Naruto and Sphycta World

Desclaimer : Saya tidak memiliki Naruto, Hs DxD dan anime lainnya, mereka milik penciptanya masing-masing .

Rated : M

Chapter One

Naruto Uzumaki, lahir di sebuah keluarga yang kaya di Elementhiem Kingdom namun pada usianya yang ketiga dia dan adiknya yang baru lahir dikirim ke sebuah panti asuhan. Naruto bertanya-tanya kenapa orang tuanya mengirim mereka ke tempat ini? Apakah mereka akan menjeputnya lagi? Setelah sebulan berlalu akhirnya Naruto sadar mereka dibuang oleh orang tuanya.

Pada umurnya yang kedelapan Naruto memutuskan untuk bekerja dan keluar dari panti bersama adiknya. Untuk membeli sebuah rumah dan menghidupi adiknya, Naruto bekerja, Ia bersedia melakukan apa saja asalkan dibayar. Akan tetapi, pada suatu hari hasil usaha Naruto dicuri oleh seseorang. Ia nelaporkan pada pihak keamanan setempat, namun hal itu tak membuahkan hasil. Berkat itu Naruto sadar akan betapa mudahnya mendapat uang dengan mencuri. Dia akhirnya memutuskan untuk menjadi pencuri. Suatu hari Naruto berhasil mencuri sebuah gulungan yang berisi cara mendapatkan kontrak dengan Sphycta tipe Ghost. Naruto melakukan apa yang ada pada gulungan tersebut dan mendapat kontrak dengan Ghost Revealish King. Pencurian Narutopun meningkat yang tadinya hanya mencuri di jalan, sekarang ia mencuri di rumah-rumah yang kaya.

Dia ditangkap. Pencuriannya yang dilakukan terus menerus membuat pergerakan Naruto diketahui. Untung pada saat itu ia karena ia hanya dibawah umur dia dilepaskan asal dengan syarat, ia tak boleh mencuri lagi. Naruto berubah profesi, ia menjadi seorang pemburu Sphycta. Yah sebenarnya daripada pemburu mungkin lebih tepat penegosiasi? Tugasnya adalah mendatangi tipe Sphycta yang dipesan dan menawarkan kontrak dengan manusia yang memesannya.

Dengan penghasilannya yang cukup tinggi, ia berhasil memasukan adiknya pada sebuah sekolah sihir tingkat atas, sekolah sihir yang juga menampung banyak anak bangsawan, Heavenly Star Institution. Adiknya, Arthuria Pedragon merupakan sosok yang berbakat, Naruto tak ingin adiknya menyia-nyiakan bakat yang dimilikinya.

XoX

Elementhiem Kingdom, berhasil meraih kejayaan di tangan Raja Hasirama dengan menjadi salah satu Negara pemenang dalam masa perang 100 tahun. Dibawah kepemimpinan Hasirama, negeri itu berhasil menguasai 8 kerajaan, dengan begitu wilayah negeri ini membentang dari timur benua yaitu wilayah gurun hingga tengah benua yaitu wilayah pegunungan.

Walaupun berbasis kerajaan, Raja di kerajaan ini tidaklah turun temurun, tetapi akan dipilih dari ketua klan-klan yang juga anggota dewan. Hal tersebut menyebabkan persaingan ketat antar klan.

.

.

.

Heavenly Star Institution atau disingkat HSI merupakan sekolah penyihir paling terkenal di seluruh Elementhiem Kingdom. Lulusan-lulusannyapun terbukti kualitasnya. Banyak sekali pewaris-pewaris klan yang sekolah disini. Rata-rata orang yang sekolah disini adalah orang yang kaya dan berbakat. Tentu ada juga orang yang miskin tetapi berbakat, salah satunya adalah Arthuria Pendragon.

Arena

"Arthuria Pendragon melawan Yamanaka Ino! Keduanya dipersilahkan masuk ke arena," suara salah satu guru berdengung di telinga Arthuria. Dia melangkah melewati beberapa teman sekelasnya dan memasuki arena dengan tenang.

Ino menatap lawannya dengan pandangan merendahkan. Ekspresi sombong jelas terlihat pada mimik mukanya. "Mau menyerah, serangga kecil?" tanya Ino dengan seringaian pada wajahnya.

Arthuria hanya diam, ia tak membalas kata-kata menyakitkan dari Ino. Ia malah mengeluarkan sebuah pedang yang tertutupi cahaya emas dari lingkaran sihirnya. Setelah itu ia mengacungkannya dengan gagah.

