"Onii-chan wa Daisuki Dayo." – Chapter 2

...

Genre: Family / Shonen-Ai

Rate: Teen

Cast: Api B.

Author: Aishaa Moe

Warn: DLDR, Sho-ai Incest detected, (maybe) BL, Yaoi. Alur ga jelas.

.

Api mengerjapkan kedua matanya, lalu menguap bosan. "Haaah...," Ia merebahkan tubuhnya yang hanya ditutupi kaus dalam tak berlengan dan celana pendek. Suara karpet yang tertindih berdebam pelan. Kamar bernuansa jingga menyolok itu hening untuk beberapa detik. "Aku bosaaan... Apa nggak ada game lain?" pemuda berumur 14 tahun itu bangkit duduk, dan mengacak tumpukan cd game yang berserakan di sekitarnya. Layar teve yang terpampang di dinding tampak berwarna hitam, mati. Konsol game bertebaran di karpet. Sekilas, kamar besar itu terlihat amat berantakan.

Tidak ada. Semua game yang berserakan di lantai sudah diselesaikannya. Tidak ada yang bisa membuatnya merasa terhibur sekarang. Semua game sudah dimainkannya, Music Player sudah dihidupkan semenjak tadi, dan ia juga sudah bosan bermain di depan komputernya. Api memanyunkan bibirnya. "Terus aku mau ngapain~?"

Setelah diam beberapa saat, akhirnya ia berdiri, mengambil hoodie merahnya—yang juga tanpa lengan—dan topinya yang berwarna serasi, lantas keluar kamar. Matanya yang beriris keemasan memandang sekitar. Keempat kembarannya tidak ada yang keluar. Semuanya pasti sibuk sendiri di dalam kamar masing-masing. Manik emasnya menatap pintu kamar Halilintar yang berada di urutan paling ujung, tertutup. Mungkin kakak kembar pertamanya itu sedang melakukan-entah-apa di kamar, atau sedang menghajar buntalan guling yang tergantung di dojo belakang rumah (mereka membangun dojo untuk berlatih itu beberapa minggu lalu bersama, namun entah kenapa hanya Halilintar yang menggunakannya). Setelah puas menatap pintu kayu bercat merah itu, ia lantas melirik kamar Gempa yang juga tertutup rapat. "Paling dia sedang mengetik proposal-proposal aneh itu lagi."

Setelah berapa lama mengamati keempat kamar seluruh kembarannya, Api mulai menuruni tangga menuju lantai satu pelan-pelan.

Akhirnya, telapak kakinya memijak keramik putih bersih di ruang keluarga lantai satu. Tiada seorangpun disana. Api menguap malas. "Demi kulit kerang ajaib, mereka beneran sibuk ya? Bahkan Taufan pun sibuk. Huft...," rutuknya sedikit sebal. Bayangkan, seharian ini mereka hanya bertemu di meja makan untuk sarapan pagi dan makan siang. Semua kembarannya menyatakan bahwa mereka punya beberapa tugas atau apalah itu yang harus diselesaikan hari ini—yah, walau Api tak yakin keempat kembarannya itu sungguhan sibuk atau tidak—dan menjadikan hari ini sebagai 'Satu Hari Tanpa Bermain'. Yah, sebenarnya itu cuma sebutan Api untuk hari yang membosankan ini, ia tidak berhasil mengajak semuanya bermain. Bahkan tidak Air maupun Taufan. Semuanya sibuk di kamar masing-masing.

Tanpa sadar, tahu-tahu dirinya sudah berada di depan pintu kulkas yang berwarna biru, memancarkan aura menggoda pada Api yang perutnya mulai protes meminta camilan sore. "Apa boleh buat, lebih baik ngemil dari pada bengong nggak jelas sendirian di kamar." Ia membuka pintu kulkas pelan-pelan, lantas menjulurkan lehernya.

"Nggak ada camilan...,"

Setelah beberapa saat mendesah meratapi nasib perutnya, akhirnya iris keemasan itu menangkap sesuatu yang tergeletak dengan bungkus rapi di pinggiran kulkas.

