Untuk beberapa detik, Chanyeol terdiam di tempatnya. Menatap Baekhyun dengan tatapan kosong. Namun kemudian ia tersadar saat melihat seringai Baekhyun.

Kelinci mungilnya benar-benar menggodanya.

"Hm..." gumam Chanyeol pelan. Kaki panjangnya mendekat kearah Baekhyun, memojokkan tubuh mungil kekasihnya diantara meja makan. Wajah tampannya mendekat, membuat Baekhyun memejamkan matanya. Bersiap menerima pagutan kasar Chanyeol.

"Sepertinya masakanmu enak, Baek."

"Hah?"

Baekhyun mengangga melihat Chanyeol menjauh darinya kemudian duduk di kursi dengan tenang. Ia mengerutkan keningnya, menatap Chanyeol tidak percaya.

Sedangkan Chanyeol sekuat mungkin menahan tawanya melihat wajah kesal kekasihnya.

"Kemari sayang, ayo makan bersama," Chanyeol menarik tangan Baekhyun, membuat lelaki itu mendekat padanya. Namun dengan keras tangannya di hentakkan oleh Baekhyun. Hingga genggamannya terlepas. "Kenapa?"

"Kau makan saja sendiri!"

Chanyeol terkekeh melihat tingkah Baekhyun yang menggemaskan. Ia kembali menarik tangan Baekhyun ketika si mungil hendak meninggalkannya. Tarikannya kali ini cukup kuat, membuat tubuh Baekhyun jatuh keatas pangkuannya. Kedua tangan Chanyeol melingkar di pinggang Baekhyun.

"Kenapa bunny ku super menggemaskan seperti ini, hm?" Chanyeol meletakkan dagunya pada pundak Baekhyun. Dengan gemas, ia menghujami leher Baekhyun dengan ciumannya.

"Mana kutau."

Chanyeol kembali terkekeh mendengar suara ketus Baekhyun. Mengetahui kelincinya masih kesal, Chanyeol semakin mengeratkan pelukannya. "Aku kan jadi tidak tahan."

"Kalau tidak tahan karena lapar, yasudah makan sana!"

"Kalau merajuk begini jadi semakin menggemaskan."

"Chanyeol~" Baekhyun mencoba menjauhkan dirinya dari Chanyeol. Namun kekasihnya semakin memeluknya erat dan semakin menghujaminya dengan ciuman-ciuman ringan.

Chanyeol melepaskan pelukannya hanya untuk menatap wajah Baekhyun. Sambil menunjukkan senyuman tampannya, Chanyeol memegang lembut pipi Baekhyun lalu mengecup kening kekasihnya itu. "Aku sangat mencintaimu, Baek. Apa yang harus aku lakukan?"

Wajah kesal Baekhyun seketika berubah menjadi teduh dengan rona merah di pipinya. Lelaki Byun itu mengelus pipi Chanyeol dengan ibu jarinya. "Terus bersamaku."

"Tentu."

Setelahnya kedua belah bibir mereka saling menempel. Chanyeol menghisap pelan bibir bawah Baekhyun kemudian memasukkan lidahnya saat Baekhyun membuka mulutnya. Menekan-nekan lidah Baekhyun, menjilati gigi-giginya. Tangan Chanyeol mengelus punggung Baekhyun yang tidak tertutup apapun. Lalu tangannya berhenti di bokong Baekhyun, meremasnya pelan. "Aku ingin makan kelinci di pangkuanku. Boleh?"

"Katanya ingin makan masakanku?"

"Tidak jadi, aku takut kelincinya kabur."

Baekhyun tidak dapat menahan tawanya. Chanyeol-nya sangat konyol. "Ayo kita ke kamar."

"Kenapa tidak disini saja?~" rajuk Chanyeol. Membuat Baekhyun menatapnya sebal. Chanyeol dengan aegyonya sangat tidak cocok.

"Aku tidak mau ada mangkok yang pecah lagi! Lagipula aku takut sup yang sudah kubuat susah-sudah harus tumpah."

