aku mengenalmu kau hanya orang asing bagiku. Aku mengingat semua awal pertemuan kita, pertemuan yang seolah telah digariskan oleh takdir aku juga mengingat bagaimana awal kau seolah merayuku menganggap semuanya hanyalah candaan semata, aku mengingat semuanya bagaimana caramu membalas pesanku bahkan membuatku menunggu balasanmu karna kesibukanmu. Aku mencintaimu.

SWEETEST SIN

Daun berguguran , berjatuhan tak tentu arah terbawa angin menuju daratan yang lain. Musim panas telah terlewat, kini Jepang memasuki awal musim gugur, seorang pemuda manis meletakan beberapa kue dietalase café tempatnya bekerja. Beberapa orang memandangnya dengan takjub parasnya yang manis dan keramahannya membuatnya disukai beberapa pelanggan tetap dicafe tempat ia bekerja. Awal Juli ini ia akan mulai shift pagi untuk menggantikan temannya yang sedang sibuk disemester akhir kuliahnya, mata sapphirenya perlahan memperhatikan beberapa pelanggan setia di café milik ayah sahabatnya. Sudah 2 tahun ini sang pemuda manis ini bekerja di café yang menawarkan suasana Eropa, dan hampir 2 tahun ini banyak pelanggannya yang senang dengan pelayanan darinya.

Uzumaki Naruto pemuda manis bermata sebiru langit tak berawan ini menikmati pekerjaannya sebagai pelayan di café bergaya Eropa milik ayah sahabatnya, para pelanggan dengan sabar menanti secangkir coffe buatan chouji sahabat baiknya semasa SMA yang juga bekerja di café yang sama. "ting" suara bel pintu masuk terdengar beberapa pelayan termasuk naruto menyambut sang pelanggan dengan ramah.

Seseorang dengan mata segelap malam dan rambut raven memasuki café dengan langkah yang tegas, paras tampannya menarik perhatian beberapa pengunjung wanita yang ada disana. Uchiha Sasuke seorang direktur muda diperusahaan milik ayahnya, Sasuke tak semata-mata mengandalkan kekuasaan ayahnya dia bahkan memiliki perusahaan miliknya sendiri. Sasuke berjalan dengan pasti ke meja kosong di dekat jendela yang mengarah langsung ke taman, Nampak pohon sakura yang berguguran.

"maaf tuan, ingin pesan apa?"

"black coffe dan sandwich"

"tidak ada yang lain lagi tuan?"

"hn"

Kiba memasuki dapur berteriak dengan keras kearah teman-temannya, membuat suasana sepi menjadi ramai dan ceria, naruto yang melihat tingkah temannya hanya bisa tertawa dalam hati bersyukur masih ada kiba dan temannya yang setia padanya.

"narutooo kau yang antar pesanan meja 12 ya" kiba berucap sembari membawa nampan berisi beberapa pesanan pelanggannya

"hai wakarimasu~"

"arigatou neee"

"douita"

Naruto berjalan melewati meja ke meja senyumnya tak pernah hilang dari raut wajahnya, mata onyxnya tak pernah lepas dari bunga sakura yang berguguran raut lelahnya sungguh terlihat. Menjadi seorang direktur muda bukanlah hal yang terbilang gampang diusianya yang terbilang baru menginjak 23 tahun, namun tuntutan keluarga membuatnya harus memenuhi segalanya. Sasuke menghela nafas panjang tanda ia mulai kelelahan.

"maaf tuan ini pesanannya"

"hn"

"tuan tidak apa-apa? Anda terlihat kurang sehat"

"apa maksudmu?"

"maafkan saya jika saya lancang tuan, tapi anda terlihat sangat kelelahan"

"aku tak apa, pergilah"

-0-

Angin malam mulai berhembus beberapa orang berlalu lalang merapatkan jaket atau mantel mereka, musim gugur memang tak sedingin musim dingin namun suhunya juga bisa membuat beberapa orang menggigil karena kedinginan. Malam semakin larut cafe naruto semakin sepi para pengunjung satu persatu mulai meninggalkan cafe tersebut, namun sasuke tidak sedikitpun beranjak dari tempatnya.

