Chapter 5

Dengan tanda matahari ditangan kanan dia menyembuhkan Tsunade kini dia sudah dalam kondisi semula walau belum sadar,sedangkan Naruto dia runtuh sontak Jiraya menangkapnya hari telah berganti saat Naruto bangun dia mendapat pemandangan aneh,mungkin dia harus bertemu Inoichi saat sampai kedesa apa mungkin dia sudah gila sampai melihat pemandangan ini bagai mana tak diragukan kini dia melihat Jiraya sang sannin katak dengan Tsunade orang yang dianggab nenek olehnya tengah tidur dengan posisi mesra,tidur di dekat jendela dengan Jiraya memeluk Tsunade sedangkan sang Baa-san terlihat nyaman dengan tidur didada Jiraya sambil dipeluk,senyum bahagia terpasang dibibirnya ingat itu.

"naruto-kun,kenapa kau?".

Tanpa menjawab dia lalu menunjuk pada dua sannin raut wajah Shizune sama dengan Naruto,entah kenapa mereka menjerit sontak membangunkan dua sannin yang sedang tidur itu.

NARUTO MILIK MASHASI KSIMOTO

SEMUA LAGU DAN TOKOH MILIK PENGARANG ASLI,BILA ADA KESALAHAN MOHON MAAF

IDE MUNGKIN PASARAN biasa alur pasti cepat

Setelah dua sannin konoha itu terbangun suasana pagi yang umumnya sejuk dan damai berubah dalam ruangan itu,kini berubah seperti suasana sidang dimana Shizune dan Naruto sebagai hakim dan tersangka adalah Jiraiya dan Tsunade dengan kasus seperti tadi.

"ero-sannin,apa yang kau lakukan pada Baa-san!" kata naruto.

"aku tidak melakukan apa-apa gaki,harus berapa kali aku katakan" kata sang master.

"jangan menuduh macam-macam pada diriku,mana mungkin aku melakukan hal 'itu'denganya" kata Tsunade sambil menunjuk Jiraiya.

Pandangan Shizune dan Naruto menyelidik pada sannin ini setau mereka tak ada kata tenang dalam kamus bila mereka bersama,bila ada itu palinglama 10 menit saat melihat itu tiba-tiba kurama melihat hal aneh dan memberi info pada Naruto.

"oe,gaki aku rasa selama ini ada yang aneh dalam kepala mereka coba kau lihat dalam pikiran mereka dengan kekuatanmu" kata Kurama

"hal aneh apa,teman bukanya mereka memang aneh?".

"aku tidak yakin,cepat kau lihat aku ingin tidur baka"

Saat Shizune tengah meintrogasi, Naruto tanpa aba-apa langsung memegang kepala Jiraiya dan Tsunade setelah mengucapkan kata jelajah tubuh Jiraiya dan Tsunade mulai lemas,sedangkan dalam bawah sadar mereka Naruto tampak kaget ternyata ada segel ingatan,Dengan sedikit usaha segel berasil di lepas saat kenangan kembali alangkah terkejutnya saat mengetahui siapa yang melakukannya dan Hubungan dua sannin ini dengan dirinya.

"ternyata,mereka orang tua dari Ayah" kata Naruto.

"kau tidak apa-apa,Naruto-kun?"tanya Shizune.

"tidak,kak Shizune trnyata mereka benar kakek dan nenekku"

"apa" teriak dia dan memandang dua sannin yang kini pingsan.

Setelah jutsu Naruto dua sannin itu bangun dan Tsunade langsung memeluk Naruto dengan air mata yang terus berlinang,dia lalu memeluk Jiraiya dan dibalas usapan dipunggung ucapan maaf tak pernah berhenti dari bibir Tsunade.

"nah,sudahi tangis ini mari kita pulang" kata Naruto.

"aku tak sabar ingin bertemu Minato"kata Tsunade.

"ho,nampaknya ada yang tidak sabar"balas Jiraiya disertai kecupan dipipi Tsunade.

"kau enak bisa bertemu dia setiap hari!".

Hari yang tenang di konoha mungkin ini belum cukup untuk sang Yondaime Hokage dia nampak berkutat dalam dokumen yang menggunung,Terbesit rasa sesal mungkin dulu dia akan menyerahkan kerjaan ini pada Kushina dia lalu menggeleng keras membayangkan akan jadi apa hasilnya nanti saat melihat keluar jendela tiba-tiba ada yang menutup matanya.

"aku tau,ini kau Kushina".

"dasar,kau tak asik bagai mana kau tau secepat itu" kata Kushina cemberut.

"hanya kau,prempuan yang berani serta aku hapal betul tangan lembutmu" balas Minato sambil menghadiahi sebuah kecupan.

Sontak Kushina langsung memerah walaupun dia mendapat julukan bringas saat bertugas namun tetap dia seorang wanita,mahluk untuk dilindungi dan dicintai yang akan sangat senang bila mendapat perlakuan sayang dari orang yang sudah mendapat hatinya dan sebagai balasanya dia akan melakukan apapun untuk selalu membuat pasangan bahagia di sampingnya.

