:::::Me No Noroi:::::

.

.

.

.

Disclaimer : - Naruto [Masashi Kishimoto] x High School DxD [ Ichie Ishibumi]

By : Ootsutsuki Al

Rated : M ( Mature )

Pairing : Naruto x ?

Warning : Gaje, Abal - abal, Ide pasaran, Typo(s), Miss Typo(s), OOC, OC, SemiCannon, SacredGear!Naru, Human!Naru and Don't Like Don't Read.

.

Summary :

Namikaze Uzumaki Naruto, pemuda polos yang bahkan tidak tahu apa - apa tentang yang namanya mahluk 'supranatural' tapi dirinya terpaksa harus terseret kedalam urusan mahluk 'supranatural' karena Sacred Gear yang ada ditubuhnya.

.

.

Chapter 1 : New School In Kuoh Akademi

Siang hari adalah waktu dimana kebanyakan orang bersantai, mengisi perut atau bahkan sekedar meminum kopi.

Tapi tidak dengan pemuda satu ini, pemuda yang kini menginjak usia 17 tahun itu hanya mengerang pelan seperti orang gila disebuah bangku taman.

"Kau harus mengerti ini Naruto, pendidikan itu penting, sesuai dengan wasiat orang tua mu, nanti kau lah yang akan mengelola perusahaan Namikaze crop".Jelas seseorang yang berada di depan pemuda tersebut, orang tersebut memakai setelan jas hitam, mempunyai rambut cokelat yang dikuncir dan jangan lupakan bekas luka melintang diwajahnya.

"Tapi Iruka - Nii, aku malas bersekolah, lagipula akukan sudah sekolah di Kyoto tahun kemarin".Jelas pemuda yang kita ketahui bernama Naruto tersebut, Naruto mempunyai kulit putih yang terkesan pucat, rambut orange gelap dengan poni yang hampir menutupi matanya yang berwarna Onyx, mengenakan kemeja putih dengan setelan celana hitam panjang dan juga sepatu kets warna hitam.

"Kau hanya bersekolah satu tahun baka !".Balas Iruka dengan nada yang terdengar jengkel kepada Naruto.

Sedangkan Naruto hanya tertawa cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ya jangan salahkan aku Iruka - Nii, salahkan saja Kakashi - Nii yang mengajak ku ke London beberapa bulan, aku jadi malas melanjutkan sekolahku".Balas Naruto mencoba membela diri.

"Maka dari itu kau sekarang harus melanjutkan sekolahmu lagi, kau itu calon pemimpin perusahaan teknologi no.1 di jepang baka !".Ucap Iruka sambil melirik Naruto tajam.

Namikaze crop memang perusahaan teknologi no.1 dijepang atau mungkin juga dunia, perusahaan ini adalah perusahaan pertama yang meluncurkan barang - barang elektronik yang kini sudah sangat pasaran diberbagai dunia, bahkan kabarnya perusahaan ini lah yang membuat pesawat jet dengan teknologi tinggi yang bahkan dihargai $160juta dollar Amerika per - unitnya, yang kini dipakai militer angkatan udara diberbagai negara.

"Haah, lagipula kan ada Kakashi - Nii yang mengurus perusahaan itu Iruka - Nii".Balas Naruto sambil mendongkakan kepalanya tepat kearah matahari yang kini tengah tertutup oleh awan.

Iruka menghela nafas dengen kekeras kepalaan Naruto.

"Dengar Naruto, Kakashi itu tidak bisa selamanya mengurus apa yang harusnya menjadi kewajibanmu, kau ingat wasiat Tou - chan dan Kaa - chan mu kan?, mereka percaya padamu, mereka menitipkan perusahaan yang sudah dirintis dari awal oleh kakek buyutmu itu kepadamu, maka dari itu kau harus sekolah, pendidikan itu penting, tidak elite kan kalau nanti pemimpin perusahaan teknologi no.1 tidak lulus SMA sama sekali".Jelas Iruka panjang lebar.