"Cih! Dasar bisu!" ucap Ino yang kesal diacuhkan oleh Arthuria. Dia mengeluarkan sebuah cambuk dari lingkaran sihir khas Yamanaka.

"Baiklah! Dalam Sparring kali ini kalian hanya diperbolehkan menggunakan senjata sihir saja. Ini untuk menguji seberapa mahir kalian menggunakannya. Kalian Siap?" tanya sang guru pada kedua muridnya.

"Aku siap sensei!"

"Cih cepatlah mulai!"

"Pertarungan dimulai!"

Ino berlari dengan cepat kearah Arthuria berniat mencambuknya dengan senjata miliknya. Ino mengayunkan cambuk itu dengan keras. Arthuria yang melihatnya dengan sigap menghindari serangan itu dengan melompat. Akan tetapi serangan Ino tidak berhenti sampai disitu, Ino terus menyerang Arthuria secara beruntun. Arthuria fokus menangkis setiap cambukan Ino, akan tetapi salah satu cambukan Ino berhasil melukai Arthuria pada tangan kirinya. "Hahahaha Rasakan itu Serangga kecil!" tawa Ino ketika melihat Arthuria terluka.

'Aku tidak bisa terus bertahan, hm kali ini aku akan menyerang' ucap Arthuria dalam hati sambil merintih kesakitan.

Serangan tadi membuat pegangan tangan kiri Arthuria pada pedang sihirnya melonggar, dan membuat permainan pedangnya yang anggun hilang.

Melihat keadaan sekarang, Arthuria tahu dia tak bisa terus bertahan. Cambuk Ino melayang ke arah perutnya berniat merobek perut Arthuria. Clap! Arthuria mengacungkan pedangnya dan membuat cambuk Ino melilit pedangnya, lalu Arthuria dengan berani menarik kuat cambuk itu hingga membuat Ino tersungkur ke depan.

"Sialan ka— Ugh!" Ino terangkat ke udata ketika tendangan kaki kiri Arthuria menghantam dagunya. Ketika Ino melayang Arthuria kembali menendangnya kebelakang menggunakan kaki kanannya. Ino yang ditendang jatuh dan berguling guling di tanah sebelum bangkit dengan penampilan acak-acakan.

"Beraninya kau! Grrrr! Mati kau serangga! " diiringi dengan teriakan tadi mana Ino keluar dari tubuhnya. Semua siswa dapat merasakanya, cambuk Ino menebal dan mengeluarkan cahaya ungu disekelilingnya.

'Dia mengeluarkan mananya! Sensei tak menunjukan tanda tanda akan menghentikan pertarungan ini. Aku juga harus bersiap.' pikir Arthuria yang melihat itu mengeluarkan mana miliknya juga. Cahaya keemasan mengelilingi tubuhnya. Pedang sihir Arthuria semakin bercahaya.

Ino mengayunkan cambuknya lagi, kali ini cambukannya sangat cepat akan tetapi serangannya itu berhasil ditahan pedang sihir milik Arthuria.

Pertarungan mulai memasuki tahap puncak, berbagai serangan diluncurkan oleh kedua belah pihak. Hingga akhirnya, status sosial kembali menunjukan perbedaan mencolok, Ino yang telah dilatih dengan teknik pelatihan tingkat tinggi sejak kecil tak menunjukan tanda-tanda kelelahan sedikitpun, beranding terbalik dengan Arthuria yang sekarang sudah terengah-engah karena kehabisan tenaga.

"Aku menyerah," ucap Arthuria dengan lemah. Ia tahu ia tak bisa melanjutkan pertandingan lagi.

"Baiklah karena Arthuria tak bisa melanjutkan pertandingan maka peme—" kesadaran Arthuria langsung hilang, satu-satunya hal yang ia tahu sebelum kehilangan kesadarnnya adalah sebuah cambuk ungu yang menyerangnya.

XoX

Naruto berjalan dengan senyuman diwajahnya, ia tak sabar melihat wajah adik kesayangannya. Sekarang sudah malam, Naruto tahu adiknya sudah pulang.

Tak lama kemudian Naruto berhenti di depan sebuah rumah sederhana yang berada cukup jauh dari pusat kota konoha. Naruto membuka pagarnya lalu berjalan ke arah pintu dan membukanya dengan pelan, ia masuk ke rumah itu lalu menutup pintu rumah dan menguncinya.

