Hola minnacchi~ Kyoya Misaki desu~ kyo balik lagi di fandom Boboiboy ;3. Kangen gak? Kangen gak? (yuka: gak ada yang kangen ama mahkluk yang gak betanggung jawab kayak kamu kyo.). BTW, another Story! Iya iya kyo tau cerita yang lain aja blom di update udah ada cerita lain -". v. Okelah langsung aja! CHECK IT OUT!
Lika-liku perjalanan cinta BoiFang :3
.
.
.
Summary: inilah lika-liku perjalanan cinta BoiFang. Dimulai dari pedekate Boboiboy, Kaizo yang mengidap bro-com parah, sampai Boifang jadian. Penasaran? CHECK IT OUT! JANGAN LUPA REVIEW! KLO REQ PLOT TINGGAL REVIEW AJA, OK? ;9
Warning: cerita ini mengandung unsur SHO-AI, TYPO, HUMOR GAK MUTU, OOC, 7 elemental!Boboiboy, Bro-com, High School!Chara, dsb.
Disclaimer: Boboiboy punya Animonsta,ok?
.
.
Boboiboy. Siapa yang tidak kenal dengan pemuda yang merupakan Pahlawan Pulau Rintis ini? Hampir semua orang mengetahui pemuda dengan topi dinosaurus oranye yang sudah menjadi ciri khasnya. Jangan lupakan kata-kata sakral yang selalu diucapkannya. Yep, "Terbaik.". Dengan kepopulerannya sekarang, siapa yang tidak ingin menjadi pasangannya? Jika ada acara "Boboiboy mencari Cinta", mungkin banyak orang yang akan mengantri sebagai kandidatnya. Bahkan jika Boboiboy mau, ia tinggal menjentikan jarinya dan pasti ada yang akan datang kepadanya.
Untungnya, Boboiboy tidak mempunyai sifat seperti yang author ceritakan diatas dan niatan untuk melakukannya. Karena, pahlawan kita yang satu ini jatuh cinta dengan seorang pemuda dengan rambut indigo berkacamata yang merupakan rekan setimnya dalam urusan kepahlawanan namun musuh dalam masalah kepopuleran. Fang, adalah pemuda yang bisa membuat Boboiboy salah fokus saat jam pelajaran. Apalagi, Boboiboy sekarang lebih tinggi dari Fang—Boboiboy harus berterimakasih pada hal yang disebut dengan Pubertas- yang memungkinkannya untuk membanting pemuda berkacamata itu ke bidang vertikal dan meraup bibir ranum dari sang empunya. Boboiboy sempat berpikir seperti itu—Jangan salahkan Boboiboy, salahkan hal bernama Pubertas dan sesuatu yang disebut dengan insting hewani- namun ia tepis jauh-jauh karena ia tidak mau membuat Fang malah makin menjauh selalu memikirkan cara untuk mendekati pemuda berambut Indigo itu tapi semuanya gagal karena pasti ada saja faktor yang mengganggu. Entah itu cuaca yang buruk, orang yang tiba-tiba datang meminta tolong entah itu kepada Boboiboy atau Fang, tugas sekolah yang tidak ada habisnya, atau tugasnya sebagai pahlawan yang selalu saja datang di waktu yang tidak tepat. Contohnya:
Saat itu Boboiboy berniat mengajak Fang untuk jalan jalan ke Festival yang saat itu sedang berada di Pulau Rintis. Kebetulan Fang sedang duduk di taman sambil membaca bukunya. Boboiboy pun berjalan mendekati Fang dan menepuk bahunya. Fang mengalihkan pandangannya dari bukunya kearah Boboiboy.
"Kenapa?" tanya Fang singkat.
"Kamu ada waktu nanti malam?" Boboiboy bertanya balik.
"Ada, memangnya ada apa?"
" Itu, kau tau Festival yang sedang ada di sekitar sini?"
Fang terdiam untuk berpikir sejenak kemudian menjawab
"Oh, Festival buah itu, ada apa dengan Festival itu?" tanya Fang sambil menutup bukunya dan menaruhnya di pangkuannya.
