Shi no Gekai

Chapter 3 : Next step & meet new friends

"WakWaw"-Normal Speech

'WakWaw'-Thought Speech

"WakWaw"-Bijū Speech/Jutsu

'WakWaw'-Bijū Thought Speech


Satu Tahun Kemudian

Satu tahun setelah Naruto memulai latihannya sebagai shinobi, banyak hal terjadi di Konoha. Salah satunya tentang dampak serangan Kyūbi. Danzo Shimura, Homura Mitokado dan Koharu Utatane mendesak Minato selaku Hokage dan kedua mantan pemimpin desa lainnya yaitu Tobirama dan Hiruzen agar mengumpulkan klan Uchiha yang tersebar dipenjuru Konoha dan menempatkannya di tempat khusus.

Hal ini disebabkan karena banyak penduduk berpikir jika salah satu dari klan Uchiha-lah yang bertanggung jawab atas lepas dan menyerangnya Kyūbi ke Konoha. Tapi Minato menolak hal itu, menurutnya hal ini bukan ulah klan Uchiha yang berada didesa Konoha karena dia sendirilah yang bertarung dengan orang menyebabkan lepas dan menyerangnya Kyūbi, orang yang mengaku sebagai Madara Uchiha. Tobirama dan Hiruzen pun menyetujui apa yang dikatakan Minato karena hal ini dapat menimbulkan perpecahan karena bentuk diskriminasi.

Minato menginformasikan pada penduduk Konoha agar tidak cepat mengambil kesimpulan tentang penyerangan Kyūbi. Tetapi tindakan Minato ini hanya berlaku pada sebagian penduduk Konoha, karena masih banyak tindakan diskriminasi yang dilakukan oleh penduduk Konoha terhadap klan Uchiha.

Dalam satu tahun ini Naruto telah tumbuh. Ia lebih tinggi dari sebelumnya. Rambut merah spikynya tumbuh lebih panjang, persis Minato kecil hanya rambut merahnya lah yang membedakan. Dia mengenakan kaus berwarna oranye berlambang Senju di bagian depan dan Uzumaki dibagian belakang dengan celana pendek berwarna hitam. Dia juga mengenakan sandal shinobi berwarna biru tua dan ikat kepala berwarna putih berlambang senju yang diberikan oleh Tobirama sewaktu Naruto berulang tahun sebulan yang lalu.

Ulang tahun Naruto dirayakan bersamaan dengan ulang tahun pertama kedua adiknya yang sebenarnya berselang seminggu. Ini adalah permintaan Naruto sendiri yang begitu menyayangi kedua adiknya. Perayaan ulang tahun kedua adiknya ini berbarengan dengan adanya festival Kyūbi pertama yang diselenggarakan untuk mengenang dikalahkannya Kyūbi oleh pemimpin desa saat ini Yondaime Hokage.

Saat ini Naruto sedang duduk di training ground klan Senju sambil berkonsentrasi menyeimbangkan daun di kening dan kelima jari tangannya. Disampingnya shizune duduk membaca buku medis sambil sesekali mengawasi Naruto dan Ton-Ton yang terlihat bosan.

Dalam setahun ini Shizune dan kushina secara bergantian melatih Naruto. Shizune mengajarkan sedikit sejarah konoha, mulai dari terbentuknya desa konoha sampai Klan-klan yang ada di Konoha. Dia lebih banyak mengajarkan Naruto tentang chakra dan beberapa teori tentang ninja medis. Dalam satu tahun ini Naruto sudah berhasil menguasai beberapa latihan chakra kontrol yang diberikan Shizune. Yaitu leaf concentration dan leaf balancing. Naruto juga sudah menghapal titik tenketsu dalam tubuh. Shizune begitu senang mengajari Naruto karena selain memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dia juga dengan mudah menyerap ilmu yang diajarkan. Tetapi Shizune tidak ingin terburu-buru mengingat Naruto yang masih kecil.

Sementara Kushina mengajarkan teknik Fūinjutsu dasar, Taijutsu dan kenjutsu dasar. Kushina menjelaskan pada Naruto bahwa teknik Fūinjutsu ada sepuluh level, level satu untuk pemula dan level sepuluh untuk seorang master Fūinjutsu. Dalam satu tahun teknik Fūinjutsu Naruto sudah mencapai level satu menuju level dua, dia sudah menguasai beberapa teknik fūinjutsu dasar salah satunya Fūnyū no Jutsu yaitu menyegel benda kedalam gulungan Fūin. Sedangkan taijutsu dan kenjutsu Kushina mulai mengajari dasar Uzumaki style, dia membelikan bokken untuk pelatihan Kenjutsu Naruto. Kushina begitu bangga karena anaknya begitu cepat menyerap inti dari latihan-latihan yang diberikannya. Tetapi dalam sebulan ini Kushina sibuk mengurus kedua adik Naruto sehingga tidak begitu fokus melatih Naruto.

"Jadi bagaimana latihan leaf balancing mu Naru-chan?" Tanya Shizune mengalihkan pandangan dari buku yang dipegangnya ke arah Naruto.

Naruto membuka matanya dan menjatuhkan daun yang berada di keningnya karena kehilangan konsentrasi lalu melihat ke arah Shizune. "Berjalan dengan baik nee-chan." Jawab Naruto lalu dia melihat ke arah atap rumah. Itu membuat Shizune bingung dan ikut melihat ke arah atap.

"Ada apa Naru-chan?" tanya Shizune

"sepertinya ada Kakashi-nii yang sedang mengawasi kita nee-chan" Jawab Naruto

'Apa Kakashi adalah Anbu yang dikirim Hokage-sama? karena Kushina-sama mengatakan bahwa mereka menugaskan seorang Anbu untuk mengawasi latihan Naru-chan selama mereka tidak bisa ikut melatih?' Pikir Shizune lalu kembali menatap Naruto."Naru-chan mungkin itu Kakashi adalah Anbu yang dikirim oleh Hokage-sama yang ingin melihat perkembangan latihan mu." Ucap Shizune "Kā-chan mu sedang sibuk mengurus kedua adikmu jadi dia tidak bisa ikut melatihmu bukan? Jadi mereka mengirim Anbu untuk mengawasi mu". Tambah Shizune yang dibalas anggukan oleh Naruto.