Keadaan rumah cukup berantakan membuat Naruto cukup heran, biasanya adiknya sangat memperhatikan kerapihan. "Arthuria? Dimana kau?" suara hening adalah satu-satunya jawaban yang ia dapat. Naruto akhirnya memutuskan untuk melihat Arthuria di kamarnya. Naruto mengetuk pelan pintu kamar sebelum membukanya pelan, ia berjalan mendekat ke arah tempat tidur, diatas kasur terlihat sosok gadis berusia 13 tahun yang cantik tengah terbaring tidur.

Naruto tersenyum melihatnya, ia berasumsi bahwa Arthuria kelelahan. Tapi beberapa saat kemudian ia mengerutkan keningnya, Naruto mengaktifkan 'mata merahnya' dan menatap wajah Arthuria. Dengan tangan kanannya ia menyentuh dahi Arthuria dan mengelusnya, tangan Naruto perlahan turun kearah pipinya.

"Dia terluka, itu telah disembuhkan oleh sihir. Siapa yang melukainya?" kata Naruto dengan nada yang dingin. Naruto sangat menyayangi adiknya bagaimana mungkin ia bisa membiarkan adiknya terluka begitu saja tanpa mengetahui siapa yang melukainya.

XoX

Tak bisa dipungkiri, tampan adalah kata yang muncul dibenak Sakura ketika melihat kakak dari Arthuria. Ekspresi dinginnya membuat Naruto tambah keren. Tapi Sakura tahu ini bukan saatnya untuk mengagumi hal itu.

"Jadi Haruno-san siapa yang melukai adikku? Jelaskan semuanya padakku." ohh Sakura dapat menebak betapa sayangnya Naruto pada Arthuria, yah mungkin Naruto juga seorang Siscon.

"Tadi sensei mengadakan sparring antara Yamanaka Ino, pewaris klan Yamanaka dengan adikmu. Yamanaka-san mengejek adikmu dari awal tetapi adikmu mengabaikannya. Pada pertandingan ini mereka hanya boleh menggunakan senjata sihir. Pertandingan berlangsung dengan sengit, tak lama kemudian Ino berhasil melukai Arthuria dan kemudian Arthuria membalas Ino. Ino kesal dan menggunakan mana miliknya dan Arthuria juga menggunakan mana miliknya, pertandingan itu menjadi lebih sengit. Akhirnya Arthuria kelelahan dan memutuskan untuk menyerah, tapi Ino menyerangnya yang lengah. Ino diceramahi sensei dan dipulangkan sedangkan Arthuria diobati dan aku yang membawa dia pulang," kata Sakura panjang lebar.

"Begitu ya, terima kasih telah membawa Arthuria pulang Haruno-san. Aku pergi dulu."

Yamanaka ino. Nama yang selamanya Naruto ingat sebagai orang yang akan ia hancurkan.

XoX

Naruto yang tengah berjalan pulang tiba-tiba berhenti disebuah gang. "Kau bisa keluar sekarang."

Suara langkah kaki terdengar dibelakang Naruto. "Hmm kau benar-benar bisa mendeteksiku ya? Itu cukup hebat." dari suaranya Naruto dapat menebak orang yang berbicara adalah wanita.

"Apa yang kau inginkan?" kata Naruto dengan nada datar.

"Hidup itu tidak adil. Mereka yang memegang kekuasaan selalu terbebas dari hukum yang mereka ciptakan. Mereka yang memiliki kekuasaan akan terlahir sebagai orang hebat, tak peduli apakah ia bekerja keras atau tidak. Sedangkan Mereka yang terlahir tanpa kekuasaan harus berjuang diantara garis hidup dan mati. Mereka bahkan akan memperebutkan sepotong daging untuk bertahan hidup," kata wanita itu.

"Jadi? Kau datang hanya untuk mengoceh?" ucap Naruto dengan nada mengejek.

"Hahahaha, sepertinya kau tidak sabaran. Aku, Rize kamishiro menawarkan sebuah proposal menarik padamu, bila kau menyetujuinya maka adikmu akan terjamin selama hidupnya, kau juga tak perlu membahayakan hidupmu menjadi pemburu Sphycta," kata wanita itu sambil mengalungkan tangannya pada leher Naruto. Naruto dapat merasakan payudara wanita itu menempel pada punggungnya.

"Dan apa proposal itu?"

Rize mendekatkan mulutnya pada telinga Naruto, "Masuklah ke dalam Organisasiku..

Aogiri Tree."

To be continue

Review untuk komentar, saran,dan kritik.