Boboiboy merasa ini kesempatan besar untuk bisa berjalan-jalan hanya berdua dengan Fang kemudian membuka mulutnya-
" Begini, aku mau menga-"
"BOBOIBOY! FANG! ADA SERANGAN DI DAERAH XXX CEPAT KESINI!"
Sampai suara teriakan Gopal dari jam tangan mereka berdua menghancurkan suasana.
'Akh! Gak tepat banget sih waktunya!' batin Boboiboy frustasi dalam hati.
Fang yang mendengar hal kemudian memasukan bukunya ke dalam tasnya dan bersiap untuk pergi. Melihat Boboiboy hanya diam lantas Fang memanggilnya
"Boboiboy! Apa yang kamu tunggu? Ayo cepat!" kemudian berlari meninggalkan Boboiboy yang kemudian mengikutinya dari belakang dengan wajah cemberut.
Ketika sampai disana, Boboiboy bertarung dengan musuhnya yang lagi-lagi berasal dari planet lain. Pertarungan itu selesai dengan cepat karena dasarnya Boboiboy kesal usahanya untuk mengajak Fang ke Festival sudah diganggu dengan alien laknat—kata Boboiboy— itu.
Boboiboy yang sudah selesai diam merutuki nasib sampai Fang yang juga sudah selesai bertarung kemudian bertanya kepadanya
"Tadi kamu mau bilang apa?"
Boboiboy kemudian sadar dari aktivitas merutuki nasibnya langsung menjawab
"Ah, gak lupakan." Ucapnya sambil memasang senyum khasnya dan mengaruk belakang lehernya yang tidak gatal.
" Yakin?" Tanya Fang memastikan.
" Iya."
Fang yang mendengar hanya menatap heran Boboiboy kemudian melenggang pergi.
Setelah kejadian itu, Boboiboy sempat berpikir untuk berhenti menjadi super hero namun di urungkan niatnya karena tidak mau dianggap payah oleh gebetannya sendiri (Jujur, Boboiboy mending dibilang payah sama orang lain daripada sama Fang karena selain gengsi, sakit loh kalau dipandang rendah sama gebetan).
Sebenarnya hal-hal yang baru disebutkan diatas merupakan hal kecil yang masih bisa atasi. Masih ada halangan besar yang tidak bisa Boboiboy tembus sampai sekarang. Kaizo, kakak kandung dari do'i, seseorang yang mengidap syndrome Brother Complex akut. Diperparah dengan fakta Kaizo merupakan guru olahraga di Sekolahnya yang membuat waktunya dengan si Do'i hampir tidak ada. Sang kakak tidak akan pernah membiarkan Boboiboy dan Fang sendirian. Dia pasti mengikuti sang adik kemanapun dia pergi. Misalnya ketika Fang memutusan untuk berbelanja bahan makanan karena bahan makanan sudah habis. Saat itu, Kaizo yang sedang asyik menonton TV langsung mengalihkan perhatiannya ke arah sang adik.
"Mau kemana, Fang?"
" Mau belanja, kak. Persediaan makanan sudah habis." Jawab Fang sambil memakai Jaketnya.
Kaizo terdiam sebentar kemudian menjawab
" Tunggu sebentar, Aku ikut." Yang kemudian dibalas cepat dari Fang.
" Ah, Kakak tidak usah ikut! Nanti Kakak malah cari masalah lagi! Capek tau ngurusin masalah kakak!" Teriak Fang sambil melihat kakaknya yang berjalan kearah kamarnya—kamar Kaizo—.
" Hei, sebentar lagi gelap. Sebagai kakak yang baik, aku gak bakal biarin kamu sendirian. Nanti jika ada yang macam-macam dengan mu dijalan bagaimana?" balasnya dari kamar.
" Kak… aku ini laki-laki. Lagipula aku gak sendirian. Boboiboy juga ikut." Ucapnya sambil facepalm.
" Ha! Apalagi jika kamu hanya berdua dengan dia! Tidak, aku ikut!" teriak Kaizo.
Fang hanya bisa mengelengkan kepala melihat tingkah overprotective sang kakak. Dia pun melangkah pelan-pelan kearah pintu berniat untuk pergi diam-diam. Saat dia berniat untuk membuka pintu-
" Kunci pintunya ada di Kakak, Fang."
