Prolouge

Naruto Namikaze adalah anak lelaki belum genap empat belas tahun yang selalu senang mengerjai anak lain seumurannya. Ia selalu berteriak, "Aku adalah Alpha yang ganas! Berhati-hatilah!" di depan anak-anak perempuan─yang justru balik menatapnya penuh ketidaksukaan─ dan ia selalu bangga akan hal itu. Anak-anak laki seumurannya ikut tertawa cekikikan dan berkata bahwa mereka akan menunggu siapa partner dari keturunan Namikaze itu.

Musuh sedari kecilnya, Sasuke Uchiha, hanya diam dengan muka yang datar menatap langit luas di luar sana. Merasa tak diperdulikan, dengan seenaknya, Naruto duduk di atas mejanya dan mencibir tak suka. "Apa kau takut dengan keganasanku, Sasuke? Apa jangan-jangan kau adalah Omega yang sangat submissive yang akan menggoyangkan pantatmu di hadapanku, hah?" Lalu disambut dengan gelak tawa anak laki-laki sekelasnya dan teriakan tak terima dari anak perempuan yang tak lain tak bukan adalah hampir seluruhnya fans Sasuke Uchiha.

Pernyataan itu hanya dibalas dengan gebrakan keras dari meja sang Uchiha yang mengagetkan Naruto dan semua anak sekelasnya.

"Diam, Naruto."

Sasuke pun melenggang keluar kelas dan mengabaikan guru kelas mereka, Iruka, yang berteriak ke arah Sasuke yang makin tak terlihat. Semua anak lelaki yang notabene iri dan tidak suka dengan sikap Sasuke, semakin tertawa dengan kelakuan Sasuke.

"Jangan-jangan tebakanmu benar, Naruto! Sasuke itu adalah Omega!" Beberapa anak lelaki yang tertawa menepuk punggung Naruto dan memegangi perut mereka yang sakit. Kerumunan kegiatan-menertawai-Sasuke-si-terdakwa-Omega itu pun segera berlarian saat Iruka masuk dan memarahi anak sekelas yang membuat onar.

Namun sayangnya, kemarahan Iruka dan sorakan anak sekelas itu tak tergubris ke telinga Naruto. Karena hanya satu yang menjadi fokus Naruto saat itu.

Pandangan menusuk Sasuke bukanlah pandangan seorang Omega ataupun Beta.

Melainkan, Alpha yang sangat dominan.

.


Disclaimer : Masashi Kishimoto

Warn : Rape, Male x Male, Omegaverse, Alpha/Beta/Omega Dynamic

Sasuke Uchiha x Naruto Uzumaki

Kalau tidak berkehendak, dimohon agar close tab saja. Mari kita buat fandom ini tetap adem ayem tanpa perang.


.

Sistem hirarki hanya berlangsung di lima desa, yaitu Konoha, Kiri, Iwa, Suna dan Kumo. Sistem yang menjabarkan bahwa peran biologi di dalamnya terdiri dari tiga tipe. Tipe Alpha, Beta dan Omega.

Alpha adalah tipe superior, dominan dan dapat membuahi Beta ataupun Omega. Beta adalah tipe subordinat dari Alpha dan dapat berperan sebagai dua tipe yaitu Alpha maupun Omega, tergantung dari pasangannya. Omega adalah tipe terendah namun terbilang langka, terutama Omega Pria. Dikualifikasikan sebagai tipe langka karena tipe ini bisa mengandung baik pria ataupun wanita.

Di darah keluarga Namikaze, dari darah ayah, Minato Namikaze, terdapat darah Alpha yang kental dan darah ibu pun darah Alpha Wanita yang kuat. Menilik dari keturunan dua Alpha yang kental maka tak salah jika Naruto sangat bangga dengan embel-embel keturunan 'tinggi'. Ia tahu dari edukasi mengenai Hirarki di umurnya yang ke sebelas─karena pengetahuan mengenai seks di lima desa itu adalah hal yang paling penting di desanya─.

Berbeda dengan keluarga Uchiha, si keluarga ningrat yang terkenal dengan keturunannya yang sempurna, mengalir darah yang bercampur-campur. Ayah dari Sasuke Uchiha─rival Naruto secara sepihak─ adalah Alpha dominan dan ibunya adalah Beta. Sementara kakek buyutnya, Madara Uchiha adalah Omega.

