Your Existence
.
.
.
.
Geng~ aku kembali dengan FF baru! Buat yang nungguin kelanjutan Labyrinthine sama SM Ent Marriage, sabar yawww masih on process karena bikin FF itu harus pake feel biar ga asal bikin terus post, aku gabisa kayak begitu huhuhuu jadi pasti take a longer time, terima kasih banyak untuk review-review canci nya yang bermunculan tiap hariii~ respon positif dan kritik membangun (tentu nya dengan bahasa yang baik dan bicara baik-baik) yang semua author butuhin. Pertama site fanfiction ini tempat semua orang yang suka menulis buat numpahin karya-karya nya, aku ngerasa beruntung banget ada site yang kayak gini selagi ga di salah gunain ya wkwkwkwk JADI YANG MASIH DI BAWAH UMUR HARUS TANGGUNG JAWAB SAMA KEPUTUSAN KALIAN UNTUK BUKA SITE SEPERTI INI YAAA, nyolot gue wkwkwk
Kalian yang butuh teman bicara, atau butuh tempat untuk ngebicarain masalah, aku ada disini buat kaliannn. Jangan di pendem sendirian, ini memang tiba-tiba banget tapi aku ingin banget ngomong ini. Banyak anak2 sekarang yang nahan beban sendiri, aku rekomen untuk jangan ngelakuin itu karena kalian masih mudaaa, aku masih SMA, kelas 3, tapi sudah ngelewatin masa depresi berat dari sejak SMP. Nulis FF adalah salah satu 'obat' atau pengalih perhatian aku selama aku down, maka dari itu aku ga berenti nulis dari kecil. Ga semua orang bisa kayak aku dan tahu cara ngontrol diri disaat mereka stress atau depresi, aku tahu apa yang harus aku lakuin disaat aku depresi tapi mungkin ada orang diluar sana yang gatau dan akhirnya malah nyakitin diri sendiri atau malah sampe bunuh diri, maka dari itu kita disini saling saja yaaa~ ga harus cuman sekedar hubungan penulis dan pembaca. Anggap saja saudaraan! Okay okay?
.
.
.
.
.
.
.
.
Daniel, Jisung dan Jihoon baru saja pulang dari shooting The Return of Superman. Mereka bertemu dengan Seol-Su-Dae (Seola, Sua,Daebak), Jisung sangat terampil dengan skill mengasuh anak nya karena dia member tertua juga anak sulung di keluarga nya yang akhirnya membuat dirinya sudah terbiasa dan tahu cara menghadapi anak-anak. Berbeda dengan Jihoon yang terlihat sangat ingin dekat, tapi ia masih kaku dan tidak tahu harus berbuat apa. Tapi Daniel terus menahan diri untuk tidak memeluk atau bahkan mencium pipi gembil Jihoon selama shooting karena sungguh, Jihoon sangat menggemaskan. Well... jika kau bertanya pada Daniel, dia akan berkata Jihoon menggemaskan setiap saat.
Apakah Daniel dan Jihoon berpacaran? Tidak. Mereka tidak terikat hubungan apapun. Tapi Daniel sudah mengklaim Jihoon miliknya secara tidak langsung, Jihoon merasa dirinya sudah menjadi milik Daniel, dan semua member juga tidak berani bermacam-macam dengan Jihoon karena mereka harus menghadapi Daniel di akhir. Tidak ada yang menginginkan hal itu terjadi.
"Kalian langsung istirahat karena besok kita ada jadwal siaran radio. Jangan bergadang untuk bermain game? Arra? Awas saja," Ancam Jisung sebelum ia pergi ke kamarnya. Oh, jika kalian mengetahui penataan kamar yang sebelumnya, akan kuberitahu disini sekarang kalau kamar yang tadinya menjadi kamar Jisung, Daniel dan Seongwoo kini berubah menjadi kamar Daniel dan Jihoon. Kasur tingkat? Bukan. Tapi queen size bed. Jisung hijrah ke kamar Minhyun karena mereka bertukar kamar atas permintaan Seongwoo, kekasih Minhyun. Mereka secara resmi berpacaran. Semua member berdecak kagum melihat betapa sabar dan telaten nya Minhyun setiap menghadapi Seongwoo yang kalian tahu seliar dan se-hyper apa.
"Ne hyung~" Jawab mereka serentak. Mereka berdua masuk ke dalam kamar mereka.
.
.
.
