Shi no Gekai

Chapter 1 : Awal Mula

"WakWaw"-Normal Speech

'WakWaw'-Thought Speech

"WakWaw"-Bijuu Speech/Jutsu

'WakWaw'-Bijuu Thought Speech


Hari ini 10 oktober, hari yang dianggap sebagai hari biasa seperti hari-hari lain bagi penduduk sipil dan shinobi Konohagakure. Malam ini bulan bersinar terang penduduk dan shinobi mulai beristirahat malam setelah melakukan aktivitas seharian.

Namun tidak ada satupun penduduk konoha yang menyadari dengan adanya serangan tiba-tiba yang tidak lain dilakukan oleh monster rubah berekor sembilan (Kyūbi). Monster rubah berekor sembilan itu mengaum keras dan mulai meluluh lantahkan desa, para shinobi mulai bergegas menuju rubah itu untuk melindungi desa dan keluarga mereka.

Para shinobi-shinobi muda dan para penduduk mulai dieveakuasi ke tempat aman. Kekkai pelindung mulai pasang untuk mencegah agar tidak ada yang mendekat. Namun shinobi-shinobi muda kecewa karena tidak bisa ikut berjuang bersama untuk melindungi desa dan keluarga mereka.

"Ini konyol , bagaimana kita menunjukkan masa muda kita jika terjebak disini?" Tanya pria berambut aneh berusia sekitar 16 tahun. Dia adalah Maito Gai.

"Tidak ada sesuatu yang bisa kita lakukan" Jawab Kakashi sambil membuang nafas.

Saat mereka sedang mengamati dan mengawasi, terdengar suara tangisan kecil dari arah belakang mereka membuat mereka berbalik untuk melihat siapa anak kecil yang sedang menangis.

Di belakang mereka berdiri anak kecll berusia lima tahun memakai piyama biru dengan motif shuriken kecil berwarna abu-abu, dia adalah Naruto Namikaze. Dia tampak seperti ayahnya, Hokage keempat. berkulit kecoklatan, bermata biru langit dan berambut spiky, bahkan memiliki kepribadian yang mirip dengan ayahnya , sikapnya tenang tapi juga cerdas untuk anak seusianya. Hanya warna rambutnya lah yang berbeda dia mempunyai rambut merah yang berasal dari ibunya Kushina Uzumaki dan dengan sifat meledak-ledak juga diturunkan dari ibunya pula.

Dia lahir pada tanggal 3 oktober dan baru merayakan ulang tahunnya yang kelima seminggu yang lalu bersama ayah dan ibunya yang sedang mengandung bayi kembar, calon adiknya. Orang tuanya menyayangi dan memanjakkannya karena dia tidak pernah bersifat nakal. Dia adalah orang yang sangat baik dan penuh kasih sayang, meskipun masih kecil dia sangat tenang dan begitu menyayangi kedua orang tua nya terlebih ibunya.

Dia sangat bersemangat ketika dia tau akan menjadi seorang kakak dan dia melakukan hal yang terbaik dengan membantu ibunya dirumah mencoba untuk tidak membuat ibunya kerepotan dan stres sebisa mungkin. Beberapa kali dia bahkan berbicara dengan saudara kecil di perut ibunya yang selulu membuat Minato dan Kushina tersenyum bangga.

"Dimana Kā-chan dan Tō-san?" tanya Naruto sambil menyaksikan rubah raksasa sedang menghancurkan rumah penduduk.

"Kā-chan dan Tō-san mu akan baik-baik saja Naruto. Ingat Tō-san mu adalah orang terkuat didesa begitu juga dengan Kā-chan mu" ucap Kakashi

"T-tapi ada adik-adik kecil ku diperut Kā-chan. Bagaimana kalau mereka terluka?".

"Itu tidak akan terjadi Naru-chan. Tō-chan mu tidak akan membiarkan adanya bahaya datang pada mereka" ucap seseorang yang baru datang, dia adalah Shizune.

" Shizune nee-chan" ucap Naruto sambil berlari mendekati Shizune dan memeluknya. Shizune berlutut untuk membalas memeluk Naruto. "Kau bisa percaya kata-kata ku kan Naru-chan?" ucap Shizune yang di balas anggukan oleh Naruto

Mereka semua terdiam sambil melihat para shinobi mencoba mendorong Kyūbi pergi keluar desa tetapi dapat dengan mudah dipatahkan oleh rubah itu. Saat rubah itu mengamuk dan ingin maju menuju kekkai pelindung sebuah tongkat hitam raksasa memukul perut Kyūbi dan mendorong keluar desa sedikit demi sedikit. tetapi rubah itu mulai melawan dengan mendorong tongkat itu akhirnya terlihat air dari udara yang terlihat seperti air bah membantu mendorong Kyūbi keluar desa. Ketika rubah itu tampak melihat darimana asal serangan ini,terlihat dua sosok berdiri disalah satu bangunan yang tak lain adalah Hiruzen Sarutobi, Hokage ketiga dan Tobirama Senju, Hokage kedua.