Kemudian terdengar gerutuan pelan dari Fang dan tawa mengejek dari Kaizo
Tidak itu saja, jika Kaizo sedang sibuk dengan urusan sekolah seperti rapat guru atau rapat orangtua tidak menghalanginya untuk mengawasi sang adik. Dia pasti selalu mengirim pesan pada Fang untuk mengetahui keberadaanya—yang direspon kesal oleh sang adik karena Kaizo selalu mengirim pesan setiap 5 sampai 10 menit sekali—. Jika Fang sedang kesal dengan Kakaknya dan tidak mau berbicara dengan kakaknya tidak juga menjadi masalah. Terima kasih kepada sekolah prajurit galaksi yang pernah ia tekuni dulu sebelum memutuskan menetap di Bumi, ia bisa mengambil alih CCTV sekolah segampang membalikan telapak tangan. Bahkan, jika dia mau, dia bisa mengambil alih CCTV Negara atau bahkan satelit hanya untuk mengawasi adik semata-wayangnya itu. Untungnya hal itu tidak pernah dilakukannya karena tidak mau mendekam di penjara. Oh ayolah, dia itu Pemberontak Angkasa Lagenda, mahluk paling berbahaya di seluruh galaksi! Mau ditaruh dimana mukanya jika mahluk lain tahu? Selain itu, dia sudah berjanji pada Fang kalau dia akan menjadi "manusia" yang baik dan tidak akan membuat masalah. Sebenarnya, Kaizo tidak suka dengan janji itu, pertama dia itu bukan "manusia", kedua dia bukan tipe orang yang adem anyem kalem, dia pasti selalu mencari sesuatu yang bisa dihajar, tapi untungnya dia hanya melakukan itu pada preman-preman dan sejenisnya. Tapi, demi sang adik dia mau berjanji hal itu.
Bukan cuma itu saja. Entah kenapa belakangan ini Fang malah menjauhi dirinya. Contohnya ketika ia mendatangi Fang sedang duduk sendirian di taman sekolah ditemani dengan Misha—seekor kucing liar bewarna putih yang belakangan ini dekat dengan Fang dan diam diam dicemburui Boboiboy karena dekat sekali dengan Fang— tiba-tiba Fang langsung berdiri dan berlari menghidari Boboiboy. Kemudian, ketika Boboiboy dkk mengajaknya untuk makan siang bersama dia selalu menolak dengan alasan dia harus ke perpustakaan atau sudah berjanji pada sang Kakak untuk makan siang bersama. Lalu ketika dia dipasangkan dengan Fang oleh gurunya untuk tugas kelompok, Fang hanya fokus pada pekerjaannya dan berbicara pada Boboiboy ketika perlu saja. Setelah itu, Fang langsung membereskan barang barangnya dan pergi. Ditambah dengan sikapnya yang berubah 180 derajat dari selalu bertanding kepopuleran dengan Boboiboy, selalu mengajak Boboiboy berduel, berubah menjadi pendiam dan tidak begitu peduli lagi dengan urusan kepopuleran.
Tapi bukan Boboiboy namanya kalau dia gampang menyerah hanya untuk hal seperti ini. Dia berencana untuk membuat Fang berbicara walau dengan cara mengepungnya dengan ketujuh kuasanya dan kebetulan hari ini adalah hari libur jadi dia akan punya banyak kesempatan. Curang memang, tapi cuma ini caranya dia untuk mendekati sang pujaan hati. Akhirnya Boboiboy mencari lokasi Fang. Tapi agak susah untuk mencarinya karena dia lebih suka menyendiri. Sudah satu jam tapi Boboiboy mencari Fang tapi tidak ada tanda-tanda keberadaan Fang.
'Dimana sih Fang? Jangan-jangan dia pakai kuasa penembus supaya tidak terlihat…' Batin Boboiboy sambil tetap berjalan mencari ehemcalonkekasihehem.
Akhirnya Boboiboy menemukan Fang sedang membaca buku di taman bermain. Boboiboy kemudian berjalan mendekati Fang dan duduk disebelahnya. Awalnya Fang tidak sadar kalau Boboiboy duduk disebelahnya sampai Boboiboy memanggil namanya.
" Fang."