Jihoon sudah selesai mandi terlebih dahulu, dan kini dia mengenakan kaos milik Daniel juga celana pendek. Dia berdiri menghadap laci pakaian nya dan Daniel dan anteng memainkan ipad nya yang sedang di charge sembari makan coklat pemberian Daniel tadi saat perjalanan pulang.
Grep
"Kau belum mengantuk?" Daniel memeluk Jihoon dari belakang dalam kondisi belum memakai baju atasan. Daniel mulai memeluk lebih erat dan menelusupkan wajah nya ke leher putih Jihoon lalu menciumi nya lembut. Jihoon tertawa dan sedikit menengadahkan kepala nya lalu berusaha mendorong kepala Daniel dari lehernya. "Hyung~ berhenti!" Ucap Jihoon sembari tertawa kegelian. Daniel yang mendengar tawa Jihoon malah makin gencar menciumi leher pria mungilnya itu.
Daniel menarik kepala nya lalu terkekeh dan kini mereka saling bertatapan. Jihoon masih tersenyum lebar. Daniel mendekat lalu mengecup kening Jihoon dengan lembut dan mendekatkan tubuh Jihoon ke tubuhnya. Jihoon memejamkan matanya sembari tersenyum. Daniel lanjut mengecup kedua mata Jihoon yang terpejam. Jihoon membuka kedua matanya dan mereka kembali saling bertatapan. "Duniaku." Ucap Daniel dengan suara beratnya. Jihoon hanya bisa mengerang malu dan memukul dada Daniel.
"Berhenti menggodaku hyung," Protes Jihoon. Daniel tersenyum tampan. "Kau itu menyebalkan, jutek, banyak mengoceh, banyak protes, suka marah-marah, tapi kau juga sangat lembut, sangat pengertian, sangat sabar dan sangat menggemaskan dalam waktu bersamaan. Bagaimana bisa?" Daniel memandang Jihoon lekat-lekat sedangkan wajah Jihoon sudah memerah mendengar penuturan Daniel. "M-Mollayo..." Jawab nya pelan. Daniel terkekeh. "Jihoon-ah," Panggilnya. "Hm?" Jawab Jihoon dengan mata yang melebar lucu.
"Apa kau tidak masalah dengan hubungan kita yang menggantung ini?" Pertanyaan Daniel adalah pertanyaan yang selama ini terpikirkan oleh Jihoon, namun Jihoon tidak pernah berani untuk menanyakan nya karena ia takut. "Hmm... a-aku tidak masalah... k-kalau hyung bagaimana?" Jihoon bertanya balik dengan wajah cemas yang tertera jelas. Daniel tahu Jihoon berbohong, tapi ia tidak akan menekan atau memaksa Jihoon untuk mengatakan yang sebenarnya, ia hanya akan mengerti dalam diam. "Aku? Aku ingin mendengar jawabanmu dulu. Secara jelas," Jawab Daniel dengan tenang. Kini Jihoon terlihat sangat gugup.
Flashback
Saat di acara fansign, Daniel duduk di sebelah nya. Ia sibuk menyapa para fans. Disaat Jihoon kadang curi-curi pandang dengan Daniel, Daniel asyik berbincang dengan Daehwi. Lalu saat Jihoon mencoba tes mic yang ia pegang dengan cara memanggil nama Daniel, "Daniel," tanpa embel-embel hyung, Daniel hanya menjawab "Hm." tapi Jihoon sudah bahagia.
Hal yang membuatnya drop adalah ketika Daniel menunjukkan afeksi yang sangat kentara pada Seongwoo, Minhyun dan member lain, namun tidak padanya. Disaat ia diberi pertanyaan seputar membernya, Jihoon adalah orang yang paling jarang ia pilih. Hal sepele bukan? Tapi apakah salah jika Jihoon sedikit tersinggung jika hal ini berlangsung begitu lama dan berulang-ulang? Sehingga ia mulai berpikir bahwa Daniel hanya mempermainkan nya saja dan semua yang ia katakan di setiap pertanyaan dari sang MC adalah perasaan nya yang sebenarnya? Bahwa ia tidak sebaik dan tidak se-berdampak itu di kehidupan Daniel sehingga bukan nama dirinya lah yang pertama muncul di benak pria itu?
Jihoon hanya bisa diam dan tertawa saat yang lain tertawa walau dirinya tidak fokus dan terus memikirkan hal-hal tidak penting itu. Ia ingin mengabaikan nya namun tidak bisa, kalian tahu rasanya jatuh cinta? Kalian menjadi sangat sensitif saat ada hal yang berkaitan dengan orang yang kalian suka atau sedang dekat dengan kalian bukan? Bahkan hal kecil dan tidak penting saja menjadi beban. Itu yang Jihoon rasakan.