"Baiklah karena kau sudah memasteri latihan chakra kontrol yang aku berikan jadi aku akan memberikan latihan chakra kontrol selanjutnya padamu" ucap Shizune.

"A-ah, aku pikir kau akan mengajariku Ninjutsu medis nee-chan?" Ucap Naruto menjatuhkan semua daun yang berada di kelima jari tangan kanannya. Mendengar Naruto begitu antusias dengan Ninjutsu medis membuat Shizune tersenyum senang.

"Aku ingin mengajarimu. Tapi biar aku jelaskan dulu mengapa latihan chakra kontrol sangat penting bagi mu." Balas Shizune meletakan kedua tangannya dipundak Naruto.

"Dengar Naru-chan , Kau memiliki chakra yang begitu besar untuk anak se-usiamu. jadi, jika aku mengajarimu Ninjutsu elemental terlebih Ninjutsu medis akan membutuhkan waktu yang lama bagimu untuk menguasainya dibanding dengan anak-anak lain se-usiamu." Jelas Shizune

"Apa itu artinya aku tidak cukup baik nee-chan?" tanya Naruto dengan ekpresi sedih.

"Bukan begitu Naruto-chan, Kau sangat baik dalam latihanmu. Kau bahkan dengan cepat mengerti apa yang aku ajarkan kepadamu tapi, untuk menjadi ninja yang lebih baik lagi kau harus benar-benar menguasai kontrol chakramu." Ucap Shizune sambil tersenyum. "Kau pernah melihat bagaimana elemental Ninjutsu bukan?" tanya Shizune yang dijawab anggukan oleh Naruto

"seperti Tobirama Ojii-san saat mengeluarkan jutsu air atau ero jii-chan menyemburkan api?" tanya Naruto

"Benar, untuk mengeluarkan Ninjutsu elemental seperti itu kita harus mengeluarkan chakra yang lumayan besar. Nah untuk itu pula kita harus menguasai chakra kontrol yang baik agar chakra kita yang keluarkan pas tidak terlalu sedikit atau terlalu banyak sehingga tidak terbuang percuma. Terlebih Ninjutsu medis, untuk mempelajari ninjutsu medis kau harus menguasai pengendalian chakra yang benar-benar sempurna. Chakra kontrol yang baik juga dapat memudahkanmu melakukan teknik Genjutsu. Tapi jangan khawatir Naru-chan, kau hanya harus memasteri dua latihan chakra kontrol lagi setelah itu aku dan Tsunade-sama akan mulai mengajarimu ninjutsu medis." Jawab Shizune membuat Naruto tersenyum senang.

"Benarkah nee-chan? Bā-chan akan membantu latihan ku juga?

"Tentu, Bā-chan mu selalu menanyakan bagaimana perkembangan latihanmu, dan saat dia mendengar kau begitu tertarik dengan ninjutsu medis dia terlihat senang. Tapi boleh aku tau kenapa kau begitu tertarik dengan ninjutsu medis Naru-chan?" Tanya Shizune.

"Sebenarnya aku ingin mempelajari semua jenis jutsu. Tapi, Ninjutsu medis-lah yang pertama ingin kupelajari karena jika ada orang-orang yang kusayangi terluka aku bisa dengan cepat mengobatinya."jawab Naruto yang dibalas anggukan oleh Shizune.

"Itu alasan yang sangat bagus Naru-chan, baiklah latihan chakra kontrol selanjutnya yaitu Ki Nobori no Shugyō(Tree Climbing practice) atau memanjat pohon", Naruto mengangguk pada Shizune lalu Shizune melanjutkan penjelasannya. "ini adalah metode latihan yang digunakan untuk menambah skillmu dalam chakra kontrol. Latihan ini berfokus pada jumlah chakra yang kau keluarkan dibawah kakimu yang akan kau gunakan untuk memanjat pohon tanpa menggunakan kedua tangan mu." Jelas Shizune sambil menatap Naruto yang terlihat bingung.

"Memanjat pohon tanpa kedua tangan? Apa bisa nee-chan?" Tanya Naruto.

"Tentu saja bisa Naru-chan, aku akan memberi contoh. Tapi saat kau mencobanya jangan memanjat terlalu tinggi, kau masih berusia enam tahun jangan melukai dirimu sendiri. Oke?" Ucap Shizune dan dijawab anggukan oleh Naruto.

Shizune mulai mengalirkan chakra ke kedua kakinya lalu mulai berjalan dipohon yang berada didekatnya. "Jika aliran chakramu terlalu sedikit kau akan tergelincir dan kehilangan pijakanmu. Jika terlalu banyak kau akan menghancurkan batang pohon ini dan kau akan jatuh." Jelas Shizune saat sampai dipuncak pohon.

"sugoi" ucap Naruto kagum.

Shizune berjalan turun dari atas pohon lalu berdiri didekat Naruto."Baiklah sekarang giliranmu untuk mencobanya Naru-chan. Ingat, berkonsentrasilah dan kau akan baik-baik saja." Ucap Shizune.

Naruto mulai berkonsentrasi mengalirkan chakra hingga terlihat chakra biru menguar di kedua kakinya. "cobalah untuk tetap seimbang naru-chan. Ingat jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit dalam menggunakan chakramu." Ucap Shizune dan Naruto mulai mencoba berjalan naik keatas pohon.

"Hei aku berhasil nee-chan," ucap Naruto sambil tersenyum lebar dan mulai berjalan lebih tinggi.

'Hebat dia berhasil dalam sekali mencoba, kau memang tak pernah berhenti membuatku kagum Naruto' pikir Shizune.