Dari sanalah, Naruto mengambil kesimpulan bahwa cicitnya yang tak lain tak bukan adalah Sasuke, pastilah seorang Omega. Walaupun penampilannya tampan di atas rata-rata dan kepintarannya melebihi Naruto, Naruto berani bersumpah atas nama kodok peliharaan Si Kakek Mesum Jiraiya bahwa dari tingkat biologisnya dialah yang menang.

.

Adalah suatu pagi yang cerah dimana Naruto Namikaze sedang duduk menikmati cahaya matahari yang melesak masuk di antara celah daun di pepohonan. Mengabaikan bunyi jangkrik yang mengerik, Naruto pun membuka kemeja putihnya dan melemparnya di sebelah tubuhnya.

Tak mengherankan jika Naruto seringkali membolos kelas. Ia pun dari dulu dikenal dengan anak nakal yang selalu membuat onar. Walaupun kebanyakan alasan ia selalu menghindar karena ia bingung dengan pelajaran dan memilih melarikan diri daripada belajar.

Naruto mengerutkan dahinya lalu mengibas-ibaskan tangannya di depan wajahnya.

Entah kenapa akhir-akhir ini, ia merasa sangat panas dan badannya terasa tidak enak. Ia sudah bertanya kepada ibunya yang akhirnya memberikan obat panas untuknya. Namun panasnya ini tidak kunjung usai. Apakah jangan-jangan penyakitnya ini adalah penyakit berbahaya yang tidak memiliki obat seperti di cerita drama kesukaan ibunya, 'Aku Anak Siapa' dengan pemeran utamanya bernama Sarada, gadis kecil yang mencari jati dirinya yang sebenarnya.

Naruto selalu geli jikalau ia melihat ibunya terisak saat menonton. Tapi karena ia juga (diduga) mengidap penyakit yang sama dengan Sarada, ia pun terdiam. Keringat dingin membanjiri tubuhnya. Bagaimana kalau hidupnya hanya tinggal tiga bulan? Bagaimana kalau nanti rambut pirang kerennya akan rontok secara perlahan? Bagaimana ka─

"Namikaze Naruto. Sudah berapa kali kau bolos pelajaran, hah?"

Eh.

Sontak Naruto mengangkat tubuhnya yang mengakibatkan tubuhnya terjungkal ke belakang dengan posisi kepala di tanah dan kakinya di udara.

"Mi-Mizuki-sensei!"

Guru olahraga SMP Konoha yang memiliki rambut silver sebahu itu tersenyum melihat kelakuan muridnya. Guru yang murah senyum ini adalah guru yang paling dekat dengan murid-murid di sekolah Naruto. Bahkan Naruto yang termasuk anak pembuat onar dan paling pembangkang pun dekat dengannya. Kabar burung, banyak anak-anak yang mengambil pelajaran di luar jam sekolah untuk belajar bersama. Mengulurkan tangannya, ia membantu Naruto bangun dari posisinya semula dan duduk di sebelahnya.

"Kenapa kau bolos pelajaran lagi? Bukankah kau kemarin dipanggil Iruka karena masalah absen dan nilai ujianmu?"

Naruto mencibirkan bibirnya. "Bu-bukannya bolos kok. Hanya saja badanku terasa sakit dan aneh semua." Setidaknya tak sepenuhnya bohong, kan, pikir Naruto pintar.

"Hmm. Rasa aneh seperti apa?" Mizuki menggeser lebih dekat ke arah Naruto hingga paha Naruto menempel dengan pahanya. Merasa tak nyaman, Naruto menggeser lagi tubuhnya. Entah kenapa badannya semakin panas dan instingnya berkata kalau berada di dekat Mizuki-sensei itu tak baik. Mungkin instingnya terlalu sensitif. Mizuki-sensei adalah guru yang baik. Tak seperti Iruka-sensei yang selalu memarahinya tanpa alasan yang jelas. Sebetulnya jelas, hanya saja Naruto terlalu keras kepala untuk menyetujuinya.

Merasa belum menjawab pertanyaannya, Mizuki pun mendekatkan wajahnya ke wajah Naruto yang merah padam.

"Ee─ se-seperti panas di tubuh meningkat, seluruh tubuh rasanya sakit dan seperti tubuhku terasa ringan. A-Apakah ini penyakit yang parah, Mizuki-sensei?!" ujar Naruto panik. Ia tak ingin seperti Sarada yang dalam episode kali ini hidupnya tinggal tiga bulan dan menangis penuh pilu di pelukan lelaki berambut pirang bermata biru. Kalau tak salah lelaki itu bernama Bolot. Atau Bolu. Yah, apalah itu, toh sudah melenceng dari isi cerita ini.

