Disclamer : Tite Kubo

Warning : Typo, AU, OOC, Gaje, Shounen Ai, IchiHitsu, dll..

Sebuah Perasaan


-_Normal POV_-

"O-Oke, akanku maaf'kan." Ichigo kembali mengingat peristiwa kemarin, entah kenapa dia terus mengingat kejadian itu. "Baru pertama kali ini aku menggenggam tangan Toshiro. Suhu tubuhnya memang dingin ya." Ichigo tersenyum-senyum sendiri hingga ia tidak sadar kalau di depannya sudah ada Renji.

"Pagi Ichigo!" sapa Renji dengan semangat, Ichigo langung tersadar dari lamunannya.

"Oh, Renji, pagi."

"Kau itu, pagi-pagi sudah melamun. Memikirkkan soal yang kemarin ya? Cie.. yang baru baikan." ejek Renji.

"U-urusai!" mendadak wajah Ichigo memerah. "Lagipula kau kenapa kesini?!"

"Untuk apa aku kesini? Aku kan duduk tepat didepanmu, bodoh! Jadi wajarlah aku disini." Ichigo terdiam mendengar jawaban Renji. "Daripada itu, kau sudah dengar belum, katanya kelas kita kedatangan anak baru."

"Anak baru? Lalu apa urusannnya denganku?" ucap Ichigo cuek.

"Oh iya, kau kan sudah punya Hitsugaya, jadinya tidak peduli."

"Apa sebut-sebut namaku?" ucap Toshiro dingin.

"A-A.. tidak ada kok, hehehe." jawab Renji gelagapan. Toshiro hanya mendengus sebagai jawaban dan segera duduk di bangkunya yang berada di sebelah Ichigo. "Se-sepertinya dia sedang badmood." bisik Renji ke Ichigo.

"Biarkan saja, aku ingin tidur, bangunkan aku jika Nanao-sensei sudah datang." Ichigo melipat tangannya di atas meja untuk dijadikan bantal (?).


"Anak-anak, hari ini kalian kedatangan murid baru. Kamu yang di luar, silahkan masuk." ucap Nanao-sensei. Pintu segera dibuka dan seorang gadis berambut hitam dengan cepol di rambutnya memasuki kelas. "Silahkan perkenalkan dirimu." ucap Nanao-sensei ramah.

"Ha-Halo, namaku Hinamori Momo, salam kenal. Se-Semoga kita bisa berteman baik." ucap Momo lalu membungkukan badannya.

"Hi-Hinamori?!" teriak Toshiro, tanpa sadar ia berdiri dari duduknya. Ichigo yang tertidur di sebelahnya terbangun.

"Uhk.. ada apasih?" Ichigo segera menoleh ke arah Toshiro dengan muka setengah sadar. Ichigo langsung tersadar penuh ketika melihat ekspresi Toshiro yang terlihat berbeda dari ekspresi yang biasa ia tunjukan. "Apa-apaan ekspresinya itu?" batin Ichigo.

"Eh, Hinamori dan Hitsugaya sudah saling kenal? Kalau begitu Hitsugaya, nanti saat jam istirahat, tolong kau antarkan Hinamori berkeliling sekolah ya dan juga beritahu soal aturan di sekolah ini."

"Ba-Baik."

"Hinamori, kau bisa duduk di bangku kosong yang ada di belakang Hitsugaya."

"Ha'i, terima kasih Sensei." Momo segera berjalan menuju bangkunya.

"Nah, sekarang kita akan memulai pelajaran, buka buku Fisika kalian hal 102." Semua murid segera membuka halaman yang diminta, kecuali Ichigo, dikepalanya masih terus bertanya-tanya siapa sebenarnya gadis itu.


Jam Istirahat, diatap sekolah.

"Sebenarnya, siapa gadis itu?" tanya Ichigo.

"Maksudmu Hinamori? Entahlah." jawab Renji. "Lagipula, kenapa kau menanyakan hal itu?"

"Kau tadi tak lihat ekspresi Toshiro? Ekspresinya terlihat senang ketika melihat anak baru itu!"

"Senang? Sepertinya dia Cuma terkejut. Mungkin saja mereka berdua cuman teman masa kecil dan sekarang mereka baru bertemu lagi."

"Te-Teman masa kecil. Tunggu, bagaimana kalau mereka teman masa kecil dan mereka sudah saling menyukai?"

"Kau sudah gila ya?" wajah Renji berubah jadi horror.

"Tak mungkin, tak mungkin'kan Toshiro menyukai anak baru itu?" Ichigo menyenderkan tubuhnya ke pagar pembatas di atap, wajahnya terlihat frustasi.

"Ichigo, kenapa kau berfikir seperti itu?" tanya Renji, ia melipat kedua tangannya di depan dada. "Lalu, jika pikiranmu itu benar, kau akan menyerah? Begitu maksudmu?!"

"Ta-Tapi, jika mereka saling menyukai, apa yang bisa aku lakukan? Kau pikir aku mau jadi orang ketiga?!" jawab Ichigo dengan suara yang meninggi. Renji sudah tidak bisa menahan kekesalannya, ia segera menarik kerah kemeja Ichigo.

"Sadar Ichigo! Kita belum tau hubungan mereka yang sebenarnya, kau jangan mengambil kesimpulan sendiri!" Renji melepas kerah Ichigo.

"Ta-Tapi, jika kesimpulanku benar, aku... aku pasti tidak bisa menerimanya." Ichigo menundukan kepalanya.

