Aidorā Majo

Disclaimer : Masashi Kishimoto Ichie Ishibumi

Summary : Wizard? Itu hanyalah pekerjaan membosankan yang membuang waktuku untuk menggambar. Jadi, biarkan aku sendiri oke!

Warning : AU, MagicWorld, Typo Bertebaran, Gak Suka Gak usah Komen!, Academy, and etc...

Chapter 1 Prolog

Bumi.

Pada dahulu kala Bumi hanyalah terdiri dari 1 Benua dan 1 Samudra yang luas. Hanya dihuni oleh Tumbuhan, Hutan lebat dan para Binatang.

Hingga 100 tahun umur Bumi.

Dari Langit turun cahaya yang sangat terang ditengah tengah Daratan Bumi.

Cahaya tersebut dengan perlahan masuk kedalam tanah. Para Binatang yang berada di sekitar menyingkir dari wilayah masuknya cahaya tersebut.

Tidak lama kemudian tanah tersebut bergerak naik dan membentuk struktur tubuh seorang anak. Mulai dari susunan tengkorak kepala diikuti leher hingga kaki. Tanah di bawahnya naik dan menutupi rangka tersebut hingga membentuk daging. Setelah beberapa saat, selesai lah pembentukan tubuh makhluk tersebut yang masih dalam keadaan tidak berpakaian. Makhluk tersebut membuka matanya perlahan diikuti tubuhnya yang bercahaya terang.

Langit yang semula cerah kemudian tambah cerah hingga terdengar...

"Kau Makhluk sempurna Ciptaan ku!,rawat lah bumi tempat kau akan tinggal, bangun kehidupanmu disini wahai Manusia, Adam!"

Makhluk tersebut yang disebut Manusia bernama Adam ber lutut dan berucap..

"Wahai Ayah Pencipta, hamba akan melaksanakan tugas Darimu"

Tak lama kemudian Langit kembali seperti semula yaitu biru terang berawan diikuti hilangnya Cahaya di tubuh Adam.

12 tahun berlalu...

Adam sudah tumbuh Dewasa. Ia belajar secara otodidak cara bertahan hidup. Ia juga menemukan keterampilan yang ia pelajari dari mengikuti cara hewan. Mulai dari Berenang, berlari, melompat dan berburu. Ia juga belajar membuat tempat tinggal dan juga cara menghangatkan diri. Ia mengambil bangkai hewan yang diburu nya untuk guliti dan dibuat pakaian.

5 tahun berlalu...

Adam merasa ia mulai kesepian karena ia satu-satunya manusia dibumi. Malam ini di atas batu ditengah hutan lebat. Ia duduk dan memikirkan cara menambah manusia di bumi karena ia tidak mungkin menciptakannya. Hingga pandangan mata Adam menoleh kepancaran cahaya di depannya di tengah hutan lebat. Cahaya tersebut turun dari langit dengan kecepatan tinggi. Dan...

BOOM!

Terjadi getaran tanah saat cahaya tersebut jatuh. Entah Adam tidak menyadari nya atau terlalu fokus pada cahaya di depan nya. Saat cahaya tersebut menabrak bumi. Gelombang kekuatan transparan menyebar keseluruh penjuru bumi dan menyebabkan perubahan pada tempat dan para binatang. Tumbuhan berubah menjadi berbagai macam bentuk dan para hewan berubah menjadi besar dan ada yang berubah menjadi menyeramkan serta sangat indah.

Adam berlari ke arah jatuh nya benda tersebut. Sesampainya disana, ia melihat ditengah kawah kecil, terdapat makhluk yang sama seperti nya.

Adam tidak percaya ini, itu adalah manusia, apakah Ayah yang menciptakan nya untuk menemani dirinya. Adam mendekati manusia yang terbaring telentang tanpa sehelai penutup tubuh tersebut.

