Seventeen - Meanie FanFiction
Author : LSA
Cast :
Kim Min Gyu
Jeon Wonwoo
And Other
Pair : Meanie
Disc : All is not mine, except this Story.
Warning : Its YAOI/BoysLove . BoyXBoy . Typos . OOC . Absurd plot
Rate Fic : T
Genre : (i hope it can be) Romance Humor
Lenght : Oneshoot (or ... Drabble ? ?)
'Author-Note'
"mungkin ff ini sudah berubah menjadi Series…" Happy reading
ROUGH
Malam indah penuh bintang, dengan sang kekasih pujaan (akan) berada satu atap dengannya—tidak ada yang Mingyu inginkan lagi Kami-sama ~
Ini KEAJAIBAN ! !
Mingyu berputar-putar bak artis india tak jelas dikamarnya,
Beberapa menit yang lalu datanglah sebuah chat L*ine dari Wonwoo yang bertuliskan jika sang kekasih sexy-tsundere-manis-kiyut- itu mau menginap karena besok libur—sekalian belajar bersama soalnya Mingyu baru saja dinobatkan sebagai juara satu seangkatannya.
Duh ~ Mingyu nggak pernah sebangga dan sebahagia ini jadi Juara satu
Karenanya ia segera berbenah, menata buku dimeja belajar dengan rapi lalu mengeluarkan tugas hari ini dari tasnya, siapa tahu ayang Wonwoo pengen nge-cek sekalian nyontek ulangan Kimia hari ini.
Pluk !
"Eh ?!" Mingyu kaget , ada kertas berwarna mencolok jatuh dari salah satu buku diktat nya.
Bentuknya kotak warna biru muda, jika didekatkan dalam radius 20cm akan tercium bau-bau khas cewek
Penasaran, Mingyu membuka benda yang identifikasi sebagai surat itu dengan clueless dan bingung,
Apakah itu Surat tagihan hutang dari Ibu kantin ? atau dari Senpai sexy yang pernah Mingyu pergokin ganti baju di UKS ?
Atau …
Jangan-jangan ….
"UNDIAN BERHADIAH MOBIL ?!"
Alay
Jelas
Bukan lah
Mingyu menatap selembar kertas nista yang kini ada ditangannya,
Warnanya pink
Bordernya lope-lope
Isinya ditulis pake bolpoint glitter pink sama biru
Cklek!
"Ming ~ maaf ya aku tel—eh ?"
Wonwoo diam melihat sepucuk surat cinta berada ditangan kekasihnya
"AYAAANGG ! ! ! MINGU BISA JELASIN SEMUANYA !"
.
.
.
Wonwoo meletakkan tasnya kasar, ia merasa moodnya hari ini jelek sekali.
Sensitif—malas bicara
Emo-mode
Baru saja ia akan mendamprat Soonyoung yang berteriak tidak jelas, suara gemerisik dari speaker kelas memenuhi pendengarannya.
Bising !
"Tes !"
"Tes !"
Wonwoo mengernyit, ada pengumuman apa ?
Zzzingg ~
Seisi kelas reflex menutup telinga saat suara feedback dari speaker berbunyi nyaring, Wonwoo merengut , ini apa-apa an sih anak klub Jurnalistik—masih pagi kok bikin polusi udara ,
"Mingu bodo ! jangan deket—anjir ! oy ! udah on nih—huanjir—Uhuuk !"
Wonwoo sweatdrop mendengar suara berisik tidak penting dari speaker kelas.
Mingyu lagi …
Wonwoo langsung pasang muka judes
"Hallo ? ok ~ Pagi guys, Kim Mingyu disini. Ini bukan acara radio sekolah atau malah pengumuman kebakaran, tapi ini urusan Mingyu sama Ayang nya Mingyu—Wonwoo dari kelas 2-C"
Sret !
Seisi kelas 2-C alias kelas Wonwoo langsung menatap kearah Wonwoo yang sudah bersembunyi dibawah meja sambil berkali-kali berucap 'nggak-kenal-nggak-kenal' atau 'gue-bukan-wonwoo-gue-kim-woo-bin'
"Ehem, jadi … ayang ~ kenapa kamu ngehindarin mingu seminggu ini ?"