"Lihat nee-chan, Ton-Ton seberapa tinggi aku memanjat" ucap Naruto dan membuat Shizune tertawa kecil.

"Itu hebat Naru-chan sekarang turunlah, jangan berjalan lebih tinggi kau mulai membuatku Khawatir." Ucap Shizune.

"Baiklah" Naruto mulai berjalan turun dari pohon dengan berhati-hati. Setelah sampai bawah dia melonjat kegirangan dan hal ini membuat Shizune tertawa. "Aku berhasil nee-chan."

Oink oink

"Lihat Ton-Ton aku hebatkan?" ucap Naruto sambil tersenyum lebar dan diikuti Ton-Ton dengan eye smilenya.

"Baiklah Naru-chan, aku akan memberikan langkah terakhir dalam latihan chakra kontrolmu, sebelum kita mengakhiri latihanmu hari ini." Ucap Shizune yang membuat Naruto bingung.

"Tapi nee-chan bukankah kita baru latihan sebentar?" Tanya Naruto

"Benar Naru-chan tapi, mulai besok sampai beberapa minggu kedepan aku akan keluar desa untuk menjalankan misi. Lalu Tobirama-sama ingin bertemu denganmu nanti dikediamannya." Ucap Shizune

"Jika kau pergi siapa yang akan membantu melatihku nee-chan? Lalu untuk apa Tobirama Ojii-chan ingin bertemu denganku?" tanya Naruto dengan nada sedih.

"Jangan sedih Naru-chan aku hanya menjalankan misi selama beberapa minggu. Mungkin Tobirama-sama dan Sarutobi-sama ingin membantu latihanmu." Ucap shizune sambil melihat Naruto. "Begini saja, jika kau berhasil langkah terakhir dalam latihan chakra kontrolmu ini, aku akan membelikanmu es-krim sebagai hadiah." Tambah Shizune sambil tersenyum dan mengedipkan kanannya.

"Es-krim?" seru Naruto

"Yup, sekarang mari kita pergi" ucap Shizune menggendong Ton-Ton lalu meletakan tangannya dipundak Naruto dan membawanya pergi menggunakan Shunshin.

Shizune mengajak Naruto pergi dari Training ground dan berjalan kearah pemandian Air panas. "Jutsu apa tadi nee-chan?" tanya Naruto.

"Itu disebut Shunshin no Jutsu" jelas Shizune.

"Apa itu jutsu seperti milik Tō-san?" Naruto kembali bertanya.

"Itu berbeda Naru-chan. Shunshin no Jutsu adalah teknik gerakan menggunakan kecepatan tinggi dengan jarak yang tidak terlalu jauh, sedangkan Jutsu Tō-san mu adalah teknik perpindahan ruang dan waktu jadi dia bisa pergi dengan jarak paling jauh sekalipun dengan menggunakan jutsu itu. Nah kita sudah sampai" ucap Shizune

Naruto mengangguk lalu melihat tempat yang ditujunya. "Pemandian air panas? Kenapa kita kesini nee-chan?" tanya Naruto heran.

"Tentu saja untuk latihan chakra kontrolmu yang berikutnya Naru-chan. Langkah terakhir ini disebut Suimen Hokō no Gyō(water surface walking practice) atau berjalan diatas permukaan air." Jelas Shizune sambil menatap naruto.

"Berjalan diatas permukaan air? Apa ini seperti berjalan diatas pohon tadi?" tanya Naruto sedikit antusias.

Shizune mengangguk lalu menjelaskan "Untuk berjalan diatas air kau harus konsisten mengalirkan chakra di kedua kakimu dan sedikit menggunakan tenagamu untuk berjalan di permukaan air. Teknik ini lebih sulit daripada Tree climbing tadi, karena jumlah chakra yang digunakan berubah sepanjang waktu karena arus air." Jelas Shizune

"Ini agak mirip dengan yang kita lakukan tadi" ucap Naruto yang mulai menyalurkan chakra dikedua kakinya lalu mencoba berdiri diatas permukaan dan mencoba berjalan. Walau sedikit tertatih dan seperti ingin terpleset tapi dia berhasil.

"Dalam beberapa hal mungkin benar, tapi seperti yang kujelaskan tadi ini lebih sul-"

Oink Oink

Shizune yang mendengar suara Ton-Ton langsung melihat Naruto yang ternyata berhasil berjalan diatas air tanpa hambatan

"Hei Shizune nee-chan, Ton-Ton lihat apa aku sudah bisa mendapatkan es-krim ku sekarang?" Tanya Naruto dengan senyum lebarnya sementara Shizune melebarkan mata dengan mulut ternganga karena terkejut.

'Astaga dia benar-benar luar biasa, setelah tree climbing tadi sekarang dia bisa berjalan diatas air hanya dengan sekali mencoba.' Pikir Shizune.

"A-ah apakah aku melakukannya dengan benar Shizune nee-chan?" Tanya Naruto gugup karena takut melakukan kesalahan.

"K-kau melakukannya dengan sangat baik Naru-chan, aku hanya sedikit terkejut. kau benar-benar luar biasa karena kau langsung bisa mencobanya. Bahkan aku belum memberikan contoh kepadamu" ucap Shizune yang masih sedikit terkagum. "Baiklah cukup untuk hari ini ayo kita pergi ke kedai es-krim." Tambah Shizune lalu meraih tangan Naruto lalu berjalan pergi.

Naruto dan Shizune yang sedang menggendong TonTon berjalan menuju kedai es-krim. Beberapa warga sipil dan shinobi yang mereka lewati, melambaikan tangan dan menyapa mereka dengan hangat. Para penduduk desa begitu menyayangi dan menghormati Naruto sejak dia dilahirkan, karena selain dia putra hokage dia juga keturunan salah satu pendiri desa Konoha. Tapi hal ini membuat Naruto sedikit risih karena ayahnya pernah berkata bahwa alasannya menjadi Hokage karena ingin diakui bukan karena ia keturunan senju atau pendiri desa Konoha tapi sebagai diri sendiri. Dan Naruto juga seperti ayahnya yang ingin diakui bukan karena putra Hokage atau keturunan klan senju.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di kedai es-krim Shizune memesan dua es-krim. Dia memesan es-krim vanilla dengan taburan coklat yang lebih karena akan dibagi bersama TonTon dan es-krim jeruk dengan taburan coklat untuk Naruto. Mereka duduk di dekat kedai sambil melihat orang-orang yang sedang berlalu-lalang.