"Okay~" Chanyeol kembali menempelkan bibirnya pada bibir Baekhyun. Tanpa melepaskan pagutan panas mereka, Chanyeol dengan mudahnya menggendong Baekhyun dan berjalan menuju kamarnya.

.

.

Tubuh mungil Baekhyun jatuh begitu saja di atas ranjang empuk Chanyeol. Manik sipitnya menatap sayu kearah Chanyeol yang tengah melepaskan sabuknya. Nafasnya memberat ketika Chanyeol mengikat tangannya menggunakan sabuk.

"Agar tidak kabur, kelincinya harus diikat terlebih dahulu," senyuman tampan Chanyeol dapat dilihat jelas oleh mata Baekhyun. Bando kelinci Baekhyun yang terlepas kembali dipakaikan oleh Chanyeol.

Bibir keduanya kembali bertemu, namun kali ini lebih panas. Chanyeol melumat bibir Baekhyun dengan ganas, membasahi bibir merah jambu Baekhyun membuatnya membengkak. Meskipun terlihat sangat kasar, Baekhyun hanya dapat mengerang nikmat dengan mata yang terpejam.

Tidak hanya kepala Chanyeol yang bergerak ke kanan dan ke kiri, tangannya juga bergerak melepas ikatan apron yang di kenakan Baekhyun kemudian melemparnya kelantai. Jemari panas Chanyeol membelai tiap inchi tubuh Baekhyun. Puas membelai, tangannya berhenti pada dua 'cherry' di dada Baekhyun. Menekannya, menariknya, mencubitnya. Semuanya dilakukan Chanyeol hingga membuat Baekhyun mengerang nikmat.

Baekhyun menggelengkan kepalanya, mencoba melepaskan pagutan Chanyeol. Dia ingin melepaskan desahannya. Chanyeol yang paham langsung mengalihkan bibirnya pada leher Baekhyun. Menjulurkan lidahnya untuk menikmati rasa tubuh kelincinya itu.

"Aahh Chanyeol~ aahh..." tangan Baekhyun yang terikat hanya dapat mengepal, merasakan kenikmatan yang di terimanya. Kenikmatan dari sentuhan kasar Chanyeol, namun tetap dapat ia rasakan kelembutan dari sentuhan kasar tersebut. Membuatnya melayang.

Tidak berhenti disitu, Chanyeol semakin menurunkan tubuhnya. Menggantikan posisi tangannya pada kedua puting Baekhyun dengan bibir basahnya. Tanpa berpikir lagi, Chanyeol langsung memasukkan puting Baekhyun yang telah menegang kedalam mulutnya. Memainkan lidahnya, membuat puting Baekhyun terlihat mengkilat karena liurnya. Tidak puas jika hanya menjilatinya, Chanyeol bergerak mengulum puting Baekhyun. Menghisapnya kuat-kuat hingga terdengar suara decakan memehui kamarnya.

Jika kepalanya bekerja semakin turun, maka tangan Chanyeol juga bekerja semakin turun. Kini satu tangannya tengah menggenggam penis Baekhyun. Mengocoknya acak dan kuat. Membuat Baekhyun mengeliat ditempatnya. Kedua kakinya menggesek-gesek kasur dan kepalanya menggeleng.

"Oohh! Ya Tuhan, Chanyeol! Aahh~" Baekhyun banar-benar dibuat lemas oleh kelakuan kekasihnya. Ia hanya dapat tertidur lemas dengan kedua kakinya yang sudah terbuka lebar. Membiarkan Chanyeol menyentuh penisnya dengan bebas.

Chanyeol melepaskan setiap sentuhannya, dengan bertumpu pada lututnya, Chanyeol membuka kemejanya dan zipper celananya. Matanya tidak melepaskan tatapan dengan mata Baekhyun, ia menyeringai melihat Baekhyun yang sudah terlihat pasrah. Chanyeol kembali bergerak, mengubah posisi mereka. Ia menarik Baekhyun berada diatasnya dengan penisnya yang berada tepat di depan wajahnya. Begitu pula dengan Baekhyun, wajahnya sudah berhadapan dengan selangkangannya.

"Kau tau apa yang harus dilakukan, Baek?" tanyanya sambil menampar pipi pantat Baekhyun.