Mizuki terdiam sesaat. Kemudian menaikkan tangannya dan menaruhnya di atas jidat Naruto. "Kau memang panas, Naruto. Sepertinya kau butuh istirahat. Bagaimana kalau aku antar ke ruang kesehatan?"

Bagaikan tawaran yang sangat penuh harapan, Naruto pun menyetujuinya dan segera menarik Mizuki ke arah ruang kesehatan.

Tanpa melihat seringai aneh di bibir guru berambut silver itu.

.

Sepanjang jalan ia dan Mizuki-sensei terus bercengkerama. Setidaknya itu membuat Naruto nyaman dan melupakan kesakitan yang ia rasakan di tubuhnya. Ia pun sangat bersyukur bahwa ada Mizuki-sensei di sampingnya yang dapat membantunya mengatasi masalah ini.

Di ujung lorong koridor lantai dua, ia melihat sosok Uchiha Sasuke yang sepertinya baru selesai dari kamar mandi. Pandangan keduanya saling bertemu. Namun, Naruto segera mengalihkan pandangannya sambil mencibirkan bibirnya. Ia tak ingin bertemu dengan Si Pantat Ayam itu.

Selama dua minggu kemarin, sejak saat ia mempermalukan Sasuke di kelasnya sendiri, sikap Sasuke sangat tak bersahabat dengannya. Ia selalu menjauhi dirinya bahkan di saat pelajaran selesai. Bukan salah Sasuke juga, Naruto tahu itu, tapi hanya saja ada perasaan yang tak enak di hatinya saat menatap mata onyx tajam yang seakan-akan menelanjangi dirinya.

Kesal karena beberapa kali tak ditanggapi, Naruto pun mencegat Sasuke dan berteriak "Kau masih kesal dengan kejadian waktu itu?!" yang ditanggapi dengan beberapa siulan dari anak lelaki di kelasnya. Mengabaikan kekehan tak menyenangkan itu, Naruto mengeratkan pegangannya di kemeja putih Sasuke. Tak ingin Sasuke pergi tanpa menjelaskan apa-apa padanya.

Hei, biasanya pun mereka seperti itu toh? Biasanya di saat Naruto mencemooh Sasuke, tanpa menunggu tiga detik pun pernyataan pedas akan keluar dari mulut Uchiha bungsu itu. Yang tentunya akan membuat perkelahian tak berguna terjadi di kelasnya hingga Iruka datang sambil membawa pentungan. Lalu kenapa di saat ia mengangkat topik biologis itu, Sasuke justru menjauh darinya? Apakah benar ia memang seorang Omega? Lalu memangnya kenapa? Toh dengan itu ia bisa melindungi─

PLAK.

Genggaman tangan Naruto terhempas ke arah kanan tubuhnya karena hentakan kasar dari Sasuke. Mata hitam itu menatap nyalang ke arahnya, geraman bagaikan binatang terdengar seperti bisikan setan di telinganya, dan itu cukup membuat Naruto bergidik takut.

"Jangan dekat-dekat denganku, Namikaze."

Dan Sasuke pun meninggalkan kelas dan juga Naruto yang terdiam menatap bayangan hitam Sasuke yang semakin mengecil.

.

Mengingat hal itu semakin menambah kekesalan di pikiran Naruto, dengan langkah lebar-lebar ia pun segera menarik Mizuki ke arah ruang kesehatan dan menutup pintu dengan bunyi keras. Tak lupa untuk mengunci ruangan itu, berjaga-jaga kalau ada guru lain yang mencegatnya membolos pelajaran. Naruto tak menghiraukan keberadaan Sasuke yang toh dia pasti tak peduli dengan keadaan Naruto apakah baik atau buruk.

Entah kenapa saat ia berpikir seperti itu, hatinya terasa sakit. Mungkin sekarang penyakitnya menyerang bagian hatinya.

Mengikuti petunjuk Mizuki, Naruto pun duduk di atas tempat tidur dan menunggu Mizuki yang berjalan ke arah lemari ruang kesehatan. Tubuhnya semakin terasa berat, namun juga sangat panas. Kepalanya berdenyut-denyut, tubuhnya gemetaran dan Naruto merasa dari dalam tubuhnya seperti ada yang mau keluar.

