Kuroko No Basuke © Fujimaki Tadoshi.

.

.

Mayuzumi Chihiro x OC (Readers)

Ranting : T.

Warn : Banyak!

Enjoy!


Chapter 4: "Trouble."

Iris mu melebar mendengar ucapan kakak mu, dengan cepat kau mendorong Isao ke dalam apartement mu, dirimu mengibaskan tangan mu dengan gugup. sudut bibir mu membentuk senyuman dipaksakan, Jujur. kau sangat terkejut mendengar ucapan Isao yang terlalu blak-blakan seperti itu. Dirimu langsung menatap tajam Isao yang balik menatap mu dengan cuek tanpa merasa ada yang salah dari ucapannya. Iris mu menoleh kearah Mayuzumi yang menatap kalian berdua dengan datar. dengan teliti kau menelusuri manik kelabu pemuda di depan mu. ada sesuatu tersirat di maniknya! ada rasa terkejut dan rasa.. err- entahlah, dirimu tidak mengerti rasa yang satu ini. dengan cepat kau berbicara :

"Haha, Jangan didengarkan aniki ku memang asal bicara, Ne, Mayuzumi-kun, terima kasih sudah mengantarkan ku." Ucap mu tersenyum lebar setelah itu membungkuk badan mu untuk rasa terima kasih mu. Mayuzumi mengaguk samar dan berjalan meninggal apartement mu, otaknya mencerna ucapan kakak mu.

'Dia menangis karena diriku? Benarkah itu?'

Mayuzumi menoleh kebelakang melihat dirimu yang tersenyum lebar dan berteriak 'Matte Ashitta.' , Sungguh, ucapan kakak mu itu terdengar jujur di telinga Mayuzumi. Iris mu melihat Mayuzumi yang sudah menghilang dari ujung jalan sana. dirimu menghela nafas lega saat pemuda itu tidak berpikir apa yang di ucapkan kakak mu, berbicara dengan kakak. Iris ocean mu menatap datar kakak mu yang berjalan masuk tanpa mempedulikan apa yang effect di bicarakannya,

"Isao-nii, kenapa kau berbicara seperti itu?" Tanya mu saat berada di ruang tamu apartement mu.

kau merebahkan punggung mu di single sofa, manik merah gelap Isao hanya menatap mu malas, tangan kakak mu mengambil buku tebal dari lemari buku mu dan lengan yang satunya ia jejalkan kedalam saku celananya.

"Hanya membuatnya lebih peka." Jawabnya sambil membuka cover buku itu. dirimu hanya mendesah pasrah mendengar jawaban kakak mu yang kurang memuaskan dirimu, Isao dan Akashi itu memiliki pemikiran yang susah di tebak.

"(Name), kenapa kau bisa jatuh cinta dengannya? kenapa kau bisa sangat tertarik dengan Mayuzumi?" Tanya Isao duduk di kursi yang dekat dengan lemari buku mu. dirimu hanya menggaruk tengkuk belakang mu dengan kaku.

"Hmm, Harum tubuhnya." Jeda mu mengingat bau harum tubuh Mayuzumi, saat Mayuzumi yang menolong mu, tanpa kau tidak sengaja mencium harum tubuh Mayuzumi. sangat menyejukkan dan menenangkan dirimu.

"Dan, juga ia terlihat mempesona saat ia sedang tenang dan serius. Hmm, ya seperti itulah."

"Hanya itu?" Ujar Isao yang menatap mu bingung, Wajah mu bersemu merah mendengar ujaran kakak mu yang menurutnya di anggap enteng. bibirmu mengerucut tak suka dan berbicara :

"Mou! Niichan, memang kenapa? Niichan, juga menyukai Sa-huahh." Ucapan mu terpotong saat buku tebal yang hampir mengenai jidat lebar mu,

"Diam.." Desis kakak mu menatap mu tajam,

Iris ocean mu melihat kakak mu yang sedang menatap mu dengan garang dan belah kedua pipinya ada garis merah muda, kawaii na.. batin mu melihat kakak mu yang bersemu seperti itu, tunggu. ada perasaan yang ingin kau keluarkan, sudut bibir mu tertarik keatas membentuk lengkungan senyuman manis- tepatnya, senyuman licik terpatri di bibir merah muda mu. dirimu beranjak dari sofa dan berjalan kearah kamar mu.