"Pelan-pelan Naru-chan atau kau akan membuat pakaianmu menjadi kotor" ucap Shizune sambil membersihkan noda es-krim yang dibantu TonTon menjilati sisa-sisa es-krim diwajah Naruto.

"Maaf Nee-chan" balas Naruto dengan cengiran lebarnya.

Mereka bertiga menyantap es-krim dengan tenang. Shizune sudah menghabiskan es-krimnya sedangkan Naruto masih sibuk menjilati es-krim yang dipegangnya sampai ada seseorang yang menyapa mereka.

"Hei Shizune, Naruto" ucap seorang Jōnin mengenakan Hitae-ate seperti bandana dan senbon di mulutnya.

"Hei Genma kau tidak sedang bertugas ?" tanya Shizune sambil tersenyum.

"Aku sedang bertugas tapi sekarang aku harus menyerahkan laporan ke Ibiki" Jawab Genma.

"Genma-san daripada kau memakan senbon itu lebih baik kau makan es-krim ku. Ini, walau tinggal sedikit tapi rasanya lebih enak daripada senbon" ucap Naruto menawarkan es-krimnya pada Genma dan membuat Shizune menutup mulut dengan tangannya menahan tawa. Naruto mengenal Genma karena dia merupakan pengawal Hokage.

"Daripada kau menawarkan es-krim yang sedikit itu kepadaku lebih kau berikan pada babi kecil ini" ucap Genma sambil menunjuk Ton-Ton yang duduk diantara Shizune dan Naruto. "Hei Shizune aku dengar besok kau akan melakukan misi keluar desa?"

"ya, itu benar. Tim yang akan melakukan misi ini kekurangan ninja medis sehingga Hokage-sama menugaskanku untuk ikut bersama mereka." Jawab Shizune

Genma menganggukan kepalanya lalu bersiap pergi. "baiklah aku harus segera memberikan laporan ini. Sampai jumpa Shizune, Naruto dan kau babi kecil" ucap Genma sebelum pergi.

"Sepertinya kau sedang senang nee-chan" ucap Naruto yang sedang memberikan sisa es-krimnya ke Ton-Ton.

"A-apa maksudmu Naru-chan?" tanya Shizune gugup

"Kau merasa senang bila berdekatan dengan Genma-san aku bisa merasakannya, seperti saat Kā-chan sedang berada dekat dengan Tō-san." Balas Naruto.

'Kami. Dia sangat pintar untuk anak se-usianya, terlebih dengan kemampuan sensornya itu' pikir Shizune sambil tersenyum gugup.

"A-ah lebih baik kita pulang Naru-chan sepertinya Tobirama-sama sudah menunggumu di rumahnya" ajak Shizune mencoba mengalihkan perhatian.

"Baiklah, ayo Ton-Ton" balas Naruto.

Mereka bangun dari bangku yang mereka duduki dan mulai berjalan meninggalkan kedai es-krim. Tetapi belum jauh mereka berjalan, Naruto melihat seorang wanita seumuran dengan ibunya sedang kebingungan dan Khawatir seperti sedang mencari seseorang.

"Ada apa Naru-chan?" tanya shizune yang melihat Naruto berhenti berjalan

"Sepertinya Oba-san itu sedang memerlukan bantuan." Jawab Naruto tidak mengalihkan pandangannya dari wanita itu.

Tanpa meminta ijin Shizune, Naruto menyebrangi jalan untuk menemui wanita itu.

"Naru-chan kau mau kemana?" Teriak Shizune tapi tidak digubris Naruto yang berlari menjauh. Ia akhirnya mencoba mengejar Naruto.

Naruto mendekati wanita itu dan mulai bertanya. "Oba-san, ada apa? Kau sedang mencari seseorang?"

"Bukankah kau putra sulung Hokage-sama?." Tanya wanita itu dan Naruto mengangguk. "Siapa Namamu?"

"Namaku Naruto, Oba-san. Jadi kau sedang mencari siapa?" Ucap Naruto.

"Aku sedang mencari anakku, dia seumuran denganmu Naruto-sama. Dia pergi bermain sejak pagi tetapi belum pulang sampai sekarang, biasanya dia hanya sebentar dan langsung membantuku bekerja" Jawab wanita itu dengan raut wajah khawatir.

"A-ah panggil aku Naruto saja oba-san. Memang biasanya dia bermain dimana oba-san?" tanya Naruto sedikit tidak enak hati namanya di beri embel-embel sama.

"Dia biasa bermain disekitaran distrik Uchiha, tapi aku sudah mencari diseluruh distrik Uchiha dan dia tidak ada disana. Aku sudah meminta bantuan Fugaku-sama tapi dia sibuk karena akan mengadakan rapat klan Uchiha." Jawab wanita itu dengan raut wajah sedih. "Maaf Naruto-sama aku jadi banyak berbicara kepadamu. Aku harus kembali mencari putriku." Jawab wanita itu sambil menyeka air matanya dan mulai berjalan pergi tapi Naruto kembali memanggilnya.

"Aku akan membantu mencari anakmu Oba-san" ucap Naruto. Shizune yang tadi mengejar Naruto mendekat dengan Nafas lelah karena sehabis berlari. Naruto dan wanita yang sedang kehilangan putrinya itu pun melihat kedatangan Shizune.