"Jiji,Ojii-san". Ucap Naruto saat melihat sosok yang dianggap kakeknya lah yang melawan kyūbi. Para shinobi-shinobi muda pun tersenyum senang karena kedatangan shinobi terkuat Konoha. Saat dia melihat Hokage ketiga dan Hokage kedua bertarung melawan Kyūbi dengan serangan jarak jauh yang dibantu oleh beberapa shinobi Konoha, Naruto merasakan dua energi kuat muncul dan mendarat didekat Hokage kedua dan ketiga.

Naruto tersenyum saat mengenali siapa pemilik chakra kedua orang ini. "Ero Jii-chan dan Baa-chan juga disini". Ucap Naruto. Kakashi, Gai dan Shizune melihatnya dengan pandangan bingung tidak mengerti apa yang Naruto bicarakan.

Tidak begitu lama terlihat dua gumpalan asap besar muncul didepan Kyūbi setelah asap itu hilang muncul siput besar berwarna putih bergaris biru dan katak besar berwarna ungu dengan perisai dan sasumata ditangannya. Diatas mereka tak lain adalah Jiraiya dan Tsunade, dua sannin desa Konoha.

Ketika Jiraiya dan Tsunade mulai bertarung dengan Kyūbi, ketiga shinobi muda itu menatap Naruto dengan pandangan terkejut. 'Bagimana dia tahu mereka ada disana? Aku bahkan tidak merasakan kehadiran mereka'. Pikir mereka bertiga secara bersamaan tapi mereka memutuskan untuk menanyakannya nanti dan kembali melihat ke pertarungan.

"Jiraiya-kun, Tsunade-chan." Ucap Sarutobi dengan nafas kelelahan, kedua sannin mengagguk kearahnya.

"Sensei, Tō-san. Jika Kyūbi disini aku hanya bisa menebak, apa ada sesuatu yang tidak beres dengan Kushina saat dia melahirkan? Tanya Jiraiya.

"Kelihatannya seperti itu, tapi aku belum melihat Kushina dan Minato" Jawab Hiruzen Sarutobi.

"Kita tidak tau dimana mereka tapi kita harus membuat Kyūbi menjauhi desa. Apapun yang terjadi". Ucap Tobirama dengan nada datar yang dibalas dengan anggukan ketiganya.

Namun ketika Kyūbi hendak melancarkan serangan terhadap mereka, Minato muncul diatas kepala Kyūbi dan menempelkan telapak tangannya diatas kepala rubah itu lalu menghilang bersama Kyūbi dalam kilatan kuning menjauh dari desa membuat semuanya menjadi terdiam.

"Kemana mereka pergi?" tanya Tsunade, mereka melihat ke segala arah, sebelum akhirnya mereka melihat ledakan besar terjadi beberapa mil tak jauh dari desa.

"Disana" ucap Jiraiya, sebelum keempat Shinobi berlevel kage itu mulai berlari dengan secepat mungkin, mereka pergi kearah terjadinya ledakan tadi dengan diikuti hewan kichiyose mereka.

Shinobi-shinobi lainnya yang menyaksikan Hokage keempat, ayah Naruto menghilang bersama Kyūbi membuat mereka bersorak senang, tapi hanya mereka (Kakashi, Shizune dan Gai) dan Naruto kecil lah yang tau kalau ini belum berakhir.

Naruto mulai memejamkan mata dan mencari ayahnya dengan kemampuan sensornya, dia tidak pernah menceritakan pada siapapun tentang kemampuannya ini. Dia selalu bisa merasakan dimana orang-orang berada . Dia bisa merasakan energi chakra kedua orang tuanya semudah membalik telapak tangan.

Setelah satu menit mencari, Naruto merasakan kalau mereka berada diluar desa tapi dia juga merasakan klo ibunya sedang kesakitan. Itu membuat Naruto ingin pergi ketempat ibunya dan menghentikan Kyūbi yang menyakiti ibunya. Dia melepaskan pelukan Shizune dan mulai berlari kedepan tetapi dihentikan oleh Kakashi dan Shizune.

"Naruto Kau tidak boleh kesana. Jangan karena kyūbi sudah tidak ada disana bukan berarti disana tidak berbahaya" ucap Kakashi memperingatkan tetapi Naruto tetap bersikeras ingin kesana.

"Benar apa yang dibilang Kakashi, Naru-chan. kau tidak boleh kesana". Tambah Shizune sambil memeluk Naruto walau menggeliat ingin dilepaskan.

"Tapi aku harus kesana . Kā-chan sedang kesakitan, aku tahu itu. Dia bersama Tō-san dan juga Kyūbi."

Mendengar pernyataan dari Naruto membuat mereka melebarkan mata. 'Dia bisa merasakan sejauh itu?' Pikir mereka. Mereka tau bahwa Hokage harus membawa pergi Kyūbi menjauh dari desa. Dan dari jarak sejauh itu nampaknya Naruto memiliki kemampuan untuk merasakan keberadaan seseorang dan juga keadaan orang tersebut.

