Pernahkah kalian mendengar tentang gunung Ebott? Yup! Ada legenda yang mengatakan bahwa sesiapapun yang mendaki gunung ini tidak akan pernah kembali. Dan sejauh ini, sudah ada 6 orang yang pergi mendaki gunung tersebut dan tidak kembali sampai sekarang.

Semua orang tidak ada yang mau mendaki dan memecahkan misteri dibalik itu semua, kecuali seorang remaja laki-laki ini. Ia ingin menjadi orang ketujuh yang mendaki dan menjadi orang pertama yang mengungkap rahasia dibalik itu semua.

Saat ini, remaja itu sedang berkemas. Banyak sekali barang yang harus dibawa, apalagi gunung itu letaknya jauh dari rumahnya. Sementara itu teman-robotnya, Ochobot, masih menanyakan rencananya. Ia tidak mau kehilangan sahabatnya untuk selamanya.

"Kau yakin Boboiboy? Kamu masih ingin mendaki gunung tersebut?" Tanya ochobot sambil menemaninya berkemas.

"Yup!" Jawabnya singkat.

"Tetapi... Legenda mengatakan..." Omongan ochobot diputus oleh Boboiboy.

"Ya... Ya... Ya... Aku tahu itu ochobot..." Jawabnya. Lalu ia berdiri dan mengulang legenda tersebut sambil menggerak-gerakkan tangannya.

" 'Legenda mengatakan bahwa sesiapapun yang mendaki bukit itu tidak akan pernah kembali...' Aku tahu itu ochobot... Justru itu aku ingin mendaki gunung itu... Aku ingin mencari tahu apakah legenda itu benar atau tidak. Dan akan Kubuktikan bahwa legenda itu bisa dibantah! Aku janji aku akan kembali." Jelasnya panjang lebar. Setelah itu ia kembali mengemaskan barang bawaannya.

"Tapi Boboiboy..."

"Aku akan baik-baik saja kok. Tenang saja... Aku sudah bisa mengontrol semua kekuatan element yang kupunya sekarang." Ucapnya sambil menampakkan senyumannya yang khas.

Saat Boboiboy tersenyum seperti itu, tidak ada sesiapapun yang bisa menghentikan rencananya, bahkan tok Aba dan ochobot. Senyuman itu mengisyaratkan bahwa ia telah memikirkan dengan cermat dan yakin apa yang akan dilakukannya.

"Baiklah... Sudah kuperingatkan sejak seminggu lalu... Jangan ada penyesalan di akhir..." Peringat ochobot lagi.

"Iya, iya ochobot... Aku akan ingat semua itu." Jawabnya singkat dan kembali memeriksa bawaannya.

Setelah selesai memeriksa semua barang bawaannya, ia menutup tasnya, mengambil topi oranye berbentuk dinosaurus dan memakainya. Lalu ia merangkul tasnya dan turun ke lantai satu untuk berpamitan. Ada Fang, gopal, ying, Yaya, bahkan kapten Kaizo yang sudah menunggunya di ruang tamu. Mereka berkunjung ke rumah Boboiboy untuk mengucapkan sampai jumpa dan mungkin, ini akan menjadi saat-saat terakhir mereka bertemu Boboiboy.

"Huhuhuhu... Boboiboy... Jangan tinggalkan aku... Kalau nggak, siapa yang akan menemaniku untuk main game papa Zola nanti? Atau main sepak bola? Atau..." Tanya gopal yang terisak sambil memeluk Boboiboy.

"Sudahlah tu gopal... Aku pasti akan kembali, cepat atau lambat. Lagipula, kan masih ada Fang... Dia kan jago main game dan sepak bola..." Jawabnya sambil melirik kearah Fang. Fang menatapnya dengan sinis serasa seseorang yang haus darah.

"E,eh... Iya iya... Maaf Fang... Mungkin minta tolong kapten?" Lanjutnya lagi sambil melirik kapten kaizo yang siap mengeluarkan pedang tenaganya.

"E,eh... Iya iya, maaf... Bercanda doang tadi... Kalian kakak-adik sama Aja dah..." Ucap Boboiboy. Setelah sekian lama dipeluk oleh gopal, akhirnya ia bisa bebas bergerak dan siap untuk berangkat. Sebelum ia keluar dari rumah, Fang merangkul bahu Boboiboy dan berkata,

"Boboiboy, hati-hati di jalan..."

Lalu Ying melanjutkan,

"Ya tau, jaga kesehatan kau tu... Jangan memaksakan diri!"

