Pacar Sewaan

Cast : Naruto U, Sasuke U, Kiba I, Gaara, dll

Genre : Romance

Rated : T

Warning : BL/YAOI, OOC, maksa, typo, abal, tidak jelas, pasaran banget, dan lain-lain

Summary : BU. Naruto sedang BU alias Butuh Uang. Bagaimana cara supaya dompetnya kembali terisi wahai Dewa? "Pacar sewaan? Apa maksudmu?". "Hanya perlu pura-pura mesra. Kontrak habis, ikatan berakhir. Dapat uang deh…". Mungkinkah saran Kiba boleh dicoba?

A/N : Awas ini BL lho... Jangan salah baca ya! Enjoy minna~


Chapter 1


Naruto ambruk ke ranjang seketika setelah ia sampai di flat yang ia sewa. Masih berbalut kemeja santai juga celana panjang, tas pun masih menempel di punggung. Tapi Naruto tetap tidak mau bangun. Ia terlalu capek.

"Uh… lapar…" keluhan terdengar dari mulutnya. Naruto melepas tas-nya dan menaruhnya di ranjang. Dengan segenap tenaga yang tersisa ia bangkit mencari stok makanan di lemari.

Kosong. Isi lemarinya tandas. Ia hanya bisa memegangi perut. Uang bulanan kerja sambilan belum mengucur. Uang di dompet—mari kita lihat.

Hanya tersisa koin 10 yen. Kau bercanda? Sepuluh yen? Mau makan apa kamu, Naruto? Beras dua biji?

Helaan nafas terdengar. "Oh Dewa… aku lapar sekali…" Naruto hanya bisa memegangi perut.

Tolong siapapun yang punya uang berlebih. Naruto siap untuk menampungnya dengan senang hati.


Bayar sewa kamar. Bayar makan pagi siang malam. Bayar diktat kuliah dan segala tetek bengek perkuliahan. Bayar pulsa telepon dan internet. Bayar alat tulis, fotokopi, mencetak. Bayar kas klub berenang.

Setelah dilihat-lihat, "Te-Ternyata… pengeluaranku banyak juga…" Naruto tak sanggup melihat pengeluarannya yang sudah minus. Sumber pendapatannya hanya dari kiriman orang tua dan kerja sambilannya sebagai pramusaji. Ia harus mencari alternatif supaya pendapatannya bertambah.

Pengeluarannya benar-benar tidak bisa dikurangi. Itu saja sudah pas-pasan dan di hemat-hemat. Dan soal klub berenang, ia tidak bisa keluar karena belum lulus.

"Kau butuh uang?" Kiba mengulang kalimat Naruto ketika bertanya perihal menambah uang di dompet. Naruto mengangguk sedih. "Uang ku tiris dan aku sekarat. Pengeluaranku bulan ini entah kenapa banyak sekali. Tolong bantu aku, Kiba…".

Kiba berpikir sejenak bagaimana cara membantu temannya yang sedang kesulitan uang itu. Ia sendiri juga mahasiswa perantauan—jadi ia mengerti benar apa yang Naruto rasakan.

Di kepala Kiba mendadak ide melintas. "Begini saja, jadi pacar sewaan bagaimana?" usulnya sama sekali tidak Naruto sangka. "Hah? Pacar sewaan? Maksudmu?". Kiba terkekeh. "Kau hanya perlu pura-pura mesra. Kontrak habis, ikatan berakhir. Lalu, kau bisa dapat uang," jawab Kiba.

Yang benar saja. Apa-apaan pacar sewaan itu? Mesra katanya? Ogah banget.

"Tidak mau," Naruto hendak pergi namun Kiba mencegahnya. "Hei, banyak yang membayar mahal untuk mendapat pacar sewaan. Kisaran yah… 20.000 – 50.000 yen sekali kencan?" jelas Kiba memasang pose berpikir. "Itu pun juga bergantung pada lama kontrak. Makin panjang kontrak mu, tentu saja kau akan mendapat bayaran lebih banyak,".

Demi apa, Dewa? 20.000 yen sekali kencan? Sungguh sayang untuk ditolak.

Tapi… Tolonglah—pacar sewaan? Kerjaan macam apa lagi ini?

Kiba memberikannya selembar kertas. Tertulis situs untuk kencan online.

"Uh—aku mau mati saja…".


Sepulang kerja sambilan, Naruto melangkah masuk ke flat dengan gontai. Ia sangat lelah hari ini. Kuliah 5 jam di pagi hari, latihan berenang, lalu kerja sambilan. Mengapa hidupnya harus sulit seperti ini?

Lalu tugas dari si dosen itu, membuatnya ingin mati saja. Naruto bergegas mandi supaya badannya segar kembali. Ia berniat membuat draft dari paper yang dosennya berikan nanti setelah mandi.

Duduk di depan laptop sambil menghela nafas. Menunggu laptop menyala sama sekali tak ada bandingannya dengan menunggu makanan masuk ke perut. Ia benar-benar lapar. Pagi tadi, Naruto tidak sarapan. Untung dengan baik hatinya Kiba mentraktirnya dua porsi ramen—karena Kiba baru dapat rejeki hasil tolong orang. Lalu ia latihan berenang—dan kalian semua pasti tahu kalau berenang itu membuat lapar.