Pocky.

Ya, pocky batangan rasa cokelat. Dengan bungkus merah menyala dan tulisan besar.

Bagus.

Api meraih pocky yang masih utuh itu dengan mata berbinar, lalu terdiam sejenak. "Tunggu...," ia bergumam lambat-lambat. "Pocky game?" sinkron dengan kalimat tersebut, benaknya langsung memunculkan bayangan wajah salah satu kembarannya. Adiknya, lebih tepatnya.

Sekejap, seringai misterius terpampang di wajahnya.

"Tapi... aku harus bilang apa? Masa harus bilang 'Main pocky game yuk!' itu mah bunuh diri namanya... eh, tapi Air kan ga bakal sadar. Emangnya kak Hali, sekali pancing langsung dimakan—argh, aku ngomong apaan sih? Yah.. oh iya! Flashdisk! Pura-pura minjem flashdisk, terus..."

.

Api berjingkat menuju kamar Air yang tertutup, sekotak pocky tergenggam di tangannya yang disembunyikan ke belakang punggung.

"Baiklah, satu...dua..tiga—"

Ia menghela nafas dalam-dalam, bersiap mendobrak pintu kamar sang adik sambil berakting tidak tahu apa-apa.

Baiklah, ia sudah siap sekarang. Berhitung dalam hati, tiga, dua, satu...

BRAK!

"Air! Pinjam flashdisk dong—"

Sayang seribu sayang, Api yang baik hati dan rajin menabung, kau tertinggal jauh di belakang. Tampak pemandangan yang membuat pupil sang kembaran keempat mengecil dalam sekejap mata. Taufan dan Air. Ya, kedua kembarannya, sedang 'berpelukan mesra' di atas 'ranjang'.

Seharusnya kalian tahu apa hubungan antara kedua kata yang diberi tanda kutip itu.

Berpelukan mesra. Ranjang.

Mulut Api terbuka lebar beberapa saat, wajahnya memerah.

"Heh?" "A-ah..."

"Leluhur, apa salahku—"

Taufan dan Air tetap cengo di 'ranjang' mereka, masih 'berpelukan mesra'.

"Kekasihku direbut kakakku sendiri—"

Yak, pemirsa, inilah judul sinetron drama terbaru, tentang kisah seorang adik yang dizalimi kakak kembarnya sendiri—Kekasihku Direbut Kakakku Sendiri. Tayang di RC*I setiap malam minggu, mulai tanggal 32 Juli 2015.

"K-Kalian! Kak Taufan curang! Aku laporin Kak Hali! Air itu punyaku!—"

"T-Tungguuu! Jangaan! Aku nggak 'nganu' sama Air kok!"

"Nggak percayaaaa! Kak Taufan curaaaaaang—!"

"Apiiiii—!"

-TEBECEH-

A/N: Apiiii aduh kamu kacian deh sini sama Ai aja yuk *ga

Maaf sudah menistakanmu Api—sabar yah, TaufanAir itu menawan sih u/w/u *wey*

Yha akhirnya Ai mutusin, ff ini bakal dilanjutin! Yeay! *tebar konfeti* gini, di chap 1 kan, POVnya Air. Yang ini, dari sudut pandang Api. Selanjutnya... siapa yah? Hmm, mungkin antara Taufan sama Gempa deh. Intinya, mungkin ff ini bakalan sampe 5-6 chap. Yaa, tergantung juga sih *lirik kolom review* tadinya Ai mau ngedit chap 1 dan bikin omake, tapi... kepanjangan... *pundung* ya gitu akhirnya bikin aja lanjutannya.

Dan, makasih buat kalian yang udah repiu di chap 1! XD Ai ga nyangka bakal banyak yang suka, apalagi pairnya TaufanAir. Jadi, ini beneran ff pertama dengan pair TaufanAir kah? Waa, berarti Ai jenius dong bisa nemuin pair non-mainstream terbaru *apanya

Yaudah deh gitu aja, ntar malah panjangan AN dari pada ffnya.

Review~ Review~