" gombal,Minato-kun"kata kusina lirih diahkir kata.

"ada apa,ada suatuhal yang mengganggumu sayang"kata Minato lembut sambil memainkan beberapa helai surai rubi Kushina.

"ini soal Naru,apa tidak lebih baik dia keluar dari anbu aku kuatir dia akan menjadi anak yangnakal,dingin,tak bisa bersosialisasi" kata Kushina sambil memasang raut wajah konyol.

"kita tanya dia saat pulang,oh aku lupa".

"apa?"

"Kita akan berbesan dengan clan Hyuga" kata Minato ringan.

"APAAA".

Naas ternyata bukan hanya Kushina yang berteriak anbu yang menjaga di ruangan itu juga ikut berteriak,sebut saja mereka Musang,karasu dan Inu bisa dibilang mereka orang terdekat Kitsune dalam anbu,mereka sontak memandang Minato meminta penjelasan.

"itu sebagai ucapan terimakasih,soalnya Naruto memberi info Hiashi ada duri dalam daging di clanya aku yakin Naruto tidak akan menolak hal ini,ingat rahasiakan soal ini sementra dari dia".

"kenapa?" balas Kushina.

"kau tau Naruto sibuknya seperti apa,ditambah dia jarang bertemu dengan Hinata bisa tambah kusut masalahnya bila mendadak saat sampai rumah sudah di suruh nikah jangan lupa dia baru 13 tahun"kata Minato.

"huh..Minato-kun,kita tau sendiri kau akan sangat BAKA dalam hal ini,kenapa kau tidak diskusi dulu dengan diriku" kata Kushina sambil memijat pelipis.

"ano..Hokage-sama,bagai mana dengan tetua Hyuga mereka pasti tidak akan tinggal diam" ingat Karasu.

"dan bagaimana kalo Hinata,kemungkinan besar dia akan mendapat Fuin sangkar burung" tambah Inu.

"akuyakin,mereka tidak akan berani" kaya Minato enteng.

"apa yang membuatmu,bisa seyakin ini sayang?"

"sekarang akutanya,apa salah satu dari kalian pernah melihat Naruto mengamuk dan menggunakan kekuatan penuhnya" kata Minato serius dan mendapat gelengan dari mereka.

"jujur,akusendiri tidak tau seberapa bebar dayanya tapi yang kutahu sekarang masih berkembang".

Mengesampingkan hal ini disuatu teras mansion Uchiha terlihat seorang calon remaja tengah berbaring menik mati awan,tak terlupakan tomat di sisinya lelaki bermodel rambut pantat ayam itu memandang lurus kearah langit cerah hari ini, sang jelmaan Indra dikirim sang hagoromo untuk membantu Ashura atau Naruto.

"cih,sibodoh itu sekarang ada dimana dan sial aku terlempar terlalu jauh waktunya dengan dia"

Umpatan Sasuke berhenti karena perkataan sang ibu kalo ada seorang teman yang datang,saat bertanya siapa ternyata sang medis di tim 7 sebenarnya bukan hanya Sasuke yang dikirim melainkan Sakura juga bisa dikatakan Tim 7 dikirim kemasa lalau,saat menemui Sasuke pandangan mereka sedikit terpaku,kini sakura tidak lagi berdiet bodoh yang membuat tubuhnya seperti triplek dia kini sedikit berisi,entah kenapa Sasuke sedikit salah tingkah.

"kau kenapa?" kata Sakura.

"hanya memikirkan langkah kita selanjutnya,kau tau Dobe sulit dicari" balas Sasuke.

Dia memang tidak salah karena Naruto kini di anbu dan jangan lupa soal menyembunyikan diri dia masternya, mereka berdua menghela Nafas mau bagai mana mereka terlempar sangat jauh bisa dibilang mereka baru tiba satu minggu yang lalu.

"aku tau siapa yang bisa"kata sakura.

"siapa?".

"Hinata,dia mungkin bisa membantu atau kita tanya Hokage-sama"

"hm"

Angin berhembus pelan diwaktu ini mengoyangkan dedaunan menimbulkan suara gemerisik yang seolah menjadi lagu penenang untuk penjaga gerbang desa Konoha,siapa lagi kalo bukan duo Izumo dan Kotetsu tanpa mereka sadari ada kitat jinga yang terjadi membawa rombongan dua sannin serta muritnya yang masih dalam kondisi kosong karena efek teleportasi Naruto.

"hah,ini akan cukup memakan waktu" pandanganya melirik pasangan penjaga pintu desa,senyum licik terpasang.

Perlahan dia mendekati penjaga pintu yang kini diambang menuju alam Mimpi,membuat dua tiruan dan berubah menjadi Madara dan Juuby versi 1 sedangkan dia menjadi Kurama setelah mengepung pos itu dia membuat suara,dua Ninja itu terbangun dan alangkah terkejutnya ada sosok Madara di depan mereka saat akan lari di sisi kiri dan kanan sudah dibloc oleh Kyubi dan monster yang belum pernah mereka lihat,tanpa diduga mereka pingsan,tawa puas terdengar dari naruto namun.