"Yaah, sayangnya.. kau dikalahkan oleh seseorang yang memberinya sebuah es potong." Ujar mu lagi sambil membuka kenop pintu. Iris mu melihat sebuah buku yang memiliki cover yang lebih tebal dari sebelumnya itu melayang kearah mu, dengan cepat kau membuka pintu dan masuk, tanpa mempedulikan pintu yang menjadi korban dari kemarahan Isao. Di dalam kamar mu, kau tertawa kecil mendengar amukan kakak mu.

"(Name) no temeee!"


Suasana ribut menyelimuti ruangan kelas mu, dikarenakan guru yang mengajar di kelas mu tidak masuk, entah karena apa?, menyebalkan sekali, padahal ujian kelulusan akan di mulai beberapa bulan lagi, walau itu masih jauh, tetap saja jangan di anggap enteng. hembusan nafas mulut pemuda yang berada di depan mu ini keluar seiringnya ucapan yang ia keluarkan :

"padahal baru hari pertama memasuki musim dingin, tapi udaranya sudah dingin seperti ini." Ucap Pemuda berotot ini sambil mengeratkan jas sekolah yang ia pakai, kau hanya melihat Nebuya hanya mengaguk setuju ucapan dari Nebuya.

Kau mengeratkan scraff yang dirimu kenakan di leher, "Ne, Nebu-kun. kenapa Ako-sensei tidak masuk ya?" tanya mu memasukan buku catatan matematika mu.

"Entahlah, biasanya Akas-ehh?" Nebuya tersentak saat melihat murid-murid yang diam, obsidian miliknya melihat sesosok Akashi yang berdiri dengan gagah di depan meja guru. Nebuya langsung kembali ke mejanya dari tempat duduk mu.

"Ako-sensei terkena flu dan akibatnya hari ini ia tidak mengajar, Mengerti." Ucap Akashi dengan penuh penekenan. Kau hanya menggeleng kecil melihat Akashi seperti ini, pantas saja. Mayura berbicara bahwa Akashi yang sekarang itu bukan sepupunya. Mereka hanya memiliki wujud yang sama tapi tidak jiwanya.

"(Name)!" Kau tersentak mendengar suara Nebuya yang membuyarkan lamunan mu, dirimu melihat Nebuya yang sedang mengibas tangannya di depan wajah mu.

"Eengg, ada apa Nebu-kun?" Tanya mu menatap Nebuya heran. masih ada raut terkejut di wajah manis mu.

"Tadi, Akashi menyuruh mu ke ruangan osis, entahlah aku tidak tau kenapa.." Jeda Nebuya, kau mengaguk mengerti dan beranjak dari tempat duduk mu, tanpa mendengar kelanjutan ucapan Nebuya, kaki mu melangkah keluar dari kelas.

kau membuka pintu dan keluar dari ruangan, dirimu menutup pintu dengan perlahan tanpa mempedulikan bisikan yang kau dengar dari siswi di kelas mu. iris mu tidak sengaja melihat Mayuzumi yang sedang bersander dirinya di pilar dekat pintu.

"m-Mayuzumi-kun, kenapa kau ada disini?" Tanya mu melihat Mayuzumi yang menatap mu datar.

"Aku menunggu mu, entah, kenapa Akashi memanggil kita. Tck, menyebalkan sekali si boncel merah itu." Jawab Mayuzumi, kau mendengar hal itu hanya mendengus geli, kau berani bertaruh! walau, suara yang terdengar datar. tapi, suara itu juga terdengar rasa kekesalan dan jengkel.

"maa, Mayazumi-kun.. kalau kau berbicara seperti itu, kamu akan di lempar gunting kesayangannya." Ucap mu tertawa kecil dan mengikuti Mayuzumi yang mulai berjalan.

"Tidak akan.. aku yakin kau pasti menghalangi kekasih mu itu tidak menghujam guntingnya kepada ku kan.." Kau hanya tercekat mendengar ucapan Mayuzumi. dirimu menggeleng cepat dan berjalan mendahului Mayuzumi, Kau langsung menghadap ke arah Mayuzumi. Manik dark shappire mu menatap serius kearah manik gray Mayuzumi,

"Akashi-kun bukan.. kekasihku Mayuzumi-kun! Percayalah! Setelah kita di panggil Akashi-kun. aku ingin berbicara serius padamu."