Fang langsung menolehkan kepalanya kearah Boboiboy. Mulutnya terbuka, tapi tidak ada kata-kata yang keluar. Boboiboy yang melihat hal itu kemudian mencubit pipi Fang.
" Fang~ kamu imut banget sih!"
Fang diam mencoba memproses kata-kata Boboiboy. Tak lama, semburat pink muncul di wajahnya. Boboiboy yang melihat itu semakin gemas mencubit Fang.
" Bo-bo…Boboiboy, Sakit! Lepasin!" teriak Fang sambil memukul-mukul lengan Boboiboy.
" Gak mau. Ntar kamu kabur lagi." Balas Boboiboy sambil tetawa pelan.
" Lepasin, Boboiboy! Aku gak bakal kabur!"
" Bener?"
" Bener!"
" Janji?"
" Janji!"
" Awas yah kalo bohong~"
" Iya Boboiboy! Lepasin cubitannya! Sakit tau!"
Boboiboy kemudian melepas cubitannya sementara Fang menggerutu pelan sambil mengelus pipi yang baru saja dicubit Boboiboy. Boboiboy yang melihat hal itu hanya tertawa pelan.
" Ketawa lagi. Sakit tau!" teriak Fang sambil tetap mengelus pipinya.
" Hehehe… maaf yah." ucap Boboiboy menggaruk bagian belakang lehernya dan memasang wajah tak berdosanya.
" Gak! Gak mau!" balas Fang.
" Yaudah deh, sebagai permintaan maaf aku beliin donat lobak merah deh…"
Fang yang mendengar kata kata "Donat Lobak Merah" langsung menoleh kearah Boboiboy.
" Beneran?" tanya Fang.
" Iya."
" Kalau begitu ayo pergi sekarang! Keburu donatnya habis." Ucap Fang kemudian beranjak dari tempat duduknya.
" Kalau kita jalan kaki terlalu lama. Boboiboy Taufan!" Seketika Boboiboy berubah menjadi Boboiboy Taufan dan berdiri diatas hoverboardnya.
" Kamu mau ngapain Boboiboy?" Tanya Fang.
" Seperti aku bilang, jalan terlalu lama, lebih baik kita terbang." Balas Boboiboy dengan senyum 5 jarinya.
Fang yang masih bingung dengan jalan pikir Boboiboy hanya diam. Boboiboy yang sudah tidak sabar kemudian menggendong Fang ala bridal style dan terbang dengan hoverboardnya.
" Boboiboy! Turunin aku!"
" Apa? Aku gak dengar! Anginnya terlalu kencang!"
Akhirnya Fang hanya bisa pasrah dan mengeratkan pegangannya pada Boboiboy.
Sampai di toko roti, Boboiboy langsung membeli donat kesukaan Fang dan memberikannya pada Fang.
"Nah, donatnya." Ucap Boboiboy.
Fang berniat untuk mengambil donatnya dari Boboiboy tapi Boboiboy menarik kembali bungkus donatnya. Fang kira Boboiboy hanya bercanda dan ia kembali berusaha mengambil donat dari tangan Boboiboy. Boboiboy hanya tersenyum iseng sambil menjauhkan kembali donat dari jangkauan Fang. Boboiboy kemudian meluruskan tangannya keatas. Fang yang melihat itu kemudian memasang wajah kesal.
" Boboiboy, jangan mentang-mentang kamu sekarang lebih tinggi aku gak bisa ngambil yah!"
" Kalau begitu, ambilah."
" Heh, jangan meremehkan anak basket."
Fang kemudian berancang-ancang dan melompat dengan lompatan andalannya. Tangannya berhasil mengambil bungkus donat dari tangan Boboiboy.
'Yes, dapat!'
Spontan Fang menolehkan kepalanya kearah Boboiboy, niatnya sih untuk sombong. Tapi dia lupa kalau dia belum mendarat. Sampai-
Chu~
-bibirnya bertemu dengan bibir Boboiboy.
TBC
.
.
.
Or End?
Yeay! Akhirnya sempet juga publish ceritanya! Semoga minna suka dengan ceritanya. Tapi untuk KELANGSUNGAN CERITA ini Kyo butuh REVIEW DAN SARAN Reader-tachi. Jadi MIND TO REVIEW?
V
V
V