"A-ah... hng─" Menutup matanya sambil menahan gejolak di dalam tubuhnya yang di luar kendalinya. Ia tidak ingin seperti ini, kenapa harus dia, kenapa harus di saat seperti ini, kenapa─

Dan pandangannya pun seketika memutih disertai dengan lenguhan kencang yang Naruto tak sadari bahwa lenguhan itu berasal dari dirinya.

.

Ruangan kesehatan itu hening seketika.

Bunyi berisik yang berasal dari lemari kesehatan pun tak terdengar. Sama dengan keadaan Naruto yang tadinya melenguh, mendadak terdiam. Naruto masih memiliki kesadarannya, namun badannya sudah tidak terasa sakit lagi.

Hanya saja, ia merasa ingin 'disentuh'.

Grak.

Bunyi tempat tidur yang Naruto tempati bergeser sedikit. Secara mendadak Naruto merasakan nafas hangat menguar di dekat wajahnya. Membuka matanya perlahan, Naruto pun melihat sosok Mizuki yang melihatnya dengan tatapan aneh. Tatapan yang tak pernah diperlihatkan sebelumnya.

"M-Mizuki-se-sensei?"

"...Naruto, apakah kau sudah memeriksakan tipe biologismu?"

"Eh? I-itu kemarin aku sudah memeriksakannya, tapi aku belum melihat hasilnya da-dari Shi-Shizune-sensei..."

Pemeriksaan biologis terhadap semua murid memang selalu dilakukan di tahun terakhir SMP. Pemeriksaan yang akan membawakan hasil mengenai tipe biologis dan pengetahuan dasar mengenai keturunan yang akan dimiliki dengan kriteria pasangan masing-masing serta pengetahuan hubungan badan yang akan dilakukan di masa 'in-heat─atau bisa disebut dengan musim kawin'.

"Huh, tentu saja. Pantas saja kau malah berkeliaran ke mana-mana. Hei, Naruto, apa kau tahu apa tipe biologismu?"

Mengerutkan alisnya, Naruto menggeleng pelan. "Belum... ta-tapi yang aku terka... Aku bertipe Alpha..."

Ucapan Naruto itu justru membuat gelak tawa dari guru olahraga tersebut. Tak terlalu fokus dengan pandangannya, Naruto melihat secarik kertas yang digenggam erat oleh Mizuki. Tertera nama 'Namikaze Naruto' di bagian atas kiri dengan rentetan tulisan Shizune yang rapi.

"Aah, kau belum melihatnya, bukan? Akan kuperlihatkan agar kau cepat mengerti apa yang kumaksud dari tadi, Nak," kekehnya sambil menyodorkan kertas itu tepat di depan muka Naruto.

Dari sederet tulisan-tulisan yang sangat banyak dan sebagian tak terbaca, Naruto hanya memfokuskan ke bagian hasil yang ada di tengah kertas dengan huruf besar. Mata Naruto membulat dan mulutnya tergagap.

.

Namikaze Naruto

Hasil Pemeriksaan : Biologis sehat

Tipe Biologis : OMEGA +

Rank : Langka

.

Tak percaya dengan yang dilihatnya, Naruto mencoba menggenggam kertas itu namun kertas itu dibuang jauh-jauh dari tubuhnya. Menatap nyalang ke arah gurunya, Naruto terhenyak dengan pandangan Mizuki. Pria berumur dua puluh lima tahun itu secara perlahan membuka celana yang ia kenakan. Terlihat gundukan penuh yang Naruto sadari mulai membesar.

Ini gawat.

Mengikuti instingnya, Naruto segera bergerak ke arah kanan tempat tidur dan menjatuhkan dirinya ke lantai dengan bunyi debam yang keras. Ia tak mau mengikuti apa kata tubuhnya di luar kendalinya. Ia tak mau melakukannya dengan orang yang tidak ia cintai. Tidak dengan orang yang melihatnya seperti makanan mewah. Belum sempat Naruto berlari lebih dari tiga langkah, tubuhnya diinjak dengan kuat hingga kepalanya terantuk lantai.

"Kau tak boleh lari di koridor, Naruto. Apa kau mau ketahuan membolos pelajaran dari Iruka-sensei?"

Mulut dan kedua tangan Naruto diikat dengan kasar menggunakan selimut putih di kaki tempat tidur yang tadi ia tempati. Naruto terus memberontak dan menendang-nendang apapun yang di dekatnya. Namun sayang, Mizuki menangkap kedua kakinya dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

Aroma yang nikmat menguar dari tubuh Naruto, Mizuki sadari itu. Aroma yang memabukkan seperti afrodisiak─pembangkit seksual─ dan membuat tubuh Mizuki bergemetar. Ia selalu menunggu waktu seperti ini. Menunggu seorang Omega langka yang masih polos dan suci untuk dinikmati secara perlahan.