"Hm, terserah kau sajalah Iruka - Nii".Balas Naruto pelan, mendengar penjelasan Iruka tadi entah kenapa Naruto jadi teringat orang tuanya yang meninggal beberapa tahun lalu.

Iruka kembali menghela nafas, dirinya tahu jika pemuda yang ia anggap adik ini teringat kembali dengan kedua orang tuanya yang telah tiada.

"Nah kalau begitu ayo kita ke Mansion, segera bereskan barang - barangmu, karena kita akan ke Kuoh sekarang".Ucap Iruka mencoba mengalihkan pembicaraan.

Naruto menatap Iruka heran.

"Bukan nya aku akan melanjutkan sekolahku disini?".Tanya Naruto (Note : Naruto sekarang itu tengah berada di Kyoto).

Dan selanjutnya Naruto melihat Iruka menggeleng pelan.

"Tidak, kau akan melanjutkan sekolahmu di Kuoh, bila kau melanjutkan sekolahmu di Kyoto, kau akan malas - malasan lagi karena sekolahmu dekat dengan Mansion".Balas Iruka.

Naruto mengeluh pelan, kemudian mengangguk pasrah.

"Ayo pergi".Ajak Iruka yang kini sudah berada di dalam mobil silver milik Naruto.

"Ha'i, Ha'i".Balas Naruto malas, kemudian berjalan kearah mobilnya lalu memasukinya.

Dan tak lama kemudian mobil tersebut pun melesat pergi dari situ, tujuan nya yaitu Namikaze Mansion.

::::Me No Noroi::::

Sesampainya di Namikaze Mansion, Naruto langsung membereskan barang - barangnya dengan sedikit terpaksa karena harus meninggalkan Mansion tercintanya.

Dan kini Naruto tengah berada di kereta yang menuju ke kota bernama Kuoh, entah kenapa mendengar nama kota tersebut membuat Naruto teringat jenis makanan.

Naruto mendesah pelan mengingat Iruka tidak ikut bersamanya karena ada urusan mendadak katanya, awalnya Iruka menyuruh beberapa Bodyguard untuk menjaga Naruto, tapi Naruto menolaknya dan lebih baik berangkat sendiri, akhirnya Iruka pun setuju dan menyerahkan alamat appartement yang akan Natuto tempati selama berada di Kuoh.

"Haah".Naruto menghela nafas untuk kesekian kalinya, mengingat dirinya akan kembali ke sebuah tempat yang namanya sekolah, entah kenapa membuat Naruto tidak mempunyai semangat hidup.

Pluk ..

Naruto merasa seseorang menepuk pundaknya pun menoleh dan Naruto melihat seorang lelaki berperawakan tegap, memakai setelan jas hitam, dan jangan lupakan warna rambutnya yang nyeleneh yaitu warna hitam dengan poni depan berwarna kuning.

Naruto memandang orang tersebut seakan bertanya 'Ada apa?'.

"Ahaha tidak anak muda, kukira kau itu pingsan karena tubuhmu lunglai sekali tadi".Ucap pria tersebut sambil tertawa pelan.

Naruto hanya mendengus pelan.

"Aku hanya sedang tidak bersemangat Ojiisan".Balas Naruto yang kembali mengalihkan pandangan nya kearah luar kereta.

"Keh, anak muda jaman sekarang, oh iya perkenalkan namaku Azazel".Ucap pria tersebut sambil memperkenalkan dirinya.

Naruto menoleh kemudian melirik sekilas tangan Azazel yang terulur.

"Hm, Uzumaki Naruto, salam kenal Azazel - Ojiisan".Balas Naruto sambil menjabat tangan Azazel.

'Aura ini?, pengguna Sacred Gear kah?'.Batin Azazel yang merasakan aura Sacred Gear pada tubuh Naruto.

Dan tak lama kemudian kereta pun berhenti di stasiun kota Kuoh, Naruto kemudian turun sambil membawa koper yang lumayan besar, Naruto menoleh kearah kanan - kiri mencari sebuah kumpulan besi berjalan dan di cat kuning yang dinamakan Taksi.

Tak butuh waktu lama, Naruto mendapatkan apa yang ia cari, mendekat kearah Taksi tersebut kemudian memasukinya.