"Sepertinya Naruto-kun memiliki semangat masa muda dan kemampuan yang luar biasa, tapi untuk lebih pastinya kita harus mencari tahu lagi nanti, Shizune-san" ucap Gai dan dibalas anggukan oleh Shizune.

"Percayalah Naru-chan. Mereka akan baik-baik saja" ucap Shizune sementara Naruto hanya melihat keluar desa yang sepertinya tempat ayah dan ibunya berada.


Sementara Itu Ditempat Minato dan Kushina Berada

Kushina membuang nafas berat beberapa rantai chakra keluar dari punggungnya untuk menjaga agar Kyūbi tetap ditempat. Sementara Gamabunta si boss katak berada dibelakangnya berusaha sebaik mungkin untuk menahan Kyūbi. Beberapa saat kemudian Minato tiba-tiba muncul didepannya membawa salah satu putri mereka yang baru lahir, putri cantik dari salah satu putri kembar mereka yang baru saja dilahirkan oleh Kushina.

Seluruh tubuhnya terasa sakit setelah Kyūbi memaksa keluar dari tubuhnya tetapi dia memaksa dirinya untuk tetap terjaga. Dia tidak bisa membiarkan keluarga dan desanya hancur.

"Maafkan aku Kushina, tapi hanya ini cara satu-satunya." Ucap Minato sungguh-sungguh. "Jika kita menyegel makhluk itu kembali ke tubuhmu maka kau akan mati dan aku tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Aku tidak bisa membiarkan si kembar dan Naruto hidup tanpa Ibu mereka."

Kushina tidak menyukai ini tapi ia tau ini harus dilakukan. Bayi yang baru lahir adalah pilihan tepat untuk menyegel makhluk itu. Tapi membuat anaknya membawa beban ini membuat hatinya hancur. Ini adalah beban yang tidak pernah dia inginkan agar salah satu dari anak-anaknya harus menahannya.

"Bagaimana kita menyegelnya?" tanya Kushina sambil mencoba berdiri tetapi Kyūbi mencoba memberontak agar terbebas dari rantai chakranya. Meskipun dia adalah ahli Fūinjutsu tetapi hanya ada beberapa cara untuk menyegel Bijū berekor sembilan dan dia tahu Kyūbi pasti akan melawan karena tidak ingin tersegel kembali.

"Aku punya rencana untuk itu. Aku bisa merasakan Tou-san, Kaa-san, Sandaime-sama dan Tobirama Jii-san sedang dalam perjalanan menuju kemari. Ketika mereka sampai disini kita akan melakukan metode penyegelan Shisō Fūin. Setelah kita menjebaknya aku akan menyegelnya dengan Hakke Fūin.

"Shisō Fūin tidak akan berhasil Minato, itu dirancang untuk menahan bijū hingga ekor enam, Kyūbi mungkin terlalu kuat untuk itu. Ucap Kushina khawatir karena mereka hanya memiliki satu kesempatan.

"Aku tahu, tapi dengan enam shinobi tingkat kage disini dan empat lainnya melakukan ritual, hal itu pasti bisa dilakukan. Ini akan sulit tapi kita pasti bisa mengatasinya".

Kushina menggigit bibirnya. Itu bukan ide yang terbaik tapi mungkin ini akan berhasil. Mungkin Hakke Fūin mampu untuk menahan Kyūbi, dia hanya berharap Shisō Fūin akan cukup mengekang biju itu.

"AWAS", teriak Gamabunta karena salah satu cakar Kyūbi terlepas dari rantai chakra milik Kushina dan mengarahkannya pada mereka.

"AKU TIDAK AKAN KEMBALI TERSEGEL ", raung Kyūbi dan mulai mengincar bayi mereka, Mito.

"Tidak" teriak Minato dan Kushina yang melompat untuk melindungi putri mereka dari bahaya serangan Kyūbi.

Minato dan Kushina menunggu serangan yang dilancarkan Kyūbi kearah mereka tetapi tiba-tiba mereka berdua merasa ada gelombang besar dari belakang mereka, menatap sekitar mereka melihat Gamaken melindungi mereka berdua dari cakar Kyūbi dengan perisai nya.

"Minato", terdengar empat suara yang ternyata Tobirama, Hiruzen, Tsunade dan Jiraiya muncul disamping mereka. Sementara Gamabunta dan Gamaken terus menahan Kyūbi dan Tsunade mulai mengobati Kushina. Minato mulai menjelaskan rencana yang telah disusunnya.

"Chakra Kyūbi terlalu besar untuk seorang bayi, Minato. Mungkin kau harus membagi chakra itu ke-kedua bayimu" jelas Tobirama

"Kau dengar Minato, harusnya kau menyegelnya kembali ke tubuhku." Ucap Kushina dengan nada lemah. Tetapi sebelum Minato menjawab terlebih dahulu dipotong oleh Tobirama.