"Kenapa kau tidak tanya ke Toshiro saja?"

"Ta-"

"Ting-Tong." Bel masuk istirahat memotong ucapan Ichigo.

"Gawat, sudah bel, habis ini pelajaran musik Aizen-sensei kan? Ayo Ichigo, kalau kita telat, kita bisa dibunuh olehnya." Renji segera berlari disusul Ichigo.


"Ichigo, ayo pulang." ajak Renji. Ichigo hanya mengangguk lesu sambil membereskan buku-bukunya. Dilorong mereka berdua hanya diam. Hanya suara siswa-siswi yang saling mengobrol. "Kau tak ingin menanyakan soal hubungan mereka?" tanya Renji membuka percakapan.

"Tidak, aku tidak siap dengan jawabannya."

"Bagaimana kalau aku saja yang menanyakannya besok?" Ichigo hanya terdiam mendengar tawaran Renji.

"Tunggu, sepertinya ada yang ketinggalan, Renji kau duluan saja, aku ingin kembali kekelas untuk mengambil barangku yang tertinggal." ucap Ichigo sambil berlari kembali menuju kelas.

"O-Oke, aku tunggu di depan gerbang ya!" ucap Renji sedikit berteriak.


-_Ichigo POV_-

Sial, kenapa buku Fisika'ku harus tertinggal dikelas sih? Padahal besok ada ulangan Fisika. Pasti ini karena aku terlalu memikirkan soal Toshiro dan gadis itu. Karena terlalu memikirkan hal itu, tanpa sadar aku sudah sampai didepan kelas. Aku segera membuka pintu kelas dan entah kenapa tubuhku terasa kaku. Toshiro dan gadis itu... berciuman? Aku menutup kembali pintu kelasku. Tadi itu bohongkan? Tak mungkin mereka berciuman.

"Srek!" pintu kelasku dibuka dan aku bisa melihat sosok itu. Sosok yang selalu berekspresi dingin ketika didekatku.

"Kurosaki, kukira kau sudah pulang. Ini buku fisikamu, tadiku lihat tertinggal di laci mejamu." benarkan? Ketika didekatku ekspresinya dingin. Aku segera mengambil buku fisikaku.

"Te-Terima kasih." kenapa aku jadi gugup seperti ini. "Aku pulang dulu ya." aku segera berlari meninggalkan mereka berdua. Aku sudah tak tahan. Mungkin akan lebih baik kalau aku merelakan Toshiro saja kan? Ya, mulai besok, aku tidak akan mengganggu dia lagi. Ya, tidak akan pernah.


Omake

"Shiro, apa kau mengerti cara mengerjakan no. Sembilan belas?" tanya Momo sambil menunjuk no. Sembilan belas.

"Berhenti memanggilku Shiro, ini kerjakan dengan rumus ini."

"Hm, oke." Momo segera mengerjakannya dengan rumus yang diberitahu Toshiro. Sambil menunggu Momo mengerjakan latihan soal untuk ulangan Fisika besok, Toshiro memerhatikan keluar jendela.

"Nah, sudah selesai semua, Shiro, ayo pulang." Toshiro tak meresepon sama sekali. "Shiro, jangan melamun." Momo mengguncang bahu Toshiro pelan.

"Ah, maaf, aku melamun."

"Me-mereka ciuman?" pikir Ichigo yang saat itu melihat posisi Toshiro dan Momo terlihat seperti orang ciuman dari belakang. Karena Shock, Ichigo segera menutup pintu kelas.

"Ayo pulang Hinamori." Momo mengangguk dan tersenyum sebagai balasan. Toshiro menoleh ke arah meja Kurosaki. Dia melihat sebuah buku yang tertinggal di kolong mejanya. Tanpa pikir panjang Toshiro mengambilnya. "Buku catatan Fisika? Si bodoh itu kenapa meninggalkan catatannya? Padahal besok ada ulangan Fisika. Dasar bodoh." tanpa sadar Toshiro tersenyum tipis.

"Shiro, kau kenapa?" tanya Momo yang melihat Toshiro yang sedikit aneh.

"Eh, tidak pa-pa, ayo pulang."


Cornelia : *ngumpet + keringet dingin*

Toshiro : Ngapain lu ngumpet?

Cornelia : Eh, itu, soalnya, e...

Tatsuya : Dia ngumpet gara-gara udah setahun gk update taichou

Toshiro : Cih, ngapain di update cerita kayak gini sih? *kesel* Paling juga udah pada lupa soal cerita ini

Cornelia : Teganya! *shock*

Tatsuya : Mari baca Review *wajah datar* dari Kitsune857 *keringet dingin, lirik author* Thor, lu baik-baik aja?

Cornelia : Eh, kenapa? Gua baik-baik aja kok, tumben lu perhatian Tatsu ^^)

Tatsuya : Eh.. um.. oke. *lirik Ichi sama Hitsu, shock* lah kenapa lu berdua jadi keiket gini?!

Ichigo : Kagak tau, dan kenapa juga gua harus ke iket sama cebol ini!

Toshiro : Miyuzaki! Lepasin iketannya! Ogah gua ke iket sama si duren ini!

Tatsuya : O-Oke taichou *lepasin iketan* ehem... untuk para readers yang setia membaca cerita ini, terima kasih dan juga author mau minta maaf kalo ceritanya gaje, soalnya authornya udah agak lupa sama konsep cerita awalnya. Tapi tenang aja kok, pasti ceritanya lanjut, pasti... ah ya, jangan lupa untuk tinggalkan RnR *agak kikuk*