"Naru-chan kenapa kau berlari? Jangan pergi terlalu jauh, ayo kita pulang. Tobirama-sama mungkin sudah menunggumu." Ucap Shizune dan melihat wanita disebelah Naruto. "Maaf Oba-san ada yang bisa ku bantu?" Tanya Shizune sopan.

"Tidak nona terima kasih. Aku hanya sedang mencari putriku" jawab wanita itu dan kembali melihat Naruto. "Terima kasih Naruto-sama. Tapi kau tidak perlu repot-repot biar aku mencarinya sendiri."

"Tidak apa-apa Oba-san aku akan membantumu." ucap Naruto lalu melihat kearah Shizune. "Nee-chan sebaiknya kau pulang duluan akan membantu mencari putri oba-san ini."

"Tapi Naru-chan, Tobirama-sama sedang menunggumu dan kau bisa dimarahi Kā-chanmu jika kau pulang terlambat." Ucap Shizune.

Naruto merinding membayangkan bagaimana jika ibunya sedang marah. Tapi dia kembali melihat wanita yang dipanggilnya Oba-san itu, dia merasa kasihan. Akhirnya dia memutuskan untuk membantu mencari putri wanita itu.

"Ayo Naru-chan kita pulang." Ajak Shizune sambil menggandeng tangan Naruto lalu melihat ke wanita disebelahnya "kami permisi Oba-san."

"Tapi Nee-chan, aku ingin menjadi shinobi. Percuma menjadi shinobi jika tidak bisa membantu orang yang sedang kesulitan." Ucap Naruto lalu melihat wanita dibelakangnya. "Oba-san kalau boleh tahu, bagaimana penampilan putrimu?" tanya Naruto.

Wanita yang sedang kehilangan putrinya itu terkejut tapi dia tetap menjawab pertanyaan Naruto. "Dia gadis seumuranmu, berambut hitam sebahu dan ada tanda lahir titik hitam kecil di bawah mata kanannya." Balas wanita itu "dia juga mengenakan baju biru berlambang Uchiha dibagian belakangnya dan bercelana berwarna hitam, Dia bernama Izumi. Tapi lebih baik kau pulang saja Naruto-sama bukankah seseorang sedang menunggumu? Biar aku mencarinya sendiri" tambah wanita itu.

tapi bukannya mendengar omongan Shizune atau ibu Izumi, Naruto malah berlari menjauh untuk mencari Izumi.

"Naruto/Naruto-sama!" panggil Shizune dan ibu Izumi. Shizune mencoba mengejar Naruto yang berlari

"Maaf nee-chan, bilang pada jii-san aku akan ketempatnya setelah menemukan putri Oba-san dan oba-san sebaiknya kau pulang tunggu putrimu dirumah aku akan menemukannya. Dan panggil aku Naruto saja, jangan beri embel-embel -sama." Teriak Naruto dan menghilang di kerumunan.

"Aku akan mendapat masalah" ucap Shizune lemah tetapi dapat didengar oleh Ibu Izumi.

"Maaf Shizune-san, sepertinya aku membuatmu dalam masalah." Ucap ibu Izumi menunduk meminta maaf.

"Tidak apa-apa ini bukan salahmu Oba-san. Naru-chan memang anak seperti itu, selain pintar seperti ayahnya dia juga keras kepala seperti ibunya." Kata Shizune. "baiklah oba-san sebaiknya aku mengabari keluarga Naru-chan, aku permisi dulu oba-san."

"Y-ya terima kasih Shizune-san." Ucap ibu Izumi sebelum Shizune pergi.

Ditempat Naruto

Setelah berlari beberapa menit akhirnya Naruto kelelahan. Dia berjalan kearah pinggiran desa hingga sampai di sebuah hutan yang terlihat menyeramkan dan ada tanda dilarang masuk diluarnya.

'kemana aku harus mencarinya? Hutan ini terlihat menyeramkan, tapi aku harus cepat menemukan gadis yang bernama Izumi itu. Kā-chan dirumah lebih menyeramkan jika aku pulang terlambat.' pikir Naruto sambil menggelengkan kepala.

Akhirnya Naruto memutuskan masuk kedalam hutan itu. Dia menaiki pohon seperti apa yang diajarkan Shizune kepadanya. Dia melompat dari pohon kepohon hingga akhirnya dia sampai di sebuah area seperti training ground kecil. Dia melihat seorang anak laki-laki yang seumuran dengannya memakai baju berwarna hitam bercelana abu-abu dan memakai sandal shinobi berwarna biru tua seperti yang dikenakannya. Anak laki-laki itu berambut hitam dengan bagian belakangnya dikuncir ekor kuda. Dan yang paling mencolok dipenglihatan Naruto adalah lambang kipas berwarna merah dan putih.

'Klan Uchiha' pikir Naruto. Dia ingat lambang-lambang clan dari buku yang diberikan oleh Shizune kepadanya. Naruto mengamati apa yang dilakukan anak laki-laki itu. Dia melihat anak laki-laki itu memegang empat kunai dan kemudian melompat keudara melakukan gerakan salto sebelum akhirnya melempar kunai-kunai yang berada ditangannya hingga keempat kunai itu menyebar ke arah target yang berada di pohon-pohon sekitarnya.

Naruto melebarkan mata melihat kunai-kunai itu tepat berada ditengah papan target. 'Sugoi. Dia benar-benar hebat' pikir Naruto.

Uchiha muda itu mendarat dengan mulus dan berpaling ke arah dimana Naruto sedang memperhatikannya. "Siapa disana, cepat keluar!"

Naruto keluar dari persembunyiannya dan berjalan turun dari pohon yang ia pijaki. "Gomen, aku tidak bermaksud memata-matai mu Uchiha-san" ucap Naruto sambil sedikit membungkuk "Aku kesini sedang mencari seseorang, tapi aku merasakan chakramu. Aku kira kau orang yang sedang aku cari. Oh iya namaku Naruto Senju-Uzumaki senang bertemu denganmu Uchiha-san." Ucap Naruto sambil memperkenalkan diri.