"Tentu~" lenguh Baekhyun pelan. Si kelinci langsung mengerjakan tugasnya. Ia menatap selangkangan Chanyeol, jantungnya berdegup cepat melihat betapa besar dan kerasnya penis Chanyeol saat ini. Meskipun begitu, hal ini benar-benar membuatnya senang, tanpa sadar dirinya menjilat bibirnya dan meneguk liurnya dengan susah payah. Baekhyun mendekatkan wajahnya, menghujami penis Chanyeol dengan kecupan basahnya. Setelahnya ia menurunkan celana Chanyeol, mencoba membebaskan penisnya yang sudah menegang. Karena tangannya terikat, Baekhyun melakukannya dengan giginya.

"Sshh Baek."

Desis nikmat Chanyeol menjadikan Baekhyun semakin liar. Kelinci mungil itu menjulurkan lidahnya, membasahi penis Chanyeol dengan air liurnya. Tidak puas hanya dengan lidahnya, Baekhyun memasukkan penis Chanyeol kedalam mulutnya. Menggerakkan kepalanya naik-turun, memompa penis Chanyeol. Matanya terpejam, menikmati kegiatan yang dilakukannya.

"Aakhh!"

Mata Baekhyun terbuka sesaat saat merasakan penisnya kembali dikulum oleh Chanyeol. Belum lagi jari-jari kasar Chanyeol sudah bermain di depan lubangnya. Tapi setelah itu ia kembali pada pekerjaannya, memompa penis Chanyeol dengan mulut kecilnya dan matanya kembali terpejam.

"Suka, hm?" Chanyeol melepaskan kulumannya untuk bertanya pada Baekhyun. Ia tersenyum mendengar erangan Baekhyun. Tanpa basa-basi, Chanyeol memasukkan kedua jarinya ke dalam lubang Baekhyun. Mengobrak-abrik lubang kekasihnya kasar. Mulutnya kembali memasukkan penis mungil Baekhyun ke dalam mulutnya.

Saat ia merasakan tubuh Baekhyun bergetar, Chanyeol dengan cepat menggerakakn jarinya di dalam lubang Baekhyun, bahkan ia menambahkan dua jarinya lagi ke dalam lubang Baekhyun. Hingga Baekhyun mencapai puncak kenikmatannya dan menumpahkan cairannya kedalam mulut Chanyeol.

Chanyeol kembali membawa Baekhyun untuk menghadap padanya. Ia mencium Baekhyun, membagikan cairan dalam mulutnya pada Baekhyun. Tangannya kembali menggoda titik kecil di dada Baekhyun. Chanyeol selalu menyukai reaksi Baekhyun ketika dirinya menyentuh putingnya, Baekhyun akan selalu mengerang sambil membusungkan dadanya.

Sangat seksi tapi juga terlihat sangat menggemaskan dimatanya.

Chanyeol membuat posisi dimana Baekhyun duduk dipangkuannya. Manik bulatnya menatap wajah sayu Baekhyun. "Cukup kuat untuk bergerak diatasku?"

"Eum~" Baekhyun mengangguk dengan senyumannya. "Tapi lepas ini dulu~" ucap Baekhyun manja sambil memperlihatkan tangannya yang terikat.

Chanyeol tidak bisa jika tidak tertawa. Ia menuruti keinginan Baekhyun lalu mencuri ciuman pada pelipis Baekhyun sambil melepas sabuk yang melingkar di pergelangan tangan Baekhyun.

Baekhyun menyamankan posisinya pada pangkuan Chanyeol. Ia memegang pipi Chanyeol dengan kedua tangannya kemudian memberikan kecupan manis diujung hidung Chanyeol. Setelahnya ia tersenyum malu, membuat Chanyeol yang melihatnya merasa akan gila karena kekasihnya super menggemaskan saat ini.

Satu tangan Baekhyun memegang penis Chanyeol, mengarahkannya agar memasuki lubangnya. Ia meringis kecil, meskipun dirinya sudah sering melakukan ini dengan Chanyeol, tapi rasa sakit diawal tetap ada. Hingga seluruh penis Chanyeol masuk kedalam lubangnya, Baekhyun dapat bernafas lega.