"Aku tau kau tidak setuju jika anakmu menjadi Jinchūriki, Kushina. Tapi ini untuk kebaikan keluargamu dan desa kita. Aku juga tidak setuju jika kedua cicitku menjadi Jinchūriki, tapi aku lebih tidak setuju lagi jika mereka hidup tanpa kasih sayang seorang ibu" jelas Tobirama dengan nada datarnya. "Minato cepat ambil bayimu yang satu lagi, kita harus melakukan penyegelan secepatnya".

"Hai", jawab Minato sebelum menghilang dan kembali dengan kilatan kuning membawa bayi Naruko.

Keempat orang yaitu Tobirama, Hiruzen, Jiraiya dan Tsunade menatap kedua bayi perempuan itu dengan kesedihan mereka tahu beban berat yang akan di tanggung dalam hidupnya sebagai seorang Jinchūriki. Mereka tidak menyukainya tapi dia tahu jika ini harus dilakukan.

"Apa ada yang tau dimana Naru-chan? Apa dia baik-baik saja?" tanya Kushina karena dia memikirkan putra sulungnya.

Dia melihat Hiruzen menganggukan kepala " Terakhir aku lihat dia berada di dalam Kekkai pelindung dan dijaga oleh Kakashi, Gai dan Shizune. Dia baik-baik saja dan tidak terluka sedikitpun". Kushina menganggukan kepalanya dan sedikit bernafas lega setelah mengetahui Narutonya aman dan tidak terkena amukan monster rubah itu.

Setelah Tsunade mengobati Kushina yang dirasa cukup baginya untuk bergerak dan mengakses chakranya, Hiruzen berdiri di depan Kyūbi untuk dengan maksud membuat Kyūbi sibuk sementara yang lain melakukan persiapan ritual penyegelan.

Di tempat Minato, ia dan Tobirama meletakan tangannya ditanah dan mensummon altar kecil, dan dengan lembut mereka meletakan kedua bayi kembar Milik Minato dan Kushina diatas altar itu. Kedua bayi itu tertidur lelap tak terganggu dengan suara bising disekitar mereka. Minato mulai membuat segel yang diperlukan dengan darahnya di perut kedua bayinya.

Setelah beberapa saat segel telah siap digunakan

"Semua, sekarang waktunya" ucap Minato dan Kushina menarik dan melepas rantai chakra yang digunakan untuk mengekang Kyūbi dan membuatnya mengaum ditempatnya.

Gamaken dan Gamabunta mencoba melakukan yang terbaik untuk terus mengekang rubah berekor sembilan ini begitu juga dengan sarutobi. Tetapi Kyūbi adalah bijū terkuat dari semua bijū dengan cepat dia bisa melepaskan diri dari kekangan mereka.

Minato menganggukan kepalanya kepada yang lain saat ia, Kushina, Jiraiya dan Tobirama telah siap melakukan ritual penyegelan, sementara Tsunade menjaga Kushina agar tetap bertahan. Mereka berempat mulai menyalurkan chakra dan mulai membuat segel tangan yang diperlukan.

"Inu, Mi, I, Tora, SHISŌ FŪIN NO JUTSU", keempatnya berteriak secara serempak. Chakra biru mereka mulai menguar keluar dan membentuk seperti bentuk jaring besar, jaring itu meluas dan mulai menutupi tubuh Kyūbi. Masing-masing dari mereka memegang kunai agar setelah jaring chakra itu menutupi seluruh bagian tubuh Kyūbi, mereka akan menancapkan kunai itu sebagai penahan kekkai penyegelan bijū berekor sembilan itu.

Gamaken, Gamabunta dan Sarutobi yang melihat jutsu penyegelan telah diaktifkan langsung melompat menjauh, karena kekkai penyegelan mulai mendekati dan membungkus tubuh Kyūbi.

"TIDAK! AKU TIDAK AKAN TERSEGEL KEMBALI SETELAH MERASAKAN KEBEBASAN", teriak Kyūbi mencoba melawan dan meloloskan diri dari kekkai penyegelan, membuat kelima shinobi berlevel kage menggertakan giginya sementara Khusina yang masih meraskan sakit mencoba bertahan agar tidak terus menyalurkan chakra Ketubuh Kushina agar dia bertahan.

"Tahan terus, kita membutuhkan chakra yang lebih banyak", ucap Minato. Mereka hanya mengangguk dan menggertakan gigi mencoba mengeluarkan sisa-sisa chakra mereka.

Kyūbi mencoba untuk bergerak tapi Hiruzen memanjangkan tongkat miliknya dan menekan Kyūbi tepat di moncongnya yang membuat Kyūbi terkejut.

Kyūbi masih terus berjuang untuk meloloskan diri tapi Gamaken dan Gamabunta muncul dan mengekang sisi kanan dan sisi kiri kyūbi membuat Kyūbi smakin panik karena semakin kesulitan bergerak karena ditahan tubuh besar mereka berdua.

"Rasakan itu dasar bola bulu raksasa" ejek Gamabunta saat kekkai penyegel mulai menutup seluruh bagian tubuh Kyūbi, meskipun masih meronta dan menolak tubuhnya disegel kedalam tubuh dua orang bocah.