"senang bertemu denganmu juga Senju-san. Namaku Itachi Uchiha." Ucap Itachi.

Naruto mengangguk dan tersenyum. "Kau hebat semua kunai mu mengenai tengah papan target. Aku terkejut anak laki-laki seusiaku mampu melakukan hal itu. dan apa kau sering berlatih disini?"

"Tou-san dan teman Klanku mengajarkanku sejak aku masih kecil, tapi aku sering berlatih sendiri saat ayahku sibuk dan temanku melakukan misi. Tidak aku biasa berlatih didekat perumahan klan Uchiha tapi sepertinya akan diadakan rapat klan jadi aku berlatih disini"

"kau belajar sejak umur berapa? Bukankah kita memang masih kecil? Dan apa orang yang sedang bersembunyi di batu besar itu teman yang kau maksud?" Tanya Naruto sambil menunjuk batu besar yang berada kira-kira 100 meter jauhnya dari tempat mereka berdiri.

"Aku belajar dari umur empat tahun dan apa maksudmu dengan temanku bersembunyi disana?" Jawab sekaligus tanya Itachi karena yang dia tahu temannya sedang ikut rapat Klan Uchiha.

"Tō-san bilang aku memiliki kemampuan sensor, aku bisa merasakan seseorang sedang bersembunyi disana dan sepertinya dia sedang merasa senang sekaligus panik karena kita mengetahui keberadaannya" balas Naruto tetap melihat kearah batu besar itu.

Itachi berjalan kearah batu besar itu "siapaun kau cepat keluar!"

Setelah Itachi mengatakan hal itu, terlihat gadis seusia mereka berambut raven memakai baju biru berlambang kipas seperti Itachi dan bercelana hitam keluar dari persembunyiannya. "Izumi" ucap Itachi.

Naruto yang mendengar nama itu langsung berlari mendekat dan mulai bertanya. "Kau yang bernama Izumi?"

"H-hai, kau siapa? Dan maaf Itachi-kun aku hanya ingin melihatmu berlatih" Ucap Izumi

"Aku Naruto Senju-Uzumaki, Izumi-san Ibumu sedang mencarimu. kau pergi dan belum juga kembali. sebaiknya kau pulang. Tadi aku bertemu dengannya dipusat desa" Ucap Naruto.

"Aku Izumi Uchiha salam kenal Naruto-san. Baiklah aku akan segera pulang" ucap Izumi lalu mendekati Itachi yang sedang mengumpulkan Kunainya dari papan target. "I-itachi-kun i-ini aku bawakan makan siang untukmu" ucap Izumi sambil memberikan bento kepada Itachi.

Itachi melihat bento itu dan ragu-ragu menerimanya. "Arigatō" ucap Itachi dengan suara pelan.

Sebelum mereka pulang, mereka duduk sambil menunggu Itachi menghabiskan bentonya. "Naruto kau tidak mau mencoba?" tanya itachi menyodorkan bentonya.

"Tidak terima kasih, sebenarnya aku ingin cepat-cepat pulang karena Ojii-san ku ingin bertemu. Tapi aku jarang-jarang bisa bermain dengan teman seumuranku." Balas Naruto "Itachi kau sudah berlatih sejak berumur empat tahun kan? Apa saja yang sudah kau pelajari sejauh ini selain Shuriken jutsu?"

"Aku sudah mempelajari Uchiha style taijutsu, Katon Jutsu dan sedikit Genjutsu." Jawab Itachi disela-sela memakan bento yang diberikan Izumi

'Wah dia sudah berlatih sejauh itu' Pikir Naruto. Dia tahu bahwa Klan Uchiha adalah Klan pendiri desa selain Klan senju. Dan klan yang kuat setara dengan klan senju.

"Dan kau Naruto boleh aku bertanya karena aku sudah memberitahu apa saja yang aku pelajari." Tanya Itachi dan Naruto mengangguk. "Kau belajar menjadi Ninja sudah berapa lama? Dan selain sensor, kau sudah mempelajari apa saja?"

"Aku belajar dari umur lima tahun dan aku mempelajari Fūinjutsu hampir mencapai level 2, sedikit taijutsu dan kenjutsu khas klan Uzumaki. Aku juga menguasai tiga chakra kontrol dari leaf balancing, tree walking dan water walking" balas Naruto dan Itachi mengangguk

"Hokage-sama sendiri yang mengajarimu?" tanya Itachi lagi dan Naruto menggelengkan kepala.

"Tidak, semenjak penyerangan Kyūbi satu tahun yang lalu, Tō-san begitu sibuk. Aku dilatih oleh Kā-chan dan Shizune nee-chan." Jawab Naruto "Hei Itachi, kau terlihat familiar. Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"

Itachi menggelengkan kepala. "Mungkin ketika masih bayi tapi sejak saat itu kita tak pernah bertemu lagi, ibuku selalu mengganggap ibumu sebagai teman sekaligus rivalnya. Ibuku Mikoto Uchiha." Ucap itachi membuat Naruto terkejut.

"Mikoto oba-san? Pantas kau terlihat begitu familiar. Aku ingat dia pernah menyebut namamu sebelumnya, kau punya adik laki-laki kan?"

Itachi mengangguk "Adikku Sasuke Uchiha dia seumuran dengan kedua adik perempuanmu. Mito dan Naruko"

Mereka bertiga duduk dan berbicara satu sama lain. Walau sebenarnya hanya berdua karena hanya Naruto dan Itachi yang berbicara sementara Izumi hanya diam dan menjadi pendengar yang baik. Tapi dia senang karena selain mendapat teman baru dari luar klan dia juga bisa dekat dengan Itachi.

Naruto dan Itachi begitu cepat bersahabat karena memiliki impian yang sama yaitu ingin melindungi keluarga dan desa mereka. Mereka berdua memiliki umur yang sama jadi mereka berpikir akan masuk akademi juga bersamaan.