"apa yang kau lakukan,cucu bodoh" dia mendapat usapan sayang dikepala.

"aku hanya melakukan kebiasaanku" balasnya sambil mengusab kepalanya.

Kini mereka menuju menara Hokage untuk melapor keberasilan Misi,dan untuk dua sannin memiliki tujuan lain saat sampai Naruto masuk dahulu meninggalkan kakek dan neneknya diluar,diruangan kantor itu tak disangka Hiruzen bertamu.

"eh,dimana Jiraiya?" tanya Hiruzen.

"biasa" dan sudah cukup menjawab semua.

"ayah,apa yang akan aku lakukan bila bertemu orang tuamu?" tanya Naruto serius,sedangkan orang didalam ruangan itu kaget bukan main terutama Minato.

"entah,aku tidak tau siapa orang tuaku terahir kuingat ibuku berambut pirang mungkin aku akan merasa sangat senang" balasnya sendu.

"memangnya,ada apa Naruto-kun" kini giliran sang bunda.

"ero-sannin,nenek kalian bisa masuk"

Mereka lalu masuk dan raut bingung terpasang jelas dari Minato,Kushina dan Hiruzen melihat hal ini Naruto lalu menjelaskan.

"kau pasti ingat bagian Zetsu,dia pelakunya dia memasang fuin pada ayah dan ibumu ayah" terang Naruto.

"apa tidak ada pelukan untuk kami" kata Jiraiya.

Tanpa ada perintah kedua kalinya Minato sudah memeluk Jiraiya dan Tsunade air mata kebahagiaan mengalir deras dari mereka, Melihat hal ini Naruto tersenyum api dihatinya membara lebih dan lebih tanpa diketahui tekat membara terlihat dimatanya dia bersumpah akan menjaga kebahagiaan ini apapun harganya.

Sore telah datang lagi burung yang mencari makan telah kembali,tanpa terasa sang waktu telah berlalu dengan cepat kini keluarga Namikaze berjalan menuju tempat mereka tinggal untuk sementara Jiraiya dan Tsunade tinggal dengan Minato sampai tempat tinggal mereka selesai diperbaiki rencaananya mereka akan tinggal di komplek senju.

"oh,hampir aku lupa" kata Minato.

"ada apa ayah?".

"sudah saatnya kau bergaul dengan rekan satu generasimu,aku harab kau bisa berhenti di anbu" kata Minato.

Naruto diam sejenak memikirkan tawaran ini angin sore seolah membantunya mengambil keputusan saat membelai tubuhnya,Memberi rasa sejuk dengan helaian Nafas dia lalu menjawab iya mendengar hal ini kedua orang tuanya tersenyum,Namun tanpa sengaja dia melihat sesuatu yang tak asing dimatanya dua orang tengah berjalan santai rambut seperti kapas dan seorang dengan potongan seperti pantat ayam ide jail melintas diotaknya senyum konyol cenderung menakutkan terpasang diwajahnya.

"kalian bisa duluan,ada sedikit hal yang mau aku kerjakan"

Dengan keahlianya dalam siluman Naruto mendekati targetnya sringai masih terpasang diwajahnya,saat sudah dekat dia megagetkan mereka dengan berubah menjadi sosok Jubi tanpa diduga dia mendapat pukulan dari sosok rangka berwarna Ungu dan tinju moster dari wanita berambut seperti arumasnis itu.

"uwAAaa" dia terpental cukup jauh,dua orang yang memukulnya tersadar.

"eh,Sasuke-kun itu" kata Sakura.

"Dobe,ayo kita lihat dia"

Mereka lalu melesat ketempat jatuhnya Naruto tepatnya di Hutan pinggir desa,pukulan mereka memang keras namun mereka ragu teman bodohnya itu akan mati bila menerimanya dan benarsaja kini mereka menjumpai Naruto jatuh dalam posisi konyol dengan cekata Sakura langsung melakukan perawtan padanya.

"salahmu sendiri kenapa membuat kami terkejut"

"maaf,hihihi" balasnya.

Sedangkan Kurama yang berada didalam tubuhnya hanya menghela Nafas melihat Jinchurikinya sifat bodohnya yang tidak hilang,tak butuh waktu lama luka Naruto telah sembuh.

"apa kalian" dan dijawab anggukan.

"kami dikirim untuk,Membantumu oleh Rikudo-sama"terang Sakura.

"baik,semakin banyak bantuan semakin baguskan"kata Naruto.

"perubahan apa yang sudah kau lakukan ,Dobe".

"kita punya Nagato,dan yang ainya entah masih banyak Teme"

Tim tempur terkuat telah berkumpul tim yang memiliki kesempatan untuk mengubah masa depan yang lebih, sekaligus mencegah terjadinya mimpi buruk setiap manusia