"Mau kemana tuan?".Tanya sang sopir kepada Naruto.

Naruto merogoh saku celananya kemudian mengeluarkan sebuah kertas yang bertuliskan alamat appartement yang diberikan Iruka.

"Ke alamat ini Ojii - san".Balas Naruto sambil menyerahkan alamat tersebut kepada sang sopir taksi.

"Baiklah".Tanpa banyak bicara lagi setelah melihat alamat tersebut sang sopir Taksi langsung tancap gas dari situ, sedangkan Naruto hanya memandang langit yang kini mulai menggelap, pertanda hari sudah sore.

:::::Me No Noroi:::::

Naruto menatap keseluruhan isi Appartement yang akan Naruto tinggali selama di Kuoh ini.

'Ini sih seperti fasilitas hotel, bukan appartement'.Batin Naruto sweetdrop melihat isi appartementnya yang lebih mirip isi kamar hotel bintang lima, nampaknya Iruka sudah sangat mempersiapkan semuanya.

Dreeett .. Dreeett ..

Smartphone Naruto bergetar diikuti dengan nada dering lagu favorit Naruto, pertanda ada telepon masuk.

'Iruka - Nii?'.Batin Naruto bertanya - tanya saat melihat orang yang menelpon nya yang ternyata adalah Iruka.

"Moshi - moshi ada apa Iruka - Nii?".Tanya Naruto setelah mengangkat telepon nya.

"Naruto, aku hanya ingin memberitahukan padamu bahwa kau besok sudah mulai bersekolah, karena aku sudah mengurus semua berkas - berkas perpindahanmu kemarin, kalau begitu selamat istirahat, semoga kau senang disana"

Tuut .. Tuut .. Tuut ..

"Aarrgghh Iruka - Nii brengsek !".Teriak Naruto frustasi sambil meremas rambut orange gelapnya.

Menghela nafas pelan Naruto kemudian berjalan kearah kamar mandi setelah menaruh kopernya di kamarnya.

Dughh ..

"Ittai, siapa sih yang menaruh pintu disini !"

.

.

.

.

.

.

Skip Time

Kriingg .. Kriingg .. Klik

Tangan berkulit putih tersebut mematikan sebuah jam weker yang berada di dekat tempat tidurnya.

Bangkit dari tidurnya dengan malas, Naruto kemudian berjalan kearah kamar mandi untuk melakukan ritual pagi nya.

Tak lama kemudian Naruto keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit pinggangnya, berjalan ke kamar, Naruto kemudian bengong di depan lemari pakaian nya.

"Akukan belum punya seragam".Guman Naruto yang bingung mau memakai pakaian apa yang akan dia gunakan di sekolah barunya.

Mengangkat bahu, tanda tidak peduli Naruto kemudian mengambil kemeja putih polos dan celana hitam panjang yang menggantung dilemari pakaian nya, karena semalam dia sudah menaruh semua pakaian nya di lemari pakaian tentunya.

"Saatnya berangkat".Bukan nya berangkat dengan semangat, Naruto malah berjalan seperti Zombie, Naruto memang tidak punya kendaraan disini, bisa saja dia membeli atau menyuruh Iruka membawakan kendaraan ke appartement nya namun itu semua ia urungkan, karena menurutnya, berjalan itu sebagian dari iman(?).

Menghiraukan beberapa perempuan yang melihatnya dengan rona merah dikedua pipinya, Naruto pun mempercepat langkahnya untuk menghampiri seorang lelaki paruh baya yang sepertinya akan berangkat bekerja.

"Summimasen Ojii - san".Ucap Naruto seraya berjalan disamping lelaki tersebut.

"E-eh ya?".Lelaki tersebut sedikit tersentak kaget karena kedatangan Naruto yang menyamai langkahnya.

"Ano, aku hanya ingin bertanya, apakah Ojii - san tau Kuoh Akademi disebelah mana?".Tanya Naruto sambil bersikap sesopan mungkin.