"maaf tuan kami akan segera tutup" pemuda dengan tato segitiga di pipinya membuatnya sangat manis

"hn"

Dengan langkah yang berat Sasuke melangkah keluar cafe, kedua kakinya terlalu lemah untuk menopang berat badannya dan "bruk" ia terjatuh kepalanya begitu pusing perlahan onyx tertutup menyembunyikan sejenak keindahan malam tanpa bintang.

-0-

Sasuke terbangun diruangan serba orange membuat kepalanya sedikit sakit, melihat dinding yang bercat orange terang dengan banyak boneka rubah yang sangat wanita menurutnya. Naruto yang tengah mempersiapkan sarapan memekik kaget saat seseorang duduk dimeja makannya sembari menatapnya tajam, Naruto tersenyum manis meletakan semangkuk sup miso dengan tenang, Sasuke masih menatap Naruto yang tengah berusaha melepaskan apron berwarna orange dengan gambar rubah manis membuat sang empunya terlihat sangat imut.

Naruto kini duduk dengan tenang di meja makannya dengan sasuke yang berada di hadapannya apartemen kecilnya tidak bisa memuat banyak barang namun, terlihat sangat nyaman dan hangat. Hanya ada 1 kamar tidur dengan kamar mandi diluar dapur yang kecil namun sangat rapi, ruang tamu yang sangat sederhana dan sebuah ruangan kecil yang disulap menjadi ruang istirahat empunya, berisikan sebuah televisi layar datar dengan meja dan sebuah sofa. Apartemen kecil yang sangat nyaman untuk sasuke dibanding masionnya yang terlalu besar tapi sangat sunyi.

"makanlah setelah makan akan kusiapakan air untukmu mandi" naruto mengambil sumpitnya dan memakan sup miso dihadapannya bukan makanan mewah memang namun sangat enak dilidah sasuke sudah berapa lama ibunya tak membuatkannya sarapan? Saa sasuke bahkan lupa

"bagaimana aku bisa berada disini?" sasuke bertanya disela-sela makannya tidak sopan memang berbicara saat makan tapi sasuke terlalu penasaran kenapa ia bisa berada diapartemen si kuning ini

"kau tak meningatnya tuan?" naruto meletakan sumpitnya berusaha menjawab sesopan mungkin

"panggil aku Sasuke, dan kau?" sasuke turut meletakan sumpitnya jujur saja ia lapar namun, berbicara sambil menatap si kuning membuatnya lebih tertarik

"kau tak punya nama marga? Ah dan aku Uzumaki Naruto maaf jika aku bertanya lancang" Naruto menundukan kepalanya menyesali pertanyaannya

"uchiha. Margaku uchiha dan tak perlu sesopan itu padaku kau sudah menolongku" demi neptunus ini pertama kali sasuke dapat berbicara banyak dengan orang asing, padahal jika dengan kakaknya uchiha itachi pun ia lebih sering menjawabnya dengan diam tapi entah kenapa sasuke merasa nyaman berada dihadapan pemuda manis tersebut

"ah ini bukan apa-apa uchiha-"

"sasuke"

"ah maafkan saya, anda semalam terjatuh didepan cafe tempat saya bekerja dan saya berusaha mencari identitas anda namun tak ada dompet atau pun kartu nama jadi maaf jika membawa anda ke apartemen kecil milik saya" Naruto menjelaskan dengan nada sangat lembut ditelinga sasuke membuat sang empunya tersipu dipandang tajam oleh mata setajam samurai tersebut

"kau cukup berani membawa orang asing kerumahmu eh? Bagaimana jika aku orang jahat yang kabur?" sasuke menyengit heran bagaimana ada orang seperti naruto di tokyo yang terkenal kejam ini?

