A/N : Cerita ini versi AkaKise-nya Ookami Shojou to Kuro Ouji dengan sedikit perubahan. Maafkan saya tidak kreatif mengganti cerita orang dengan versi AkaKise, habis saya nggak tahan lihat sikap semena-menanya sang tokoh yang mengingatkanku pada Akashi Seijuurou-sama dan sifat bullyable(?) heroinnya yang mirip Kise. Saya mencoba membuat sedikit perbedaan agar tidak terlalu sama sekaligus menyesuaikan dengan karakter dan setting Kurosu.
Anyway, Happy Reading~
Inu Ikemen to Aka Ouji
Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi
Ookami Shojou to Kuro Ouji © Ayuko Hatta
"Hyaaa!"
BLAM! Aku segera menutup pintu rumahku untung menghindari fans-fansku yang sedaritadi mengejarku.
"Fansmu lagi?" Tanya onee-chan.
"Hh~ iya-ssu~"
"Makanya kau ini cari pacar."
"Apa hubungannya dengan cari pacar onee-chan?"
"Kalau kau punya pacar, mereka mungkin akan berhenti mengejarmu. Lagipula jadi model 'kan tidak bisa selamanya, Ryouta."
"Tidak berpengaruh-ssu yo! Justru mereka akan menerornya."
"Hontou?"
"Hontou-ssu yo!"
"Memangnya sudah pernah coba? Kau 'kan tidak punya pacar."
"Siapa bilang?"
"Eeehhh?! Kenapa tidak cerita ke onee-chan?"
"Me-memangnya harus?"
"Tentu saja! Sini lihat fotonya!"
"Aku tidak punya."
"Hee kau bohong ya?"
"Tidak-ssu yo!"
"Begitu? Kalau begitu coba onee-chan tanya padanya." Onee-chan mengayun-ayunkan ponselku.
"E-Eh? Dapet darimana-ssu yo? Kemarikan"
"Iie~" Onee-chan memeletkan lidahnya, berlari sambil mengutak-atik ponselku. "I-Ini…" Onee-chan mendadak berhenti sepertinya karena kaget. Aku pun yang tadi tengah mengejarnya jadi menabrak onee-chan.
"I-Itte"
"Ryouta, tidak kusangka ternyata kau miring."
"Hah? Nani o—" Aku melirik ponselku kemudian menelan ludah gugup. Gawat. "Nee-chan, itu tidak seperti yang onee-chan pikirkan."
"Tidak usah disembunyikan Ryouta, nee-chan bisa mengerti kalau kau lelah pada perempuan dan beralih ke laki-laki. Onee-chan menerimanya kok."
"Chigau! Chigau-ssu yo!"
"A-a! Nee-chan tidak mau tahu besok kamu harus mengenalkan nee-chan pada pacarmu itu."
"Tapi nee-chan!"
"Tidak ada tapi-tapian!"
Huft… besok akan menjadi hari yang panjang.
~Ojou-sama~
"Ki-chan ohayou." Sapa Momoicchi berlari kecil menghampiriku.
"Ohayou Momoicchi." Balasku lesu.
"Eh? Kenapa lesu sekali? Tidak seperti Ki-chan yang biasanya."
"I-Itu karena semalam—" ucapanku terputus karena mendengar gadis-gadis yang sedang berbisik-bisik di dekat pintu masuk kelas.
"Ah itu Akashi-sama."
"Iya, waa hari ini pun Akashi-sama tetap keren ya?"
Mendengar nama 'Akashi' aku pun menengok ke arah pintu masuk kelas 1-1, kelas Akashi Seijuurou. Ya, Akashi yang itu, yang penerus keluarga Akashi, pemilik perusahaan Akashi corp, kapten tim basket SMA Teikou yang disebut Kiseki no Sedai, yang dikira onee-chan adalah pacarku.
"Ada apa Kise?" eh? Sejak kapan aku berdiri di depannya?
"A-Ano, etto, A-Akashicchi nanti saat makan siang bisa kita bicara sebentar?"
"Hm? Kalau kau mau bicara katakan saja sekarang."
"I-Itu soalnya—"
KRINGG!
Bel sekolah berdering, fyuhh, aku selamat.
"K-Kalau sekarang sudah bel Akashicchi, jadi nanti saja ya. Jaa ne~! ucapku berlari menuju kelasku.
"Ki-chan kau aneh." Komentar Momoicchi. Aku hanya bisa nyengir.
~Ojou-sama~
"Jadi, apa yang mau kaukatakan, Kise?"
"A-Ano, uh mulainya darimana ya?" gumamku tidak jelas.
"Bicara yang jelas. Kau ini seperti gadis yang mau menyatakan cinta saja."
"B-Benar-ssu yo!"
"Hah?"
"Aku mau Akashicchi jadi pacarku-ssu yo!" seruku sambil menundukkan kepalaku, takut. Akashicchi menaikan alisnya dan melipat tangannya di dada menuntut penjelasan. "Ke-kemarin aku mengaku punya pacar la-lalu onee-chan menemukan foto Akashicchi di ponselku. Karena tidak ada foto lain selain fotoku dan foto keluargaku, onee-chan berpikir Akashicchi adalah kekasihku."
"Oh begitu. Dan kenapa kau mempunyai fotoku, Kise?" tanyanya mengintimidasi.
"I-Itu karena dare-ssu."
"Dare?"
"A-Aku bermain truth or dare bersama Aominecchi, Kurokocchi, Midorimacchi, Murasakibaracchi, dan Momoicchi. Lalu aku mendapatkan dare dari Aominecchi untuk mendapatkan fotomu yang sedang tidur. Jadi aku—" Aku menelan ludah gugup, tak sanggup melanjutkan kalimatku karena aura horror yang tiba-tiba muncul dari Akashicchi. Kami-sama, selamatkan aku.
"Hah~ baiklah aku akan mengikuti permainanmu."
"Eeh?" Kenapa bisa begitu? Apa dunia sudah mau kiamat? Atau Akashicchi memang sebenarnya adalah orang baik?
"Tapi sebelumnya, kemarikan ponselmu." Aku memberikan ponselku pada Akashicchi. Akashicchi mengutak-atik ponselku, karena penasaran aku berusaha mengintip tapi Akashicchi segera menyembunyikan ponselku di belakang punggungnya. "Apa yang kau lihat? Sekarang aku mau kau berputar tiga kali dan menggonggong sementara aku menghapus foto sialan ini."
"A-Apa? Ta-tapi—"
"Lakukan sekarang juga."
"Ha-Ha'i" Aku pun berputar tiga kali dan menyalak. "Sudah-ssu yo."
"Bagus. Mulai sekarang aku akan berpura-pura sebagai pacarmu. Sebagai imbalan sekaligus hukuman karena kau berani mengambil fotoku tanpa ijin, kau menjadi anjingku."
"EEEHH?!"
"Aku menyukai anjing, tapi aku sangat tidak menyukai anjing yang bodoh dan tidak mendengarkan perintah, jadi aku berharap kau mau menurut." ucapnya berjalan meninggalkanku.
Aku menelan ludah gugup. Gawat. Ini benar-benar gawat.
"Oh iya, mulai sekarang panggil aku Seijuurou, Ryouta." Ucapnya sambil tersenyum yang entah kenapa malah membuatku merinding.
"H-Ha'i-ssu"
A/N : Wah ternyata mlenceng jauh dari cerita utamanya. Apa boleh buat, heroinnya tidak populer dan –pastinya- perempuan sih jadi beda dengan Kise. Ya semoga masih dapat dinikmati. Lanjut atau tidak reader-tachi?