Tahu bahwa penyegelan itu akan segera selesai Sarutobi berdiri di depan Kyūbi menatap langsung ke arah matanya yang berwarna merah, tidak menunjukan rasa ketakutan bahkan setelah ditatap balik oleh Kyūbi.

"Kau terlalu berbahaya untuk dibiarkan berkeliaran bebas" ucap Sarutobi, mendengar ucapan itu membuat Kyūbi melebarkan mata karena, kata-kata itu sama persis oleh seseorang yang familiar dimasa lalu.

FLASHBACK

Hashirama Senju berdiri didepan Kyūbi si rubah iblis berekor sembilan yang sedang di kekang oleh kayu-kayu yang muncul dari dalam tanah melilit tubuh sang bijū hingga tak bisa bergerak.

Shodai Hokage menatap mata Kyūbi dengan tatapan sedih tetapi terdapat determinasi diwajahnya. "Kau terlalu berbahaya untuk dibiarkan berkeliaran bebas. Aku minta maaf tapi ini untuk melindungi desa dan dunia ini, ini harus kulakukan".

FLASHBACK END

Kyūbi menggeraman marah berusaha untuk keluar dari jaring penyegelan, meronta-ronta membuat keempat penyegel bersiap siaga. Tetapi jaring chakra itu sudah menutup seluruh bagian tubuh Kyūbi sepenuhnya.

Kushina mulai meletakan kunainya ketanah sebagai tanda bahwa dia telah selesai lalu diikuti oleh Tobirama, jiraiya dan terakhir Minato.

"TIDAAAAK" teriak Kyūbi, Minato melemparkan satu kunai cabang tiga miliknya kearah kepala Kyūbi ketika kunai itu menyentuh kepala rubah itu minato langsung melesat membuat dua tanda segel diatas kepala Kyūbi untuk membagi dua chakra bijū itu.

Minato menatap kedua putri kembarnya dengan tatapan sedih dan menyesal diwajahnya sebelum ia membuat segel tangan yang diperlukan.

"HAKKE NO FŪIN SHIKI" ucap Minato. Tanda Kanji dari darah yang dibuatnya tadi mulai bergerak ke perut kedua bayi itu dan mulai membentuk pola spiral dengan delapan simbol disekitarnya. Empat dibagian atas dan empat dibagian bawah.

Tubuh Kyūbi berubah menjadi gumpalan chakra besar berwarna oranye tepai masih terus berusaha menghancurkan dan mencoba keluar dari kekkai penyegelan tetapi segel Hakke Fūin yang dibuat Minato tadi mulai membagi chakra itu.

Mengeluarkan raungan terakhir yang terdengar lebih keras dari sebelumnya- sebelumnya, Kyūbi mulai terhisap kedalam segel Hakke Fūin yang berada di perut Mito dan Naruko sampai akhirnya Kyūbi benar-benar menghilang hanya tersisa enam orang shinobi dan dua bayi area itu.

"Mito, Naruko" gumam Kushina mendekati ke-kedua anaknya tetapi karena sehabis membantu melakukan penyegelan dan menghentikan Kyūbi, dia terjatuh tak sadarkan diri karena kelelahan.

"Kushina" teriak Minato, Tsunade dan Tobirama mengambil kedua bayi kecil itu ke pelukannya sambil melihat Minato yang berlari kearah istrinya yang tidak sadarkan diri.

Kelimanya mendekati Minato yang sedang melihat keadaan istrinya dengan raut wajah khawatir. Tsunade memeriksa denyut nadi dan aliran nafasnya. "Dia baik-baik saja, hanya kelelahan. Aku tidak terkejut setelah apa yang kita lalui hari ini. Mari kita bawa mereka bertiga kerumah sakit".

"Gunakan Hiraishin mu agar dia langsung bisa beristirahat, dia akan lemah dalam beberapa hari tapi darah Uzumakinya akan membantu memulihkannya. Dan bawa aku bersama mu agar aku bisa memeriksa yang lainnya. Tambah Tsunade yang dibalas anggukan oleh Minato lalu membopong Kushina dengan gendongan ala pengantin.

Minato hendak pergi sebelum ia memandang Sarutobi dengan raut muka sedih. "Sarutobi-sama aku minta maaf tidak bisa melindungi Biwako-san", ucap Minato memberi simpati kepada Hokage ketiga.

Raut wajah Sandaime berubah menjadi sedih meratapi kematian istrinya, tapi ia tahu hal seperti ini akan terjadi. Sehingga ia hanya mengangguk berterima kasih kepada Minato. Sementara Jiraiya menepuk bahu senseinya berusaha menguatkan.

Minato sudah ingin pergi kerumah sakit bersama Tsunade dan Tobirama yang memegang kedua anaknya, tapi ada pikiran yang mengganjal sebelum akhirnya dia mengingatnya." Naruto, Seseorang harus menjemput Naruto"

Jiraiya tampak siap untuk menawarkan diri untuk menjemputnya sebelum didahului oleh Hiruzen. "Aku yang akan menjemputnya, aku akan membawanya kerumah sakit. Aku yakin dia ingin tahu bahwa keluarganya baik-baik saja".

