...The True Monster…

Disclaimer : Bukan punya saya

Rated: M

Warn: Typo (s), Miss Typo (s), AU, alur berantakan, OOC, Bahasa gak baku, Isekai..

Pairing: ?

Don't like Don't Read!

.

.

Summary: Namikaze Naruto seorang pemuda yang dianggap lemah oleh orang-orang yang mengenal dirinya, tapi mereka tidak pernah tau jika orang yang mereka anggap lemah sebenarnya memiliki kekuatan besar yang disembunyikan.

.

.

Chapter 1

Sihir, siapa yang tidak mengenal yang namanya sihir di zaman modern ini, beberapa ratus tahun yang lalu saat para manusia hidup dengan bayang ketakutan akan namanya monster. Muncul seorang manusia yang memiliki kekuatan dahsyat yang melindungi para manusia lainnya. Sosok yang diketahui sebagai Hagoromo Otsutsuki kemudian mengajari para manusia sebuah kemampuan yang tersembunyi di dalam diri manusia, kemampuan yang kini disebut sebagai Energi Sihir atau Mana.

Beberapa tahun kemudian, semua negara di berbagai belahan dunia mulai menyutujui tentang penggunaan sihir untuk membantu kehidupan sehari-hari, karena pengguna sihir semakin meningkat semua negara setuju untuk membangun sekolah khusus untuk para pengguna sihir.

xxXxx

Seorang pemuda yang berumur 18 tahun dengan surai kuning cerah terlihat menghela nafas.

"Oh ayolah Ayah pasti bercanda kan?".Ucap pemuda tersebut kepada orang yang sedang berbicara dengannya melalui Hadphone sambil melihat ke arah surat yang berada ditangannya.

"Ayah tidak bercanda Naruto, kau harus masuk ke sekolah itu karena ini juga permintaan dari ibumu yang ingin kau menjadi yang terhebat di masa depan".Ucap orang yang dipanggil ayah oleh pemuda yang kita ketahui bernama Naruto.

"Baiklah kalau ibu juga berkeinginan seperti itu, tetapi aku tidak akan menunjukan kekuatan ku terlebih dahulu"

"Baiklah kalau begitu, jaga dirimu baik-baik nak kami menyayangimu"

"Cih, merepotkan sekali"

Melihat kembali surat yang ada ditangannya, pemuda tersebut hanya menghela nafas lelah, mengapa dia mendapatkan surat pindah ke Tokyo Akademi?, bukankah Tokyo Akademi merupakan salah satu sekolah sihir elit yang ada di Jepang?.

'Biarlah siapa tau disana ada yang menarik, dan sepertinya dia juga sekolah disana'

"Lebih baik aku tidur, pasti besok pagi Kakashi-Nii"

Setelah memutuskan untuk tidur, Naruto langsung pergi menuju kamarnya untuk langsung tidur setelah meletakan surat kepindahan sekolahnya.

"Kita akan segera bertemu hime, dan aku harap kau tidak terkejut dengan kepindahan ku".Ucap Naruto sambil sedikit tersenyum membayangkan wajah terkejut milik seseorang yang berharga baginya.

xxXxx

Duk.. Duk..

"Ha'i, tunggu sebentar".Ucap Naruto sedikit jengkel karena tamunya menggedor pintu apartementnya.

'Sialan, apa orang ini tidak tau yang namanya bel?'

Cklekk..

Ketika membuka pintu Naruto dapat melihat Kakashi yang tengah memberikan eye smile kepadanya.

"Ohayou Naruto, kau sudah siap untuk berangkat?".Tanya Kakashi

"Ohayou gundul mu, bisakah kau memencet bel, bukan menggedor pintu apartement milikku?".Ucap Naruto agak sedikit jengkel.

"Maaf maaf, ku kira kau masih tertidur tadi maka dari itu aku lebih memilih untuk menggedor pintu apartement milik mu, tapi ternyata kau sudah bangun".Ucap Kakashi dengan wajah tidak berdosa.

"Baiklah kalau begitu, kapan kita berangkat?"