"Aku selalu suka jika berada di dalammu," bisik Chanyeol tepat di depan telinga Baekhyun. Ia memegang tangan Baekhyun kemudian mengecupnya. "Sangat hangat."

Baekhyun tersenyum manis. Ia dapat merasakan cinta pada setiap ucapan Chanyeol, setiap tatapan Chanyeol dan juga pada setiap sentuhan Chanyeol. Meskipun kekasihnya itu sering menjahilinya, menyentuhnya dengan kasar, Baekhyun tau kalau Chanyeol amat mencintainya.

Begitu pula dengan dirinya.

"Chanyeol... aku mencintaimu."

Setelah mengucapkan kalimat yang menurut Baekhyun memalukan, ia langsung meraup bibir Chanyeol dan membawanya pada pagutan panasnya. Kedua tangannya melingkar di leher Chanyeol. Baekhyun mulai menggerakkan pinggulnya, membuat penis Chanyeol keluar masuk lubangnya.

"Eum~ aahh aahh~"

Baekhyun melepaskan pagutannya hanya untuk mengeluarkan desahannya. Kepalanya mendongak, memperlihatkan leher jenjangnya pada Chanyeol. Gerakan pinggulnya semakin cepat. Ujung penis Chanyeol yang menyentuh titik terdalamnya membuatnya gila. Apalagi saat Chanyeol juga menggerakkan pinggulnya, Baekhyun dibuat semakin menggila. Desahannya semakin kencang dan tidak terkendali. Kata-kata kotor dan kasar terucap dari bibir tipisnya.

"Aahh sial Chanyeol! Uuhh~"

"Ahh, Baek..."

Chanyeol ikut mengeluarkan desahannya merasakan sensasi nikmat saat penisnya diremas kuat oleh lubang Baekhyun. Belum lagi pemandangan didepannya membuat dirinya semakin terangsang. Chanyeol meremas rambut Baekhyun, membuat Baekhyun kembali mendongak. Ia mendekatkan wajahnya, menyentuh leher Baekhyun dengan bibirnya. Menghisap dan menjilati kulit putih Baekhyun.

"Aahh Chanyeol! Chanyeol! Oohh~"

Merasakan lubang Baekhyun yang berkedut dan meremas penisnya semakin kuat, Chanyeol merubah posisinya menjadi menindih tubuh Baekhyun. Ia semakin melebarkan kaki Baekhyun dan semakin mempercepat gerakan pinggulnya. Suara kulit mereka yang saling menabrak terdengar keras karena gerakannya yang cepat.

"Aaahhh!" hingga Baekhyun berteriak nikmat dengan lelehan putih yang keluar dari penisnya. Beberapa mengotori sprei dan perutnya. Bahkan ada yang mengenai dadanya.

Tidak lama, Chanyeol menyusul Baekhyun dengan menembakkan cairannya di dalam lubang Baekhyun.

Chanyeol merebahkan dirinya disamping Baekhyun setelah melepaskan penyatuan mereka. Ia membawa Baekhyun kedalam pelukkannya, mengelus lembut rambut Baekhyun dan mengecup pucuk kepalanya.

"Terimakasih untuk hadiahnya, sayang," Chanyeol terkekeh karena Baekhyun menjawabnya hanya dengan anggukan dan gumaman pelan. "Aku mencintaimu," Baekhyun kembali menjawab dengan anggukan. Terlalu lelah untuk mengucapkan satu kata.

"Istirahatlah, kemudian mandi. Aku nanti yang akan menghangatkan makan malam kita," ucap Chanyeol lembut sambil mengecup kening Baekhyun.

.

.

"Huft, Baekki lelah..." -bbh

"Hmm... niqmat hehe." -pcy

Udah lama ga nulis eNCeh u.u semoga suka ya~

Sampai ketemu lagi kalau ada ide buat bunnyntm ya^^ ff ini kan sebenernya udah tamat wkwk cuma suka tiba-tiba ada ide buat ff ini. Daripada aku bikin ff baru, mending bikin lanjutan disini.-.