"saya percaya anda bukan orang yang jahat, jika anda orang jahat mengapa sekarang anda duduk dihadapan saya dan berbincang dengan saya bukannya membunuh dan merampok saya?" sasuke tercengang mendengar jawaban naruto pemuda ini berbeda pemuda yang tanpa sengaja ditemuinya di cafe semalam.

"hn"

"saya akan siapkan air untuk anda mandi, silahkan nikmati makanan anda" naruto tersenyum dan beranjak dari kursinya

"berhentilah menggunakan kalimat yang sangat sopan naruto" naruto menatap sasuke dengan bingung namun kemudian ia tersenyum sangat manis

"hai' wakatta yo" senyuman tipis menghiasi bibir sang bungsu uchiha senyuman yang telah lama ia lupakan bagaimana caranya.

-0-

Naruto tengah duduk manis di depan televisi layar datarnya sebelum sebuah suara mengalihkannya seorang pria dengan hanya menggunakan handuk menutupi bagian bawahnya, dan rambut yang basah seusai mandi membuat naruto menelan ludahnya sendiri melihat pemandangan indah dihadapannya. Perlu di ketahui naruto adalah seorang gay dan pemandangan didepannya benar-benar menggoda imannya, sasuke yang menyadari arah pandang naruto menyeringai sadis mendapatkan ide jail untuk mengerjai naruto dengan santai sasuke mendekati naruto membuat naruto menyengit heran sasuke semakin mendekat bahkan kini pantatnya sudah mendarat mulus di sofa milik uzumaki tersebut. Sasuke mendekatkan wajahnya ke arah naruto yang sudah terpojok di sofanya, menghirup aroma citrus yang mendera indra penciumannya entah terbawa suasana atau memang sasuke tengah mengambil kesempatan. Bibir kedua anak adam itu tengah bertemu, entah tak ada yang tau maksud dari ciuman itu hanya saling mengecap rasa satu sama lain. Sasuke mulai terbawa permainannya sendiri bibir naruto terasa sangat lembut, memang ini bukanlah ciuman pertama sang bungsu uchiha namun jelas ia tau bahwa ini adalah ciuman pertama sang uzumaki. Sasuke mulai berusaha memperdalam ciuman mereka memegang dagu naruto dan memeluk pinggangnya naruto sendiri masih terlalu awam untuk ciuman ini jadi ia hanya terdiam menikmati perlakuan bungsu uchiha, sasuke mengigit kecil bibir naruto membuat sang empunya memberikan celah yang langsung ditangkap oleh sasuke memasukkan lidahnya dan begelut dengan lidah sang pirang.

Nafas mereka mulai memburu memberikan sinyal bahwa mereka harus segera mengakhiri ciuman intim yang sudah dilakukan, sasuke menatap wajah sayu naruto dengan senyuman damai sedangkan naruto berusaha mengalihkan pandangannya dari sasuke.

"ciuman pertamamu eh?" sasuke meraih dagu naruto membuat mau tak mau kedua mata sapphire dan onyx itu bertemu naruto hanya menggigit bibirnya dan berusaha tidak terlalu gugup namun gagal

"aku beruntung menjadi yang petama" sasuke mengecup pelan dahi uzumaki kemudian meraih sang pirang ke dalam pelukannya tak ada perlawanan hingga mereka menyudahi pelukan mereka, kini sasuke telah bangkit ke berjalan ke arah kamar uzumaki mengambil pakaian yang sudah disiapkan.

Naruto masih terpaku dalam diam mencoba mencerna apa yang telah mereka perbuat, semenit setelah itu wajahnya langsung memerah tak menyangka bahwa ia baru saja di cium oleh seorang lelaki lebih parahnya adalah keluarga uchiha. Naruto meraba bagian bibirnya yang baru saja mendapat perlakuan 'khusus' dari sang bungsu uchiha, kemudian erangan terdengar sangat lucu keluar dari bibir mungilnya "haaah~ kami-sama gomen aku telah melanggar sumpahku untuk tidak berciuman selain untuk pasanganku" naruto mengutuk dirinya yang dengan mudahnya atau bodohnya menikmati permainan sasuke namun, tak ia pungkiri ciuman tadi benar-benar nikmat.