"Eh? kau mau kesana?, ikuti saja Ojiisan, kebetulan Ojiisan juga seorang guru disana, ngomong - ngomong kenapa kau ingin pergi ke Kuoh? apa kau mau mendaftar menjadi murid baru?".Balas lelaki tersebut sambil memandang heran kearah Naruto.

"Eh? Ojiisan guru disana?, dan ya sebenarnya aku ini murid baru disana Ojiisan, dan juga aku belum dapat seragam karena perpindahan nya terlalu mendadak".Balas Naruto sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Sedangkan lelaki tersebut hanya mengangguk mengiyakan.

"Oh iya, perkenalkan nama sensei Takao Hinijima, panggil saja Takao - sensei karena kau juga akan jadi murid disana".Ucap lelaki tersebut yang bernama Takao.

"Namaku Uzumaki Naruto, salam kenal sensei".Balas Naruto sambil tersenyum senang, dirinya sudah tidak usah repot - repot lagi mencari sekolah barunya.

:::::Me No Noroi:::::

Naruto memandang gerbang Kuoh Akademi yang kini terbuka lebar.

'Cukup elite untuk ukuran akademi'.Batin Naruto yang melihat - lihat bangunan di Kuoh Akademi.

"Hei lihat, Takao - sensei bersama siapa?, apakah dia murid baru?"

"Tampan nyaaa ~"

"Cih, terkutuk kalian manusia tampan !"

Sedangkan Naruto hanya sweetdrop mendengar bisikan atau mungkin bisa dibilang teriakan siswa - siswi Kuoh Akademi dari mulai teriakan yang wajar sampai yang tidak wajar.

"Abaikan saja mereka Naruto, disini mahluk tampan sepertimu sangat jarang ahahaha".Ucap Takao sambil tertawa pelan diakhir kalimatnya.

Sedangkan Naruto hanya tersenyum nerves sambil merinding disko, entah kenapa dipuji tampan oleh sesama jenis rasanya sangat mengerikan.

Tak lama kemudian Naruto dan Takao sampai didepan sebuah pintu yang diatasnya bertuliskan, Headmaster Room.

Tok .. Tok .. Tok ..

Takao mengetuk pintu tersebut.

"Masuk".Terdengar sebuah suara yang Naruto asumsikan sebagai kepala sekolah.

"Ah ada apa Takao?, dan siapa pemuda itu?".Tanya kepala sekolah sambil tersenyum ramah.

"Summimasen, saya hanya mengantarkan murid baru ini".Balas Takao.

Sedangkan kepala sekolah hanya manggut - manggut.

"Namamu?".Tanya kepala sekolah.

"Uzumaki Naruto desu".Balas Naruto sambil berojigi ria.

"Uzumaki?, maaf tapi tidak ada pendaftaran atas nama Uzumaki Naruto disini".Balas sang kepala sekolah sambil menatap Naruto.

Naruto sedikit tersentak kaget, kemudian menepuk dahinya pelan.

"Ah gomen maksudku Namikaze Naruto".Balas Naruto sambil menggaruk tengkuknya yang jelas - jelas tidak gatal sama sekali.

"Ah jadi anda putra tunggal Namikaze Minato yang mempunyai Namikaze crop itu".Balas sang kepala sekolah antusias sambil menjabat tangan Naruto lalu membungkuk hormat.

"A-a etto Ojiisan, bisakah aku memakai marga Uzumaki disini?, mengingat akan sangat heboh jika saya menggunakan marga Namikaze".Ucap Naruto setengah gugup karena ada orang yang lebih tua darinya membungkuk padanya.

"Tentu saja, oh iya dan anda ada di kelas 11- A, Takao tolong antarkan dia ke kelasnya, Ah aku sampai lupa, dan ini seragam sekolahmu".Ucap kepala sekolah sambil menyerahkan seragam Kuoh Akademi kepada Naruto.

"Ha'i"

.

.

.

.

.

.

.

.

Skip Time ..

Naruto kini sudah berada di depan pintu kelasnya, dengan memakai seragam yang diberikan kepala sekolah tentunya, Takao sudah pergi terlebih dahulu ke kelas lain karena dirinya harus mengajar.