Tak menunggu lama, Mizuki pun menarik kuat-kuat celana hitam yang Naruto kenakan, memperlihatkan celana pendek berwarna putih bermotif yang segera ia lepas. Memperlihatkan kelamin dan kaki jenjang berwarna coklat susu yang sangat halus. Membelainya kemudian mencium bagian paha dalam dan menyusuri hingga ke bagian selangkangan.

Remaja yang ia nikmati itu masih memberontak dan mencoba berteriak, namun terhimpit dengan kain yang menutupi suaranya. Darah Uzumaki yang dimilikinya memanglah sangat hebat. Di saat ia mengalami in-heat seperti ini pun, ia masih bisa memberontak atas dasar kendalinya. Namun, justru seperti inilah yang Mizuki inginkan. Tidak dengan kepasrahan dan ketakutan, seperti apa yang dilakukan oleh murid-murid lain yang ia gagahi sebelumnya.

Secara perlahan, Mizuki melihat kelamin muridnya itu menegak. Dari dalam dubur, keluar cairan lengket berwarna putih susu semakin menambah aroma nikmat yang ia hirup. Walaupun batinnya menolak, akan tetapi keinginan fisik dari Naruto-lah yang menang. Tak menunggu lama, Mizuki pun mengarahkan kelaminnya ke bagian dubur dan mulai melesakkannya─

PRANG.

Pecahan jendela terlempar ke satu ruangan hingga masuk ke dekat tubuh Mizuki dan Naruto. Kursi kayu berat yang ikut terlempar pun terjatuh dengan bunyi debam keras hingga membuat engsel kursi itu patah. Tak berapa lama, sesosok remaja berambut hitam melompat masuk dan tanpa menunggu reaksi Mizuki ia menendang tubuh guru olahraga hingga terjungkal ke lemari ruang kesehatan dan membuat banyak barang di atas lemari itu terjatuh dan mengenai kepalanya hingga pingsan.

Remaja itu pun melihat tubuh Naruto yang tak bergerak sedikit pun dari tempatnya tadi. Ia segera melepaskan kain yang menutupi mulut dan tangannya. Saat kain itu terlepas, Naruto berteriak kencang dan masih memberontak menjauhi remaja yang menolongnya itu.

"TIDAK, JANGAN! KUMOHON! JANGAN SENTUH AK─"

Seketika remaja itu memeluk tubuh yang setengah telanjang dan membelai kepalanya sambil menenangkan remaja pirang itu. Naruto masih memukul dan mendorong tubuh yang memeluknya, namun remaja berambut hitam itu semakin mengeratkan pelukannya.

"Naruto, sudah tidak apa-apa, Naruto. Dengarkan aku, hei Dobe!"

Menjedukkan keras dahinya ke dahi Naruto, remaja itu kemudian meringis kesakitan. Melihat Naruto yang juga terdiam setelahnya, remaja itu pun menempelkan dahinya yang merah di dahi Naruto. Mata biru safir melesak masuk di pandangan hitam legam. Seakan tersadar siapa penyelamatnya, Naruto terbata-bata memanggil nama remaja itu.

"Sa... su..ke?"

"Heh, Dobe. Sudah sadar?"

Sesaat remaja pirang itu terdiam. Tak berapa lama, air mata mengalir di pipi merah yang bergaris itu. Isakan tangis terdengar di ruangan yang berantakan itu. Naruto memeluk tubuh Sasuke sambil menenggelamkan kepalanya. Tubuh itu masih bergemetar. Sasuke mengusap-usap kepala dan punggung Naruto. Selimut yang tergeletak di sampingnya, ia pakai untuk menutupi tubuh Naruto yang terbuka.

.

Shizune dan beberapa guru mendatangi ruangan yang terdengar bunyi ribut itu dan segera bertindak setelah melihat keadaan. Shizune segera memanggil keamanan dan menyuruh agar membawa tubuh Mizuki yang tak sadarkan diri untuk dikekang hingga polisi datang. Tak berapa lama, Iruka datang ke ruangan itu dan segera membawa Naruto dan Sasuke ke ruangan pribadinya. Naruto sama sekali tak mau bergerak dari tubuh Sasuke. Ia hanya terisak kecil dan mengeratkan pelukannya. Iruka pun meminta izin sebentar untuk mengambilkan baju ganti dan serta obat penahan In-Heat untuk Naruto.

