"Demi apa, aku tidak akan melanjutkannya. Tidak ada yang bisa menandingi gambar buatanmu, Yakumo." Ino mengangkat kedua tangannya, tanda menyerah.

Yakumo terkekeh, "menurutku gambaranmu sudah cukup bagus." Ia memerhatikan gambar di sketchbook Ino.

"Ah, aku menyerah deh!" Ino itu menutup sketchooknya dan mengalihkan pandangan ke pepohonan sekitar taman Frankfurt.

.

Disclaimer: Masashi Kishimoto

#16InoFicsChallenge2016 #12

Sketchbook

.

Gadis yang menempuh pendidikan arsitektur di Leiden itu tersenyum lantas terus menggoreskan pensil arangnya di atas sketchbooknya.

"Yakumo, apa yang kamu gambar?" Tanya Ino penasaran karena Yakumo tak juga berhenti menggambar.

"Rahasia."

"Mau lihat!" Ino mencari celah untuk mengintip tapi tak bisa karena rekannya itu terlalu cekatan menghalanginya untuk melihat pekerjaannya.

"Kepo banget, sebentar lagi selesai kok. Tunggu saja." Ujar Yakumo yang giat meneruskan aktivitasnya.

Ino cemberut.

"Pelit."

Tak lama, Yakumo menaruh pensil arangnya di atas meja taman yang sedari tadi mereka duduki.

"Done."

"Mana, mana? Lihat!" Ino antusias dan terkaget saat melihat gambaran Yakumo.

"Kenapa diam?" Tanya Yakumo sembari terkekeh.

"Kenapa kamu menggambar aku sih?"

"Suruh siapa kamu gambar-able orangnya?" Yakumo tertawa, Ino merona.