Sang MC bertanya, "Siapakah member yang akan kau kencani jika saja membermu seorang wanita?" Jawaban Daniel adalah, "Minhyunie Hyung," tanpa ragu dan tanpa jeda. Jihoon tersenyum.
"Siapakah member yang paling bisa membuatmu nyaman?" Daniel menjawab, "Seongwoo Hyung," Tanpa berpikir dua kali dan tanpa melirik Jihoon yang kini mencelos mendengarnya. Ia tahu tidak seharusnya terbawa perasaan, tapi... wajar bukan? Pertanyaan yang pertama masih bisa ia maklumi karena tidak dapat dipungkiri Minhyun memang dewasa, dia benar-benar tipe nya Daniel jika saja Minhyun seorang wanita. Maka dari itu Jihoon masih bisa biasa saja.
Tapi pertanyaan kedua? Jawaban Daniel menjadi beban untuknya. Apakah ia kurang memahami Daniel? Apa dia terlalu cuek? Apa dia terlalu tidak peka? Banyak pertanyaan yang muncul dibenaknya yang lalu ia telan semua nya sendirian.
Sepulang dari fansign, semua member Wanna One (tentu tanpa maknae line) mulai berbicara pada Daniel secara diam-diam dan berkata.
"Kau tahu, Jihoon terlihat baik-baik saja tapi sedari tadi ia menanyai kami satu persatu tentang dirimu. Dia menanyakan apa saja hal yang ia tidak ketahui tenang dirimu, dan ia merasa menjadi beban untukmu. Ia mereka kurang dibandingkan member yang lain maka dari itu ia ingin memperbaiki semua nya. Daniel... seharusnya kau memikirkan dulu jawabanmu... kau lihat sekarang apa dampaknya pada Jihoon yang masih remaja... kau yang mendekatinya, kau yang memulainya, dia hanya menerima dan membalas semua kasih sayangmu. Sepolos itulah dia. Dan semudah itu juga bagi dirinya untuk terbawa perasaan," Jelas Jisung.
"Dia terlihat sangat tertekan... dan bingung, itu yang aku tangkap," Ucap Minhyun menambahkan. Member yang lain mengangguk setuju.
"Coba kau lihat sekarang, tidurnya gelisah sekali. Kasihan dia," Kini Sungwoon yang angkat bicara. Daniel terdiam. Setelah ia selesai berdiskusi dengan membernya, ia masuk ke dalam kamar dan mendapati Jihoon yang tidur meringkuk mengenakan kaos miliknya yang kebesaran ditubuh mungilnya. Daniel menatap Jihoon sendu. Ia berjalan pelan ke arah kasur setelah mengunci pintu dengan sangat hati-hati agar tidak mengeluarkan suara, lalu menatap wajah damai Jihoon yang tengah terlelap. Daniel mengusap kepala Jihoon dengan lembut.
Hati nya mencelos saat mendapati jejak air mata kering di kedua pipi gembil nya. Daniel mengusap pipi gembil itu dengan sangat lembut. Ia merasa bersalah telah membuat Jihoon berpikir sekeras ini hanya karena pertanyaan dan jawaban sepele yang terjadi di acara fansign. Daniel berbaring di sebelahnya, mengecup kedua mata Jihoon yang sedikit membengkak, lalu menarik tubuh mungil itu ke pelukan nya setelah itu membungkus tubuh mereka berdua dengan selimut.
"Aku sangat mencintaimu Park Jihoon..." Bisik Daniel lalu mengecup telinga kecil milik Jihoon sebelum ia ikut terlelap.
Flashback End.
Semenjak kejadian itu, Daniel jadi lebih perhatian dan lebih berhati-hati dalam menjawab pertanyaan seputar member Wanna One. Jihoon tidak tahu kalau Daniel mengetahui soal dirinya yang menanyai para member tentang nya dan juga tentang dirinya yang menangis sendirian. Daniel hanya bisa bersyukur ia mendapatkan pasangan sesabar dan semanis Jihoon. Dia tidak banyak menuntut, dan Daniel malah menyakitnya.
"Kita bicara sambil tidur di kasur," Ajak Daniel. Jihoon mengangguk.
.
.
.