Dan ia tidak mengisi perut setelah latihan hingga seusai kerja sambilan. Tentu saja malam ini ia lapar sekali!

Semua suara-suara perutnya yang berdendang minta diisi ia hiraukan. Segera ia membuka diktat kuliah dan berbagai lembaran kertas dari sang dosen. Ruangan itu begitu hening. Hanya ada suara jari Naruto yang tengah mengetik di laptopnya.

Saat Naruto tengah serius mengerjakan tugasnya, mendadak ada pesan masuk lewat ponselnya.

From : Kiba

Apa kau sudah mencoba saranku?

Tolong jangan ingatkan aku untuk mencoba saranmu! Naruto tambah stress. Dengan ogah-ogahan ia mengetik balasan pada sahabat karibnya itu.

To : Kiba

Belum

Naruto menyingkirkan ponselnya segera setelah ia membalas pesan Kiba dengan satu kata tanpa titik ataupun koma. Kembali ia fokus pada paper-nya, sampai akhirnya ia selesai.

Naruto bersandar ke kursi setelah nyaris sejam ia bungkuk menatap ke laptop. "Akhirnya selesai…." Ia merenggangkan otot tangan juga jarinya setelah beradu dengan keyboard begitu lama.

Mendadak ia teringat SMS Kiba. Mencoba saran dari Kiba? Oh ayolah, pacar sewaan? Apa ia harus benar-beanr mencobanya?

Tapi-tapi-tapi… 20.000 yen seminggu, itu bukan uang yang kecil!

Dari sakunya, Naruto mengeluarkan sobekan kertas bertuliskan alamat situs kencan online. "Apa-apaan Kiba itu? Jangan bilang dia juga pengguna pacar sewaan!". Naruto berdecak sebal.

Menghiraukan kalau Kiba seorang pengguna jasa pacar sewaan, Naruto kembali sibuk dengan laptop namun dengan urusan berbeda. Setelah terhubung dengan internet, Naruto mengakses laman web tersebut.

Halo! Selamat datang di Rin-Rin Love-Love!

Di tempat ini kamu bisa menyewa pasangan dan disewa menjadi pacar lhoo~ Kyaaa, sangat manis kan?

Suara imut dengan maskot perempuan animasi muncul segera setelah Naruto membuka laman web yang dimaksud. "Ucapan menjijikan…" umpat Naruto memandangi layar laptop yang kini begitu menyilaukan akan warna merah muda.

Di dalam banyak sekali pria-pria tampan yang menunggumu untuk menyewakan diri! Kyaa, ayo bergabung bersama kami!

"Apa-apaan ini…" Naruto memandang lesu. "Pria tampan katanya? Bagaimana dengan gadis cantik?".

Tentu saja kami juga punya banyak gadis cantik yang siap melayanimu! Tunggu apa lagi? Ayo!

Naruto berubah semangat. Kalau gadis cantik, aku harus berusaha!

[Klik untuk mendaftar]. [Klik untuk masuk].

Naruto memilih opsi pertama. Ia mengarahkan kursor dan meng-kliknya. Tampilan layar berubah. Yang pertama adalah mengisi biodata dan mencantumkan foto avatar.

Nama :

Depan : Uzumaki ; Belakang : Naruto

Usia : 19 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Mahasiswa, Pramusaji (sambilan)

Telepon : +81 534722

Alamat : Jl. Kumo Blok 2, Kota Konoha

Dengan ini, mendaftar sebagai anggota dari Rin-Rin Love-Love!

Ia mencantumkan foto dirinya yang (menurutnya) paling tampan. Naruto menekan tombol setuju dan kini ia sudah menjadi anggota dari kelompok entah apa itu.

Selamat! Kamu sudah menjadi bagian dari kami! Silakan coba langkah pertama mu disini!

[Menjadi pacar untuk disewa]. [Mencari pacar untuk disewa].

Naruto memilih opsi pertama. Ia harus mendapatkan orang yang mau menyewa jasanya. Mendapatkan orang yang butuh pacar sewaan. Mudah-mudahan ia mendapatkan sosok gadis polos nan kaya! Oh uang datanglah pada papa!

Naruto menunggu, menunggu dan menunggu. Oh Dewa!

Ternyata ada yang mau memintanya jadi pacar sewaan! Siapakah gerangan orang ini? Apa gadis polos yang banyak uang? Atau gadis berdada besar yang culun? Atau gadis nakal yang suka foya-foya? Naruto tidak tahu dan sangat tidak sabar.

"Ayo kita lihat…". Ia membuka pesan yang masuk. Tampilan layar pun berubah. Bukan hanya tampilan layar, begitu melihat isi pesan tersebut mimik Naruto turut berganti.


Bersambung...


Halo minnaaaa! Ao kembali dengan serial baru nih~

Bukannya tidak ingin menyelesaikan serial sebelumnya, Ao hanya tidak ingin ini mubazir. Itu aja.

Gimana-gimana-gimana? Jelek? Bagus? Biasa aja?

Pokoknya review aja biar makin bagus ceritanya oke?

Makasih yang sudah baca!

AkaiLoveAoi