Disisi lain sasuke sudah memakai pakaian yang dipinjami oleh naruto, meskipun terlihat sangat kekecilan sesungguhnya itu adalah pakaian milik kakak naruto yang berada di Amerika namun tetap saja pakaian para Uzumaki terlihat sangat kekecilan di badan Uchiha bungsu itu. Usai mengganti pakaiannya sasuke mulai beranjak keluar kamar naruto, ia ingin meminjam ponsel naruto untuk menghubungi kakaknya dan pulang ia tak mau meyusahkan naruto setidaknya jika ia tinggal disini dia ingin menyumbang sedikit agar naruto tidak merasa kesusahan menampungnya, tapi niatan meminjam ponsel naruto gagal tak kala sasuke melihat naruto sedang serius mengetik sesuatu dilayar laptopnya 'mungkin skripsi' batin sasuke namun, tak pernah ada yang tau jika naruto sedang menenangkan kakaknya yang marah-marah karena dosennya mengundur sidang kuliahnya.

"apa yang sedang kau lakukan naruto?" naruto terlonjak kaget sejak kapan sasuke berada dibelakangnya?

"e-e.. bukan apa-apa sasuke" naruto kembali mengingat kegiatan intim mereka melihat sasuke tengah menggunakan baju kakaknya yang sangat 'pas' atau kekecilan untuk sasuke hingga menampilkan absnya yang sempurna

"kau tidak ke cafe hari ini?" sasuke duduk disebelah naruto sembari menatap sang pirang dengan intens

"hari ini aku libur sasuke, aku ingin berbelanja. Ah kau tak menghubungi keluargamu? Mereka mungkin cemas mencarimu" naruto buru-buru meminjamkan ponselnya ke sasuke sebisa mungkin ia berusaha menjadi tuan rumah yang baik

"hn, tidak perlu. Mereka tidak akan mencariku naruto" naruto memiringkan kepalanya dengan sangat imut

"eh kenapa begitu?"

"aku jarang pulang ke rumah utama, aku punya apartemen dan aku tinggal disana" jelas sasuke, naruto sendiri hanya mendengarkan dan mematikan laptopnya berusaha menjadi teman bicara sasuke

"kau tinggal sendirian sasuke?"

"sama sepertimu, aku sendirian"

"ah maafkan aku tak ber-"

"tak apa naruto"

"ne bagaimana jika kita berjalan-jalan?"

Kening sasuke menyengit heran mungkin ajakan jalan memang bukan sesuatu hal yang baru bagi sang bungsu uchiha, namun ajakan oleh makhluk manis didepannya merupakan hal yang baru untuknya. Dan ia tak bisa menolaknya hanya mengangguk menyiyakan.

"kalo begitu aku ganti dulu" sembari menutup aplikasi skype dari kakaknya naruto berjalan ke arah kamarnya sedikit berantakan mengingat sasuke tidur dikamarnya semalam membuat rona dipipinya kembali menjalar

15 menit berlalu

Naruto keluar dengan menggunakan celana berwarna hitam dan kaos santai berwarna putih dengan gambar rubah, dan jaket tebal berwarna orange kalem juga membawa sarung tangan untuk berjaga-jaga jika suhu tiba-tiba berubah. Sasuke menatap intens ke naruto, karna alasan 'menahan nafsu makan makhluk manis dihadapannya'. Naruto yang diberikan tatapan 'you-know-what' hanya bisa memalingkan wajahnya "apa ada yang salah dengan bajuku sasuke?" pertanyaan naruto mengundang tawa dibenak sasuke "salah? Tidak kau malah terlihat sangan empuk dan manis jika dimakan" ujar sasuke dalam benaknya.

