Kesenangan Tersendiri

"Melihat orang yang kita cintai di saat kita pertama kali membuka kelopak mata saat bangun tidur itu—"

.

.

Sebuah drabble persembahan ImaginationFactory.

Semua karakter Free! di sini milik orang yang bersangkutan.

Sedangkan karakter reader adalah milikmu, atau Makoto (jika kamu mau XD karena, di sini tokoh utamanya Makoto dan reader XD)

Peringatan: bagi yang kurang suka cerita tentang rumah tangga(?), kusarankan jangan lanjut dibaca deh XD

.

.

Dan... selamat membaca!

Chapter 2, Kesenangan Tersendiri

Pagi itu, aku bangun dari tidurku. Merasakan sentuhan hangat sinar matahari yang menerobos masuk lewat celah-celah jendela kamarku saja, sudah berhasil membangunkanku dari mimpi indahku. Aku melihat ke sisi kananku, melihat dia yang sedang tertidur pulas dengan kacamata hitam yang masih bertengger di wajahnya dengan sebuah buku yang tergeletak tak jauh dari bantalnya yang kuyakini bahwa… ia ketiduran saat sedang membaca buku novel favoritnya.

Tanganku terangkat, meraih kacamata yang nampak keren di wajahnya itu, dan meletakkannya di meja kecil tak jauh dari tempat tidru kami.

Aku memandang wajahnya untuk waktu yang cukup lama, memperhatikan setiap detail dari lekukan wajahnya. Lalu, senyum terpoles di wajahku saat bibirnya itu sedkit terbuka dengan imutnya sembari napas kecil keluar lewat celah itu.

"Makoto-kun…" ucapku entah pada siapa.

Oh! Aku lupa jika sekarang adalah hari Minggu! Hari Minggu adalah hari dimana Makoto—yang tentu saja—libur dari kantornya. Di hari seperti ini, biasanya kami menghabiskan waktu dengan jalan-jalan ke tempat menyenangkan bersama, atau mungkin hanya berada di rumah dan melakukan hal-hal yang menurut kami menyenangkan, seperti bermain di kolam renang yang ada di rumah contohnya.

Oh iya, aku lupa menceritakan kepada kalian bahwa sekitar satu bulan yang lalu, kolam renang pribadi di rumah kami telah selesai pembangunannya. Aku sangat senang sekali. Kata Makoto, ia membangun kolam renang itu karena ia ingin mencegah Haruka dari melompat ke aquarium besar yang ada di ruang tamu saat ia berkunjung ke rumah kami lagi. Oh Haruka… sampai sekarang dia belum berubah juga.

Ia, Makoto, adalah orang yang pekerja keras. Selain menjadi pemadam kebakaran, ia juga mengajar sebagai pelatih renang di sebuah tempat renang umum di dekat sekolahnya dulu. Dan terkadang, di waktu senggang, ia sesekali menulis cerita dan membuat puisi pendek yang ternyata… berhasil lulus seleksi dan akhirnya diterbitkan di sebuah penerbit yang terkenal! Sungguh, luar biasanya dia!

Eh, aku sudah terlalu memuji suamiku ya… baiklah…

Aku menyudahi semua pikiran-pikiranku tentang Makoto seraya dengan perlahan, menyibakkan selimut tebal berwarna krem ini ke suatu arah. Kemudian, menggeser kakiku menjauhi kasur yang empuk ini. Kini, kakiku telah menyentuh lantai yang terbuat dari kayu.

"Sayang…?" tiba-tiba, aku bisa mendengarkan suaranya yang lirih memanggil diriku. Cepat-cepat aku menoleh dan mendapati dirinya yang ternyata sudah membalikkan badannya sehingga punggung yang tegap itulah yang sekarang berhadapan denganku.

"Oh, ternyata dia sedang mengigau saja…" bisikku pelan pada diriku sendiri sebelum aku memakai sandal rumahku dan berjalan menuju kamar mandi, meninggalkan Makoto sendiri di atas kasur yang sangat nyaman itu.

"Wajahmu yang polos saat tertidur itu, dengkuran halusmu yang bisa kudengarkan saat aku mendekatkan telingaku ke arahmu itu, bagaikan mendengarkan lagu penghantar tidur sehingga aku malas untuk beranjak dari kasur."

.

.

.

Chap 2 /End/

.

.


Pesan dari author:

Hai! chap 2 sudah update! Bagaimana dengan ceritanya? X3 Apakah belum memuaskan? XD Apa kalian minta lebih? Jangan sungkan-sungkan untuk mengatakannya di kolom review atau PM saya, ya! X3

Oh iya, terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca FF ini.

Dan jangan lupa untuk memberikan tanggapan agar saya tahu apa yang kalian inginkan :')

Oke. Sampai jumpa di chap atau di FF selanjutnya!

Salam, Imagi :3