Kini Daniel sudah tidur dengan santai tanpa mengenakan baju atasan, kebiasaan nya yang baru semenjak ia tidur dengan Jihoon. Jika kalian ingin bertanya secara spesifik, iya, setelah mereka berhubungan intim untuk pertama kalinya 2 bulan yang lalu. Semenjak itulah Daniel jadi punya kebiasaan baru.
"Hmm... a-aku bahagia saat bersama hyung... aku suka cara hyung memperlakukanku... hyung sangat baik dan perhatian... hyung juga sangat lembut dan gentle... aku suka semua nya... j-jadi aku... aku tidak masalah jika hyung... memang tidak ingin terikat dengan hubungan apapun dan dengan siapapun... aku bahagia! D-dan akan aku pastikan hyung juga bahagia saat bersamaku..." Ucap nya pelan dan tidak jelas namun Daniel tahu benar inti semua nya. Jihoon tidak memikirkan dirinya sendiri tapi lebih memikirkan perasaan nya, maka dari itu ia hanya diam dan menerima dan tidak berani berpendapat.
"Jika aku mengatakan, maukah kau menjadi kekasihku? Apa kau akan menjawab iya?" Tanya Daniel. Jihoon mengangguk lucu. Daniel tersenyum lembut. Daniel menarik tubuh Jihoon agar telentang lalu kini ia menindih tubuh mungil itu dan memenjarakan nya di antara kedua tangan nya.
"Maukah kau menjadi kekasihku?" Tanya Daniel serius. Jihoon mengerjapkan matanya berkali-kali. "Ng?" Jihoon malah bertanya balik, meminta kepastian. Daniel sedih melihat reaksi Jihoon, berarti memang selama ini Jihoon berharap tapi ia terus menerus menyangkal dan mengalihkan harapan nya itu agar tidak terlalu berharap pada hubungan nya dengan Daniel untuk segera diresmikan. "Maukah kau menerimaku sebagai kekasihmu? Sebagai pasanganmu secara resmi?" Tanya Daniel dengan lebih pelan dan pasti.
Mata Jihoon malah memerah dan nafas nya mulai lebih cepat. Ia menahan tangis. Daniel mengusap pipi Jihoon dengan lembut. "Apa kau seterkejut ini mendengar diriku meresmikan hubungan kita? Hm? apa kau menunggu terlalu lama? Maafkan aku... aku bodoh, maafkan aku..." Ucap Daniel menyesal. Jihoon mulai mengeluarkan bulir-bulir air mata dan ia menggeleng.
"A-Ani... apa hyung serius?" Tanya Jihoon tidak percaya. Daniel mengangguk sambil tersenyum. Jihoon menutup kedua matanya dengan kedua tangan nya dan menangis kencang. "Ng~ hiks... a-aku mau... hiks..." Jihoon mengangguk berkali-kali sembari menangis. Daniel langsung memeluk Jihoon dengan erat dan ia menarik tubuh nya untuk menatap Jihoon yang masih mencoba menahan tangis nya yang tak kunjung berhenti.
Daniel menarik kedua tangan Jihoon secara bergantian agar tidak menutupi matanya yang memerah dan membengkak karena menangis lalu melingkarkan tangan Jihoon pada lehernya. "Bolehkah?" Daniel meminta izin untuk melanjutkan kegiatan nya ke tahap yang lebih intim. Jihoon mengangguk malu. Daniel langsung memagut bibir Jihoon dengan sangat lembut dan menyesapnya pelan namun pasti.
Lalu mereka menghabiskan malam panjang kedua mereka dengan kondisi sudah resmi menjadi sepasang kekasih. Ada kemungkinan Daniel akan jauh lebih agresif dari sebelumnya setelah mengetahui bahwa ia memiliki Jihoon secara resmi sekarang, jadi mari kita doakan Jihoon agar tidak pingsan atau terkapar karena kelelahan.
.
.
.
.
.
.
TBC
LAGI GEMES-GEMES NYA SAMA NIELWINK. ANYONE? GA AKU DOANG KAN. PLIS. AKU BUTUH FF NIELWINK LEBIH BANYAK. Mereka sangat menggemaykan aku tak kuasa... oh, btw, ini FF ga akan berlanjut gitu. Jadi tar chapter selanjutnya beda cerita lagi~ kayak Niel Wink Compilation gitu. Aku juga lagi tertarik sama OngHwang, aku masukin ke FF ini juga kali ya jadi kayak NielWink OngHwang FF Compilation gituch.
