Kuroko no Basuke bukan punya Ulil, tapi punya Tadatoshi Fujimaki.

[sebuah peringatan, fanfic ini sudah dibuat dengan ambiguitas tingkat tinggi (?) untuk readers yang mengerti, good job, Ulil kasih ketjup tjintah lope-lope, dan iya tingkat kemezuman kita sama.]

Terkadang, Aomine senang sekali melukis. Diatas sebuah kanvas putih pucat, dia menyapukan sapuan-sapuan warna.

Ditemani Kise seorang, Aomine menghasilkan karyanya.

Kise kemudian akan menutup mulutnya dibantu Aomine, dan Aomine akan mengikat kedua tangan Kise, agar Kise diam dan tidak mengganggu. Dan Kise akan melenguh tidak jelas, karena—ingat, kedua tangannya diikat kencang oleh Aomine, kan?

Dalam lukisan Aomine, hanya tampak goresan satu warna disana. Merah. Dan, suatu hari—tepatnya ketika Aomine sudah menyelesaikan lukisannya, warna merah pada kanvas pucat akan berubah menjadi kebiruan —kemudian lenyap.

[Tapi, hei—Aomine tidak akan lelah untuk melukisnya kembali.]

Ingatlah, Aomine itu unik, dia melukis tidak menggunakan kuas dan tangannya—tetapi menggunakan mulutnya. Dan Kise yang berada di sana juga nampaknya tidak keberatan. Suatu lukisan akan semakin bagus jika keanehan di dalamnya juga tinggi

Jika Aomine melukis terlalu lama, maka Kise akan protes. Dan, Aomine tidak akan segan untuk menindih Kise agar tetap diam. Kemudian, Aomine akan melanjutkan lukisannya dengan posisi berada di atas tubuh Kise, untuk menjaga pemuda itu agar tetap diam.

Kise tetapi tidak bisa diam. Dia mendesah mengeluh—dan Aomine akan semakin keras berusaha mendiamkan Kise dengan menindihnya lebih keras. Tak akan diayal, Kise menjerit. Nama Aomine akan dibawa kemudian dalam jeritan Kise.

Dan ketika pada akhirnya lukisan Aomine selesai, dia akan menyeringai menatap kanvas putih pucatnya—yang tersapu oleh bulatan-bulatan merah karya Aomine. Sementara Kise akan memerah. Entah kagum, marah, atau malu melihat pekerjaan Aomine. Dan kemudian, Aomine akan menyeringai lagi, menindih Kise dan melakukan sesuatu agar Kise tetap diam—ditambah jeritan dan lenguhan protes sembari meneriakkan nama Aomine Daiki.

[Aomine senang melukis, karena Kise adalah kanvas tempat Aomine berkreasi—dan nampaknya, Kise juga tidak keberatan.]

FIN

A/n: FYI, sebenernya Ulil belom legal nulis fic rated M, makanya dibikin seimplisit mungkin, karena Ulil bozen bikin ff yang ratednya "safe" :v

Oh iya, pibesdey telat dua hari ganguro. Meskipun gelap, tetapi tetap tampan

Sekian.