Di ruangan itu setelah ditinggalkan Iruka, Sasuke pun menepuk punggung Naruto pelan. Naruto pun menyembulkan kepalanya dan menatap tanya ke Sasuke dengan matanya yang sembab.

"Apa kau tahu, apa tipe biologisku?" Naruto menggelengkan kepalanya. Secercah rasa bersalah dan malu ia rasakan saat pertanyaan Sasuke dilontarkan. Tangan Sasuke menyentuh pipinya dan mendongakkan agar setara dengan penglihatannya.

"Aku─ adalah Alpha dominan."

Menggigit bibirnya, Naruto menunduk merasa bersalah. "Dan kau tahu, kenapa aku menjauhimu akhir-akhir ini?" Lagi, Naruto menggeleng.

"Karena aku merasakan hal aneh di dalam tubuhku saat kau berada dekat denganku. Aku tahu perasaan ini berasal dari bentuk protektif seorang Alpha. Tapi karena aku ingin kau tidak takut denganku, aku pun menjauhimu agar tindakan Alphaku tidak di luar kendaliku. Tapi di luar prediksiku, kalau ternyata kau malah diincar oleh Alpha yang lain yang telah mengetahui 'aroma'-mu."

Naruto terdiam dan menatap Sasuke dengan tatapan terhenyak. Ia tak bisa menjawab namun juga tak mengira kalau alasan Sasuke adalah untuk kepentingan dirinya. Menyadari kondisi Naruto yang masih belum stabil, Sasuke pun tak menunggu jawaban Naruto.

"Naruto, aku ingin kau menggigit punuk leherku."

Naruto mengerutkan alisnya heran. Berdecak, Sasuke menunjukkan lehernya.

"Maksudku, kau harus menandai leherku untuk menjadi tanda kalau kau adalah 'pasanganku'."

Ia terdiam. Tak berapa lama, muka Naruto pun memerah dan ia tergugu.

"Kau tidak mau?"

Naruto menggelengkan kepalanya. Ia pun terdiam dan mendekatkan bibirnya ke arah punuk leher Sasuke.

Menggigit pelan punuk leher itu, Naruto pun melepaskannya dan kembali terduduk di pangkuan Sasuke. Melupakan rasa panas yang menguar di punuk lehernya, Sasuke pun memiringkan kepala Naruto, dan mendekatkan giginya ke arah leher Naruto.

"Dengan ini, kau adalah milikku, Namikaze Naruto..."

.

.

Bukti dari gigitan kepemilikan itulah yang menandai bahwa pasangan dari Omega langka, Namikaze Naruto, adalah seorang Alpha dominan keturunan Uchiha,

Uchiha Sasuke.


.

TBC (tuberkolosi─ /oi)

.


A/N:

Halo. Sudah lama ga ke fandom Naruto dan entah kenapa balik lagi di saat ke-canon-an sudah menyebar. /cries Tapi tak apa, selama ada fans yang masih mau berlayar, maka pairing yang kita suka belum karam! /yha

Masuk ke dunia Naruto lagi dan menghadirkan tema Omegaverse. Ya, tidak terlalu into M-Preg tapi tidak menolak kalau dihadirkan. /jadigimana

Bagi yang masih belum mengerti Omegaverse bisa dilihat di (http) :/ / (fanlore.)org(/wiki/Alpha/Beta/Omega) hilangkan spasi sama kurungnya.

.

Ini OOT, tapi jikalau ada yang berminat silahkan dibaca. /pret

Saya membuat doujin SasuNaru bertemakan Coffeeshop dengan Naruto sebagai Barista dan Sasuke pewaris Uchiha corp yang bertandang ke Konoha Coffee, cafe kopi milik Sakura. Gag/Romance, Bahasa Indonesia. Dijual di Comifuro dan AFA Indo. Bisa dikirim juga!

halaman sekitar 30-40, harga kisaran 40-50rb. Jika tertarik silahkan kunjungi link ini: (hilangkan spasi dan kurung)

(http) : / / (kagamiyonekoneko.) (tumblr.) (com/.) (com/post/126319042953/sasunaru) (-doujin-by-me-au-coffeeshop-indonesian)

atau kalau mau bertanya silahkan PM saya :D Ciao!