"AHHHHHH!"
Hansol yang mendengar auman sang kekasih langsung berlari menuju kamar tempat dirinya dan kekasih berbagi ranjang. Mereka menetap di dorm (member lain sedang pergi menikmati hari Sabtunya) dan Hansol baru saja meninggalkan Seungkwan beberapa menit yang lalu untuk mencoba membuat menu makan siang. Siapa sangka hanya dalam hitungan menit Seungkwan dapat berubah menjadi seekor singa buas seperti ini?
Setelah melepaskan apron kuningnya, Hansol dengan cepat berlari menghampiri Seungkwan. Kemejanya sedikit berantakan karena kegiatan berlarinya, keluar dari tempatnya semula dan menutupi short pant hitamnya. Oh ayolah, kamar mereka berada di lantai dua dan Hansol panik. Mana mungkin dia memikirkan penampilannya sekarang? Tangannya meraih kenop pintu dan memutarnya dengan cepat, meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua lututnya untuk bertumpu di sana dan menetralisir rasa lelahnya. Kemudian mengangkat kepalanya untuk melihat apa yang baru saja menimpa gadis kesayangannya.
Tebak, apa yang Hansol lihat sekarang?
Hanya Seungkwan. Dengan sebotol kecil lip tint yang digenggam jari-jari lentiknya. Dan lip tint yang berlumuran di bibir tipisnya.
Surprise!
Hansol rasanya ingin kembali ke dapur saja dan melanjutkan acara memasaknya sebelum Seungkwan dengan suara memelas dan bibir yang dimajukan beberapa centi memanggilnya untuk membantunya dengan lip tintnya. Terpaksa Hansol menutup pintu di belakangnya dan diam-diam menguncinya, Ia berharap Seungkwan tidak menyadari ini.
Jari jemarinya menyisir rambut panjang Seungkwan yang terurai sampai ke punggungnya, tersenyum kecil melihat wajah merajuk kekasihnya. "Kwannie baru beli lip tint, ya? Kalau ga tahu cara pakainya kenapa dibeli?" tanya Hansol sambil terus mengelus sayang kepala pujaan hatinya.
Mendengar itu Seungkwan makin cemberut. "Aku 'kan mau tampil cantik juga kayak Hansolie! Aku bosan dengan lip balm, ga ada warnanya. Lihat Hansolie kalau sudah pakai lip tint, jadi cantik, 'kan? Aku juga mau seperti itu!" Seungkwan memutar tubuhnya yang semula duduk menghadap meja rias kini tengah mendongak untuk menatap Hansol langsung di kedua iris coklatnya, lalu memeluk pinggang ramping gadisnya dan sesekali menggesekkan ujung hidungnya di perut rata Hansol.
Ia hanya bisa tertawa kecil mendengar alasan gadisnya yang menurutnya lucu dan seperti anak-anak itu. "Hei, siapa bilang Kwannie ga cantik saat pakai lip balm? Ingin aku ajak adu panco dia. Berani-beraninya panggil baby booku ga cantik." Hansol masih mengelus kepala Seungkwan dengan sebuah senyum yang terbit di kedua belah bibirnya. "Mau aku pakaikan lip tintnya biar Kwannie makin cantik?"
Dengan tawaran bagus dari kekasihnya, Seungkwan melepaskan pelukannya dan mengangguk dengan semangat. "Ayo, ayo! Pakaikan aku lip tintnya, darling!" Ia tersenyum dengan sangat lebar sekarang. Hansol mengangguk menyetujui dan menarik Seungkwan dari posisi duduknya untuk dirinya duduk di posisi awal Seungkwan, mengambil lip tint yang dimaksud dan menarik Seungkwan untuk duduk di atas pangkuannya. Menghapus sisa lip tint yang terdapat di bibir Seungkwan dengan tisu basah.
"Kwannie harus tutup mata, ya?"
"Lho kenapa?" Seungkwan menatap Hansol dengan heran.
"Ini rahasiaku. Supaya lip tintnya bagus." salah satu tangannya meraih pipi gembil Seungkwan dan mencubitnya pelan. "Sudah, tutup mata aja. Aman kok!"
Seungkwan menurut dan menutup matanya, tangannya Ia simpan di atas pahanya. Hansol mulai membuka tutup botol lip tint tersebut dan membuka bibir Seungkwan sedikit dengan sebelah tangannya, menitikkan lip tint di beberapa bagian bibir Seungkwan dan meratakannya dengan jari telunjuknya.
Usai memakaikan lip tint ke bibir tipis Seungkwan, Hansol meletakkan kembali benda tersebut ke meja rias dan mengecup kilat bibir kemerahan gadisnya yang sudah terlapisi lip tint. "Sudah, cantik. Coba lihat." Ia memiringkan tubuhnya ke samping untuk Seungkwan memeriksa dirinya di cermin.
Seungkwan tersenyum puas melihat bibirnya yang sekarang sudah mirip dengan bibir Hansol karena lip tintnya. Ia mencium pipi Hansol dengan lama dan menarik kembali wajahnya setelah beberapa detik. "Yang tadi buat apa, heh?" Hansol bertanya karena Seungkwan kini senyum-senyum sendiri.
"Mau membuktikan apa lip tintnya benar-benar ga akan hilang walau sudah mencium seseorang. HEHEHEHEHHEHEHEHE."
fin.
Aku datang lagi bawa VerKwan! Literally aku coba semua gender ya ini... yup, kali ini VerKwan versi girl x girl. Hehe. Ga tau sih feelnya dapat apa engga. Dan idenya datang saat aku lagi perhatiin botol lip tintku. Asoy. Kapan-kapan aku bawa short fic lagi, deh? Yang lebih bermutu. HAHAHAH. Terimakasih buat review, fav, dan follownya, teman-teman! Kalau ada yang mau berteman sama aku bisa kok. Hmu di pm atau akun twitterku aja, pasti aku balas! Oke, sekian. Silahkan review lagi untuk isi ulang semangatku buat nulis fic. See you later!