"Kita berangkat sekarang, ambil barang-barang mu"

"Baiklah, aku akan mengambil barang-barang milikku".Ucap Naruto dan langsung bergegas menuju kamarnya untuk mengambil barang-barang miliknya yang akan dibawa.

.

.

"Oh iya Naruto, ada yang ingin aku tanyakan kepadamu".Tanya Kakashi dalam perjalanan menuju stasiun.

"Hmm, kau ingin bertanya apa padaku Kakashi-Nii"

"Mengapa kau ingin masuk ke Tokyo Akademi?"

"Sebenarnya aku tidak ingin masuk kesana, tetapi Ayah dan Ibu memaksaku untuk masuk ke sekolah elit itu"

"Sudah kuduga, mana mungkin orang sepertimu akan menerima permintaan seperti itu dengan mudah"

"Lagi pula, aku menyetujui permintaan Ayah dan Ibu karena pasti aka nada hal menarik disana"

"Haahh, kau ini Naruto selalu saja begitu"

Naruto tidak menghiraukan perkataan Kakashi karena matanya terfokus melihat seorang gadis seumuran denganya yang memiliki rambut berwarna indigo yang sedang melihat kesana kemari dengan kebingungan.

Tanpa sengaja pandangan mereka bertemu, tetapi Naruto langsung mengalihkan pandangannya. Gadis itu sempat melihat Naruto menoleh ke arahnya, kemudian gadis itu menghapiri Naruto untuk dimintai pertolongan.

"Ano, sumimasen, kereta yang akan pergi ke Tokyo berangkat pukul berapa?"

"Hn, jam 1".

'Ugh, dinginnya'

"Arigatou, etto…"

"Naruto, Namikaze Naruto"

"Arigatou, Namikaze-san, dan perkenalkan namaku Hyuga Hinata yoroshiku Naminake-san".Ucap gadis yang bernama Hinata itu kepada Naruto sambil mengulurkan tangannya yang disambut dengan enggan oleh Naruto.

"Hn".Balas Naruto.

"Apa kau juga akan menuju ke Tokyo Namikaze-san?"

"Hn"

"Aku anggap itu iya"

'Haahh, kau tidak pernah berubah sama sekali Naruto, selalu dingin kepada orang lain'.Batin Kakashi sambil menghela nafas ketika melihat sikap Naruto yang berubah kepada orang lain.

xxXxx

"Dasar orang-orangan sawah sialan".Umpat Naruto dengan kesal karena tidak bisa menemukan Kakashi yang menghilang tiba-tiba, dan sialnya lagi dia tidak mendapatkan tempat duduk sama sekali.

'Sialan, karena sibuk mencari orang itu aku sampai tidak mendapatkan tempat duduk'

Entah Kami-sama masih sayang kepadanya atau memang keberuntungannya, dia melihat masih ada satu tempat duduk yang kosong, tanpa basa basi lagi segera dia menduduki tempat itu tanpa menyadari siapa yang duduk disebelah kanannya.

Hinata melihat kearah luar melalui jendela yang berada disamping kanannya, tanpa menyadari bahwa kursi kosong yang disebelah kirinya telah ditempati oleh seseorang. Ketika dia menyadari bahwa tempat itu telah di tempati orang lain, dia segera mengalihkan pandangannya ke arah kiri untuk melihat siapa yang duduk di sebelahnya.

"Namikaze-san".Kaget Kushina karena yang menempati tempat kosong disebelahnya adalah pemuda yang ia temui tadi.

"Hn, Hyuga-san"

"Cukup Hinata saja Namikaze-san, aku tidak nyaman dengan keformalan"

"Hn, begitu juga dengan ku"

"Baiklah, Naruto-kun"

"Yo Naruto ternyata kau ada disini, aku sudah mencari mu kemana-mana".Ucap Kakashi dengan tetap memberikan eye smile miliknya.

"Dari mana saja kau Kakashi-nii, aku dari tadi mencari mu sampai hampir tidak mendapatkan tempat duduk".Balas Naruto dengan sedikit kesal.

"Gomen ne Naruto tadi ketika aku ingin naik ke dalam gerbong, aku malah tersesat di jalan yang bernama kehidupan".