Saat benar-benar dekat Adam baru menyadari perbedaan antara mereka berdua. Manusia tersebut memiliki rambut panjang berwarna hitam sela ha sedangkan ia hanya sepundak. Manusia didepannya berkulit putih dan struktur tubuh yang sedikit lebih kurus darinya..

Adam mendekatinya dan ber jongkok disamping tubuh tersebut. Dari tadi dirinya penasaran akan dua gumpalan daging di dada makhluk tersebut dan itu adalah perbedaan terbesar dari mereka berdua.

Nyutt~

Kedua tangan Adam met emas dua benda tersebut karena ia sangat penasaran..

"Ahnn~"

Terdengar suara lenguhan dari manusia dibawah nya dan Adam menyadari nya tapi tetap meremas-remas dada tersebut.

She's Pov.

Dimana aku?

Gelap.

Apakah aku sudah mati?

Tapi, kenapa aku mati?

Darimana aku?

Aku tidak ingat apapun...

"Ahnn~"

Ukh.. Kenapa aku bersuara..

Eh.. Aku merasa sesuatu memegang daerah dadaku..

Ukh.. Aku merasa aneh..

Aku mencoba membuka mataku perlahan dan melihat seorang pemuda tampan bersambut hitam sedang memegang dadaku..

Dadaku?

Ukh.. Aku tidak tau harus merasa apa tapi ini aneh..

Bruk!

Aku duduk tiba-tiba dan mendorong pemuda tersebut hingga jatuh terduduk.

Kulihat ia terkejut tapi ia tetap diam ditempat..

Kuberanikan diri untuk bertanya..

"Ini Dimana? Siapa kamu?"

Kulihat ia menyantaikan posisi duduk nya dan menjawab..

"Ini Bumi. Aku Adam. Kau manusia apa dan siapa?"

Pertanyaan apa itu?

Tapi baiklah kujawab...

"Namaku Eve, dan aku Perempuan"

Pov end.

Setelah perkenalan tersebut, Adam banyak sekali bertanya dan Eve hanya menjawab.. Banyak sekali pengetahuan baru yang diterima Adam dari Eve.. Tapi saat ditanya dari mana asalnya Eve menjawab tidak ingat tapi ingatan tentang pengetahuan serta berbagai hal kehidupan Eve bisa menjawab nya.. Dan Sihir~

Menurut Eve.. Sihir berasal dari manipulasi [Mana]. [Mana] yaitu energi dalam tubuh yang sudah ada sejak dari lahir, dengan memanipulasi [Mana] dalam tubuh, kita dapat melakukan sihir.

Adam hanya menganggukkan kepalanya hingga ia teringat dengan salah satu kebiasaan para hewan..

"Eve" Eve melihat ke arah Adam..

"Ya?" jawab Eve.

"Mau kah kamu berkembang biak dengan ku?"ucap Adam

Eve masih memproses perkataan Adam..

'Apakah maksudnya menikah? Kenapa ia menyebutnya berkembang biak seperti binatang?' dan Eve teringat bahwa pemuda didepannya sangat polos dan dengan memperhatikan sekitar Eve bertanya..

"Mana keluarga mu Adam?"

Adam terdiam dan menjawab..

"Aku satu-satunya manusia di Bumi ini dan kamulah yang kedua" jawab Adam dengan polos.

Eve terdiam.

'Berarti ia sangat kesepian' batin Eve

"Baiklah Ayo menikah denganku!" ucap Eve

Adam memiringkan kepalanya dan bertanya..

"Menikah itu apa?"

Eve tersenyum geli dan menjawab..

"Ayo berkembang biak!"

Adam mengembangkan senyum di wajah tampangnya dan menjawab..

"Ayo!"

100 tahun kemudian.

Banyak sudah keturunan Adam dan End di bumi Ini. Membangun pemukiman dan berkeluarga. Mempelajari berbagai hal dan berlatih. Mereka melatih Kemampuan mereka dalam memanipulasi [Mana] untuk mempermudah menjalankan Aktivitas kehidupan...