Soonyoung bersiul didepan kelas, "Ciee, pantesan ada yang minta nebeng ke temen terus"
"Di sms nggak dibales, ditelpon nggak diangkat , bbm off, klo di chat pasti cuma centang atau nggak cuma R doang … apa salah mingu yang ?"
Kini ganti Jun yang menyeletuk , "Pantes , disuruh kerja kelompok nggak bisa dihubungi … paket data dimatiin biar nggak dichat si ayang sih …."
Wonwoo keluar dari bawah meja sambil melempar benda-benda disekitarnya ke dua teman rese nya itu,
"Ayang , mingu minta maaf karena terlahir ganteng dan punya banyak fans—"
"Woi ! ! jangan begitu pea' ! songong amat lu ! anj—"
"Apa sih lu seokmin ! minggir anjir ! eh ?! lu nginjek—"
Dan beberapa saat kemudian speaker kelas penuh umpatan dan suara tidak nyaman ditelinga,
"Ehem ~ tes tes ~"
Lalu tiba-tiba berganti suara cempreng tapi lembut , "Hallo , Junghan disini ~ maaf ya Mingyu bikin ribut pagi-pagi , doa'in aja habis ini jam kosong karena guru-guru sibuk ngasih hukuman ke Mingyu dkk."
Sontak semua yang mendengar berucap , 'Amiin ~'
"Nah, buat Jeon Wonwoo dari kelas 2-C , tolong nanti setelah pulang sekolah jangan kabur ya ~ tungguin dikelas aja , jangan kemana-mana. Bye everyone , Chuuu ~ ~"
Di deretan kelas 3 , sosok cantik yang lagi baca buku mendongak, "Hah ? siapa yang ngaku-ngaku jadi gue ?"
.
.
.
Siulan-siulan penuh goda menghampiri Wonwoo saat si sexy-nerd itu berjalan ke kamar mandi. Ada yang colek-colek ganjen , adanya 'ciee-ciiee' kayak kakak Kelasnya yang punya nama Seungcheol, tak ketinggalan ada lirikan membunuh dari gadis-gadis yang menamai diri mereka Mingyu Lovers
Tak ingin kena tekanan batin terus-terusan , Wonwoo memutar badan dan lari ke lantai satu—ingin pakek Kamar mandi guru karena disinyalir lebih aman daripada dia pakek kamar mandi siswa
Dia nggak mau juga kena iseng dikunci seharian atau kena seember air bekas pel—
Inget kan kalau Fans Mingyu daritadi juga siap-siap ingin mencakar-cakar muka gantengnya.
Sampai didepan Kamar mandi Guru, Wonwoo tak bisa langsung lega—dasar kemampuan alaminya yang bisa membuatnya punya hawa keberadaan tipis, Wonwoo diam didepan stall cuci tangan karena mendengar suara salah satu gurunya.
"Iya Cho-sonsae , sayang sekali ya kalau anak perfect macam Mingyu jadi Gay. Padahal kudengar Dasom-haksaeng dan Seulgi-haksaeng memperebutkannya—belum lagi putri kepala Sekolah—Dahyun-haksaeng juga mulai mendekatinya. Ck ck ~ dunia jaman sekarang ~"
Wonwoo meremas celananya, ia tetap diam ditempatnya. Ia tahu suara barusan—itu suara guru kedisiplinannya—Pak Kim.
"Yah, namanya juga cinta Pak. Kim. Tidak bisa disalahkan. Lagian... kalau dilihat-lihat bukannya sejak dulu Mingyu sudah menunjukan tanda-tanda suka ke Wonwoo ya ? Pak Kim tidak ingat pernah menghukum Mingyu karena dia bawa mawar se truk buat nembak Wonwoo—setahun lalu jika tak salah..."
Rengutan pak Kim terdengar jelas, Cho-sonsae malah tertawa,
"Ya sudahlah—toh itu urusan pribadi murid. Selama itu tak menganggu prestasinya, dengan siapa Mingyu berkencan tak masalah."