Minato mengangguk dan berterima kasih sebelum akhirnya menghilang dalam kilatan kuning bersama Kushina, Tsunade dan Mito. Saat Tobirama yang menggendong Naruko akan menyusul Minato dan yang lain, Jiraiya memanggilnya. "H-hei Tō-san kau ingin meninggalkan anakmu yang tampan ini sendirian. Bawa aku juga bersama mu." Ucap jiraiya yang dibalas "Hn" oleh Tobirama, Sebelum akhirnya pergi dengan hiraishinnya bersama Jiraiya.


Tempat Naruto

"Apa yang terjadi?" tanya Naruto yang hanya bersama Kakashi dan Gai, karena Shizune harus membantu di rumah sakit. Mereka melihat kekkai pelindung yang menghalangi mereka mulai menghilang dan beberapa Chunnin dan Jōnin yang tadi bersama-sama bertarung melawan Kyūbi muncul didepan mereka.

Mereka menjelaskan bahwa Kyūbi telah dikalahkan tapi mereka tidak menjelaskan secara rinci bagaimana bijū itu dikalahkan. Tapi kebanyakan shinobi tidak peduli mereka semua bersorak senang hanya Naruto yang tidak begitu gembira karena belum menemukan dimana keluarganya.

Naruto mendengarkan dan mengamati para shinobi yang tadi bertarung sedang bercengkrama disekelilingnya sebelum dia melihat Hiruzen Sarutobi sedang berjalan menuju kearahnya.

"JIJI" teriak Naruto lalu berlari untuk mendekati Hiruzen dan memeluknya. "Dimana Kā-chan dan Tō-san. Apa mereka baik-baik saja?" Tanya Naruto dengan air mata mengucur dari kedua matanya.

Sarutobi berusaha menenangkannya sebisa mungkin, tapi dia tau anak itu ingin melihat orang tuanya. "Mereka baik-baik saja Naruto, sekarang mereka berada dirumah sakit bersama Tsunade, Jiraiya, Tobirama-sensei dan kedua adik bayi mu.

Mendengar tentang kedua adik bayinya membuat kedua mata naruto melebar dan membuatnya ingin cepet-cepat menemuinya. "Kā-chan mu kemungkinan besar sedang beristirahat jadi ingatlah untuk tenang dan tidak berisik ketika kita sampai disana karena hari ini adalah hari yang sangat berat baginya. Ucap Hiruzen dan Naruto menganggukkan kepala.

Ketika selesai menjelaskan pada Naruto, Hiruzen berpamitan dan berterima kasih pada Kakashi dan Gai karena menjaga naruto dan akhirnya berangkat kerumah sakit.

Tidak butuh waktu lama mereka berdua sampai dirumah sakit,orang-orang terlhat begitu sibuk dengan banyak pasien yang dibawa oleh tandu dan banyak juga yang sedang dirawat dilobi atau dilorong rumah sakit mereka juga melihat murid Tsunade, sedang meminta beberapa suster untuk mengurus seorang kunoichi muda yang sedang terluka.

"Apa orang-orang itu akan baik-baik saja Jiji?" Tanya Naruto yang sedang melihat para shinobi yang sedang terluka.

"Mereka akan baik-baik saja. Mereka telah berjuang keras dalam pertarungan malam ini dan banyak dari mereka yang terluka karena hal itu, tapi kita memliki dokter terbaik di Konoha seperti Tsunade yang akan menyembuhkan mereka dalam waktu singkat" Jawab Sarutobi dengan diikuti anggukan Naruto.

Mereka berdua berjalan dan menaiki beberapa anak tangga sebelum akhirnya sampai di tempat khusus ibu hamil. Naruto melihat beberapa ibu hamil yang dikirim kerumah sakit untuk memastikan bayi mereka baik-baik saja. Salah satunya adalah teman ibunya Hitomi Hyūga yang dia tau sedang mengharapkan seorang bayi perempuan.

Meninggalkan tempati kecil tadi mereka berjalan menyusuri koridor dengan tenang sebelum berhenti di pintu ketiga sebelah kanan.

"Kita sudah sampai". Ucap Sarutobi kepada Naruto sambil membuka pintu dan berjalan masuk. Begitu sampai didalam Naruto melihat ayahnya berada di pojok ruangan sedang berbicara dengan Tobirama, Jiraiya dan Tsunade dengan ekspresi serius diwajah mereka. Dia melihat mereka semua terlihat kelelahan, terutama Minato yang pakainnya robek dibeberapa bagian.

"Tō-san", panggil Naruto dengan sura pelan mengingat apa yang telah di beritahu oleh sarutobi untuk tenang dan tidak berisik. Dia melihat Minato mengalihkan pandangan ke arahnya dengan senyum mengembang di wajahnya.

"Naru-chan", ucapnya sambil meninggalkan pojok ruangan untuk mendekati Naruto dan menggendongnya.