Menghela nafas pelan, kemudian Naruto membuka pintu tersebut.

Hening ..

Suasana kelas yang tadinya ricuh dengan argumen antara guru dan murid mendadak hening karena seorang pemuda yang kini tengah berdiri di depan pintu kelas.

"A- ano summimasen sensei, saya murid baru di kelas ini".Ucap Naruto nerves karena ditatap oleh seluruh kelas.

"Kyaaaa tampan~"

Beberapa siswi nampak berteriak gaduh, sedangkan Naruto hanya meringis sambil mendoakan pendengaran nya agar baik - baik saja.

"Oh, baiklah silahkan perkenalkan dirimu".Sang sensei yang tersadar dari lamunan nya kemudian menyuruh Naruto untuk memperkenalkan diri.

"Watashi wa Uzumaki Naruto desu, Yoroshiku ne".Ucap Naruto sambil tersenyum lalu membungkukan badan nya 90 drajat.

"Yoroshiku Naruto - kun ~"

Hampir semua siswi yang ada di kelas tersebut berteriak seperti itu secara kompak, kenapa dibilang hampir?, karena ada dua gadis yang tidak berteriak - teriak.

Pertama gadis berambut putih panjang bergelombang, dengan poni rata, dan jangan lupakan mata berwarna blue - green nya yang menatap Natuto tajam, dia adalah salah satu anggota osis Momo Hanakai.

Gadis kedua mempunyai rambut berwarna purple dark dengan poni yang menutupi mata kirinya, mata kanan nya yang berwarna merah darah menandang Naruto dalam diam.

"Kalau begitu, kau akan duduk di sebelah Kurumi, Kurumi angkat tanganmu".Ucap sang sensei.

Dan Naruto dapat melihat seorang gadis berwarna purple dark dengan poni yang menutupi mata kirinya mengangkat tangan nya.

Naruto pun duduk dibangkunya kemudian menelungkupkan kepalanya diatas meja dan melakukan kewajiban seorang pelajar yaitu tidur.

Naruto pun tidur dengan khidmat tidak menyadari dua gadis yang memperhatikan nya dengan intens.

:::::Me No Noroi:::::

Teet .. Teet .. Teet ..

Bel tanda berakhirnya kegiatan belajar mengajar di Kuoh Akademi pun berbunyi dengan keras, di kelas 11 - A, kini terlihat Naruto yang tertidur diatas bangku mulai membuka matanya pelan.

"Hooaammzz, sudah pulang ya?".Tanya Naruto entah pada siapa yang pasti pada dirinya sendiri karena hanya tinggal dirinya seorang lah dikelas tersebut.

Merapikan barang - barang nya dan memasukannya kedalam ransel, Naruto pun berjalan keluar kelas dengan pelan.

Melirik kearah koridor yang sangat sepi Naruto pun berjalan dengan agak cepat, jujur saja dirinya traumatic dengan yang namanya 'hantu'.

Entah pemikiran darimana Naruto mulai terbayang - bayang penjelasan tentang hantu Sadako, hantu perempuan yang mempunyai rambut panjang dan ju-.

Pluk ..

Pemikiran Naruto mendadak terhenti kala merasakan pundaknya ditepuk seseorang, padahal Naruto yakin seratus persen tadi dirinya hanya sendirian di koridor ini.

Glekk ..

Entah hanya perasaan Naruto saja atau memang benar kakinya kini sedikit gemetar, memberanikan diri untuk menoleh sedikit kebelakang Naruto dapat melihat rambut hitam panjang orang dibelakangnya.

"Gyaaa Sadako !".Naruto berteriak kesetanan sambil berlari keluar sekolah dengan cepat.

"Are?".Si pelaku penepukan pundak Naruto yang ternyata seorang gadis cantik dengan rambut dark blue panjang yang dibiarkan tergerai hanya menatap bingung Naruto yang berlari, tak lama kemudian dirinya tertawa pelan dengan gaya khasnya.