(( Mayuzumi Chihiro POV's))


"Akashi-kun bukan.. kekasihku Mayuzumi-kun! Percayalah! Setelah kita di panggil Akashi-kun. aku ingin berbicara serius padamu." Ujar gadis di depan ku,

Maniknya menjerat ku untuk tidak beralih dari wajah polosnya, wajahnya terlihat keseriusan. Sial, aku tidak bisa mengalihkan dari manik indahnya. Aku menarik nafas dengan perlahan dan menatapnya datarnya.

"Baiklah."

Dia berbalik memunggungi ku, terlihat punggung mungilnya yang berjarak lima meter, aku mengerutkan dahi ku saat mengingat ucapan kakak nya saat kemarin malam.

"Ouh, begitukah. Terimakasih telah mengantarkan adik ku. Mayuzumi.. Dan, terimakasih sudah menangisi adik ku semalaman karena dirimu."

Kedua tangan ku sedikit terangkat dan ingin menarik dirinya ke dalam pelukan ku tetapi, aku turunkan lagi. Egois, aku sudah membuatnya terluka atas perbuatan ku sendiri, dan, sekarang aku ingin memeluknya. terus, apa-apaan tadi! aku sudah membuatnya marah. tidak ini benar! aku akan meminta penjelasaan dari Akashi dan (Name). Masa bodo dengan sifat ini, setelah ini, aku akan meminta maaf kepada (Name).


Kau membuka pintu ruangan osis dengan pelan, tanpa mengetuk ruangan ini. kau hanya ingin menuntaskan masalah ini, kau juga ingin sepupu mu membantu untuk menjelaskan hal ini.

"Demou, Akashi-kun." Salam mu, kau dan Mayuzumi berjalan ke arah meja Akashi.

"(Name). bisakah kau sebelum masuk ketuk dulu." Ucap Akashi menatap mu tajam, dirimu hanya menghela nafas kecil sambil duduk di kursi yang berada di depan meja Akashi. Mayuzumi hanya melihat Akashi yang sedang meliriknya dengan senyuman yang tidak bisa di artikan oleh pemuda kelabu ini.

"Maaf, aku lupa.. Ouh, langsung di intinya saja Akashi-kun." Ujar mu tenang.

"Begini, Yuko-sensei hari ini juga tidak masuk, dan meminta ku untuk menyuruh dua orang untuk membersihkan perpustakaan. dan, aku meminta kalian membersihkan perpustakaan. mungkin memakan waktu yang lama, aku akan mengizinkan kalian untuk mata pelajaran selanjutnya." Ucap Akashi dengan penuh nada berkharisma.

"baiklah.." Ucap mu mengaguk mengerti, Mayuzumi melihat Akashi yang sedang meliriknya dari ujung matanya sambil menyeringai kecil,

"Ouh, apa kalian juga punya pertanyaan untuk masalah... kalian?" Tanya Akashi menyeringai kepada kalian berdua.

Akashi tau bahwa kakak sepupu kesayangannya dan Mayuzumi memiliki tujuan datang kemari, Hei, jangan remehkan Akashi Seijuurou, mengerti!

"Nanti saja, setelah kami membersihkan perpustakaan Akashi." Jawab Mayuzumi,

dirimu mendengarkan ucapan Mayuzumi hanya mengerutkan dahi dengan heran, biasanya, pemuda bersurai kelabu ini pasti menyela agar tidak mau ikut membersihkan ruangan seperti ini. Sudut bibir Akashi membentuk seringaian kecil saat melihat Mayuzumi yang ingin meninggalkan ruangannya.

"Begitukah? baiklah, aku mengerti," Ucap Akashi tersenyum kecil melihat mu yang mulai beranjak dari kursi yang kau duduki. dirimu mengeluarkan kertas note yang berada di saku rok mu dan kau berikan ke Akashi.

"Niichan menitipkan itu padamu dan aku juga akan berbicara dengan mu setelah membereskan perpustakaan. Akashi-kun." Ucap mu berjalan ke arah pintu ruangan Akashi.

"(Name). aku akan membantu mu.." Bisik Akashi. tak beberapa detik kemudian terdengar suara riuh di luar ruangannya. suara gelak tawa kecil dan guruan terdengar di telinga sang kaisar ini, suara yang sering di dengarnya, suara itu-

"Heh, (Name)-neechan ingin berkencan dengan Mayu-senpai? Ouh, kalian memang pasang romantis sekali."