"hiks.. hiks aku merindukanmu Tō-san. Aku pikir kau dan Kā-chan terluka" kata Naruto yang mulai menangis. Minato memeluknya dan mulai menenangkannya.

"Tidak apa-apa Naru-chan. Aku dan Kā-chan mu itu orang yang kuat, butuh lebih dari sekedar bola bulu besar untuk menyakiti kita, haha." Ucapnya Minato mencoba membuat Naruto tersenyum tapi malah membuatnya menangis lebih keras.

Mencoba membuat putranya lebih tenang minato memanggilnya dan Naruto melihat ke arahnya. "hei Naru-chan apa kau ingin melihat kedua adik kecil mu yang baru lahir?"

Naruto sedikit melebarkan mata dan mengganggukkan kepala. Minato tersenyum dan mengajak Naruto keruangan lain.

Naruto menoleh dan melihat Kushina tidur ditempat tidur dengan rambut merahnya menyapu kesatu sisi, "Kā-chan". Katanya sambil memandang Kushina.

"Ðia baik-baik saja Naruto. Dia kelelahan setelah melewati malam ini. Dia hanya membutuhkan istirahat. Aku tau dia sangat mengkhawatirkanmu dan akan sangat senang melihatmu pagi nanti". Ucap Minato

Disamping tempat tidur kushina terdapat dua bayi yang sedang tidur dengan damai yang dua-duanya di bungkus selimut berwarna biru. Bayi perempuan yang satu memiliki kulit kecoklatan sama seperti Minato dan Naruto tetapi memiliki rambut blonde keorenan.

Bayi perempuan yang satunya memiliki rambut yang sama seperti kembarannya tapi kulitnya lebih cerah seperti Kushina. Naruto melihat ada tanda seperti kumis kucing di pipi kedua adik perempuannya. Walaupun dia juga memiliki tanda itu tetapi tanda dari kedua adik kembarnya terlihat lebih jelas.

"Naru-chan, aku ingin memperkenalkanmu kepada kedua adik mu Naruko dan Mito Uzumaki Namikaze" ucap Minato yang mendekatkan Naruto yang masih di gendongannya mendekati kedua adiknya.

Naruto tersentak sedikit saat melihat kedua adiknya, ia menjulurkan tangan kanannya daan membelai lembut pipi adiknya "Mito-chan," ujarnya sambil tersenyum.

Minato, Jiraiya, Tsunade, Sarutobi dan Tobirama tersenyum saat mereka menyaksikan Naruto berinteraksi dengan kedua saudari kandungnya yang baru. Setelah melewati hari yang panjang dan setelah semua kejadian tragis yang terjadi bisa melihat momen baik seperti ini mengingat kelahiran si kembar harusnya menjadi momen menggembirakan tetapi di ganggu oleh orang jahat dan serangan Kyūbi.

"Melihat Naruto dan kedua adiknya membuatku merasa semakin tua" ucap Tobirama dengan nada datarnya.

"Kau memang sudah tua Tō-san/ Oji-chan" jawab Jiraiya dan Tsunade bersamaan.

"Tumben sekali kalian kompak dan Tsunade sudah berapa kali kubilang bahwa kau harus memanggilku Tō-san. Walau aku ini adik kakekmu tapi sekarang aku ini ayah mertuamu. Sekarang keluarga Senju akan semakin ramai" ucap Tobirama masih dengan nada datarnya tapi dengan raut muka haru dan dibalas helaan nafas oleh Tsunade.

"Tō-san boleh aku menggendong mereka? Tanya Naruto

Minato tersenyum dan mengangguk. "Oke tapi satu persatu" jawabnya dan mendudukan Naruto di tempat duduk terdekat. Minato mengangkat Mito dengan lembut dan berjalan menuju Naruto.

"Ingat, hati-hati memegangnya" ucap minato kepada putra sulungnya yang dibalas anggukan dan dengan hati-hati menaruh putri kecilnya di tangan Naruto. Tsunade dan Jiraiya mendekat dan duduk disampingnya untuk melihat bayi kecil yang ada ditangan Naruto. Karena tubuh Naruto yang masih kecil, Naruto memegang tubuh kecil adiknya dipangkuannya.

"Hai Mito-chan, aku Aniki-mu", ucap Naruto membuat yang lain tersenyum begitu juga Minato yang sedang menggendong Naruko.

Saat Naruto berbicara mata Mito mulai berkedip sebelum akhirnya membuka mata terlihat sepasang mata hijau menatapnya. "Dia punya mata seperti Kā-chan, Tō-san." Ucapnya sambil melihat kearah Minato yang berdiri didepannya.

"ya dia mempunyai mata ibumu dan lihat Naruko dia punya mata yang sama seperti mu dan Tō-san."ucap Minato sambil memperlihatkan bahwa Naruko terbangun dan menunjukan mata biru miliknya.