"Ara ara, fufufu".Si gadis yang belum diketahui namanya itu pun mengambil sesuatu dari saku bajunya yang ternyata adalah sebuah pita berwarna orange, lalu mengikat rambutnya dengan pita tersebut hingga kini gaya rambutnya menjadi ponytail.

"Sedang apa kau disana, Akeno?"

Terdengar suara gadis lain diujung koridor, lengkap dengan suara langkah kakinya.

"Ara ara, tidak buchou hanya gagal berkenalan dengan pria tampan fufufu".Balas gadis yang dipanggil ekspresi yang dibuat - buat sedih.

Sedangkan wanita yang dipanggil Buchou itu hanya menghela nafas atas kelakuan Akeno.

"Ayo kita kembali ke klub, kita harus memperlihatkan bagaiamana sistem kerja iblis pada Issei".Ucap gadis tersebut yang ternyata mempunyai rambut merah panjang, dengan mata blue - green yang indah.

"Ara ara ha'i Buchou"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Naruto kini sedang berjongkok di pinggir jalan sambil mengatur nafasnya yang terengah - engah karena habis berlari dengan cepat dan juga dengan jarak yang lumayan jauh, hari sudah mulai gelap, dan Naruto belum sampai rumah.

Melirik kanan kiri Naruto kemudian mengumpat pelan.

"Oh shit, aku lupa jalan pulang !".Umpat Naruto pelan agar tidak terdengar orang lain.

Setelah dirasa cukup mengatur nafas Naruto pun bangkit lalu berjalan tak tentu arah, saat melewati sebuah toko DVD Naruto samar - samar mendengar bait lagu yang diputar di toko tersebut.

"Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang"

'Damn, penyanyi itu menyindirku'.Batin Naruto mengumpat pelan.

Mempercepat langkahnya mata Naruto berbinar melihat sebuah toko yang diluarnya terdapat tulisan.

'Ramen Ichiraku'

Dengan kecepatan cahaya, Naruto kini tengah berada di depan toko tersebut, memasukinya Naruto dapat melihat bangku panjang sederhana yang digunakan untuk duduk para pembeli tak lupa sebuah meja besar panjang disana.

Mendudukan pantatanya dibangku panjang tersebut Naruto kemudian melihat perempuan yang mungkin beberapa tahun darinya menanyakan apa pesanan nya.

"Miso ramen ukuran jumbo dengan ekstra Narutonya Nee - chan!".Ucap Naruto dengan semangat 45.

"Ha'i".Balas gadis yang Naruto panggil Nee - chan tersebut.

Tak perlu menunggu waktu lama bagi Naruto pesanan nya sudah datang, dengan ekspresi belum makan bertahun - tahun Naruto memakan ramen nya dengan rakus.

"Tambah Nee - chan"

Satu persatu mangkuk miso ramen bertebaran dimeja Naruto.

"Ahh, kenyangnyaa~".Ucap Naruto sambil mengelus - ngelus perutnya yang membuncit mirip orang hamil.

"Uangnya kusimpan dimeja Nee - chan, kembalian nya ambil saja".Ucap Naruto dengan percaya dirinya kemudian berniat pergi dari situ.

"Kembalian dengkulmu ini kurang baka!".Semprot gadis yang Naruto panggil Nee - chan tadi dengan garang.

"Eh?, benarkah?".Tanya Naruto dengan muka heran.

"Ehehe gomen Nee - chan aku salah mengambil uang".Lanjut Naruto yang kemudian menyodorkan uang seratus ribu Yen kearah sang gadis.

"Kalau begitu jaa ne".Ucap Naruto seraya berlalu dari situ.

"Arigatou, datang lagi yaa !".Ucap si gadis agak keras dengan nada dan ekspresi senang.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Naruto kini kembali tersesat dijalan, kini dirinya tengah berjalan di pinggir sebuah danau.

"Cih, mau bertanya bertanya sama siapa, disini sepi sekali".Gerutu Naruto pelan sambil menendang sebuah kerikil yang berada di jalur jalan nya.

Tuk ..

