Iris biru laut itu menatap seluruh kelas, ia berjalan mengitari seluruh kelas dengan membawa sebuah buku, namun ada satu orang yang menarik perhatiannya. Seorang siswi dengan rambut bak bunga Sakura di musim semi.

Dia tersenyum tipis dan melanjutkan jalannya menuju depan. "Nah, apa ada yang ditanyakan?"

Sunyi adalah jawaban yang diterima oleh guru tersebut. Ia menghela nafas lelah, kemudian menutup bukunya.

"Baik, kita akhiri kelas hari ini."

Semua penghuni kelas itu merapikan buku-buku mereka, memasukkannya kedalam tas masing-masing. Sementara pemuda itu, ia terus saja memberikan pandangan intens kepada gadis yang menarik perhatiannya tadi.

"Haruno, bisakah kau disini saja? Aku ingin berbicara sebentar. Kalian semua boleh pulang!"

Gadis bermarga Haruno itu mengangguk kecil, dan kembali duduk di kursinya. Mereka berdua menunggu semua murid itu keluar dari kelas, hingga menyisakan kedua insan tersebut.

Pemuda dengan netra bak lautan itu mendekati gadis Haruno, ia duduk di atas meja milik gadis itu. Netranya tidak lepas dari gadis itu, senyuman pun nampak diwajah tampannya. Tangan lebarnya mulai menyentuh pipi putih gadis itu, mengelusnya pelan.

Gadis itu menikmati sentuhan dari pemuda tersebut. "Naruto..." Gumamnya memanggil si pemuda yang menjadi gurunya itu. "Entah kenapa sifatmu berubah sekarang..."

"Berubah bagaimana?"

"Kau bertambah dewasa dan lembut padaku. Dulu, aku masih ingat kalau kau orangnya kasar dan jahil, tapi sekarang..."

Pemuda bernama Naruto itu menyeringai, ia mendekati gadis itu. "Sifatku masih belum berubah, Sakura-chan. Walaupun aku guru disini, aku masih punya sifat kasar itu." Ia langsung menarik tubuh mungil Sakura, dan mendekapnya erat. "Kau ingin main kasar? Akan ku kabulkan-"

"Ti-tidak!"

Naruto tertawa kecil, kemudian meniup kuping Sakura. "Maaf, aku hanya bercanda kok."

"Tapi candaanmu itu tidak lucu."

Naruto menatap wajah Sakura yang terlihat akan menangis, ia kemudian mengecup sekilas bibir ranum itu, kemudian hidung serta kedua pipi Sakura. "Aku tidak akan bermain kasar, tenang saja."

"Benarkah?" Kedua lengan putih Sakura mulai naik ke leher Naruto, ditangan kiri Sakura terlihat jelas, ada sebuah cincin putih yang tersemat di jari manis gadis itu. "Baik, aku akan memaafkanmu Naruto."

Mereka berdua pun saling berciuman untuk menyalurkan perasaan cinta mereka.

..

.

Disclaimer: Naruto by Masashi Kishimoto

..

.

Dedikasi untuk Istri tercinta.