Dor! Dor! Dor!

"Hora! Naruto!! Keluar lah dari kamar.. Cepat berlatih dengan Ayahmu!"

Suara pintu digedor dan suara seseorang membuat Naruto menghentikan Aktivitas membaca buku sejarahnya.. Ia memutar mata bosan dan menjawab..

"Ha'i Oka-sama, tunggu 5 menit aku bersiap!"

"Kami tunggu di Halaman belakang oke" terdengar suara jawaban dari luar Pintu.

"Ha'i" jawab Naruto.

Namikaze Naruto. Anak kedua dari 4 bersaudara. Anak sang Lord Wizard Kerajaan Britania. Namikaze Minato, bergelar Yellow Flash, kepala Clan Namikaze. Dan Namikaze Kushina, wanita keturunan Murni Clan Uzumaki, Wizard Spesial Kerajaan bergelar Akaryuu Megami yang berarti Sang Dewi Naga merah.

Naruto, pemuda berusia 16 tahun bersurai emas berantakan dr leher dengan beberapa helai poin diwajahnya. Beriris Azure terang.

Naruto berdiri dari Kasur King size miliknya dan berjalan ke arah pintu Kamar sambil mengambil terlebih dahulu buku gambar dan pensil serta penghapus. Memegang nya di tangan kanan dan membuka Pintu tersebut dengan tangan kiri.

Di halaman belakang Compound utama kepala Clan. Terdapat 6 orang.

3 orang bersurai pirang emas berbeda umur, 2 orang bersurai merah terang lurus dan 1 orang bersurai putih panjang. Ia terlihat lebih tua dari yang lain.. Atau memang tua?

2 orang bersurai pirang. Pemuda berumur 18 tahun dan gadis 12 tahun sedang berdiri ditengah halaman berhadapan dengan pria bersurai putih panjang. Sedangkan 3 orang yang lain yaitu pria bersurai pirang dan wanita serta anak berumur 10 tahun sedang duduk di kursi Taman jauh dari 3 orang yang lainnya.

"Baiklah Menma, Naruko. Kalian akan kakek ajari tentang memanggil sihir penyimpanan kalian untuk mempermudah membawa sesuatu"ucap pria bersurai putih.

Menma berucap..

"Baguslah Jiraiya-jii-sama.. Akhirnya aku akan mudah membawa barang saat menjalankan Quest. Kau tau.. Kami hanya diajari teori yang membosankan, pelatihan fisik, serta cara mengembangkan sihir kami, hah~"

Jiraiya dan 4 orang lain yang mendengarnya serat drop mendengar keluhan Menma.

"Ya kau betul Menma, padahal ini salah satu sihir dasar tapi tidak diajari di Academy mu, mereka hanya fokus untuk membentuk Wizard yang kuat" sahut Jiraiya.

"Ne~Ne~ Jii-chan, apa kita akan memulai latihan tanpa Naru-Nii-sama?"ucap Naruko, gadis bersurai pirang emas dr punggung tergerai.

"Oh ya.. Minato! Dimana Naruto?"tanya Jiraiya pada Minato yang duduk di bangku Taman.

Minato yang ditanya pun menoleh kesang Istri yang dijawab angkatan bahu serta helaan nafas..

Jiraiya yang melihat interaksi mereka berdua pun menghela nafas dan berucap..

"Kita mulai tanpa dia"

Menma dan Naruko mengangguk dan dan memperhatikan Jiraiya yang mengangkat tangan kanan nya kesamping..

"Sihir Penyimpanan adalah sihir yang termasuk dalam kategori dimensi ruang dan waktu layaknya sihir teleportasi..." di tangan kanan Jiraiya tercipta Lingkaran sihir putih dengan corak rumit?