"Ittai"

Terdengar suara seseorang yang mengaduh kesakitan, dan Naruto yakini dirinya pernah mendengar suara ini, Sadako? tidak, mana ada sadako bersuara laki - laki.

"Oy anak muda, jangan menendang kerikil sembarangan".Ucap seorang laki - laki paruh baya sambil mengelus kepalanya pelan.

"Summimasen Ojiisan aku benar - benar tak sengaja tadi".Balas Naruto sambil membungkuk pelan, kemudian dirinya berjalan mendekati pria tersebut, siapa tahu dia tahu alamat appartement nya dimana.

"Ano Ojiisan, ak- eh? Azazel Ojiisan?".Naruto yang akan bertanya alamat malah tidak jadi karena pria yang ada didepan nya kini adalah pria yang kemarin bertemu dengan nya di kereta.

"Eh Naruto?".Tanya Azazel terlihat bingung juga.

"Apa yang kau lakukan malam - malam begini?, pakai seragam sekolah lagi".Tanya Azazel sembari memindahkan pancingan nya.

"Aa, sebenarnya aku tersesat Ojiisan ehehe".Balas Naruto sambil tertawa gugup.

"Lagipula kenapa Ojiisan malam - malam begini malah memancing?".Lanjut Naruto bertanya kepada Azazel.

"Memancing adalah hobiku".Jawab Azazel.

"Kau tahu alamat appartementmu kan?, biar aku antarkan, kebetulan aku hafal daerah ini".Lanjut Azazel yang kemudian mengangkat pancingan nya yang tidak dapat apa - apa itu.

"Ha'i, Arigatou Ossan".Balas Naruto sambil tersenyum senang.

Sedangkan Azazel hanya sweetdrop dengan panggilan Naruto yang berubah - ubah.

"Baiklah ayo".Ucap Azazel yang bangkit dari duduk nya.

"Ha'i Ossan, ini alamatnya Ossan".Ucap Naruto sambil menyerahkan sebuah kertas yang berisi alamat appartement nya kepada Azazel.

"Hmm, appartement ini tak jauh dari sini paling hanya 15 sampai 25 menit berjala kaki kita sudah sampai, Ayo".Balas Azazel sambil memperhatikan alamat yang diberikan Naruto lalu mulai melangkah pergi dari sana diikuti Naruto disampingnya.

"Naruto, apa kau percaya ada mahluk supranatural?".Tanya Azazel disela perjalanan mereka menuju appartement Naruto.

Naruto melirik Azazel sekilas kemudian mengangkat bahunya pelan.

"Entahlah Ossan, tapi nampaknya aku percaya".Jawab Naruto seadanya.

"Hee? benarkah? kukira kau tidak percaya".Balas Azazel sambil sedikit melirik kearah Naruto.

Naruto mengangguk mengiyakan.

"Soalnya aku tadi di sapa sadako di koridor sekolah, Hiii".Ucap Naruto sambil merinding disko.

Sedangkan Azazel hanya sweetdrop dengan jawaban Naruto.

'Tapi aku penasaran Sacred Gear apa yang dia punya, tapi kelihatan nya anak ini belum tahu dirinya mempunyai Sacred Gear'.Batin Azazel yang terus melirik kearah Naruto.

"Ahh itu dia appartementku, arigatou sudah mengantarku Osaan".Ucap Naruto sambil menunjuk sebuah appartement yang tak jauh darinnya dan Azazel.

"Apa Ossan mau mampir?".Tawar Naruto dan hanya dibalas gelengan oleh Azazel.

"Baiklah kalau begitu aku pulang dulu Ossan, Jaa ne".Ucap Naruto yang kemudian berlari lalu memasuki appartementnya intuk istirahat.

'Naruto ya'.Batin Azazel sambil tersenyum.

Mengeluarkan enam pasang sayap gagaknya Azazel pun pergi dari situ menuju danau tadi, dan melanjutkan kegiatan rutin nya yaitu memancing.

:::::Me No Noroi:::::

Terlihat disebuah pabrik tua sekelompok iblis tengah melawan dua iblis liar kelas menengah, dan sudah dipastikan jika kelompok iblis itulah yang menang pada akhirnya.

