Minyoon Fanfiction with Omegaverse theme.

rate M! BoyxBoy, Yaoi. MPreg!

Dicslaimer : BTS belong to Bighit.ent and their parent. I own no profit from this. just for fun.

Enjoy!

Mungkin untuk sebagian orang dimuka bumi ini tak akan menyadari eksitensi kami-kaum minoritas- ya, karena diantara semua penduduk bumi, komunitas kami yang hanya mencapai 1,27% dan mungkin akan punah tak akan membuat kami mencolok di tengah tengah sosial masyarakat. Ya, kami kaum dengan kasta terendah dari tiga susunan kasta yang ada. Alpha, Beta, dan kami Omega. Mungkin kalian akan berpikir jika Omega adalah kaum rendah dengan profesi sebagai babu atau suruhan. Namun sejak abad berganti, dan kesetaraan kasta telah terkikis, kami tak menjadi kasta yang harus di pandang hina namun bisa berjalan sejajar dengan kasta di atas kami. Alfa dan Beta.

Namun, bukan berarti kekuatan kami seimbang. Karena Omega merupakan kaum terlemah dari ketiga kasta yang ada. Dari segi kekuatan, kaum omega memang tak se tangguh Alfa, dari itu dalam komunitas, Omega cenderung menjadi yang di lindungi.

Aku Min Yoongi seorang omega dari keluarga Min tak menyukai ide bahwa Omega seharusnya di rumah mengurus rumah tangga dan merawat anak anak. Bukan berarti aku tak mau melakukan itu, tetapi di abad modern ini seorang omega pun harus mempunya eksistensi yang berdiri ditengah tengah masyarakat. Jadi ketika Tetua dalam keluarga Min menerima lamaran keluarga Park yang harus ku bilang adalah pernikahan Bisnis, aku tak serta merta menerima hal itu terjadi. Bukan karena aku tak ingin menikah, tetapi ide untuk tinggal dan mengurus rumah tangga hadir dalam pembicaraan, kurasa disini aku harus menyela.

"Paman, aku sangat menghormati niat baik anda untuk mengurus perjodohan ini demi perusaan kita, namun aku meminta beberapa syarat untuk diriku pribadi"

"Katakan nak, kami juga harus mengetahui keinginanmu kan?"

"Aku ingin mengelola salah satu cabang perusaan setelah pernikahan ini, tentu saja aku akan bertanggung jawab dalam memberikan keturunan pada keluarga kita, namun aku masih ingin berkarir"

Jika keluarga memanfaatkanku untuk bisnis, maka aku harus mempunya keuntungan dalam bisnis ini. Karena walaupun aku adalah pihak yang di lamar, bukan berarti karirku harus berakhir saat cincin emas tersemat di jari manis.

"Baiklah, kami akan memastikan syaratmu terpenuhi".

Karena kesepakatan telah di buat, maka pernikahan ini terlaksana, kedua belah pihak sangat berbahagia atas persetujuanku menerima lamaran keluarga Park yang membawaku berhadapan dengan pria ini. Park Jimin lelaki Alpha berusia 28 Tahun. Ku akui wajahnya yang rupawan dengan garis rahang yang tegas telah meyakinkanku jika aku telah membuat keputusan yang benar. Pria yang sedang mengucapkan janji sehidup semati didepan Tuhan dengan suara lantang dan meyakinkan membuatku tak ragu mengatakan 'Ya' didepan semua orang.

Saat bibir gemuk itu tersenyum ke arahku, saat kehangatannya membungkus bibirku dalam kecupan hangat, aku tak dapat menyembunyikan deburan kebahagiaan dalam hatiku.

Aku, Min Yoongi telah jatuh cinta padanya.

Pada Park Jimin, lelaki yang resmi menjadi Suamiku

Yoongi Pov end

Yoongi baru menyadari ini, sesuatu yang harusnya datang saat usia seorang omega menginjak remaja, heat.

Ya benar, kini usianya telah menginjak 30 Tahun dan "masa kawin" itu belum kunjung datang. Yoongi resah... bagaimanapun ia adalah seorang carrier. Tugas utamanya adalah memberikan keturunan bagi penerus keluarga Park juga keluarga Min. Namun ia baru menyadarinya saat usianya telah menginjak kepala tiga. Benar kata sahabat Beta-nya Jung Hoseok jika Ia terlalu gila kerja dan menjadi bodoh akan hal hal seperti ini.

Sukses berkarir membuat yoongi melupakan hal alamiah yang seharusnya terjadi pada masa pubertasnya. Dulu ia terlalu fokus meperbanyak ilmu pengetahuan dan melupakan romansa masa muda. Saat gelar Master di bidang management ia genggam, otaknya langsung mencaplok bahwa Ia harus menduduki salah satu jabatan eksekutif di perusahan keluarga. Selanjutnya Yoongi semakin Gila kerja dan memantapkan posisinya sebagai Direktur pemasaran di PM Corp.

Dan sekarang... saat Ia mengenal cinta melalui perjodohan, Yoongi seakan di tampar kenyataan bahwa Ia bisa saja diceraikan oleh suaminya Park Jimin. Omong omong setelah pergelaran pesta pernikahan yang meriah, Jimin dengan berat hati harus meninggalkan Istrinya untuk perjalanan Bisnis ke Amerika selama 1 minggu. Hal ini juga melegakan Yoongi karena Ia belum siap jika Suaminya yang mempunyai senyum malaikat itu mengetahui masalah yang di alaminya sekarang.