Naruto dan Hinata yang mendengar alasan konyol Kakashi hanya bisa sweetdrop, seketika terdengar pemberitahuan bahwa kereta yang mereka tumpangin akan segera berangkat.

"Baiklah, karena kereta akan segera berangkat maka aku akan kembali ke gerbong belakang".

"Hn"

Setelah kepergian Kakashi, Naruto hanya bisa menghela nafas lelah akan kelakuan Kakashi.

"Ne, Naruto-kun dia itu siapa?.Tanya Hinata ingin tahu.

"Dia adalah adik angkat Ayahku"

"Souka, kalau boleh tau ada urusan apa kau pergi ke Tokyo?"

"Sekolah"

"Kau sekolah di Tokyo?"

"Ya, Tokyo Akademi lebih tepatnya"

"Berarti kita sama, aku juga murid yang pindah sekolah ke Tokyo Academi"

"Kau benar"

"Kalau begitu mohon bantuannya Naruto-kun"

"Hn"

.

.

"Akhirnya sampai juga di Tokyo, badanku rasanya pegal sekali karena perjalanan dari Konoha ke Tokyo" Ucap Hinata sambil merengangkan tubuhnya, Naruto hanya diam tak menghiraukan ucapan Hinata yang berada disampingnya.

"Kalau begitu aku duluan Naruto-kun, supir keluarga Hyuga sudah tiba"

"Hn"

Setelah kepergian Hinata, Naruto langsung mencari Kakashi untuk segera pergi ke hotel yang telah dipesan, Namun lagi-lagi Kakashi menghilang entah kemana dan itu membuat Naruto kembali jengkel.

Dengan cepat Naruto langsung mengambil handphone yang berada di kantung celananya dan langsung menghubungi Kakashi.

"Moshi-Moshi, ada apa Naruto".Jawab suara orang yang terdengar dari seberang.

" Moshi-Moshi Kakashi-nii, kau ada dimana?, aku menunggu mu di depan stasiun"

"Gomen Naruto, aku tidak bisa mengantar mu ke hotel karena aku memiliki urusan yang penting, alamat hotel mu akan ku kirimkan lewat pesan dan besok pagi kau akan aku jemput"

"Ck, baiklah"

Tuutt.. Tuutt.. Tuutt..

Naruto langsung memutuskan panggilan dan langsung bergegas pergi ke hotel yang telah dipesan, dengan berbekal alamat yang dikirimkan oleh Kakashi, Naruto langsung menaiki sebuah taxi agar lebih cepat sampat dihotel.

xxXxx

"Hoaamm, apa kita harus berangkat sepagi ini Kakashi-nii?",Tanya Naruto sambil menguap dengan lebar.

"Ya, karena kau harus menemui kepala sekolah disana"

"Haahh, baiklah meskipun akan sedikit merepotkan"

Setelah sampai di Tokyo Akademi Kakashi langsung mengantar Naruto menemui kepala sekolah Tokyo Akademi yang sudah menunggu kedatangan mereka.

Tok.. Tok.. Tok..

"Silahkan masuk".Ucap seorang wanita yang berada di dalam.

"Permisi Tsunade-sama, saya membawa murid pindahan yang dimaksudkan"

"Oh ternyata kau Kakashi, jadi ini murid pindahan itu".Ucap wanita yang diketahui bernama Tsunade itu sambil melihat kearah naruto dengan tatapan mata yang meremehkan.

"Benar Tsunade sama"

"Kalau begitu urusanmu telah selesai Kakashi-sensei, kau bisa kembali mengajar"

"Baik Tsunade-sama, kalau begitu permisi".Ucap Kakashi sambil undur diri untuk kembali mengajar karena sudah 3 hari dia tidak mengajar.

"Jadi nama mu Naruto?".Tanya Tsunade sambil terus menatap remeh kepada Naruto.

"Benar Tsunade-sama".Balas Naruto dengan nada datar.

"Kau ditempatkan di Kelas 1B, tapi sebelum itu kau harus melakukan pengecekan tipe sihir dan Orochimaru-sensei yang akan megeceknya secara langsung"

"Baik Tsunade-sama"

"Mari ikut aku Naruto-kun, kita akan mengecek tipe sihir mu".Ucap seorang pria yang memiliki rambut panjang berwarna hitam dan mata yang mirip seperti ular.