"tidak"

"lalu kenapa kau melihatku seperti itu?" crap.

"tidak aku hanya berfikir apa kau sungguh laki-laki?"

"e-eh tentu saja aku laki-laki sasuke aku masih punya sesuatu diselangkanganku"

Sasuke yang mendengar kalimat polos meluncur dari bibir makhluk manis hanya tersenyum kecil, senyum yang sudah lama tertidur di bibirnya

"dobe."

"hah apa-apaan panggilan dobe itu sasuke? Kami-sama aku yang menolongmu dan kau-" sasuke mencium bibir naruto dengan lembut tak ada tuntutan naruto yang hanyut dalam ciumannya hanya terdiam kemudian menutup matanya, menikmati permainan sang bungsu uchiha begitu juga tangan sasuke yang kini entah sejak kapan merambat ke pinggangnya untuk mengeliminasi jarak yang ada, kecup jilat gigit naruto dibuat lemas hanya karna ciuman tangannya kini beralih ke leher sang uchiha lidah sasuke sendiri membelai bibir naruto kemudian menggigitnya kecil membuat naruto membuka mulutnya, dan sasuke benar-benar seorang uchiha yang tidak sedikitpun membuang kesempatan. Lidah sasuke telah masuk menginvansi mulut sang uzumaki 'manis' batin sang uchiha gila. 5 menit berlalu jika sasuke tidak ingat bahwa naruto butuh bernafas ia sungguh enggan melepaskan ciuman manisnya dengan uzumaki tersebut, naruto bernafas lega ciumannya dengan sasuke benar-benar ciuman 'panas' nafasnya memburu wajahnya merah merona kedua tangannya memilin ujung bajunya karna malu. Bagi lelaki yang mengaku straight melihat naruto dengan ekspresi seperti itu benar-benar dapat membuat orientasi mereka belok seketika, begitu pikir sasuke tapi maaf saja sasuke tidak mau berbagi hal seindah naruto untuk orang lain.

"jadilah milikku naruto"

"e-eh?"

"jadilah kekasihku"

"s-sasuke kau tau err ini benar-benar-"

"terlalu cepat"

"benar, aku tak yakin kau memiliki rasa cinta untukku"

"cinta tidak mengukur seberapa lama ia berada dihati seseorang dobe"

"tapi sasuke aku tidak ingin menjalani hubungan seolah main-main, dan berhenti memanggilku dobe. Teme"

"heh kau sudah belajar mengejek, apa aku terlihat main-main dimatamu uzumaki naruto?" naruto menatap onyx didepannya dengan sangat tajam

"entahlah, tapi untuk saat ini aku masih meragukanmu"

"baiklah tak apa"

"e-eh s-sasuke kau tak marah padaku maksudku aku err tidak itu ah"

"kau berisik dobe"

"TEMEEE~"

"apa?"

Aku memang baru mengenalmu, namun tak kupungkiri rasa itu mulai tumbuh semakin dalam ketika kita mulai bersama. Semakin aku bersamamu semakin besar aku melanggar sumpahku Sasuke, aku mencintaimu sungguh. Namun ada keraguan besar untukku apakah aku pantas bersanding denganmu? Apakah aku akan diterima dikeluargamu setelah mengetahui kau adalah penerus keluargamu? Kita hanya dua orang lelaki pendosa. Apa yang akan dikatakan orang lain tentangmu yang menjalin hubungan denganku sasuke? Untuk sekarang biarkanlah semuanya mengalir seperti ini biarkanlah cukup seperti ini Sasuke. Aku mencintaimu.

TBC


neee~

gimana? maaf jika banyak typo semoga tidak mengubah arti katanya hehehe

maaf jika masih tidak nyambung dan alur gak jelas dan sangat cepat

gomen gomen

chizu hanya newbie maaf masih butuh bimbingan paraa senpai-tachi

mohon review untuk lebih baiknya fanfic chizu

terima kasih sudah membacaaa~