Dan benar saja tak lama kemudian dua iblis liar pun mati menjadi butiran debu yang berterbangan.

"Nah, kau sudah mengerti kan sekarang Issei iblis liar itu seperti apa?".Ucap gadis berambut merah panjang kepada seorang pemuda berambut cokelat dengan gaya yang hampir mirip Tsubasa.

"Ha'i Buchou, bolehkah aku bertanya sesuatu?".Tanya pemuda berambut cokelat yang kita ketahui bernama Issei.

"Tentu saja, apa?".Balas gadis tersebut.

"A-ano, posisiku sebagai bidak apa Buchou?".Tanya Issei dengan wajah penuh harap.

"Kau itu pionku Issei".Balas gadis tersebut sambil tersenyum.

'Cuma pion ya?'.Batin Issei murung karena pion itu adalah bidak terlemah.

"Tidak usah murung begitu Issei - kun, pion itu punya kelebihan yaitu bisa berpromosi menjadi bidak apa saja kecuali raja jika didaerah lawan".Ucap lelaki bersurai pirang yang kita ketahui bernana Kiba mencoba menghibur Issei.

"Benarkah?".Tanya Issei dengan wajah cerah nya.

Dan dibalas oleh anggukan oleh semua orang yang ada disitu.

"Kalau begitu ayo kembali, Akeno!".Ucap gadis berambut merau tersebut mengkomamando.

"Ha'i Buchou".Akeno yang memang mengerti maksud dari sang King, dengan segera menciptakan sihir teleportasi, dan mengirim mereka ke tempat yang mereka tuju.

.

.

.

.

Skip Time ..

Naruto kini tengah berjalan pelan menuju sekolahnya, setelah mengalami kejadian kemarin (tersesat), Naruto memilih membawa Smartphone nya ke sekolah agar lebih mudah pulang ataupun berangkat sekolah menggunakan teknologi GPS tentunya.

Sesampainya disekolah Naruto hanya menelungkupkan kepalnya diatas meja seperti biasa, kemudian mengetikan sebuah pesan di smartphone nya.

"A-ano Uzumaki - kun?"

Terdengar suara seorang gadis di samping Naruto memanggilnya.

"Ah iya ada apa Kurumi - san?".Tanya Naruto sambil menengok kearah samping, dan terlihat Kurumi yang tengah tersenyum kearahnya.

"Besok kan hari libur, bagaimana kalau kita mengerjakan tugas kelompok kita besok?".Ucap Kurumi yang masih mempertahankan senyuman nya.

"Hee? kerja kelompok?".Naruto berujar bingung, memangnya kemarin ada tugas kelompok ya?, menepuk dahinya pelan dirinyakan tidur saat jam pelajaran kemarin.

"Ah Ha'i, memangnya kerja kelompok apa umm Kurumi - san?".Tanya Naruto sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Akan kuberitahu nanti Uzumaki - kun, besok tunggulah di taman kota jam 10 pagi, aku akan menjemputmu, kita akan belajar kelompok dirumahku".Balas Kurumi yang masih mempertahankan senyuman nya.

"Ah Ha'i".Naruto pun hanya mengiyakan perkataan Kurumi lalu kembali membaringkan kepalanya diatas meja, sambil menunggu guru datang.

Tanpa diketahui siapapun Kurumi menyeringai sadis.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

To Be Continued ..

A/N : Yo minna, ini Fic kedua saya di ff, sebenarnya fic pertama aja belum tamat sih :v tapi insya allah ga bakal disscontinued ko, untuk chap pertama hanya pengenalan tokoh dan keadaan, dan untuk yang bertanya - tanya apa Sacred Gear Naru, akan terjawab di chap depan, mungkin chap depan dimulai nya Naru berurusan sama mahluk supranatural.

Untuk jenis Sacred Gear Naru sudah pasti sudah tau apa, clue Sacred Gear Naru itu judul fic ini :v, coba tebak.

Silahkan berikan kritik dan saran nya ..

Lanjut atau delete?

RnR

Ootsutsuki Al ..

Logout ..