"Hn"

Setelah keluar dari ruangan kepala sekolah Naruto langsung mengikuti pria yang memiliki nama Orochimaru itu untuk melakukan pengecekan tipe sihir di dalam laboratorium.

.

.

"Baiklah bocah, sekarang masuk lah kedalam ruangan itu".Ucap Orochimaru sambil menunjuk ke salah satu ruangan yang bertulis kan test room.

Tanpa banyak protes naruto langsung memasuki ruangan yang berukuran 5x5 meter itu, ketika didalam ruangan naruto dapat melihat sebuah kursi yang dipasangi dengan kabel-kabel kecil yang tersambung dengan komputer miliknya.

"Duduklah disana dan lakukan perintah ku"

Tanpa banyak bertanya Naruto langsung duduk di kursi yang dimaksud oleh Orochimaru.

Jleb.. Jleb..

Tanpa aba-aba kabel-kabel yang sebanyak 6 berbeda warna tersebut langsung menancap di lengan kanan dan kiri Naruto, tapi anehnya Naruto tidak merasa sakit dia hanya merasa seperti disuntik.

"sekarang alirkan energi sihir milikmu".Perintah Orochimaru, dan langsung Naruto alirkan energy sihir yang dimilikinya.

Ptass..

Kabel berwarna putih, hijau, biru, merah, dan hitam, putus secara bersamaan hingga menyisakan kabel berwarna ungu yang masih menancap pada lengan kanan Naruto.

Orochimaru yang melihat ke lima kabel yang terputus langsung mencoret nama Teleportation Magic, Healing Magic, Body Magic, Element Magic, dan Dark Magic, ia lalu menghela nafas karena murid baru itu hanya mempunyai Dimension Maker.

'Haahh, kukira dia mempunyai tipe sihir yang hebat, ternyata dia hanya memiliki sihir dimensi'.Batin Orochi yang sedikit kasihan pada Naruto.

"Selamat gaki, kau mempunyai tipe sihir Dimension maker".Ucap Orochi sedikit mengasihani.

"Memangnya kegunaan dari sihir Dimension maker apa?". Tanya Naruto.

"yah bisa dibilang tipe sihir mu hanya berguna untuk men-support teman mu agar mereka bisa bertarung di area yang menguntungkan mereka"

"Nah sekarang kau bisa langsung ke kelasmu, apakah kau tau kelas mu dimana?"

"Aku tahu sensei, aku melewatinya tadi bersama Kakashi-sensei saat ingin keruangan kepala sekolah"

"Kalau begitu silahkan ke kelamu Namikaze-kun"

"Ha'i, arigatou sensei".Ucap Naruto sambil membungkukkan badannya untuk sesaat, setelah itu ia langsung keluar dari laboratorium itu untuk menuju kelasnya.

Ketika ia telah sampai di depan kelasnya, dia langsung mengetuk pintu kelas tersebut yang tak lama langsung dibuka oleh seorang wanita yang Naruto asumsikan sebagai wali kelasnya.

"Ha'i', ada yang bisa saya bantu?".Ucap sensei tersebut.

"Saya adalah Murid baru yang kemarin pindah sensei"

"Oh ternyata kau orangnya, kalau begitu tunggu disini sebentar sampai sensei panggil"

"Ha'i, sensei"

"Nah anak-anak, kalian mendapat seorang teman baru, Namikaze-san silahkan masuk".Ucap sensei tersebut mempersilahkan Naruto untuk masuk.

Setelah dipersilahkan masuk oleh sang sensei, Naruto langsung memasuki kelas tersebut, banyak diantara mereka yang memperhatikan dirinya, dan itu membuat Naruto sedikit risih.

"Nah, silahkan perkenalkan dirimu Namikaze-san"

"KAU!"

.

.

.

.

.

TBC

A/N: huaah ini adalah fict pertama ku yang terinspirasi dari fict School Of Magic milik Al – kun666 senpai.

Silahkan berikan tanggapan tentang fict pertamaku apapun itu bentuknya, akan saya terima apa adanya.