"Betul tu. Jangan lupa makan yang cukup. Ini, aku berikan sebungkus biskuit khusus untukmu..." Sambung Yaya tiba-tiba sambil menyodorkan sebungkus biskuit ke Boboiboy.

"Te...Terimakasih Yaya. Te, tetapi lebih baik biskuitnya untuk Lahap saja deh..." Balasnya dengan kata yang terbata-bata.

"Hmmmm... Baiklah..." Jawab Yaya singkat.

"Jangan lupakan kami Boboiboy! Selama kau ingat kami, kami tetap akan terus bersamamu!" Ucap gopal yang akhirnya bisa berhenti menangis. Boboiboy hanya bisa mengedipkan mata sambil mengangguk dan tersenyum. Lalu ia melihat kearah kaizo dan kaizo berpesan,

"Ingat Boboiboy, bertarung bukanlah cara yang terbaik seperti yang kau katakan kepadaku waktu itu. Kau hanya boleh bertarung jika tidak ada pilihan lain yang bisa kau ambil."

"Baik kapten!" Jawabnya. Akhirnya ia bisa keluar rumah dengan lega, mengucapkan salam, melambaikan tangan dan memulai perjalanan.

Perjalanan ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Terkadang, Boboiboy harus membaca buku nota kecil yang tertulis semua informasi yang telah ia kumpulkan tentang legenda itu mulai dari lokasi tempat hingga cara mendaki gunung itu.

Saat ini, ia berada di suatu hutan yang gelap. Ia pun memutuskan untuk mendirikan tenda untuk beristirahat malam ini. Tetapi sebelum itu, ia harus memastikan posisinya terlebih dahulu.

"Hmm... Menurut legenda tinggal beberapa mil lagi lokasi gunung itu, tapi..." Gumamnya sambil melihat peta yang ia bawa.

"Di sekitar posisiku, tidak ada gambar gunung yang tertera di peta...!?" Gumamnya lagi. Ia pun bingung harus bagaimana dan akhirnya ia memutuskan untuk berpecah 7. Setelah berpecah, mereka pun berunding.

"OK. Menurut kalian, apakah kita harus melanjutkan perjalanan kita?" Tanya gempa yang memulai percakapan. Sementara pecahan lainnya mulai berpikir.

"Lebih baik kalian yang mencari tahu sekitar sementara aku duduk disini. Dengan begitu, kita bisa mengetahui daerah sini lebih luas lagi kan?" Usul Ais sambil mengangkat tangannya.

"Oyy! Ais! Kau mau kita hilang ingatan lagi?" Tanya Hali yang tidak setuju dengan usul Ais.

"Betul tu. Jika terjadi kenapa-kenapa terhadap yang lain, kau mau tanggung jawab?" Lanjut Taufan.

"Lagipula, kalau kita memakai cara itu, kau sendiri juga tidak ngapa-ngapain... Pemalas!" Ujar Solar.

"Sabar, sabar... Aku kan cuma ngasih usulan, kalau nggak setuju kalian masih bisa berpendapat..." Ucap Ais yang berusaha membela dirinya. Semua pecahan mulai berdebat kecuali gempa yang masih berusaha berpikir jernih. Lalu, ia mendapatkan ide.

"Oyy, oyy! Sudah, jangan bertengkar! Kita berpecah itu tujuannya untuk berunding, bukan untuk bertengkar!" Teriak gempa menenangkan pecahannya yang lain.

"Bagaimana kalau begini, kau Taufan! Kau dan solar naik hoverboardmu dan melihat pemandangan sekitar dari atas. Hali dan Thorn, kalian periksa daerah hutan ini dan jangan sampai terpisah jauh-jauh. Aku blaze dan Ice akan mendirikan tenda disini." Jelas gempa panjang lebar sambil membagikan tugas.

"Baik!" Seru pecahan yang lain. Mereka semua memulai melakukan tugas masing-masing. Setelah 30 menit mencari, Hali, Taufan, Thorn dan Solar kembali.

"Kabar bagus! Kira-kira 10 mil arah utara dari sini, kita akan sampai di gunung Ebott!" Ucap Taufan kegirangan.

"Betul tu. Kalau kita berjalan kaki nonstop, kira-kira akan membutuhkan waktu 3 jam dari sini." Jelas Hali dan Thorn menambahkan.

"Kerja bagus semua, terbaik!" Ucap gempa sambil mengacungkan jempolnya. Lalu, ia bercantum semula lagi.

"Kalau begitu, aku harus bangun lebih awal besok!" Gumam Boboiboy sambil memakan makan malamnya. Lalu dia segera tidur dan berharap rencana untuk esok hari akan berjalan dengan lancar.