"Sihir penyimpanan terbagi dari 3 tahap yaitu tahap pertama harus mengucapkan manteranya. Dimension Magic : Open. Tahap kedua hanya dengan ber konsentrasi pada Lingkaran sihir yang kau keluarkan. Pada tahap terakhir tidak ada mantera ataupun lingkaran sihir..." di lingkaran sihir Jiraiya keluar Buah Apel segar

Menma dan Naruko memandang kagum Jiraiya yang sedang memakan Apel. Kemudian Naruko bertanya..

"Kalau tidak ada lingkaran sihir bagaimana caranya Jii-chan?"

"Hahaha~ aku pun tidak tau.. Aku hanya menguasai tahap ke dua" ucap Jiraiya menyengir tertawa.

Keluarga Namikaze Sweatdrop ria mendengar nya.

"Baiklah~ coba lakukan seperti teori ku dari tahap pertama"ucap Jiraiya

Menma dan Naruko mengangguk dan mundur 2 langkah.

Naruko memajukan tangan kanan nya ber konsentrasi dan berucap..

"Dimension Magic : Open"

Tercipta Lingkaran sihir emas seukuran kepalan tangan dan bercahaya..

Semua memandang takjub Naruko karena langsung berhasil..

"bagus, coba masukan barang"ucap Jiraiya

Naruko mengangguk dan memasukkan buku yang ia ambil dari kantung celana training nya.

Belum sampai masuk...

Cass~ lingkaran sihir tersebut sudah pecah jadi butiran cahaya

Semua terkejut termasuk Naruko..

"hm~ coba lagi dan pertahankan konsentrasi mu Naruko"ucap Jiraiya

Menma yang melihat itupun mencobanya seperti Naruko.

"Dimension Magic : Open"

Sringg!

Lingkaran sihir emas sedikit lebih besar dari Naruko muncul ditangan Menma..

"Woahh~ Onii-sama no sugoi desu~"gadis kecil yang duduk ditengah antara kedua orang tuanya berucap dengan mata berbinar.

"Betul Sara-chan Onii-sama mu memang jenius"ucap Kushina

Menma langsung mencoba memasukkan sepatu yang ia lepas...

Dan berhasil.. Lingkaran sihir tersebut menghilang..

Jiraiya yang awalnya nya kagum jadi cengoh melihat benda yang dimasukkan Menma.

"Ehem.. Baiklah Menma.. Coba Ambil lagi sepatu mu!" ucap Jiraiya yang sudah normal kembali.

Menma mengangguk dan mencoba nya lagi.

"Dimension Magic : Open"

Menma memasukkan tangannya kedalam lingkaran sihir dan mengeluarkan sepatunya.. Beberapa saat kemudian lingkaran tersebut menghilang.

"Aku tidak akan kalah darimu Onii-sama!"ucap Naruko

"Ho. ho! Baiklah Imouto.. Ayo ber lomba denganku.. Aku akan menguasai tahap kedua dalam 20 menit!"ucap Menma sambil menunjukkan angka dua dengan jari tangan kanannya ke arah Naruko.

"Hmph~ ayo kita buktikan"sahut Naruko semangat

20 menit kemudian...

"Hah~hah~.."

Terdengar nafas dua orang yang ter engah di tengah lapangan.

"hanya tahap 1.. Kuso~ hah~" ucap Naruko terengah. Saat ini ia sudah terbaring di rumput hijau dibawah nya.

"Aku belum bisa mempertahankannya~"ucap Menma yang terbaring di sebelah Naruko

Jiraiya hanya tersenyum bangga akan semangat dua anak didepannya. Ia sedang duduk bersila di rumput 1 meter di hadapan Menma dan Naruko berbaring.

Minato, Kushina dan Sara berjalan ke arah mereka bertiga sambil membawa botol air mineral.

Sara berlari ke arah Naruko dan menyodorkan Air minuman nya.

"ini untukmu Onee-chan"ucap Sara sambil nyengir

"Kerja bagus kalian berdua" ucap Minato dan Kushina sambil Minato memberi Menma Air Mineral dan melempar satu untuk Jiraiya.