"Jangan membuatku ingin tertawa Yoong. Ini bukan lelucon yang ingin kudengar dipagi hari yang cerah ini. Apalagi hari ini hari libur yang sangat kunantikan"

"Aku juga ingin menganggap hal ini lelucon yang sangat tidak lucu Hoseok-ah. Tapi faktanya.. ugh! Aku ingin menangis saja!"

Disisi barat caffe terasa sangat murung, Hoseok yang melihat sahabatnya sangat berantakan dan butuh di kasihani itu akhirnya merasa iba. Mungkin bagi Hoseok sendiri yang seorang Beta tak terlalu menganggap hal ini serius, namun bagi penerus keturunan dari keluarga Min ini memang dalam keadaan Danger - Bahaya-

"Yoong, bagaimana kalau kita mengunjungi Seokjin? Ia mengabariku bahwa bulan madunya telah selesai dan Ia ada di Seoul sekarang"

"Seokjin? Si dokter kandungan itu? Kenapa? Kau hamil? Aww! Yaak!"

Hoseok yang baru saja mendaratkan jitakan manis dikeningnya itu mendelik ganas

"Bodoh! Aku tak akan hamil Yoong, walau aku ingin sih. Tapi.. lupakan! Ayo pergi!"

"Yaak! Kau bisa memutuskan lenganku! Aww!"

Tanpa menghiraukan teriakan Yoongi yang kesakitan, Hoseok mengajak-lebih tepatkan menggeret sahabat cantiknya itu menuju Rumah sakit tempat sahabat mereka yang lain.

Dan sisinilah mereka sekarang. Duduk berhadapan dengan Kim Seokjin yang tetap menawan walau sudah status taken by Kim Namjoon. Auranya penuh bunga bunga dan pipi yang merona cantik. Membuat Yoongi bengong, jika saja Hoseok tak mencubit pipinya yang sedikit berisi, mungkin Seokjin akan senang hati memotret ekspresi Yoongi dengan handphone pinknya.

"Kau sudah hamil hyung? 5 bulan? Kembar? Demi apaahhh!!??"

"Demi Namjoon yang perkasa dan tahan lama di atas ranjang. Aku serius Yoong. Kau tak lihat perutku yang bulat ini? Disini ada Namjoon kecil. Dua lagi"

Seokjin terkikik geli saat mengelus perut buncitnya yang terbalut sweater pink longgar. Pipinya yang berisi semakin bulat saat ia tersenyum.

"Ta-tapi kalian baru saja menikah 5 bulan lalu kan? Kok langsung bisa..."

Yoongi tak bisa melanjutkan ucapannya lebih memilih membuat gerakan membola didepan perutnya. Ekspresi yang sama masih terpasang apik di wajahnya yang putih mulus.

"Memang kenapa? Saat malam pengantin aku sedang masa Heat dan kau tau kan jika heat kita akan knoting lebih lama dengan pasangan kita". Seokjin mengedipkan sebelah matanya berniat menggoda Yoongi yang wajahnya sukses memerah saat membayangkan proses yang di maksud.

"Dia tak akan mengerti hyung, si Jenuis Min Yoongi belum mendapatkan heatnya sampai sekarang"

"Apaahh!!??"

Nyatanya perkataan santai hoseok memdatangkan reaksi di diluar ekspetasi seorang Kim Seokjin. Dan Omega yang sedang hamil itu meraih pundak Yoongi dengan kedua bola mata membelalak heboh.

"Kau... omega berusia 30 tahun belum mendapatkan heat? Apa kata nenek moyang kita di alam baka sana Min Yoongi!? Kau!"

Yoongi yang merasa terpojok hanya memasang wajah terluka dihadapan kedua sahabatnya ini. Memang apa salahnya kalau belum heat? Ini bukan berarti kiamat sudah didepan mata. Kenapa kedua sahabatnya ini begitu heboh? Oh! Sadarkan durimu Min Yoongi. Kau saja yang tak peka.

"Bahkan sepupuku Jungkook sudah heat saat berusia 14 tahun. Dan kita disini mendapatkan lelaki dewasa yang belum dewasa. Oh dewa~"

Hoseok tertawa terpingkal atas situasi sekarang ini, bukan bermaksud jahat. Tapi menghadapi Yoongi yang bahkan baru mendapatkan ciuman pertamanya di atas altar sungguh membuat perutnya tergelitik. Yoongi yang tidak suka situasi ini akhirnya melayangkan pukulan keras di punggung Hoseok. Apa apaan si kuda ini, katanya sahabat malah tak membuat keadaan lebih baik.

Seokjin yang telah kembali dari masa keterkejutannya yang lebai-ini menurut Yoongi-. Beranjak didepan lemari obat obatan yang ada diruangannya. Di ambilnya sebuah botol berisi butiran berwarna putih.

"Aku harus melakukan pemeriksaan padamu Yoongi, hal ini adalah kejadian langka. Mungkin hanya ada 1:1000 dari kasus di dunia ini. Masa heat seseorang harusnya menginjak masa remaja, namun dalam kasusmu sungguh terlambat. Aku sangat menghawatirkan kondisimu, mengapa baru sekarang kau mengatakannya hah?". Seokjin hanya bisa memijat pangkal hidungnya. Mendadak ia merasa pusing dan lelah. Mungkin pembawaan dari jabang bayi dalam kandungannya.

"Kau seperti tak mengenalnya saja hyung, Yoongi bahkan tak pernah berpacaran saat remaja dulu jika kau lupa."

"Oh terima kasih sudah mengingatkan hal itu"

"Sama sama tuan Min"

Hoseok kembali tergelak saat Yoongi mendelik galak ke arahnya. Alih alih terlihat galak, justru Yoongi kelihatan imut. Maafkan gen Omeganya yang sangat kental.

TBC