"Jangan mengada-ngada, kanami-chan.. aku dan Mayuzumi-kun hanya di suruh oleh Akashi-kun untuk membersihkan perpustakaan, yakan Mayuzumi-kun?"

"Ya, ucapan (Name) benar.."

"Kalian berdua jangan berbohong.. sekarang, siswa disini sering berpacaran di perpustakaan dan me- emmhh."

"Mayura/Kanami-chan!"

"puahh, Hahaha.. Yosh! sudahlah selamat berpacaran Mayu-senpai, (Name)-neechan."

Mayura Kanami. Ya, suara yang sering di dengarnya, tetapi suaranya kali ini berbeda, suara yang di keluarkan Mayura terasa ramah dan ceria. tidak dengannya, suara yang Mayura keluarkan saat bertemu dengannya. suara dingin dan terlihat tajam, Hei, bukankah itu sama dengan mu, Akashi Seijuurou? , Akashi menggeleng kepalanya dan mulai berfokus dengan tugas osisnya yang mulai menumpuk. Suara decitan pintu terdengar, Iris crimsonnya melihat gadis bersurai cream lembut yang menatapnya tidak suka, ya dia Mayura Kanami.

"Ada apa?" Tanya Mayura sambil berjalan mendekati meja Akashi.

"Bisakah kau menge-" Ucapan Akashi terpotong saat Mayura menyelanya.

"Maaf, kau juga sudah berkata seperti itu dengan (Name)-nee.. langsung intinya."Sela Mayura,

"Kau harus menonton pertandingan kami." Ucap Akashi, Mayura membuka matanya dengan lebar. apa dia tidak salah dengar? ouh mungkin, dirimu sudah melempar sesuatu benda ke kepala Akashi batin Mayura.

"Walau begitu, kau juga akan menonton pertandingan ku.. karena team ku melawan team Rea."


Debu-debu yang tadi menyelimuti buku-buku tebal ini mulai menghilang, dengan cekatan dirimu membersihkan debu di rak buku, Iris mu melirik ke arah Mayuzumi yang juga kembalikan buku-buku ke dalam rak. kau terpesona melihat pemuda di sebelah mu yang sedang serius memperhatikan alfabet dari nama buku yang akan di susun olehnya nanti. dirimu memiringkan kepala mu agar bisa melihat keseluruhan wajah Mayuzumi, sampai asiknya, dirimu tidak sadar bahwa Mayuzumi sedang melirik mu juga,

"Ada yang aneh dengan wajah ku?" Tanya Mayuzumi menatap mu dengan datar. dirimu yang baru sadar langsung menggeleng kepala mu dengan cepat.

"t-Tidak ada," Jawab mu gugup, sial! kenapa kau harus melakukan hal seperti ini. Mayuzumi mengaguk samar dan kembali membereskan buku, dirimu menghela nafas lega saat Mayuzumi kembali mengerjakan tugasnya.

"Oii."


Te Be Ce!


(A/N): " Asia disini, ne! Asia mengaupdate dua chapter ini karena, Asia mendapatkan pencerahan di perpustakaan dan membandel mengetik ffn ini di tengah jadwal ujian uas, Jadi jangan salahkan Asia, hei kalian juga nanti adape fanservire dari chi-kun lohh*spoilers**dilemparbola* Ouh iya. FFn Gray 2 atau 3 chapter lagi akan tamat, yasudahlah, Skarang balas reviews yaa!

Reviews(Ury-chan):" Ne, memang sifat Chi-kun sama Isao-nii memang begitu, entahlah mungkin ibu mereka mengidam hal yang sama*plakk* Maa, hai.. Arigatou sudah menyemangati Asia seperti ini..*nangis* Tapi, Asia membandel untuk melanjutkan ffn ini, karena melihat reviews meminta next dengan cepat*grin* hmm, sekali lagi Arigatou sudah mereviews ffn Gray."

Reviews (Guest): " Arigatou naa, sudah memberi tau bahwa banyak typo bertebaran di ffn ini, hai.. Asia akan memperbaikinya kalau ada waktu senggang, sekali lagi terima kasih!"

(Note : Rea adalah (Name) adik kagami dari Endless love, dan ffn ini sedikit berhubungan dengan ffn Endless love dan Sickness, ngomong"endlesslovee akan mau di perbarui, jaa~)