Mereka kemudian duduk melingkar disana dan Sara dipangkuan Kushina.

Menma melihat semua orang dan merasa ada yang kurang, dimana Naruto?

"Oh ya.. Naruto belum datang?"tanya Menma

"Ah benar, sudah 20 menit, dimana dia ya?"ucap Minato

"Anak itu pasti masih dikamar. Hah~"ucap Kushina.

"Selesai!"

Semua menoleh ke arah suara tersebut dan menemukan Naruto yang sedang menutup sebuah buku gambar duduk di teras belakang sambil bersila.

Perempatan muncul di kepala Menma, Jiraiya, dan Kushina sedangkan Minato dan Naruko Sweatdrop.

Naruto berjalan santai ke arah mereka seakan tidak terjadi apa-apa.

Tap!

Naruto duduk diantara Menma dan Naruko sambil meminum soda yang didapat sejak kapan?

"grrr~ Sudah berapa lama kau disitu Naruto?" tanya Kushina tersenyum manis

Naruto menoleh ke ibunya dan menjawab..

"Hm~ 25 menit yang lalu" Naruto menjawab santai seakan menyampaikan berita cuaca hari ini.

"NANI?!"

Semua berteriak kecuali Sara dan Naruto.

"Sedang apa kau disana Onii-chan?" tanya Naruko

"Menggambar Tou-sama, Kaa-sama dan Sara-chan"jawab Naruto

Hah~

Semua menghela nafas kecuali Naruto dan Sara.

Kushina melihat gambar di buku Naruto yaitu Dirinya, Minato dan Sara yang masih belum diwarnai namun sangat bagus dengan garis wajah yang pas dan kelihatan nyata.

"Jadi kau mendengar penjelasan ku Naruto?"ucap Jiraiya

Naruto melihat ke arah Jiraiya dan mengangguk singkat.

"coba lakukan!"suruh Jiraiya

Naruto memajukan tangan kanan nya dan membayangkan Sihir penyimpanan miliknya..

Tercipta cahaya emas disana dan membentuk pusaran sedang..

"Ah~ gagal ya?"ucap Naruto datar

Naruko menepuk pundak kakaknya dan berucap..

"Ganbatte Onii-chan!"

Naruto melihat ke arah adik nya yang menyemangati nya dan tersenyum...

"Kau mau ramen Naruko?" tanya Naruto

Naruko bingung akan pertanyaan kakaknya tapi tetap menjawab..

"Ha'i"

Jiraiya, Minato, Menma dan Kushina menatap intens Pusaran emas di depan Naruto yang tak kunjung hilang dan Sara hanya memandang dengan mata berbinar.

Naruto memasukkan tangannya kedalam pusaran tersebut dan mengejutkan semuanya kecuali Sara.

"Oy Naruto! Itu berbahaya kalau punya mu belum sempurna! Bisa saja tangan mu terpotong! Keluarkan cepat!" ucap Jiraiya panik diikuti wajah panik semua orang kecuali Naruto dan Sara.

Naruto hanya memandang datar semua orang dan mengeluarkan tangannya. Bukannya hanya tangan tapi semanggkuk besar Ramen yang masih panas. Dan meletakkan nya di depan Naruko.

Semua orang cengoh melihatnya kecuali Sara :v

Naruto tidak memperdulikan wajah mereka yang terkejut dan mengeluarkan lagi beberapa mangkok Ramen dan meletakkan nya di depan semua orang termasuk dirinya.

Minato yang tersadar dari terkejut nya karena mencium bau harum Ramen.

Minato menoleh ke arah Jiraiya dan bertanya..

"Apa itu tahap ke 3?" Jiraiya sadar dan menatap Naruto diikuti semua orang..

Naruto menghentikan acara makan Ramen nya dan menoleh..

"Aku hanya membaca buku" ucap Naruto dengan polos

"Haahhh!?"

Cut~

Ah Domo~ Minna-san~

Hehehe mohon Review nya ya~

Log Out