Pak Kim terdengar membuka bilik toilet, "Ya tapi tetap saja sayang sekali. Sudah tampan, pintar di bidang akademik dan non-akademik, jago memasak. Masa gay sih—kasian gadis-gadis yang ... sudah suka ..."
Wonwoo diam memenatap raut kaget pak Kim yang melihatnya, Cho-sonsae berdiri dibelakang pria itu, merasakan hawa canggung yang hebat.
"Emm, Wonwoo-haksaeng ... sedang apa disini ?" tanya Cho-sonsae pelan, mencoba mencairkan suasana. Wonwoo hanya diam, lalu membungkuk dalam,
"Maaf..." ucapnya jelas. 2 guru itu kikuk sendiri. Tak lama Wonwoo kembali menegakan badan, rautnya tak terbaca—datar namun tak terlihat marah... datar yang sulit dijelaskan.
"Saya akan pergi...Permisi"
.
.
.
Mingyu tersenyum lebar melihat Wonwoo menunggunya didalam kelas. Bisa ia lihat kekasihnya itu sedang membaca sesuatu—paling juga novel bahasa inggris, pikir Mingyu.
Dengan langkah pelan anak tinggi itu masuk kekelas Wonwoo dan menutup pintu. Ia melihat Wonwoo berjengit kaget, mungkin karena terlalu fokus pada novelnya—hingga suara pelan decitan pintu tertutup bisa membuat kaget.
"Hallo sayang ~" sapa Mingyu, Wonwoo terlihat mendecih—seperti biasa—lalu memasukan novelnya ke tas. Bersendekap dan menatap Mingyu lurus—siap mendengarkan pembelaan Mingyu
"Makan siang dulu yuk yang ~"
Berbeda dari yang sudah dibayangkan—Mingyu malah mengeluarkan sekotak besar makan siang.
Kotak persegi dari jalinan rotan yang dianyam—dihias pita besar disekelilingnya
Kotak persegi yang begitu dibuka menampakan banyak makanan yang rasa-rasanya sayang jika hanya dilihat apalagi mau—sok drama—dibuang
"Mingyu, lebih baik cepet jelasin soal surat—"
"Kita makan dulu yang ~ aku tahu kamu kurang makan akhir-akhir ini" ucap Mingyu sambil tersenyum. Ia memegang pipi Wonwoo pelan, "Tuh lihat ~ pipinya nggak chubby lagi ~ kan gak enak kalo mau diciumin ehehe~"
Wonwoo menjauhkan tangan Mingyu dari pipinya, ia menatap Mingyu yang menyiapkan minuman yang sepertinya itu jus buatan rumah. Oh ~ bau Jambu biji...
Jus kesukaan Wonwoo
Dibawah bangku, tangan wonwoo mengepal keras dan berkeringat dingin
Sementara Wonwoo sedang dalam keadaan batin tak bagus , Mingyu malah dengan santai menyiapkan semua alat makan siang untuk sang kekasih,
"Nah, igeo ~" ucapnya sambil menyodorkan sumpit. Kotak makan siang sudah berada didepan Wonwoo, siap makan !
Wonwoo merasa dia memegang sumpitnya terlalu keras—mungkin sumpitnya sedikit lagi patah, wajahnya sedikit pucat
"Wonwoo ? Sayang ? Kamu kenapa ?" tanya Mingyu khawatir. Ia menggeser duduknya jadi lebih dekat, mengusap dahi sang kekasih lembut,
"Wonwoo ? Kamu kena—"
"Mingyu, aku ingin bicara. Serius" potong Wonwoo sambil meletakan sumpit pelan. Ia menghadap ke Mingyu, matanya menelusuri wajah bingung Mingyu,
"Bicara apa yang ? Jangan bikin takut dong ~" Mingyu mengusap dua tangan Wonwoo yang berkeringat, ingin menenangkan.
Wonwoo menarik nafas panjang, ia menarik pelan tangannya dari tangan Mingyu. Seketika raut Mingyu berubah kaget,
"Wonwoo .."
"Mingyu... aku mau kita putus. Sekarang."
.
.
.
TBC !
A/N : Hayooo yang minta konflik ~ ;)
RnR guysss ~