Setelah Itachi menghabiskan bentonya mereka bertiga bangun dan siap-siap pergi kerumah masing-masing. Setelah keluar dari hutan itu mereka bertiga berpisah karena Naruto kembali ke Senju Compound sementara Itachi dan Izumi pulang ke Uchiha Compound.

Sementara itu di Kediaman Tobirama Senju

Tsunade dan Tobirama sedang duduk diruang keluarga sambil berbicara satu-sama lain sebelum akhirnya mendengar ada yang mengetuk pintu rumahnya. Tsunade berjalan untuk membukakan pintu dan melihat Shizune datang sendiri tanpa Naruto.

"Shizune dimana Naru-chan? Bukankah Tobirama Oji-chan ingin bertemu dengannya?" Tanya Tsunade

"Maaf Tsunade-sama tadi aku sudah mengajaknya kesini. Tapi dalam perjalanan pulang, Naru-chan melihat wanita yang sebaya dengan Kushina-sama sedang mencari anaknya dan Naru-chan ingin pergi membantu mencari anak perempuan wanita itu. Aku sudah membujuknya untuk pulang, tapi dia malah berlari dan menghilang." Balas Shizune dengan kepala tertunduk karena merasa tidak enak.

"Dia memang keras kepala seperti ibunya, ayo masuk dulu Shizune." Ucap Tsunade sambil membuang nafas

"Maaf Tsunade-sama tapi aku harus mempersiapkan diri karena besok aku akan melakukan misi keluar desa" balas Shizune

"Baiklah, tapi sebelum pulang mampirlah dulu kerumah Kushina aku takut dia mengkhawatirkan Naru-chan"

"Baik. Aku permisi Tsunade-sama" ucap Shizune dan dibalas anggukan oleh Tsunade.

Setelah beberapa jam Naruto akhirnya datang kekediaman Tobirama dan mulai mengetuk pintu.

"Naru-chan darimana saja kau? Cepat masuk Ojii-san mu sudah menunggu ." Ucap Tsunade yang membukakan pintu.

"Hai, Bā-chan" ucap Naruto dan masuk kekediaman Tobirama.

Didalam rumah Tobirama sedang berdiri dengan tongkat lansianya sambil memandangi halaman belakang rumah. Sebelum akhirnya dia mendengar suara cicitnya memanggil.

"Ojii-san kau ingin bertemu dengan ku?" Tanya Naruto

Tobirama melihat kearah Naruto lalu menyuruhnya duduk dikursi ruang keluarga. "Darimana saja kau, Naruto?" tanya Tobirama

"Tadi aku membantu Oba-san yang sedang mencari putrinya, Ojii-san. Dan aku mendapat dua teman baru, mereka berasal dari Klan Uchiha" jawab Naruto dan Tobirama mengangguk.

"Bagus, aku senang kau bisa berteman dengan Klan lain. Sekarang aku ingin tahu sudah sejauh mana latihanmu bersama Kushina dan Shizune?" Tobirama kembali bertanya sementara Tsunade duduk disebelah Naruto dan mendengar percakapan mereka berdua.

"Aku sudah menguasai Fūinjutsu level satu dan hampir kelevel dua, sedikit taijutsu dan kenjutsu khas klan Uzumaki dan aku sudah menguasai tiga cara chakra kontrol. Aku sebenarnya ingin sekali mempelajari Ninjutsu elemental atau Ninjutsu medis, tapi nee-chan bilang aku harus bisa mengontrol chakraku dengan baik dulu" jawab Naruto. Tsunade yang mendengar Naruto sudah berhasil menguasai tiga latihan chakra kontrol pun terkejut terlebih Naruto ingin sekali memperlajari Ninjutsu medis.

"Apa yang membuatmu ingin sekali mempelajari Ninjutsu medis Naru-chan?" Tanya Tsunade

"Aku sebenarnya ingin mempelajari semua jenis jutsu Bā-chan. Tapi aku pikir ninjutsu medis mungkin hal pertama yang ingin ku pelajari, karena jika keluarga atau teman-temanku ada yang terluka aku bisa segera menolongnya." Jawab Naruto.

"Ah, cucuku memang pintar" ucap Tsunade sambil memeluk Naruto.

Tobirama berjalan kemeja didekatnya dan mengambil kertas kecil. "Naruto kemari dan coba kau alirkan chakramu kekertas ini" ucap Tobirama sambil memberi kertas itu kepada Naruto

"Kertas apa ini Ojii-san?" Tanya Naruto

"Itu kertas chakra. Sudah ayo alirkan chakramu" jawab Tobirama, dan Naruto mulai mengalirkan chakranya kekertas itu hingga terlihat kertas itu terbagi menjadi tiga yang satu terbelah dua, satu basah dan satu lagi hancur. 'Angin,air dan Tanah. Hebat tapi chakranya terlalu besar dia harus menguasai chakra kontrol dengan baik dulu.' Pikir Tobirama

"Kau bisa membuat Bunshin Naruto?" tanya Tobirama dan dijawab gelengan kepala oleh Naruto.

"Aku akan memberi contoh. bila kau langsung menguasainya secara sempurna, Tsunade akan langsung mengajarkanmu Ninjutsu medis seperti apa yang kau minta." Tobirama langsung membuat segel tangan dan muncul klon disebelahnya sebelum akhirnya menghilang.

"kau ingat segel tangan tadi kan? Sekarang cobalah." Ucap Tobirama dan dibalas anggukan oleh Naruto.

Naruto mencoba apa yang diajarkan kakek buyutnya, dia berhasil membuat bunshin tapi tidak sempurna. Dia mencoba hingga tiga kali tetapi hasilnya tetap sama hingga membuatnya frustasi. "Ojii-san kenapa sulit sekali?" ucap Naruto frustasi.

