Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto

For EVENT ROAD TO SHIKAINO FANDAYS 2015 : Come Back To Me


ASTERACEAE

Keduanya terlahir pada bulan yang sama yaitu September. Selang satu hari ketika pria itu lahir kemudian wanita itu ikut terlahir di dunia. Mereka tumbuh menjadi sahabat ketika mereka masih bayi hingga kini keduanya telah menginjak usia dewasa dan menikah, indah bukan? sama seperti bunga yang menaungi hari lahir mereka, Aster. Indah dan merupakan perlambangan dari Kesabaran, Kasih sayang dan Keberuntungan.

Semuanya terasa indah bagi wanita cantik yang kini tengah memandangi foto miliknya bersama sang suami. Ia tersenyum kecut, tangannya menyusuri meja dimana foto-foto mereka terletak, sesekali ia akan mengusap pelan perutnya yang membuncit.

"Aku merindukanmu!" keluh Yamanaka Ino, setidaknya itulah nama gadisnya dulu. Toh sekarang ia sudah menyandang nama Nara pada nama belakangnya.

Di usia kehamilannya yang menginjak usia 7 bulan, Kini wanita berambut pirang panjang itu harus merelakan sang suami yang merupakan anggota Tentara Nasional Jepang untuk melakukan misi perdamaian ke negara Timur Tengah. Misi yang memerlukan waktu yang tak singkat, juga mengancam nyawa namun, ia tetap saja harus merelakan suaminya pergi, bukan?

Sudah menjadi kewajiban untuk suaminya, Nara Shikamaru untuk taat dan patuh pada semua tugas yang ia emban, meskipun dirinya kini tengah mengandung buah hati pertama mereka, ia tetap saja harus merelakan suaminya pergi, meski berat, meski menyakitkan.

Pandangannya kini beralih pada siaran Televisi yang sedang menayangkan laporan khusus tentang peperangan di Timur Tengah, air matanya mengalir begitu saja mengingat sang suami yang sedang berjuang di medan perang dan bagaimana pria itu tak memberinya kabar sama sekali, apakah dia baik-baik saja saat ini?

"Berjanjilah kau akan baik-baik saja, Shika!" Ino mengalungkan kedua tangan miliknya pada leher sang suami, mata indahnya berkaca-kaca karena tak ingin melepas sang suami.

"Aku akan baik-baik saja demi kau dan anak kita, cerewet!" Shika terkekeh geli dan menjawil jahil hidung mancung sang istri membuat wanita Nara itu mengerucutkan bibirnya kesal namun nampak raut kesedihan yang menghiasi paras ayunya, "Jangan menangis!" Shika menghapus air mata yang kini mulai mengaliri kedua pipi milik istrinya.

"Shika . . .!"

"Aku mencintaimu, Ino!" pria itu menempelkan dahinya pada dahi sang istri, "Aku mencintaimu! Aku akan baik-baik saja!"

"Apa kau tahu, aku sangat membutuhkanmu saat ini! aku membutuhkanmu bersamaku!" desisnya.

Ia terkekeh geli ketika merasakan tendangan lemah dari dalam perutnya, "Bersama kami!" serunya, "Kau puas, nak?" Ino berbicara pada bayi yang berada di dalam perutnya, sepertinya Nara Junior juga merindukan keberadaan sang ayah saat ini, segala pemikiran seperti ini membuat Ino benar-benar tertekan, ia merindukan suaminya! Ia ingin pria pemalas itu segera memberinya kabar bahwa ia baik-baik saja, tidak seperti saat ini yang membiarkanya dalam keadaan ketakutan dan kekhawatirannya yang berlebih.

Dan di saat seperti ini ia hanya mampu bersabar dan berharap bahwa sang suami selalu dinaungi keberuntungan seperti arti bunga yang menjadi perlambang kelahiran mereka, Aster.

Piip . . . Piip . . .Piip

From : Tuan Pemalas

Buka pintu sekarang juga!

"Oh?" Ino membulatkan matanya tak percaya, cepat namun dengan hati-hati ia beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu, membuka knob pintu dengan perlahan.

"Aku pulang . . ."

"Shikaaaa . . ." pekik Ino dan menghamburkan diri ke dalam pelukan pria yang sudah merentangkan tanganya untuk menyambut sang istri.

Ia pulang! Pria itu pulang dengan selamat.

"Aku baik-baik saja! Aku merindukanmu, Ino."

Dia pulang! Kembali pada pelukan dimana mataharinya dengan setia menunggunya.

.

.

.

.

THE END