Naruto menatap Mito yang ada digendongannya begitu pula sebaliknya Mito juga menatapnya dengan ekspresi penasaran di wajahnya seolah-olah sedang mencari tahu siapa yang sedang menatapnya. Setelah saling menatap satu sama lain seperti sedang bersaing menatap satu sama lain Mito kemudian tertawa lembut membuat semua orang tersenyum.

"Aku pikir dia menyukaimu Naru-chan" ucap Minato sambil tersenyum kecil melihat anak-anaknya.

"Siapa yang tidak menyukai Naru-chan kecilku" ucap Kushina dengan suara lemah yang terbangun dan melihat adegan tadi dengan senyuman. Membuat semua orang beralih menatapnya.

"Kushina" ucap semua orang dewasa yang berada diruangan itu dengan pandangan terkejut karena melihat Kushina terjaga, sementara Naruto melihat ibunya dan butiran air mata terbentuk di pelupuk matanya. Dia memberi Mito ke Tsunade yang dengan senang hati mengambil gadis kecil itu sebelum dia berjalan menuju ibunya.

"Hiks..hiks...Kā-chan," katanya sembari merangkak naik ke tempat tidur dan berbaring disamping ibunya.

"Jangan menangis Naru-chan, semuanya baik-baik saja." Ucap kushina sambil memeluk Naruto yang berada disampingnya. Dia mencium puncak kepala naruto dan kembali memelunya.

"Hiks...aku...hiks.. aku pikir kau terluka Kā-chan. Aku khawatir," isaknya dan Kushina mengusap punggungnya mencoba menenangkan Naruto yang berada di pelukannya.

"Aku bisa merasakan kau dan Tō-san. Dan kau merasa kesakitan dengan sesuatu yang besar dan mengerikan didekatmu," ucapnya yang mendapat perhatian dari semua orang yang berada diruangan itu.

"Naruto apa yang kau maksud dengan kau merasakan semua orang?" tanya Minato melihat anaknya dengan ekspresi penasaran.

"Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Aku hanya bisa merasakan dimana semua orang. Aku bisa merasakan ketika ero Jii-chan dan Baa-chan muncul bersama hewan besar mereka dan aku bisa merasakan kau dan Kā-chan keluar dari desa."

Naru-chan bisakah kau menjelaskan apa yang kau rasakan ketika kau merasakan orang tua mu?" tanya Sarutobi sedikit tertarik dengan apa yang dikatakan Naruto.

"yah aku bisa merasakan Tō-san dan dia merasa tenang tapi khawatir dan sedikit takut. Kā-chan merasa hangat tapi lelah dan frustasi. Kemudian ada sesuatu yang begitu besar seperti tiada akhir dan terasa begitu gelap.

Semua orang terkejut dengan apa yang dijelaskan Naruto

"Kemampuan sensor" kata Jiraiya terkejut."Naruto memiliki kemampuan sensor dan merasakan kalian berdua dua mil jauhnya dari desa itu berarti kemampuannya sangat kuat dan memiliki jangkauan yang jauh."

Minato dan Kushina melihat Naruto dengan bangga walaupun mereka sedikit khawatir. Mereka tidak akan mulai melatih nya sampai usia Naruto enam tahun tapi sekarang dengan kemampuan sensor ini mereka sudah tahu bahwa mereka harus melatihnya lebih awal. Ditambah dengan sesuatu yang besar yang dikatakan Naruto tadi, mereka tahu bahwa itu adalah Kyūbi.

Namun mereka tidak yakin bagaimana untuk melatihnya karena mereka tahu, mereka akan sangat sibuk dengan sikembar yang juga menjadi Jinchūriki dan memastikan segel mereka berfungsi dengan benar. Ditambah dengan memperbaiki desa dengan adanya serangan Kyūbi.

Orang-orang dewasa yang berada diruangan itu mulai berbicara satu sama lain tentang kemampuan baru Naruto yang mengejutkan dan peristiwa yang terjadi malam itu, tidak melihat Naruto yang perlahan-lahan tertidur di pelukan ibunya.

Chapter end


Yo.. saya author baru yang coba-coba bikin fanfic setelah rehat bikin skripsi jadi mohon bantuannya..
disini saya buat naruto punya keluarga besar dimana Jiraiya dan Tsunade jadi kakek-nenek kandungnya(orang tua kandung Minato)
saya juga buat Tobirama belum meninggal dan jadi ayah kandung Jiraiya. buat yang bertanya kenapa dia make marga Namikaze akan saya bahas di chapter depan.

Untuk kekuatan dan pair, mungkin diatas sudah saya kasih tau sedikit yaitu sensor dan akan bertambah seperti kemampuan medic, master suiton(seperti Tobirama) dan Fūton jutsu, fuinjutsu dan kenjutsu. klo Mokuton saya masih pikir-pikir dulu jadi mohon saran dari reader-san sekalian. dan pairnya young Mei Terumi yang saya buat hanya 3 tahun lebih tua dari Naruto.

sekian bacotan dari saya kritik dan saran diutamakan klo mau flame di PM aja dan maaf klo banyak mirip sama author-author senior karena ide ini terinfluence dari membaca fanfic-fanfic mereka.

arigato.