"Itu karena kau memiliki chakra yang besar untuk anak seusiamu dan chakra kontrolmu belum sempurna. Untuk menjadi Ninja medis kau harus menguasai chakra kontrol yang baik." Ucap Tobirama lalu melihat kearah Tsunade "Tsunade mulai besok kau latih dia dengan latihan chakra kontrol milikmu, dengan latihan chakra kontrol biasa akan memakan waktu lama sampai dia menggapai mimpinya."

"Tapi Oji-chan apa tidak terlalu berlebihan dia masih terlalu kecil" Tanya Tsunade

"Tidak apa-apa Bā-chan aku siap dengan latihan sesulit apapun" jawab Naruto dengan determinasi di matanya. "Tapi Ojii-san aku juga ingin belajar Jutsu yang lain" ucap Naruto sambil melihat ke Tobirama.

"Untuk itu aku menyuruhmu kesini Naruto, aku ingin tahu sampai mana hasil latihanmu. Ayah dan ibumu sibuk jadi mereka ingin aku membantu melatihmu walau kesehatanku akhir-akhir ini menurun tapi aku ingin cicit ku berhasil meraih impiannya menjadi ninja yang hebat." Ucap Tobirama dengan senyum kecil

"Benarkah Ojii-san" tanya Naruto penuh harap dan Tobirama mengangguk.

"ya. Selagi kau berlatih chakra kontrol bersama Tsunade kau akan ku ajari apapun yang aku bisa kepadamu" jawab Tobirama.

"Maksudmu secara bersamaan? Apa bisa Ojii-san?" tanya Naruto

"Ya aku akan mengajarimu teknik Kage-bunshin. Ini untuk mempercepat waktu latihanmu" jawab Tobirama lalu membuat satu segel tangan dan muncul satu klon disampingnya.

"Ah bukankah itu Jutsu seperti yang tadi Jii-san?" Tanya Naruto

"Jika kau mengingat dan melihat baik-baik kau akan tau apa perbedaan bunshin dengan Kage Bunshin" jawab Tobirama

Naruto mengingat-ingat apa perbedaan bunshin yang tadi dibuat Tobirama dengan yang sekarang. Hingga ia tau apa perbedaan antara Bunshin dengan Kage bunshin. "Ah aku tahu, bunshin yang tadi tidak memiliki bayangan dibawah kakinya sedangkan yang ini ada" jawab Naruto.

"ya itu benar, tapi ada hal yang paling penting dari teknik Kage-bunshin ini yaitu setelah Kage-bunshinmu menghilang ingatan dan pengalaman dari Kage-bunshinmu akan kembali ke pembuatnya. Kau mengerti?" ucap Tobirama dan Naruto mengangguk

"Aku akan mencoba membuat sebanyak-banyaknya" ucap Naruto dengan senang sebelum Tobirama memukul kepalanya pelan dengan tongkat lansianya.

"Aduh, kenapa kau memukulku Ojii-san" tanya Naruto memegang kepalanya.

"Itu yang kau akan rasakan jika kau membuat terlalu banyak Kage-Bunshin dan Ingatan Bunshinmu kembali padamu. Sehari kau hanya boleh membuat maksimal empat Bunshin, kau mengerti?" tanya Tobirama

"H-hai Ojii-san" jawab Naruto.

Setelah itu Naruto mencoba membuat Kage-Bunshin dan berhasil sebelum akhirnya dia diijinkan pulang oleh Tobirama.

"Naru-chan, sebelum pulang ini ada Hadiah dari jii-chanmu. Waktu ulang tahunmu sebulan yang lalu dia tidak memberimu apa-apa bukan?" Tanya Tsunade sambil memberi sebuah kado kepada Naruto.

"Arigatō Bā-chan" ucap Naruto

"Sekarang bukalah aku juga penasaran dia memberimu hadiah apa"ucap Tsunade dan Naruto membuka kadonya. Terlihat dompet berbentuk katak berwarna hijau.

"Wah ini bagus, aku akan menamainya Gama-chan" ucap Naruto dan membuat Tsunade tersenyum.

"Baiklah kau boleh pulang, jangan buat ibumu Khawatir" ucap Tsunade dan Naruto keluar dari rumah Tobirama menuju kerumahnya.

Beberapa menit kemudian dia sampai dirumahnya dan berjalan masuk. "Tadaima" Ucap Naruto.

"Okaeri" jawab Kushina sambil melihat Naruto dengan tatapan mengerikan, dan membuat Naruto bergidik ngeri. "Darimana saja Kau Naruto Senju?"

"A-aku dari tempat Ojii-san" jawab Naruto

"Sebelum dari tempat Ojii-san kau kemana? Tadi Shizune kemari dan dia bilang kau menghilang" tanya Kushina dengan mode Harbanerronya

"Gomen Kā-chan tadi aku menolong Oba-san yang sedang mencari anaknya. Aku merasa kasihan jadi aku membantu mencari anaknya. Tapi aku bertemu teman baru dia bernama Izumi Uchiha dan Itachi Uchiha. Itachi adalah anak Mikoto Ba-san" ucap Naruto. Mendengar Naruto berteman dengan anak dari sahabat sekaligus rivalnya membuat kemarahan kushina sedikit mereda.

"Baiklah, sekarang cepat mandi karena makan malam sebentar lagi akan siap dan Tō-chanmu sebentar lagi pulang. Ingat jangan kau ulangi perbuatanmu, kau membuat Kā-chan Khawatir" ucap Kushina sambil membuang nafas lelah

"Baik Kā-chan arigatō" ucap Naruto sebelum naik kekamarnya dan melaksanakan apa yang diperintahkan ibunya.

Chapter END


Makasih buat yang udah fav, follow dan review fanfic ini.

Buat reader-san yang bilang fic ini mirip sama fic Namikaze prodigy punya SRC mungkin benar tapi jalan cerita fic ini bakal beda dari cerita punya author senior itu. di chapter awal saya udah bilang kalo banyak inspirasi buat bikin fic ini Selain dari animanga Naruto dan Novel Itachi Shinden tentunya.

sekali lagi saya ucapin terima kasih.